Pertemuan 22 Inflasi Matakuliah : J 0034/Ekonomi Makro Tahun : 2005

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
RUANG LINGKUP ANALISIS MAKRO EKONOMI
Advertisements

INDIKATOR EKONOMI (ECONOMIC INDIKATORS) (the ultimate target)
MATERI EKONOMI MONETER JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Pertemuan 3 Mencari Titik Berat Penampang Majemuk
Pertemuan 5-6 Metode pemulusan eksponential tunggal
Matakuliah : J 0034/Ekonomi Makro
1 Pertemuan Teori Inflasi Matakuliah: A Ekonomi Tahun: 2005 Versi: Versi 01 / Revisi 0.
1 Pertemuan 1 Konsep Dasar dan Permasalahan Makro Ekonomi Matakuliah:J0034/Ekonomi Makro Tahun: 2005 Versi: Revisi 3.
Pertemuan 2 Pola Analisis, pasar dan pelaku ekonomi makro
1 Pertemuan 9 Konsumsi rumah tangga dan peranannya dalam perekonomian Matakuliah: J 0034/Ekonomi Makro Tahun: 2005 Versi: Revisi 3.
Permintaan dan Penawaran Agregat (AD – AS)
Pertemuan 8 Perkembangan Sektor Pertanian
1 Pertemuan 7 Klasifikasi dan Rekognisi Pola (1) Matakuliah: T0283 – Computer Vision Tahun: 2005 Versi: Revisi 1.
Pertemuan 5 Balok Keran dan Balok Konsol
Fungsi Logaritma Pertemuan 12
1 Pertemuan 5 PPh PASAL 21 Matakuliah: A0572/ Perpajakan Tahun: 2005 Versi: Revisi 1.
Mengambar kurva fungsi linier Pertemuan 4
Fungsi Eksponensial Pertemuan 11 Matakuliah: J0174/Matematika I Tahun: 2008.
1 Pertemuan 9 Gaya Horisontal Matakuliah: S0512 / Perancangan Struktur Baja Lanjut Tahun: 2006 Versi: 1.
1 Pertemuan 17 Penentuan Keseimbangan Umum dan Perubahannya Matakuliah: J 0034/Ekonomi Makro Tahun: 2005 Versi: Revisi 3.
Matakuliah : R0022/Pengantar Arsitektur Tahun : Sept 2005 Versi : 1/1
Matakuliah : R0262/Matematika Tahun : September 2005 Versi : 1/1
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1
EKONOMI MONETER I INFLASI.
MATERI EKONOMI MONETER JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
EKONOMI UANG DAN BANK PTA 2016 /2017 UNIVERSITAS GUNADARMA
Pertemuan 7 Penghitungan Pendapatan Nasional
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1
Pertemuan 13 Analisa Permintaan – Penawaran Agregatif (IS – LM)
Pertemuan 5 Pemikiran Makro Ekonomi Keynes
Pertemuan 8 Penghitungan Pendapatan Nasional
Pertemuan 4 Pemikiran Makro Ekonomi Klasik (Lanjutan)
Pertemuan 21 Inflasi Matakuliah : J 0034/Ekonomi Makro Tahun : 2005
d. Pengukuran laju inflasi
Matakuliah : R0262/Matematika Tahun : September 2005 Versi : 1/1
Pengantar Teori Ekonomi Makro
Pengantar Teori Ekonomi Makro
MODEL EKONOMI MAKRO JANGKA MENENGAH
Teori Ekonomi Makro Ekonomi Pembangunan
Permintaan dan Penawaran Agregat
MATERI EKONOMI MONETER JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
EKONOMI MONETER I INFLASI.
Pertemuan 3 PD Dapat Dihomogenkan
Pertemuan 14 Analisa Permintaan – Penawaran Agregatif (IS – LM)
Pertemuan 23 Kebijaksanaan Stabilisasi Ekonomi
BENTUK-BENTUK FUNGSIONAL DARI MODEL REGRESI
Inflasi Pertemuan ke-4 Teori Ekonomi Makro I.
EKONOMI MONETER I INFLASI.
EKONOMI MONETER I INFLASI.
Matakuliah : R0262/Matematika Tahun : September 2005 Versi : 1/1
MODEL EKONOMI MAKRO JANGKA MENENGAH
Pertemuan 19 Tegangan Lentur dengan Gaya Normal yang bekerja Eksentris
Squad Kelompok 2 Makroekonomi
BAB 7 Keseimbangan AD-AS
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Pengantar Teori Ekonomi Makro
Matakuliah : A0114/ Sistem Akuntansi Tahun : 2005 Versi : Revisi 1
EKONOMI MONETER I INFLASI.
PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT
INDIKATOR EKONOMI (ECONOMIC INDIKATORS) (the ultimate target)
Deflator GDP DWI ESIKA PUTRI EKONOMI DAN PERBANKAN ISLAM
MODEL EKONOMI MAKRO JANGKA MENENGAH
TEORI INFLASI TEORI EKONOMI MAKRO Dr. Endri, SE. MA.
MATERI EKONOMI MONETER JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
EKONOMI MONETER I INFLASI.
EKONOMI MONETER I INFLASI.
Pendapatan Nasional & Inflasi
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
INFLASI.
Bab 2 Data, Variabel, dan Indikator Ekonomi Makro
Transcript presentasi:

Pertemuan 22 Inflasi Matakuliah : J 0034/Ekonomi Makro Tahun : 2005 Versi : Revisi 3 Pertemuan 22 Inflasi

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Mahasiswa mampu menghitung tingkat inflasi melalui pendekatan yang ada Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan antara inflasi dan pengangguran melalui analisa kurva Phillips

Cara menghitung inflasi Hubungan antara inflasi dan pengangguran Outline Materi Cara menghitung inflasi Hubungan antara inflasi dan pengangguran

Cara menghitung Inflasi Harga Umum (General Price) Hut – HU t-1 LI t = ----------------- HU t-1 LI t = Laju Inflasi tahunan/periode t HU t = Harga umum periode t HU t-1 = Harga umum periode t-1

Kelemahan Khusus untuk negara sedang berkembang, data angka harga umum sulit didapat Untuk mendapatkan angka harga umum dilakukan dengan penaksiran, sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan cukup besar.

LI t = ----------------- Angka deflator produk nasional bruto (GNP Deflator) AD t - AD t-1 LI t = ----------------- AD t-1 Yb AD = ----- Yk AD = Angka deflator PNB Yb = PNB yang berlaku Yk = PNB menurut harga konstan

LI t = ----------------- Kelemahan Kesulitan dalam mendapatkan angka deflator PNB bulanan, triwulanan dan smesteran IHK t - IHK t-1 LI t = ----------------- IHK t-1

Kelemahan Dipengaruhi oleh fluktuasi harga barang-barang yang mempengaruhi indeks biaya hidup konsumen terutama harga barang-barang kebutuhan pokok. Bila indeks ini dijadikan ukuran laju inflasi dan nilainya relatif tinggi, akan mendorong masyarakat untuk menuntut kenaikan upah. Disisi lain pemerintah cenderung pula menaikkan bantuannya kepada masyarakat.

Hubungan antara inflasi dan pengangguran A.W Phillips dari London School of Economics telah berhasil menemukan perkaitan hubungan antara tingkat pengangguran dengan tingkat perubahan upah nominal (menggunakan data perekonomian Inggris th 1861 – 1957) Kurva Phillips

Pada awalnya kurva Phillips menggambarkan tempat kedudukan titik-titik kombinasi antara prosentase perubahan upah nominal dengan tingkat pengangguran. Kemudian kurva tersebut direvisi untuk menunjukkan hubungan antara tingkat perubahan harga (sumbu vertikal) dan tingkat pengangguran (sumbu mendatar).

Kurva W W3 W2 W1 O 5,5 0,8 0,8 U2 U1 U1 -1

Analisa Kurva Phillips Penurunan jumlah pengangguran akan menyebabkan kenaikan yang lebih besar pada laju inflasi. Pada tingkat pengangguran yang relatif tinggi, maka penurunan tingkat pengangguran akan mengakibatkan kenaikan inflasi yang lebih kecil (^W < ^U) Jika Kurva telah memotong dan berada dibawah sumbu mendatar, maka kurva Phillips akan mendatar, Phillips menduga bahwa minimum W adalah -1 (Kurva Phillips tidak pernah memotong garis w = -1) Bila U = 0,8  W = tak terhingga Bila W = 0  U = 5,5%