Keterangan Variabel : i : Wilayah dan/atau sektor input j : Wilayah dan/atau sektor output F : Final Demand Agregat b : Matriks invers Leontief Z : Nilai total ketidaktercapaian sasaran WVi : Bobot sasaran nilai tambah total (0.42) WVli : Bobot sasaran peningkatan income masyarakat (0.36) WV4i : Bobot sasaran peningkatan pajak (0.22) Qi : Intermediate dan Final demand H1Maxi: Limit area TPLB (Tanaman Pangan Lahan Basah) H2Maxi: Limit area TPLK (Tanaman Pangan Lahan Kering) H3Maxi: Limit area tanaman perkebunan Ei : Penggunaan Energi Listrik Mi : Impor dari luar negeri V5i : Minus subsidi Li : Serapan tenaga kerja V4i : Pajak tak langsung Vi : Upah & gaji TOTVi : Nilai tambah total POSMi : Penambahan terhadap sasaran impor NEGMi : Pengurangan terhadap sasaran impor POSV5i : Penambahan terhadap sasaran subsidi NEGV5i : Pegurangan terhadap sasaran subsidi POSV4i : Penambahan terhadap sasaran pajak NEGV4i : Pengurangan terhadap sasaran pajak POSVi : Penambahan terhadap sasaran nilai tambah total NEGVi : Pengurangan terhadap sasaran nilai tambah total POSLi : Penambahan terhadap sasaran serapan tenaga kerja NEGLi : Pengurangan terhadap sasaran serapan tenaga kerja POSV1 : Penambahan terhadap sasaran peningkatan pendapatan masyarakat NEGV1i : Pengurangan terhadap sasaran peningkatan pendapatan masyarakat POSEi : Penambahan terhadap sasaran peningkatan energi listrik NEGEi : Pengurangan terhadapa sasaran peningkatan energi listrik KH1i : Koefisien penggunaan lahan padi KH2i : Koefisien penggunaan lahan tanaman bahan pangan lain KH3i : Koefisien penggunaan lahan tanaman perkebunan KEi : Koefisien penggunaan energi listrik KMi : Koefisien impor KV5i : Koefisien minus subsidi KLi : Koefisien serapan tenaga kerja KV4i : Koefisien pendapatan pajak KVi : Koefisien Nilai tambah Total KV1i : Koefisien Pendapatan Masyarakat
Model Transportasi (Permodelan Tahap II) Prinsip : Model ini dibangun untuk dapat menentukan nilai aliran input-output optimal antar wilayah provinsi berdasarkan kendala demand yang harus dipenuhi di setiap provinsi dan hambatan transportasi Fungsi Tujuan : Minimalisasi hambatan transportasi Fungsi kendala : 1. Kendala Total Produksi yang harus Terserap 2. Kendala Pemenuhan Demand dan Minimalisasi Perubahan Struktur IRIO Keterangan Variabel : Ci,j : Hambatan pentransportasian dari wilayah asal ke-i ke wilayah tujuan ke-j Xi,j : Aliran input-output optimal dari wilayah asal ke-i ke wilayah tujuan ke-j Ai : Total suplai/produksi dari wilayah ke-i yang harus terserap WQi,j : Pembobot Struktur Transaksi Input-Output antar Wilayah IOi,j : Struktur keterkaitan input output eksisting antar wilayah berbasis data IRIO tahun 2005
Model Optimasi P-Median (Permodelan Tahap III) Prinsip : Model ini dibangun untuk dapat menentukan simpul optimal antar wilayah provinsi berdasarkan kendala demand yang harus dipenuhi di setiap provinsi dan hambatan transportasi Fungsi Tujuan : Minimalisasi hambatan transportasi Fungsi kendala : 1. Kendala wilayah tertentu hanya dilayani oleh 1 pusat perumbuhan Catatan : kendala ini hanya diterapkan untuk wilayah di Provinsi non Jawa karena alasan bahwa pusat pertumbuhan eksisting banyak terkonsentrasi di Jawa dan diperlukan pembangunan pusat pertumbuhan baru di luar Jawa. 2. Kendala jumlah simpul atau pusat pertumbuhan yang dapat dibangun 3. Kendala bahwa suatu wilayah terlayani jika pusat pertumbuhannya tersedia Keterangan variabel : Cij : hambatan transportasi Xij : pusat pertumbuhan ke-i yang melayani wilayah ke-j Yj : pusat pertumbuhan ke-j
H ASIL & PEMBAHASAN Keragaan Pembangunan Nasional