Diagram tulang ikan Diagram Ishikawa sering juga disebut sebagai diagram “sebab-akibat” atau diagram “tulang ikan”. Diagram ini adalah sebuah alat grafis yang digunakan untuk mengeksplorasi dan menampilkan pendapat tentang komponen inti suatu kondisi di dalam organisasi. Diagram ini juga dapat menyusuri sumber-sumber penyebab atas suatu masalah
Fungsi utama dari diagram Ishikawa adalah untuk mendapatkan beberapa sumber kunci yang memberikan kontribusi paling signifikan terhadap masalah yang sedang diperiksa. Sumber-sumber ini kemudian dipilih untuk proses perbaikan. Diagram ini juga menggambarkan hubungan antara berbagai faktor yang mungkin memengaruhi satu dengan lainnya
Penyebab masalah The Cause & Effect, or Fishbone Diagram, was first used by Dr. Kaoru Ishikawa of the University of Tokyo in 1943 - hence its frequent reference as a "Ishikawa Diagram". This diagram is used to identify all of the contributing root causes likely to be causing a problem.
Use of this tool has several benefits to process improvement teams: Straight forward and easy to learn visual tool. Involves the workforce in problem resolution - preparation of the fishbone diagram provides an education to the whole team. Organizes discussion to stay focused on the current issues. Promotes "System Thinking" through visual linkages. Prioritizes further analysis and corrective actions.
Kerangka kerja logis perencanaan Ringkasan diskriptif Indikator yg dpt dibenarkan secara obyektif Alat-alat verifikasi Asums-asumsi penting Sasaran program: sasaran lebih luas, yg didukung oleh proyek ini Pengukuran pencapaian sasaran: Penurunan AKB 30% Laporan rutin Survei dasar & lanjutan Berkenaan dgn relevansi proyek thd sasaran program Tujuan proyek: hasil-hasil yg diharapkan dari pelayanan hasil pelayanan terukur: dalam periode yang ditentukan (12 bln) nol kasus campak Pengawasan epidemiologis Berkenaan dengan dampak pelayanan Keluaran: kegiatan pelayanan yg disediakan sumber-sumber daya besarnya kegiatan pelayanan: 80% populasi target diimunisasi Catatan pelayanan Berkenaan dengan peran &perubahan SD yg berhub dg pelayanan Masukan: kebutuhan sumber daya Tingkat upaya atau personil yg dispesifikasikan, persediaan peralatan utk hal diatas Catatan personil Catatan persediaan Laporan pengeluaran Berkenaan dengan tersedianya SD sesuai jadwal
Pareto Analysis Eight steps to identifying the principal causes you should focus on, using Pareto Analysis: Create a vertical bar chart with causes on the x-axis and count (number of occurrences) on the y-axis. Arrange the bar chart in descending order of cause importance, that is, the cause with the highest count first. Calculate the cumulative count for each cause in descending order. Calculate the cumulative count percentage for each cause in descending order. (Percentage calculation: {Individual Cause Count} / {Total Causes Count} *100) Create a second y-axis with percentages descending in increments of 10 from 100% to 0%. Plot the cumulative count percentage of each cause on the x-axis. Join the points to form a curve. Draw a line at 80% on the y-axis running parallel to the x-axis. Then drop the line at the point of intersection with the curve on the x-axis. This point on the x-axis separates the important causes on the left (vital few) from the less important causes on the right (trivial many).
Aturan 80/20 dapat diterapkan pada semua hal 80% Keluhan pelanggan timbul dari 20% produk dan jasa 80% keterlambatan dalam jadwal timbul 20% dari penyebab penundaan 20% dari cacat sistem menyebabkan 80% dari masalah
Manfaat Diagram Pareto Diagram Pareto merupakan metode standar dalam pengendalian mutu untuk mendapatkan hasil maksimal atau memilih masalah-masalah utama dan lagi pula dianggap sebagai suatu pendekatan sederhana yang dapat dipahami oleh pekerja tidak terlalu terdidik, serta sebagai perangkat pemecahan dalam bidang yang cukup kompleks. Diagram Pareto merupakan suatu gambar yang mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga terendah
Diagram Pareto dibuat berdasarkan data statistik dan prinsip bahwa 20% penyebab bertanggungjawab terhadap 80% masalah yang muncul atau sebaliknya. Kedua aksioma tersebut menegaskan bahwa lebih mudah mengurangi bagian lajur yang terletak di bagian kiri diagram Pareto daripada mencoba untuk menghilangkan secara sistematik lajur yang terletak di sebelah kanan diagram
Prinsip Diagram Pareto Prinsip Pareto juga dikenal sebagai aturan 80/20 dengan melakukan 20% dari pekerjaan bisa menghasilkan 80% manfaat dari pekerjaan itu. Aturan 80/20 dapat diterapkan pada hampir semua hal, seperti: 80% dari keluhan pelanggan timbul 20% dari produk atau jasa, 80% dari keterlambatan jadwal timbul 20% dari kemungkinan penyebab penundaan, 20% dari produk atau account untuk layanan, 80% dari keuntungan Anda, 20% dari-tenaga penjualan menghasilkan 80% dari pendapatan perusahaan Anda, atau 20% dari cacat sistem penyebab 80% masalah nya.
Diagram Pareto yaitu : 1) Apa (what) Diagram Pareto yaitu : 1) Apa (what). Apa saja yang menjadi penyebab masalah tersebut, 2) Kapan (when).Kapan masalah tersebut paling sering muncul, 3) Dimana (where). Dimana masalah tersebut paling sering muncul, 4) Siapa (who).Siapa orang atau kelompok yang mengalami paling banyak masalah, 5) Mengapa (why). Mengapa masalah tersebut banyak terjadi, 6) Bagaimana (how). Bagaimana masalah tersebut bisa terjadi, 7) Berapa biayanya (how much), 8) Masalah mana yang biayanya paling besar? / atau berapa besar biasa yang sudah ditimbulkan?
Cara Membuat Diagram Pareto Ada delapan tahap yang tercakup dalam pembuatan diagram Pareto, seperti :1) kumpulkanlah sebanyak mungkin data yang menunjukkan sifat dan frekuensi peristiwa tersebut, 2) tentukan kategori yang akan digunakan untuk menganilisa data tersebut, 3) alokasikan frekuensi peristiwa menjadi kategori yang berbeda, 4) hitunglah frekuensi tersebut ke dalam prosentase, 5) buatlah diagram batang. 6) kemudian urutkanlah diagram batang tersebut mulai dari yang terbanyak, 7) ceklah dampak pareto dalam diagram batang tersebut, 8) apabila dampak pareto jelas, ambil tindakan pada item / faktor yang paling umum.