Psikologi Remaja Prestasi, Karir dan Pekerjaan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Dr. Muhammad Tamar, M.Psi Umniyah Saleh,M.Psi.,Psikolog
Advertisements

Perkembangan sosial pada anak-anak tengah
4 Sifat PRIBADI YANG BERHASIL
PENGEMBANGAN POTENSI DIRI
Prestasi Internasional 10 November 2009  Kebutuhan untuk berhasil selalu tinggi  Usaha dan Ketekunan adalah giroskop (berputar)  Butuh energi.
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Vygotsky dan Erikson Pertemuan 3.
Bermain dan Kreativitas Anak Usia Dini
Assalamu ‘alaikum wr. wb
Keterampilan Dasar Mengajar
Winsr-rev2008 Underachievement Winanti S. Respati.
Catur Baimi S Vivie Widayati Margarani Retno S Isnain Septianni D
PERAN PENGAWAS DALAM MEMOTIVASI KERJA KEPALA DAN GURU TAMAN KANAK-KANAK SRAGAN Oleh: Suyatminah Kulsum Nur Hayati.
CAREER DEVELOPMENT CENTER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
APA ITU KEPRIBADIAN? KEPRIBADIAN CIRI KEPRIBADIAN
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
KARIR DAN PROSES SOSIALISASI
Pengampu: Isnaini Budi Hastuti
KONSEP MOTIVASI Materi 5 – Part 1.
Materi Motivasi.
STKIP-PGRI Banjarmasin
PERSPEKTIF tentang MOTIVASI
Teori Motivasi - Motivasi Belajar
LINGKUP KEPERAWATAN DEWASA
APA ITU KEPRIBADIAN? KEPRIBADIAN CIRI KEPRIBADIAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
SEKOLAH DAN KARIR Psikologi Remaja
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
POKOK BAHASAN Pertemuan 3
Bimbingan Karir Fitria Nurmastuti –
PEMIMPIN SEBAGAI GURU (PEOPLE DEVELOPER)
Dasar-Dasar Dukungan Psikososial
Pengembangan Diri Pelatihan Magang Bagi Mahasiswa
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 2
PENGAJARAN SEBAGAI SUATU SISTEM
POKOK BAHASAN Pertemuan 9
MOTIVASI BELAJAR Fungsi Motivasi Dalam Belajar Fungsi Motivasi
Kompetensi Desi Susianti, S.Psi., M.Si.
Minggu 1 & 2 Lia Aulia Fachrial, S. Psi., M. Si
KELOMPOK 5 Fastry Upi Azmy ( ) Galih Trihanyoko ( )
PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI
PERBEDAAN INDIVIDU Nataya Charoonsri R.
MOTIVASI BELAJAR Fungsi Motivasi Dalam Belajar Fungsi Motivasi
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
Bab 11 Penyusunan Personalia Organisasi
Perkembangan Peserta Didik (Pertemuan 2)
MOTIVASI By : Wiwik Istyarini.
DEFINISI PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR
Keterampilan Dasar Mengajar
PERKEMBANGAN REMAJA Mencapai hubungan dengan teman lawan jenisnya secara matang Mencapai perasaan seks dewasa yang diterima secara sosial Menerima keadaan.
CAREER DEVELOPMENT CENTER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
Kompetensi Annisa Julianti.
Keterampilan Dasar Mengajar
Model problem based learning
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
Pengasuhan dan Pekerjaan PERTEMUAN 12
Perkembangan dewasa awal
Unita Werdi Rahajeng, M.Psi
TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI
Oleh Dhindayanti Putri Fhany Aprilia Rezky Okabe
Bermain dan Kreativitas Anak Usia Dini
PERMASALAHAN MAHASISWA
MOTIVASI BELAJAR Fungsi Motivasi Dalam Belajar Fungsi Motivasi
BAB 2 PENAWARAN TENAGA KERJA
Rizty Desta Mahestri, M.Psi., Psikolog Fak. Psikologi - UMA
MOTIVASI BELAJAR A.Fungsi Motivasi Dalam Belajar 1.Motivasi adl. Sesuatu yang paling mendasar yang harus ada dalam proses belajar karena hasil belajar.
PERTEMUAN 7: PERMASALAHAN SISWA DAN PENDEKATAN UMUM BK
Transcript presentasi:

Psikologi Remaja Prestasi, Karir dan Pekerjaan Oleh: Regina Purtanty – 2010 71 120

Agenda Latar Belakang Pencapaian Remaja Daftar Pustaka

Latar Belakang Remaja – Kriteria Mengapa Masa Remaja Penting? Usia 1 Belum menikah Mengapa Masa Remaja Penting? Peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa Perkembangan Kognitif (menurut Piaget) mencapai fase akhir (Formal Operation).2 Permasalahan Remaja Dengan Keluarga, Teman Sebaya dan Sekolah Pencarian Identitas Diri, Gender dan Seksualitas Kenakalan Remaja 12 – 21 tahun pada wanita 13 – 22 tahun pada pria Menurut Monks, Knoers, dan Haditono: Masa pra-remaja 10 – 12 tahun Masa remaja awal 12 – 15 tahun Masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun Masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Deswita, 2006:  192)

Pencapaian Remaja2 Pencapaian Prestasi (Achievement). Motivasi dan Atribusi. Dorongan Diri (Self Efficacy). Perencanaan, Pencapaian dan Pengawasan Tujuan (Goal Setting, Planning and Monitoring). Pengembangan Karir (Career Development). Teori Kognitif Sosial Pemilihan Pekerjaan (Work Decision). Sekolah  Pekerjaan Pola Pembelajaran Pekerjaan Paruh Waktu (Part-Time Job).

Pencapaian Prestasi (Achievement) ‘Game of life played for real’ (Yoon & Others, 1996, dalam Santrock, 1996). Tekanan dalam bidang akademis dan sosial (pergaulan) ditentukan oleh faktor:2 Psikologis Motivasi Kontekstual Tuntutan baru dari lingkungan sosial membuat tekanan tersendiri bagi remaja. Ketika dalam keseluruhan hidup mereka tidak hanya dituntut berhasil secara akademis, namun juga tuntutan untuk menguasai ketermapilan hidup dan bermasyarakat kini menjadi nyata. Tekanan itu dapat dihadapi, hanya jika remaja siap menerima tanggungjawab, secara psikologis, dan memiliki keinginan kuat dalam dirinya (motivasi), serta lingkungan dan kondisi yang juga mendukung (kontekstual)

Motivasi Ekstrinsik  behavioural Hadiah (Rewards)  Kompetensi. Hukuman (Punishment). Intrinsik  humanistic dan cognitive Self determination Curiosity Challenge and Effort Self determination = keinginan dari dalam diri, mau sukses, ya itu karena keinginan sendiri Sekolah, guru dan ortu hanya meng-encourage, sehingga mereka mau melakukan atas keinginan sendiri Flow  salah satu faktor motivasi dimana kita merasa menguasai suatu keahlian dan mencurahkan secara penuh perhatian kita selama melakukan aktivitas (ga terlalu mudah ga terlalu susah). Rewards bisa sebagai penunjuk kompetensi  level mastery Atau sebagai pengendali tingkah laku. Memberikan pilihan dan kesempatan, serta memberi tanggung jawab pribadi dapat meningkatkan motivasi internal

Tantangan Vs Keterampilan Apati Kebosanan Kecemasan Flow TANTANGAN Bisa pindah2 tergantung dari tanggapan lingkungan juga, misal negative feedback KETERAMPILAN

Attribution2 Effort  behaviour/performance  causes Intiutive scientist. Dimensi penyebab atribusi: Locus Stability Controllability Bantuan terkait Atribusi: Konsentrasi Coping/Analisa masalah Mengarahkan masalah pada hal yang lebih bisa diatasi. Intuitive scientist = perlu penjelasan terhadap apapun, selalu mencari alasan dari apapun Locus: internal or eksternal Stability: remains the same or change Controllability: control the cause Atribusi: menjelaskan penyebab kegagalan. Contoh bantuan: Selesaikan tugas, cari penyebab masalah, dan lack of effort bukan lack of ability

Atribusi dan Motivasi Kombinasi keduanya menentukan penyelesaian masalah: Mastery Orientation Helpless Orientation Performance Orientation Mastery Positif Belajar mengambil yang terbaik Fokus pada solusi Helpless Negatif Hanya ‘menyesali’ kekurangan diri Fokus pada masalah

Self Efficacy, Goal Setting, Planning, Self Monitoring Percaya menguasai situasi. Menghasilkan sesuatu yang diinginkan. Saya bisa!!! Guru, murid, sekolah. Membuat rencana, dan goal setting. Menantang SMART

Pengembangan Karir Teori Pengembangan Ginzberg Khayalan (Fantasy)  s/d usia 11 thn. Sementara (Tentative)  11 – 17 thn. Realistik  17 thn sampai awal 20-an Teori Konsep Diri Super (Super’s Self-Concept Theory). Teori Tipe Kepribadian Holland’s. Realistic Intellectual Social Conventional Enterprising Artistic

Pekerjaan Part Time Kedekatan dengan Orang dewasa Pelatihan (training) Belajar mengelola kehidupan Waktu kerja Membuat Pengalaman di sekolah berorientasi kerja.

Daftar Pustaka Admin. 2010. Pengertian Remaja Menurut Para Ahli. Dapat diakses di: http://belajarpsikologi.com/pengertian-remaja/. Diakses pada: 07 Juli 2012. Santrock. 1996. Child Development. 8e. MCGraw-Hill Companies. Dapat diakses di: http://www.mhhe.com/socscience/devel/ibank/image/0011.jpg. Diakses pada: 07 Juli 2012.