Diyan Yuli Wijayanti, M.Kep.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MASA DEWASA AWAL DAN MADYA
Advertisements

MIDDLE RANGE THEORY KEPERAWATAN Pamela.G.Reed
Pelayanan yang ditawarkan oleh pekerja sosial dengan individu dan keluarga sifatnya real, nonreal atau kombinasi dari keduanya Bentuk pelayanan pekerjaan.
SIKLUS HIDUP, KESEHATAN DAN PERAN SOSIAL
Tujuan Pengaturan Upaya Kesehatan Anak:
DATA IDENTIFIKASI DAN LINGKUNGAN
GANGGUAN KONSEP DIRI Pengertian Konsep diri adalah semua pikiran, kepercayaan dan keyakinan yang diketahui tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam.
LINGKUP KEPERAWATAN DEWASA
Keluarga dengan Anak Usia Prasekolah Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia 2 ½ tahun dan berakhir ketika anak berusia.
TUGAS PERKEMBANGAN LANSIA
Terapi Pasangan & Terapi Keluarga (Couples & Family Terapi)
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA
DALAM KEPERAWATAN JIWA
PENGANTAR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
“KONSEP KELUARGA DALAM KEPERAWATAN MATERNITAS”
RUANG LINGKUP KEPERAWATAN JIWA
Created by : Kuat Sitepu, SD, SMP, SMA, AMK, SST,S.Kep, NS, M.Kes.-
LINGKUP KEPERAWATAN DEWASA
PEKERJA WANITA.
POLA ASUH ANAK DAN REMAJA (PAR)
TERAPI KELUARGA.
KESEHATAN MENTAL DI SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN
Perkembangan Psikososial Dewasa Awal
FALSAFAH DAN KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA
Konseling keluarga & perkawinan
PEKERJA WANITA.
Sosial Emosional Dewasa Akhir Psikologi Perkembangan
KONFLIK DALAM KELUARGA MENURUT PERSPEKTIF PEKERJAAN SOSIAL
Perkembangan Sosioemosional masa kanak-kanak akhir (Usia Sekolah)
SEKOLAH, DAN MASYARAKAT
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA 1
MASA DEWASA AWAL DAN MADYA
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA
Perkembangan Fisik dan Kognitif Masa Dewasa Madya
Olivia Tjandra Waluya, M. Si., Psi
ASSALAMU’ALAIKUm WR WB
Keluarga dengan Anak yang Baru lahir dan Anak Usia 0-3 tahun
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
PROSES DALAM PEKERJAAN SOSIAL DENGAN INDIVIDU DAN KELUARGA
Standar Pelayanan Pekerjaan Sosial di bidang kesehatan.
Keluarga dengan Anak Usia Remaja
KEBUTUHAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL
Proses Pembentukan Keluarga Psikologi Pendidikan Keluarga
NILAI PERSONAL DAN NILAI LUHUR PROFESI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
KEBUTUHAN PSIKOLOGI IBU HAMIL T I, TII, TIII
Peran & Fungsi Perawat Keluarga
PERKEMBANGAN KELUARGA
KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
Tugas Perkembangan Manusia Sepanjang Rentang Kehidupan
Terapi Terhadap Gangguan Psikologis
KELUARGA dalam pengasuhan Anak Usia dini
LINGKUP,PERAN dan FUNGSI PERAWATAN LANSIA
Pembimbing: dr. Dina Fitriningsih,SpKJ, MARS
Keluarga dan Pernikahan
Assalamu’alaikum….
KELUARGA SEBAGAI SISTEM
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
MAKALAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA IAIN ANTASARI
Konsep Dasar Keperawatan
TYPE KELUARGA DAN TRADISI DI AMERIKA MATA KULIAH CROSS CULTURE UNDERSTANDING     DISUSUN OLEH : MUH ROHWAN - NPM MAYA PERTIWI – NPM
KONSEP KELUARGA Andan Firmansyah.
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
(COMMUNITY MENTAL HEALTH NURSING)
Peran Orang Tua dalam Pembangunan Keluarga dan Bina Keluarga
RESPONS AYAH DAN KELUARGA TERHADAP BAYI
PEKERJA WANITA.
Komunikasi dalam Keluarga
Transcript presentasi:

Diyan Yuli Wijayanti, M.Kep. TERAPI KELUARGA Diyan Yuli Wijayanti, M.Kep.

KONSEP KELUARGA Pengertian Keluarga Tahap Perkembangan Keluarga Fungsi Dan Disfungsi Keluarga

Pengertian Keluarga Kelompok sosial terkecil yang terdiri dari seorang laki-laki dan perempuan beserta keturunannya Kelompok yang terdiri dari dua individu atau lebih yang tinggal dalam satu rumah tangga yang dihubungkan oleh darah, perkawinan atau adopsi. Sistem sosial yang terdiri dari dua individu atau lebih yang hidup bersama dalam konteks saling mengasihi, tanggung jawab bersama, dalam kurun waktu tertentu.

Pengertian Keluarga Keluarga adalah sistem yang selalu berkembang. Menurut teori Duvall, perkembangan keluarga terbagi dalam 8 tahapan dimana pada setiap tahap memiliki tugas-tugas yang spesifik yang harus dicapai. Bagaimana pun juga tugas perkembangan individu tidak selalu sejalan dengan tugas perkembangan keluarga, ada kalanya bisa menimbulkan masalah dalam hubungan interpersonal, masalah dalam perkembangan emosi, atau krisis keluarga. Pemahaman perawat dalam setiap tahap perkembangan keluarga akan membantu dalam penetapan intervensi ketika muncul masalah.

Tahap Perkembangan Keluarga Menurut Duvall (1977) dalam Shives (1998) ada 8 tahap perkembangan keluarga, meliputi: Keluarga baru (belum memiliki anak; komitmen satu sama lainnya) Deskripsi tugas keluarga: kepuasan perkawinan, belajar hidup bersama dan memenuhi kebutuhan masing-masing anggota. hubungan harmonis antara ketiga keluarga perencanaan keluarga: terkait dengan rencana memiliki anak. mengembangkan kepuasaan secara seksual dan peran terkait dengan perkawinan.

Tahap Perkembangan Keluarga Menanti kelahiran anak (dimulai dengan adanya kelahiran anak pertama dan dilanjutkan sampai bayi usia 30 bulan). Deskripsi tugas keluarga: peran menjadi orang tua rekonsiliasi terhadap adanya konflik berbagi fasilitas terkait dengan perkembangan pemenuhan kebutuhan anggota keluarga menerima keberadaan anak secara personal.

Tahap Perkembangan Keluarga Keluarga dengan anak pra sekolah (anak pertama berusia 2,5 tahun dilanjutkan sampai usia 5 tahun). Deskripsi tugas keluarga: mengeksplorasikan anak pada lingkungan. menetapkan suatu privacy, adanya rumah, dan jarak yang adekuat. suami berperan menjadi ayah mempertahakan tanggung jawab dalam rumah tangga anak prasekolah perannya berkembang lebih matur dan bertanggung jawab untuk perawatan diri sendiri mensosialisasikan anak di sekolah, tempat ibadah dan olah raga Integrasikan anak dengan anggota keluarga baru

Tahap Perkembangan Keluarga Keluarga dengan anak sekolah (anak pertama berusia 6 sampai 23 tahun). Deskripsi tugas keluarga: meningkatkan penerimaan anak pada sekolah mempertahankan kepuasan hubungan perkawinan sebab pada periode ini mulai berkurang meningkatkan komunikasi yang secara terbuka dengan keluarga.

Tahap Perkembangan Keluarga Keluarga dengan remaja Deskripsi tugas keluarga: memberi kebebasan dan tanggung jawab yang seimbang mempertahankan komunikasi secara terbuka antar generasi mempertahankan etika keluarga dan standar moral terkait dengan orang tua dengan remaja yang mencari keyakinan dan nilai-nilai mereka sendiri membiarkan anak untuk mencoba kemandirian.

Tahap Perkembangan Keluarga Memulai keluarga inti (dimana anak pertama dan anak terakhir telah meninggalkan rumah). Deskripsi tugas keluarga: berkembangnya keluarga baru dari perkawinan menerima pasangan baru dengan gaya hidup dan nilai-nilai mereka sendiri menghabiskan waktu dengan aktivitas lainnya dan hubungan dengan orang tua menetapkan kembali peran istri dan suami seperti peran anak yang mencapai kemandirian membantu proses penuaan dan orang tua sebagai suami dan istri.

Tahap Perkembangan Keluarga Keluarga pertengahan (tidak ada anak, periode melewati masa kesendirian). Deskripsi tugas keluarga: mempertahankan perasaan sejahtera mencapai dan menyenangi karirnya atau aktivitas lainnya mendukung kepuasan dan hubungan yang bermakna dengan orang tua dan anak-anak menguatkan hubungan perkawinan.

Tahap Perkembangan Keluarga Keluarga dalam kesendirian dan lansia (mulai dengan kesendirian pada salah satu atau kedua pasangan dilanjutkan sampai kehilangan salah satu pasangan dan diakhiri dengan kematian pasangan lainnya). Deskripsi tugas keluarga: mempertahankan kepuasan dalam tatanan kehidupan mempertahankan hubungan perkawinan menyesuaikan diri dengan income yang menurun atau berkurang menyesuaikan diri dengan kehilangan pasangan.

Fungsi Kesehatan Keluarga Memenuhi semua tugas perkembangan Memiliki kemampuan untuk menghadapi konflik dan beradaptasi dengan kenyataan yang kurang baik tanpa mengalami gangguan atau disintegrasi dalam jangka waktu yang lama Kontak emosional dipertahankan pada setiap generasi dan antar anggota tanpa mengabaikan wibawa Menghindari/lari dari masalah tidak digunakan untuk menyelesaikan masalah Dua orang yang mengalami konflik harus menyelesaikan masalah yang timbul antara mereka

Fungsi Kesehatan Keluarga Perbedaan diantara anggota merupakan pendorong dalam meningkatkan perkembangan dan kreativitas individu Anak diharapkan mengambil alih tanggung jawab yang sesuai dengan usianya dan menikmati hak istimewa yang sepadan dengan usianya, yang terlebih dahulu dinegosiasikan dengan orang tua Menjaga iklim emosional yang positif lebih baik dari pada melakukan apa yang “harus” dilakukan atau apa yang “benar” Setiap orang dewasa harus memiliki keseimbangan antara ekspresi afektif, pemikiran rasional, fokus hubungan, dan “care taking” Komunikasi terbuka dan adanya interaksi antara anggota keluarga

Disfungsi Keluarga Ibu yang overprotektif atau ayah yang “jauh” (bekerja, alkohol, gangguan fisik) Ayah atau ibu yang “super”, atau pasif, tergantung, pasangan yang selalu mengalah Perkawinan yang tidak harmonis Anak yang menunjukkan perilaku akibat hubungan kelompok yang tidak baik di sekolah, sibling

Disfungsi Keluarga Beban berat antara 3 generasi, kakek-nenek, orang tua, cucu Keluarga dengan salah satu anggota merupakan pengguna obat terlarang Kekerasan fisik, emosional atau seksual oleh salah satu anggota keluarga Anak merupakan korban dari konflik perkawinan

TERAPI KELUARGA PENGERTIAN PRINSIP TUJUAN INDIKASI JENIS PENDEKATAN TAHAP TERAPI KELUARGA

Pengertian Suatu metode terapi dimana anggota keluarga memperoleh pemahaman terhadap permasalahannya, mengembangkan komunikasi, dan meningkatkan fungsi dari setiap individu dalam keluarga. Terapi keluarga menghadirkan suatu bentuk intervensi yang mana anggota keluarga dibantu untuk mengidentifikasi dan merubah masalah maladaptif, menjadi lebih sehat. Fokus dari terapi ini, bukan individual, namun pada keluarga secara keseluruhan.

Prinsip Terapi Keluarga Terapi keluarga mempunyai 2 prinsip: Konsep keluarga sebagai sistem perilaku dengan sifat yang unik dengan keseluruhan karakteristik individu dari semua anggota Diasumsikan bahwa hubungan dekat tercipta karena cara keluarga berfungsi sebagai kelompok dan adaptasi emosional dari anggotanya

Tujuan Terapi Keluarga meningkatkan keterampilan interpersonal dan perilaku mengembangkan komunikasi secara terbuka meningkatkan fungsi keluarga secara optimal memfasilitasi perubahan positif dalam keluarga.

Indikasi Terapi Keluarga Masalah yang muncul seperti konflik perkawinan, konflik sibling, konflik antar generasi Berbagai tipe kesulitan dan konflik muncul di antara individu dan anggota keluarga Keluarga mengalami masa transisi, misalnya keluarga baru menikah, kelahiran anak pertama, remaja Terapi individu yang perlu melibatkan anggota keluarga yang lain Tidak ada perkembangan yang muncul dengan psikoterapi individu yang adekuat Individu dalam terapi tidak mampu menggunakan terapi individu untuk menyelesaikan masalah

PENDEKATAN TERAPI KELUARGA Banyak teori-teori yang digunakan dalam pendekatan terhadap terapi keluarga. Pendekatan atau kerangka kerja ini meliputi : Cognitive behavioral, Family system, Experimental, Humanistic, Integrative, Brief therapy, systemic, narratif, psychodinamic, psychoanalytical, psychoeducational, solution-focused, strategic, structural, transgenerational, development, gender, organozational, cultural, functional, conflict, dan ecological.

Tahap Terapi Keluarga Initial interview Terapis membuat kontrak pertemuan dengan keluarga dan mengumpulkan data. Selama tahap ini terapis memfasilitasi proses penentuan masalah yang diidentifikasi oleh keluarga. Proses ini meliputi : Engagement stage : pertemuan keluarga dan menjelaskan apa yang mereka inginkan Assessment stage : identifikasi masalah yang menjadi perhatian keluarga

Tahap Terapi Keluarga Exploration stage : terapis dan keluarga mengeksplorasi masalah lain yang berkaitan dengan masalah utama Goal-setting stage : terapis mensistesis semua informasi, dan anggota keluarga menetapkan apa yang ingin mereka ubah Termination stage : akhir fase initial review, menetapkan kontrak untuk pertemuan berikutnya dan siapa saja anggota keluarga yang harus hadir dalam pertemuan tersebut.

Tahap Terapi Keluarga Fase Kerja Tujuan dari fase ini adalah untuk membantu keluarga menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan. Selama fase ini terapis mengidentifikasi kekuatan dan permasalahan keluarga. Kekuatan keluarga berguna dalam membantu keluarga untuk tetap stabil Biasanya setiap sesi dilakukan 1xseminggu dengan waktu lebih kurang 1 jam.

Tahap Terapi Keluarga 12 kekuatan yang dimiliki oleh keluarga, yaitu; Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosi, dan spiritual dari setiap anggota keluarga Kemampuan untuk menjadi sensitif terhadap kebutuhan anggota keluarga Kemampuan untuk mengkomunikasikan perasaan, emosi, keyakinan, dan nilai-nilai yang efektif Kemampuan untuk memberikan dukungan, keamanan, dan dorongan untuk meningkatkan kreatifitas serta kemandirian Kemampuan untuk memulai dan mempertahankan pertumbuhan hubungan yang produktif dengan dan tanpa sistem keluarga Kapasitas untuk mempertahankan dan menciptakan komunitas hubungan yang konstruktif dan penuh tanggung jawab dengan tetangga, sekolah, kota dan pemerintahan lokal atau pusat.

Tahap Terapi Keluarga Kemampuan untuk tumbuh dengan dan melalui anak Kemampuan untuk membantu diri sendiri dan kemampuan untuk menerima bantuan yang sesuai Kemampuan untuk menampilkan peran keluarga yang fleksibel Kemampuan untuk memperlihatkan rasa hormat yang menguntungkan untuk individual dan kemandirian bagi setiap anggota keluarga Kemampuan untuk menggunakan sebuah krisis sebagai makna untuk berubah Kemampuan untuk memiliki perhatian pada unit keluarga dan setia, serta untuk kerjasama antar anggota keluarga.

Tahap Terapi Keluarga Fase Terminasi Kadang terminasi dapat terjadi sebelum waktunya. Hal ini biasanya terjadi jika keluarga merasa perubahan yang terjadi mengancam fungsi keluarga yang sudah ada. Pada keadaan ini terapis harus melakukan review masalah yang telah teridentifikasi dengan keluarga dan menegoisasikan kembali kontrak dan jumlah sesi-sesi keluarga. Jika keluarga sudah mencapai tujuan dan masalah sudah terselesaikan, maka terminasi harus dilakukan

DAFTAR PUSTAKA Anderson, E.T. (2000). Community as partner: theory and practice in nursing. (3rd ed). Philadelphia: Lippincott Fawcett, Jacqueline. (2005). Contemporary nursing knowledge: analysis and evaluation of nursing models and theories. (2nd ed). Phialdelphia: F.A. Davis Company Fitzpatrick, J.J & Whall, A.L. (1989). Conceptual models of nursing: analysis and application. (2nd ed). California: Appleton & Lange Hamid, A.Y.S. (2003). Asuhan keperawatan jiwa pada korban tindak kekerasan dalam keluarga dan komunitas : bahan pengajaran mata ajaran keperawatan jiwa II. Tidak dipublikasikan Nies, M.A & McEwen, Melanie. (2001). Community health nursing: promoting the health of population. (3rd ed). Philadelphia: W.B. Saunders Company Shives, L.R. (1998). Basic concept psychiatric – mental health nursing. (4th ed). Philadelphia: Lippincolt. Stuart, G.W. & Laraia, M.T. (2005). Principles and practice of psychiatric nursing. (7th edition). St.Louis : Mosby Townsend, M.C. (2005). Essentials of psychiatric mental health nursing. (3rd ed.) Philadelphia: F.A.Davis Company  Tomey, A. M. (1998). Nursing theories and their work. (4th ed). St.Louis: Mosby