Oleh: Binsar Liem Sihotang 06431 Dyah Purwa Eskawati 06434

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRATEGI POKOK Kebijakan Fiskal Kebijakan Perbankan/Keuangan
Advertisements

Etika lingkungan 2 By: IIS S.RAHMI, M.Pd.
SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA
TINDAK LANJUT PP Nomor 6 Tahun 2007 tentang
PRINSIP-PRINSIP SISTEM MANAJEMEN MUTU
Andri Santosa Palu, 29 Februari 2012
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Departemen Dalam Negeri
European Union Ekosistem Mangrove, masyarakat dan konflik: mengembangkan pengetahuan berdasarkan pendekatan untuk menyelesaikan beragam kebutuhan Kegiatan.
“KEBIJAKAN PEMBENTUKAN
HUBUNGAN ANTARA KERENTANAN, RISIKO DAN BAHAYA
KELEMBAGAAN DAN KEBIJAKAN AGROFORESTRI
TEORI CSR.
Nabilah [ I ] Sinta Rachma Putri [ I ]
MANAJEMEN LAHAN PERTANIAN
Experimen Dalam Agroforestry.
KONSERVASI WILAYAH PESISIR
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Pokok Bahasan 3 KATEGORI KAWASAN KONSERVASI
PERLINDUNGAN DAN PRODUKTIVITAS TANAH
KONSEP DASAR PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Tarif Pelayanan Kesehatan
SUSTAINABLE TOURISM Our society will be defined not only by what we create, but what we refuse to destroy (John C. Sawhill)
EKOLOGI DAN PENGELOLAAN HUTAN
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Sektor Industri Oleh : Hermien Roosita Asisten Deputi Urusan Manufaktur, Prasarana dan.
Pembangunan Berkelanjutan
Lingkungan dalam Prinsip Ekonomi Berkelanjutan
Dr. Ir. Arzyana Sunkar, M.Sc.
PELATIHAN TEKNIS PENGANEKARAGAMAN PANGAN BERBAHAN BAKU LOKAL
MANAJEMEN SISTEM INFORMASI PUBLIK
COMMUNITY DEVELOPMENT SEBAGAI DASAR PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
Rimbawan II Gedung Manggala Wanabakti
Good Governance Etika Bisnis.
KONSEP PENANGANAN KUMUH
Perencanaan Hutan Berbasis Ekosistem
Stop AIDS Pencegahan Positif
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS UNGGAS
I. PENDAHULUAN Rumusan 'ecotourism' sebenarnya sudah ada sejak 1987 yang dikemukakan oleh Hector Ceballos-Lascurain yaitu sbb:
KONSERVASI LINGKUNGAN HIDUP
III. PEMBANGUNAN DALAM PERSPEKTIF EKOSISTEM
Sistem agroforestri.
Bedah Kasus 2 Sertifikasi Hutan COMPLETE….
Menggunakan Audit Sosial untuk Menilai Kinerja Sosial
LATAR BELAKANG Pada saat ini >100 juta penduduk Indonesia belum memiliki akses terhadap layanan air minum dan sanitasi dasar yang layak Sarana AMPL yang.
ETIKA LINGKUNGAN.
PENDAHULUAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM
Perlindungan dan Pengelolaan LH UU RI No. 32 Tahun 2009
Hutan kemasyarakatan A.Pendahuluan tentang hutan kemasyarakatan
Lingkungan dalam Prinsip Ekonomi Berkelanjutan
PERTUMUHAN EKONOMI DAN PENENGGULANGAN KEMISKINAN
Eksplorer dunia barat/ timur ke Indonesia
Studi Kasus KEBIJAKAN KEHUTANAN COMPLETE….
PEMBERDAYAAN DAN PARTISIPASI WARGA KOMUNITAS
Pariwisata Bekelanjutan
HUBUNGAN ANTARA KERENTANAN, RISIKO DAN BAHAYA
(Ely Triwulan Dani - A ) ILMU PERENCANAAN WILAYAH
Aspek Peran Aktif Masyarakat dalam Pengelolaan DAS HUMBAHAS
DINAS KEHUTANAN PROV. SULAWESI SELATAN. “MEWUJUDKAN HUTAN LESTARI, PERKEBUNAN PRODUKTIF MASYARAKAT SEJAHTERA MANDIRI ”
TEORI CSR.
ANALISIS KEBIJAKAN. LATAR BELAKANG Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan formal organisasi yang bersifat mengikat, mengatur perilaku dengan.
Agenda 21 Perumahan dan Permukiman Pertemuan 12
MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN dan AIR Dipresentasikan oleh: Martinus H. Pandutama, Ph.D Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember SEMETER.
MANAJEMEN RISIKO KORPORASI (ERM)
OLEH : LISNA YOELIANI POELOENGAN A L I M DEDDY
PENINGKATAN KETERLIBATAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA ALAM OLEH KELOMPOK : 1.DEKA VANDRAYADI NPM EKA YULYANI NPM MUID NPM.
Bappeda DIY disampaikan dalam Seminar Nasional LP3M UMY
Ekologi restorasi: reklamasi, rehabilitasi dan restorasi.
Transcript presentasi:

Back to Basics: Consideration in Evaluating the Outcomes of Community Forestry Oleh: Binsar Liem Sihotang 06431 Dyah Purwa Eskawati 06434 Nikmah Yuli W. 06442 Maya Sari 06445

Pendahuluan Hutan kemasyarakatan merupakan program inovatif dan pendekatan yang potensial untuk meningkatkan pengelolaan hutan dan strategi konservasi dengan paduan yang  komprehensif antara tujuan ekologi dan sosio-ekonomi.

Konsep Hutan Kemasyarakatan Konsep inti dari kehutanan masyarakat meletakkan pada upaya untuk membangun partisipasi aktif dari penduduk setempat,dengan keterlibatan pihak luar yang mendukung manajemen alam (Arnold, 1991). konsep dasarnya adalah bahwa orang-orang yang memiliki peran berarti dalam keputusan yang mempengaruhi hutan sekitarnya dapat mencapai peningkatan sosio-ekonomi kesejahteraan dan keberlanjutan ekologis (Shrestha, 2005).

Hasil Hutan Kemasyarakatan dan Elemen Kunci Evaluasi Hasil dari hutan kemasyarakatan: Pengurangan kemiskinan pengguna hutan langsung Pemberdayaan pengguna hutan langsung Meningkatkan kondisi hutan

Pengurangan kemiskinan pengguna hutan langsung Hutan kemasyarakatan dipromosikan secara luas agar dapat mengurangi kemiskinan masyarakat sekitar hutan Fokus pada pengurangan kemiskinan pada pendekatan ini adalah untuk mengevaluasi hasil ekonomi dari hutan kemasyarakatan

Hutan kemasyarakatan dapat meningkatkan kesejahteraan manusia dan status ekonomi masyarakat. Hutan kemasyarakatan dengan jelas terhubung pada pemenuhan kebutuhan dasar dan penyediaan mata pencaharian masyarakat, dan keuntungan masyarakat dapat dicapai dengan melakukan ekstraksi hasil hutan.

Pemberdayaan pengguna hutan langsung Pada hutan kemasyarakatan, pengguna hutan langsung mempunyai peran penting dalam prosedur pengambilan keputusan dan penerapan kegiatan kehutanan. Pemberdayaan sering disamakan dengan partisipasi dan keterlibatan masyarakat lokal dalam kegiatan kehutanan. Kurangnya partisipasi masyarakat dapat mengakibatkan kerugian bagi kelompok ketika pembuatan keputusan.

Akses yang terjamin dan kontrol merupakan prinsip dari pemberdayaan. Kontrol dilakukan untuk membatasi sumber daya dan alokasi akses sehingga akses terhadap sumber daya hutan dapat memberikan keuntungan bagi pengguna hutan. Hasil sosial dari pemberdayaan pengguna hutan langsung adalah mereka dapat: Mengakses informasi tentang hutan Mengakses pembuatan keputusan Mengakses lahan hutan dan sumber dayanya termasuk kemampuan untuk membatasi orang lain untuk memanfaatkan sumber daya

Meningkatkan kondisi hutan Hasil ekologi dari hutan kemasyarakatan merupakan penentu utama dalam penerapan program. Salah satu tujuan ekologi dari hutan kemasyarakatan adalah merestorasi kondisi hutan. Pertumbuhan hutan merupakan salah satu indikator penting untuk mendeteksi perubahan kondisi hutan, dan juga keanekaragaman telah menjadi kunci dalam pengelolaan hutan

Pada evaluasi ini, lebih difokuskan pada perbedaan interpretasi terhadap pertumbuhan hutan dan keanekaragaman yang ada di hutan kemasyarakatan.

Pengujian pendekatan Pengujian pendekatan diperlukan untuk melihat apakah pendekatan pada fokus tujuan kebijakan hutan kemasyarakatan dalam mengevaluasi hasil dapat diterapkan Dilakukan uji lapangan antara Oktober dan Desember 2009 pada dua komunitas hutan di Gunungkidul, yaitu Banyusoco dan Karangasem

Fokus evaluasi dan unsur-unsur kunci Elemen-elemen Kunci Pengentasan kemiskinan pengguna hutan langsung Hutan produk Kas uang Layanan-layanan masyarakat Pemberdayaan pengguna hutan langsung Akses terhadap informasi kehutanan Akses ke pengambilan keputusan Akses terhadap lahan hutan dan SD Meningkatkan Kondisi hutan Peningkatan pertumbuhan Hutan Keanekaragaman Hayati

Hasil Pengujian (need to be revised…) Peningkatan kondisi hutan sudah cukup berhasil karena hutan kemasyarakatan berkontribusi untuk pengurangan kemiskinan Masyarakat juga memperoleh hasil dari agroforestry.

Kesimpulan Tujuan inti program kebijakan, yaitu pengentasan kemiskinan, dan pemberdayaan pengguna hutan langsung, serta perbaikan kondisi hutan. Pendekatan yang digunakan memungkinkan evaluasi yang cepat dan dapat mengurangi biaya dan waktu tanpa mengorbankan tujuan dari evaluasi.

Terimakasih    