Bab 21 ILMU EKONOMI POLITIK
Kriteria Kesejahteraan Sosial Menganalisis pilihan kelayakan alokasi sumber daya adalah sangat sulit, karena Melibatkan penetapan pilihan tentang tingkat utility dari banyak sekali individu Dalam memilih antar 2 alokasi (A dan B), memungkinkan munculnya perbedaan preferensi. Seseorang pilih A dan yang lain pilih B
Manakah yang lebih disukai?
LOGIKA KONSISTEN (RASIONAL) maka LOGIKA KONSISTEN (RASIONAL)
IN-KONSISTEN (Tidak Rasional) Condorcet Paradox MANA YANG LEBIH DISUKAI ?
MAU MAKAN APA ? 1 Masakan SUNDA 2 Masakan PADANG 3 Masakan EROPA 4 Masakan CINA INDIVIDU KELUARGA
Kriteria Kesejahteraan Sosial Gunakan diagram Edgeworth untuk menunjukkan problem dalam penetapan kriteria social welfare; Posisi contract curve menunjukkan situasi optimum secara sosial Sepanjang contract curve, utilities 2 individu bisa berbeda dan bersifat kompetitif
Social Welfare Criteria OJ Contract curve UJ1 US4 US3 US2 US1 UJ2 UJ3 UJ4 OS
Social Welfare Criteria Jika kita asumsikan bahwa UTILITY dapat dibandingkan antar individu, maka kita dapat menggunakan contract curve untuk menyusun utility possibility frontier
Social Welfare Criteria Jones’s utility OS Any point inside the curve is Pareto-inefficient C Smith’s utility OJ
Kriteria Equality Satu kriteria diperlukan agar Smith dan Jones memiliki tingkat welfare yang sama 45° Jones’s utility OS Yaitu bila UJA dan USA USA UJA A Utility equal dalam kasus ini, namun jumlah x dan y bisa tidak sama Smith’s utility OJ
Equality Criterion OJ Contract curve OS XJA UJ1 UJA US2 A UJ2 USA XSA XJA OJ YSA A Contract curve UJ1 UJA US2 UJ2 USA US1 OS
social welfare = w(US,UJ) Fungsi Social Welfare social welfare = w(US,UJ) Masalahnya adalah mengalokasikan x dan y kepada S dan J untuk memaksimumkan w
Fungsi Social Welfare Titik optimal social welfare adalah letak w maksimum yang memberikan utility possibility frontier w1 w2 Jones’s utility OS E Yaitu di UJE and USE USE UJE Smith’s utility OJ
Fungsi Social Welfare Tradeoff antara equity dan efficiency F w1 w2 Jones’s utility Kalaupun titik F adalah Pareto-inefficient, namun masih dipilih titik D OS Smith’s utility OJ
The Arrow Impossibility Theorem Arrow memandang bahwa masalah social welfare sebagai salah satu di antara “keadaan sosial” yang mungkin Asumsi : tiap individu dapat meranking kebutuhannya Arrow memunculkan pertanyaan berikut: Benarkah ada ranking preferensi masyarakat dapat dicatat dengan baik
The Arrow Impossibility Theorem Umpamakan ada 3 keadaan social (A, B, C) dan 2 individu (Smith and Jones) Smith lebih suka A daripada B dan B lebih suka C A PS B dan B PS C dan A PS C Jones lebih suka C daripada A dan A lebih sukan B C PJ A dan A PJ B dan C PJ B
The Arrow Impossibility Theorem Arrow’s impossibility theorem menunjukkan bahwa reasonable social ranking tidak pernah dapat ada Arrow mengasumsikan bahwa suatu social ranking harus memenuhi 6 axioma: “P” dibaca “ secara sosial lebih memilih daripada”
The Arrow Axioms Preferensi sosial harus dapat diranking Misalnya A P B, B P A, atau A = B -(A I B) untuk 2 kondisi A dan B Ranking tersebut harus transitive jika A P B dan B P C (atau B I C), maka A P C Ranking harus berhubungan positif dengan preferensi individual Jika A lebih disukai Smith dan Jones, maka A P B
The Arrow Axioms Jika ada keadaan social yang baru, maka tidak harus mempengaruhi ranking yang ada (aslinya) Jika A P B, maka akan tetap demikian jika ada D Fungsi social preference tidak harus seragam Tidak harus bahwa kondisi A P B tidak mempertimbangkan kondisi individu dalam masyarakat
The Arrow Axioms Hubungan sosial tidak dalam kondisi dictatorial Seseorang tidak menentukan preferensi orang lain
The Median Voter Theorem Jika pilihan bersifat unidimensional dan preferensi memiliki satu puncak, aturan mayoritas akan menghasilkan pilihan project yang paling banyak diinginkan oleh median voter Karena itu voter’s preferences akan menentukan pembentukan public choices
Rent-Seeking Behavior Politisi terpilih berperan sebagai agents Memilih kebijakan yang diinginkan pemilihprincipals (voters) Agen yang sempurna akan memilih kebijakan yang akan banyak dipilih median Apakah politisi tidak memiliki interest (selfless)?
Rent-Seeking Behavior Politisi mungkin akan melakukan rent-seeking activities Kegiatan yang mengupayakan peningkatan kesejahteraan sendiri Hal ini akan menciptakan perbedaan nilai tax antara nilai public goods yang diterima voter dengan yang dibayarkan
Rent-Seeking Behavior Warga masyarakat kadang juga menjadi rents seeker untuk dirinya sendiri dengan meminta politisi memberikan keuntungan/manfaat baginya Karena itu, economic agent melakukan rent-seeking activities ketika mereka menggunakan proses politik untuk memperoleh keuntungan ekonomi yang tidak wajar
Politisi dapat berupaya memanfaatkan peluang rent seeking, namun hal ini dapat dikurangi dengan pemilihan yang bebas
DASAR BERPIKIR DALAM MENGAMATI PILIHAN RASIONAL TEORI PILIHAN RASIONAL (Kenneth Arrow) DASAR BERPIKIR DALAM MENGAMATI PILIHAN RASIONAL Preference (kelebihsukaan) : Beliefs (keyakinan) Opportunities (peluang) : sumber daya dan masalah Action (tindakan) : tindakan pelaku yang diamati DIPERLUKAN INFORMASI TINDAKAN KOLEKTIF RASIONAL Dapat dibuktikan (ex-ante)/ sesuai kenyataan Benefit > Cost
POLITISI = ENTREPRENEUR POLITIK POLITIK DIPANDANG DARI SUDUT PERTUKARAN (EXCHANGE) SEPERTI PASAR (MARKET) Dilakukan melalui ATURAN MAIN (institutional game) Dilakukan secara SUKARELA oleh ACTORS POLITISI = ENTREPRENEUR POLITIK Vote Maximizer