Assalamualaikum Selamat Sore

KELOMPOK II AJIZ SULAEMAN EKA HARYANTI HILMIYATI MIFTAHUDIN SITI RUKIYAH UNIVERSITAS PAKUAN PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN 2016

Mempersembahkan

Tugas Mata Kuliah Desain Pembelajaran Dosen : Dr. H. M. ENTANG, M.A. Model-Model Desain Pembelajaran Tugas Mata Kuliah Desain Pembelajaran Dosen : Dr. H. M. ENTANG, M.A.

Rumusan Permasalahan Pengertian desain pembelajaran Fungsi desain pembelajaran bagi pelaksanaan KBM Komponen utama dalam desain pembelajaran Model-model desain pembelajaran

Pernahkah anda mengalami hal-hal berikut ini ? Anda tidak PD saat mengajar ? Anda tidak mampu mengoptimalkan bahan ajar dan media pembelajaran ? Siswa sulit memahami materi ? Siswa jenuh saat proses KBM ? Siswa berharap KBM segera selesai ?

Bila itu terjadi pada anda Bila itu terjadi pada anda... Mungkin ada hal yang terlewat dari aktifitas kita dalam mengajar

“Kebaikan yang tidak terorganisir akan kalah oleh kejahatan yang terorganisir dengan baik” Ali bin Abi Thalib

“Proses KBM yang efektif adalah yang direncanakan dengan baik”

DESAIN PEMBELAJARAN

PENGERTIAN DESAIN PEMBELAJARAN SMITH AND RAGAN Desain pembelajaran merupakan prinsip-prinsip penerjemahan dari pembelajaran dan instruksi ke dalam rencana-rencana untuk bahan-bahan dan aktivitas-aktivitas instruksional.

PENGERTIAN DESAIN PEMBELAJARAN Prof. Atwi Suparman Desain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses. Sebagai ilmu, merupakan ilmu untuk menciptakan spesifikasi pengembangan, pelaksanaan, penilaian, serta pengelolaan situasi yang memberikan fasilitas pelayanan pembelajaran...

PENGERTIAN DESAIN PEMBELAJARAN Disimpulkan “Rancangan atas proses pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan tujuan belajar serta sistem penyampaiannya sehingga menjadi acuan dalam pelaksanaannya untuk menciptakan pembelajaran yang efektif”

FUNGSI DESAIN PEMBELAJARAN

FUNGSI DESAIN PEMBELAJARAN Sebagai acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran Menjadikan guru lebih siap dan percaya diri dalam menjalankan tugas mengajar Meningkatkan kemampuan guru

Urgensi dan peran desain pembelajaran dalam suksesnya proses KBM Menurut Mardia Hayati Agar belajar dapat bermakna dan efektif Agar tersedia atau termanfaatkan sumber belajar Agar dapat dikembangkan kesempatan atau pola belajar Agar belajar dapat dilakukan siapa saja secara berkelanjutan

Sedangkan menurut Morrison, Ross, dan Kemp, Tujuan dari desain pembelajaran yaitu membuat pembelajaran lebih efektif dan efisien dan mengurangi tingkat kesulitan pembelajaran.

KOMPONEN DESAIN PEMBELAJARAN

Komponen-komponen Desain Pembelajaran Tujuan pembelajaran Bahan ajar Siswa yang menerima pelayanan belajar Guru Metode dan pendekatan Situasi Evaluasi kemajuan belajar Agar tujuan itu dapat tercapai semua komponen yang ada harus diorganisasikan dengan baik sehingga sesama komponen itu terjadi kerjasama

Berbagai persoalan yang biasa dihadapi guru Tujuan-tujuan apa yang ingin dicapai Materi pelajaran apa yang perlu diberikan Metode alat mana yang harus dipakai Prosedur apa yang akan ditempuh untuk melakukan evaluasi.

Guru harus mampu memahami aspek pribadi anak didik seperti: Kecerdasan dan bakat khusus; Prestasi sejak permulaan sekolah Perkembangan jasmani dan kesehatan Kecenderungan emosi dan karakternya Sikap dan minat belajar Cita-cita Kebiasaan belajar dan bekerja; hobi dan penggunaan waktu senggang Hubungan sosial disekolah dan dirumah Latar belakang keluarga Lingkungan tempat tinggal Sifat-sifat khusus dan kesulitan belajar anak didik.

MODEL - MODEL DESAIN PEMBELAJARAN

MODEL-MODEL DESAIN PEMBELAJARAN MODEL DICK AND CAREY Dikembangkan oleh Walter Dick & Lou Carey (1985). Model ini termasuk ke dalam model prosedural.

Tahapan Model Desain Pembelajaran Dick and Carey

Langkah–langkah Desain Pembelajaran menurut Dick and Carey Mengidentifikasikan tujuan umum pembelajaran. Melaksanakan analisis pembelajaran Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa Merumuskan tujuan performansi Mengembangkan butir–butir tes acuan patokan Mengembangkan strategi pembelajaran Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif Merevisi bahan pembelajaran

Model ASSURE suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga model berorientasi kelas. Menurut Heinich et al (2005) model ini terdiri atas enam langkah kegiatan yaitu: Analyze Learners States Objectives Select Methods, Media, and Material Utilize Media and materials Require Learner Participation Evaluate and Revise

Model ASSURE suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga model berorientasi kelas. Menurut Heinich et al (2005) model ini terdiri atas enam langkah kegiatan yaitu: Analisis Pelajar Menyatakan tujuan Pemilihan Metode, media dan bahan Penggunaan Media dan bahan Partisipasi Pelajar di dalam kelas Penilaian dan Revisi

Model Degeng Analisis tujuan dan karakteristik Bidang Studi Degeng (1997:13) mengemukakakan delapan langkah disain pembelajaran yang berkonteks model elaborasi yaitu: Analisis tujuan dan karakteristik Bidang Studi Analisis sumber belajar (kendala) Analisis karakteristik si-belajar Menetapkan tujuan belajar dan isi pembelajaran Menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran Menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran Menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran, dan Pengembangan prosedur pengukuran hasil pembelajaran.

Model Degeng

Model PPSI Model gabungan dari : Performance Based Teacher Education (PBET), Perencanaan pengajaran sistematika dan Perencanaan pengajaran model Davis. Di Indonesia dikembangkan menjadi PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional).

Model PPSI Istilah sistem instruksional dalam PPSI, mengandung pengertian bahwa PPSI menggunakan pendekatan sistem, maka PPSI juga dapat disebut menggunakan pendekatan yang berorientasikan pada tujuan.

2. Pengembangan alat evaluasi Model PPSI memiliki 5 langkah pokok 1. PERUMUSAN TUJUAN 2. Pengembangan alat evaluasi 3. KEGIATAN BELAJAR 4. Pengembangan program 5. Pelaksanaan

Wassalam Hatur Nuhun