BAB III Kehidupan Mikroba Nutrien Bahan-bahan kimia organik atau anorganik untuk menunjang pertumbuhan mikroba. Nutrisi: bahan makanan untuk kehidupannya berupa bahan organik atau an organik yang diambil dari lingkungannya. Bahan makanan yang telah diserap ke dalam sel dimanfaatkan untuk proses metabolisme seperti biosintesis (anabolisme/assimilasi) dan bio energi (katabolisme/disimilasi)
Hasil proses bioenergi untuk aktivitas: gerak, kembang biak, pembentukan spora, biosintesis dll. Mikroba menggunakan sumber nutrien padat (tipe holozoik), dan bentuk cairan (tipe holofitik). Tipe holofitik dapat mencerna bentuk padat dengan bantuan enzim ekstraseluler. Sumber energi: air (sebagai pelarut ,pengangkut, dan sumber oksigen); senyawa organik dan anorganik yang mampu dioksidasi; hidrat arang dan asam organik sebagai sumber karbon; sumber akseptor elektron (O2, NO3, Fe3+, SO42-); mineral (N, P, C)
Fase Pertumbuhan Fase Tenggang (Lag) Periode penyesuaian, fase tenggang dalam proses pembiakan, mulai sintesis enzim, ukuran lebih panjang dari biasanya. Fase Logaritmik (Log/eksponensial) Pembiakan cepat, sel-sel aktif, perlu faktor biologis dan non biologis (O2, cahaya, temperatur).
Fase Stasioner. Biakan sudah tua,populasi maksimum, pembiakan kurang, beberapa sel mati, pertumbuhan dan kematian sama, menyusutnya nutrien, limbah semakin banyak, persediaan O2 tidak mencukupi sel, endospora mulai terbentuk Fase kematian Laju kematian lebih tinggi dari ada pembiakan, pembiakan berhenti, sel-sel mati atau terlisis.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba. Faktor biotik: - Sifat jasad: toleran terhadap perubahan lingkungan atau tidak, kemampuan adaptasi. - Bebas dari jenis mikroba lain (kontaminan). - Koensalisme, mutualisme, arasitisme. - Antibiose: terhambat oleh senyawa yang dikeluarkan mikroba lain. - Sinergisme: sama-sama membuat perubahan kimia dalam substrat. - Sintrofisme: beberapa mikroba mengurai bahan organik atau limbah.
Faktor Abiotik a. Temperatur. - Aktivitas mikroba tergantung jenis psikrofil 15 oC, mesofil 25-37 oC dan termofil 55-60 oC. Kelembaban. - Kelembaban optimum mikroba misalnya: bakteri/ragi 85 % dan Aktinomycet kurang dari 85 %
Konsentrasi larutan & Ion H. - Larutan hipertonis dapat mengganggu pertumbuhan mikroba karena dapat menyebabkan plasmolisis. - Konsentrasi ion H pada tingkat yang tinggi dapatmenyebabkan koagulasi. Misal: V. Cholerae pH 9, E. Coli pH 6-8, Agrobacterium pH 12, Lactobacillus pH 6.8-7.7
Radiasi - Sinar α, ɣ dan UV dapat menyebabkan ionisasi komponen sel dan molekul protoplasma. Tegangan permukaan Tekanan hidrostatik Senyawa kimia dan toksik - logam berat - antibiotik