PERANAN STATISTIK DALAM PENELITIAN Penyusunan model teoritis Perumusan hipotesis Pengembangan alat pengambilan data Penyusunan rancangan penelitian Penentuan sampel Pengolahan dan analisis data
1. PENYUSUNAN MODEL TEORITIS Model teoritis gambaran hasil imajinasi pokok-pokok masalah dan jalan pemecahannya. Model teoritis yang digunakan adalah model matematis yaitu model yang menggunakan hukum matematika sebagai dasarnya yang mempunyai beberapa kelebihan, yaitu : 1. dapat merumuskan masalah dengan lebih singkat 2. lebih mudah melakukan kuantifikasinya 3. lebih memudahkan penggunaan teknik analisis statistik dan penggunaan jasa komputer. 4. lebih mudah melihat asumsi-asumsi yang mendasari penelitian.
Model matematik : Pola Searah Yij = µ + Ti + Є ij Pola Faktorial Yij = µ + αi + βj + (αβ)il + Є ijk Regresi Linear Y = α + βx
Contoh : Pola searah : Pola Fakorial : Regresi Linear : Karkas dan Kualitas Kimia Daging Ayam Kampung Dengan Ransum Berbasis Konsentrat Broiler Pola Fakorial : Pengaruh Umur Dan Bahan Pengempuk Terhadap Kualitas Daging Kambing Regresi Linear : Korelasi Antara Kadar Glikogen dengan Asam Laktat dan pH Daging Domba Setelah Pengangkutan
2. PERUMUSAN HIPOTESIS Perumusan hipotesis sebagai pernyataan yang menunjukkan pertautan antara dua atau lebih variabel. Hipotesis : adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah yang kebenarannya harus diuji secara empiris
Ciri-ciri hipotesa yang baik : Menyatakan hubungan antar variabel Sesuai dengan fakta dan dapat dimengerti Berhubungan dengan ilmu pengetahuan Harus dapat diuji dengan nalar atau statistik Sederhana Dapat dimengerti
Hipotesis secara matematis : Ho : hipotesis nol diformulasikan untuk ditolak setelah pengujian. misal : - tidak ada pengaruh perlakuan lama penyimpanan terhadap sifat fisik daging - tidak ada perbedaan antara pakan dengan protein bungkil kedelai dan protein tepung ikan.
H1 : hipotesis tandingan yang difomulasikan untuk diterima setelah pengujian. misal : - ada pengaruh perlakuan pemberian insulin terhadap kadar gula darah. - ada perbedaan antara pakan dengan protein rendah dan protein tinggi. Penulisan hipotesis : Ho : µ = µ0 Ho : µ ≥ µ0 Ho : µ ≤ µ0 H1 : µ ≠ µ0 H1 : µ < µ0 H1 : µ > µ0
3. Pengembangan Alat Pengambilan Data Dalam pengambilan data harus mempunyai kepastian bahwa alat yang digunakan mempunyai taraf reliabilitas/ketepatan dan validitas/kesahihan. yang terbaik adalah dengan menggunakan metode-metode statistik, terutama untuk penelitian ilmu-ilmu sosial yang menggunakan kuisioner.
Menggunakan skoring maupun ranking Modifikasi alat pengukur, antara lain untuk mengetahui bobot badan ternak besar dengan memakai ukuran vital statistik ( lingkar dada dan panjang badan). - Rumus Schrool : BB (kg) = (lingkar dada dlm cm + 22) 2 / 100 - Rumus Winter : BB (lbs) = {(lingkar dada)2 + ( pjg badan)2}/100
4. Penyusunan Rancangan Penelitian Dengan statistik dapat mempelajari dan mengusahakan agar data mempunyai makna. Rancangan penelitian disusun berdasarkan pertimbangan-pertimbangan dari sudut statistika. Statistik menunjukkan cara-cara untuk mengurangi keterbatasan dengan mengendalikan dan mengendalikan variabel-variabel tertentu, sehingga tingkat kecermatan tinggi.
Contoh rancangan : RAL (Rancangan Acak Lengkap ) pola searah dan faktorial RAK (Rancangan Acak Kelompok) Cross Over Design Korelasi dan Regresi
5. Penentuan Sampel Penelitian Tujuan berbagai teknik penentuan sampel adalah agar diperoleh sampel yang representatif bagi populasinya, sehingga diperlukan teknik statistik untuk memperkirakan jumlah sampel dengan memilih secara acak. Sampel digunakan untuk memperoleh informasi untuk mengambil kesimpulan mengenai populasi. Pemilihan sampel harus didasarkan pada prinsip keacakan untuk menjamin dapat mengurangi bias.