Penyerbukan/ polinasi Penyerbukan atau polinasi merupakan proses awal terjadinya pembuahan
Organ genital pada tumbuhan dwi pangesti s biologi pertanian - agribisnis 2015
Macam –macam penyerbukan: Outogami (penyerbukan sendiri/mandiri) : penyerbukan oleh polen dari bunga yang sama. Kleistogami (penyerbukan tertutup), bagian dari otogami , terjadi pada bunga yang masih belum mekar (bunga familia Papilionaceae) Geistonogami (penyerbukan tetangga): polen dari bunga lain tetapi masih satu tanaman /individu Alogami atau xenogami (penyerbukan silang) , polen dari individu lain, masih satu species, Hibridogami (penyerbukan bastar), polen berasal dari bunga species atau varietas (kultivar) lain. dwi pangesti s biologi pertanian - agribisnis 2015
biologi pertanian - agribisnis 2015 1. Outogami 2. Geistonogami 3. Alogami atau xenogami 4. Hibridogami dwi pangesti s biologi pertanian - agribisnis 2015
Faktor penyebab tidak terjadinya autogami (penyerbukan mandiri). Dioseus (berumah dua), artinya alat kelamin jantan dan alat kelamin betina terdapat pada individu yang berbeda. Misalnya: melinjo dan salak. Dikogami, bila putik dan serbuk sari suatu bunga masaknya tidak bersamaan. Dikogami dapat dibedakan atas: Protandri, bila serbuk sari suatu bunga masak lebih dulu dari pada putiknya. Contohnya: bunga jagung, seledri, dan bawang Bombay; Protogini, bila putik suatu bunga masak lebih dulu dari serbuk sarinya. Contohnya: bunga kubis, bunga coklat, dan alpukat. Herkogami, ialah bentuk bunga yang sedemikian rupa, sehingga serbuk sari dari bunga tersebut tidak dapat jatuh pada kepala putiknya, kecuali dengan bantuan manusia atau hewan. Contoh: Anggrek, Vanili, dan lain sebagainya. Heterostili, ialah bunga yang mempunyai benang sari dan tangkai putik tidak sama panjang. Contoh: tumbuhan familia Rubiaceae (kopi, kina, kaca piring, dan lain sebagainya). dwi pangesti s biologi pertanian - agribisnis 2015
Penyerbukan berdasarkan perantaranya : Anemogami , penyerbukan dibantu oleh angin, terjadi pada tumbuhan yang memiliki bunga dengan ciri2 : tidak mempunyai mahkota bunga (mahkota bunga kecil), warna tidak menarik, tidak mempunyai kelenjar madu, tangkai bunga panjang, bunga terletak jauh di atas daun, polen kecil, sangat banyak serta ringan sehingga mudah diterbangkan angin, kedudukan benang sari bergantung, polennya berhamburan bila digoyangkan, tangai putik terjulur keluar, kepala putik besar, berbulu, menyembul keluar sehingga mudah menangkap polen dwi pangesti s biologi pertanian - agribisnis 2015
biologi pertanian - agribisnis 2015 Hidrogami , penyerbukan dengan bantuan air. Zoidiogami , penyerbukan dengan bantuan hewan, bisa terjadi bila bunga memiliki ciri-ciri : bunga berukuran besar, mahkota bunga berwarna mencolok dengan aroma yang khas, memiliki kelenjar madu, polen bersifat lengket. Zoidigami : a. entomogami, penyerbukan dengan serangga, b. malakogami, penyerbukan dengan bantuan siput, c. kiropterogami, penyerbukan dengan bantuan kelelawar. d. ornitogami, penyerbukan oleh burung 4. Antropogami , penyerbukan dengan bantuan manusia. Penyerbukan dilakukan karena tidak ada perantara yang membantu karena sulitnya mencapai putik, juga dilakukan untuk mendapatkan jenis bibit baru yang unggul dwi pangesti s biologi pertanian - agribisnis 2015
biologi pertanian - agribisnis 2015 dwi pangesti s biologi pertanian - agribisnis 2015