NKRI PKN Kelas 5
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Indonesia merupakan negara kaya akan sumber daya alam, negara luas yang terdiri atas daratan dan lautan. Wilayah Indonesia membentang dari sabang sampai merauke dengan Luas wilayah meliputi daratan dan lautan mencapai 5.193.252 km² dengan hamparan pulau sekitar 17.508 pulau.
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Letak geografis yaitu dari letak tempat atau wilayah/negara berdasarkan kenyataan di permukaan bumi, wilayah Indonesia terletak diantara 2 benua yaitu benua asia dan benua australia serta 2 samudera, yaitu samudera hindia dan samudera pasifik.
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Ditinjau dari LETAK ASTRONOMIS, yaitu kedudukan suatu wilayah pada garis lintang dn garis bujur. Wilayah Indonesia terletak antara 6˚ LU - 11˚ LS dan antara 95˚ BT – 141˚ BT.
Wilayah Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah waktu, yaitu : Waktu Indonesia bagian barat (WIB), meliputi Pulau Jwa, Pulau Sumatera, Pulau Madura, dan Wilayah Kalimantan Barat. Waktu Indonesia bagian tengah (WITA), meliputi Pulau Bali, wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Pulau Sulawesi, wilayah NTB, NTT Waktu Indonesia bagian timur (WIT) meliputi wilayah Maluku dan Papua
Wilayah Laut Indonesia Batas Zona Ekonomi Ekslusif Zona Ekonomi Eksklusif disingkat ZEE adalah batas wilayah laut dilihat dari segi ekonomi. Batas ZEE Indonesia sejauh 200 mil diukur dari garis pantai ke arah laut bebas. Batas ini ditetapkan sejak tanggal 21 Maret 1980.
Batas Laut Teritorial Batas Laut Teritorial Batas laut teritorial adalah batas wilayah laut sejauh 12 mil diukur dari garis pantai paling luar Indonesia. Jika berbatasan dengan negara tetangga batas laut teritorial ditetapkan menurut perjanjian dengan negara yang bersangkutan.
Batas Landas Kontinen Batas landas kontinen adalah wilayah dasar laut yang didalamnya tidak lebih dari 200 meter dan jauhnya tidak lebih dari 200 mil. Batas ini ditetapkan tanggal 17 Februari 1969 yang dikukuhkan dengan UU No. 01 tahun 1973 tentang landas kontinen Indonesia.
Gangguan Terhadap NKRI Sebuah bangsa akan kuat jika rakyatnya bersatu. Seperti lidi, jika hanya satu akan mudah patah, namun jika bergabung diikat menjadi satu akan menjadi kuat. Tidak adanya persatuan atau perpecahan akan mengancam keutuhan suatu negara.
Ancaman Dari Luar Ancaman dari Luar Ancaman yang datang dari luar, meliputi bidang-bidang berikut : a. Bidang Politik Ancaman atau gangguan dalam bidang politik. Antara lain: - Ikut campunya negara lain dalam masalah dalam negeri Indonesia - Tindakan mengklaim sebagian wilayah Indonesia oleh negara lain.
b. Ancaman Bidang Ekonomi Ancaman dalam bidang ekonomi, contohnya berupa pengambilalihan sumber daya alam Indonesia oleh negara lain secara tidak bertanggungjawab sehingga menyengsarakan rakyat Indonesia.
Ancaman Bidang Sosial Bidang Sosial Budaya yaitu masuknya budaya asing yang negatif yang mengikis kebudayaan asli Indonesia yang pada akhirnya merusak moral bangsa dan negara.
ANCAMAN DARI DALAM Ancaman dari dalam antara lain: a. Peristiwa kerusuhan b. Bentrokan antar suku c. Separatisme (kegiatan untuk memisahkan diri dari NKRI)
DI/TII Gerakan DI/TII singkatan dari Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia. Gerakan ini terjadi di beberapa tempat, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Aceh dan Kalimantan Selatan. Gerakan DI/TII di setiap daerah dipimpin oleh orang yang berbeda, yaitu sebagi berikut : a. Pimpinan DI/TII di Jawa Barat adalah Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo b. Pimpinan DI/TII di Jawa Tengah adalah Amir Fatah c. Pimpinan DI/TII di Sulawesi Selatan adalah Kahar Muzakar d. Pimpinan DI/TII di Aceh adalah Daud Beureuh e. Pimpinan DI/TII di Kalimantan Selatan adalah Ibnu Hajar
Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) Peristiwa pemberontakan APRA terjadi pada tanggal 23 Januari 1950 di Bandung. Gerakan ini dipimpin oleh kapten Belanda Reymond Westerling. Ia juga memmpin gerakan pembunuhan massal terhadap rakyat Sulawesi Selatan. Pada tanggal 24 Januari 1950 di daerah Pacet, TNI berhasil menghancurkan sisa gerombolan APRA.
Pemberontakan Andi Azis Pemberontakan Andi Azis berlangsung di Makassar pada tanggal 5 April 1950. Penumpasan dipimpin Kolonel Alex Kawilarang. Andi Azis ditangkap dan diadili pada tahun 1953.
Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) RMS terjadi pada tanggal 25 April 1950, dipimpin oleh Dr. Soumokil berpusat di Seram Ambon. Dalam penumpasan ini letkol Slamet Riyadi tertembak dan gugur seketika. Dr. Soumokil ditangkap tanggal 2 Desember 1963 dan dihukum mati.
Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Gerakan Aceh Merdeka bertujuan agar daeerah Aceh lepas dari NKRI. GAM dipimpin oleh Hasan Tiro. Pada tanggal 15 Agustus 2005 ditandatangani Nota Kesepakatan Damai antara Indonesia dengan GAM di Vantar, Helsinki, Finlandia. Isinya antara lain pemerintah Indonesia turut menfasilitasi pembentukan partai politik lokal di Aceh dan pemberian amnesti bagi anggota GAM.
Gerakan Papua Merdeka (GPM) Gerakan papua merdeka didirikan pada tahun 1965. Tujuannya mewujudkan kemerdekaan bagian barat pulau Papua dari pemerintah Indonesia. Pada tanggal 1 Juli 1971, Oom Nicolas Jovwe dan dua komandan GPM, Seth Jafeth Raemkorem dan Jacob Hendrik Prai menaikkan bendera bintang fajar dan memproklamasikan berdirinya Papua Barat. Namun militer Indonesia segera dapat menumpasnya. Tapi tahun 1982, Dewan Revolusioner GPM mencari dukungan PBB, GNB, Forum Pasifik Selatan dan ASEAN.
UPAYA-UPAYA MENJAGA KEUTUHAN NKRI Memelihara ketertiban dan keamanan yang dilakukan oleh masyarakat Menjaga agar tidak terjadi bentrokan antarsuku yang dilakukan oleh masyarakat Memberantas setiap usaha untuk memisahkan diri dari NKRI (separatisme) Menanamkan sikap toleransi Menjaga persatuan dan kesatuan Menghargai perbedaan Menjaga perbatasan Indonesia dengan negara lain. Menjaga pulau-pulau paling luar dari Indonesia yang berbatasan dengan negara lain yang dilakukan TNI.