MATERI-5 Cost accounting PROCESS COSTING LANJUTAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA
PRODUK YANG HILANG PADA AWAL PROSES Produk yang hilang pada awal proses dianggap belum ikut menyerap biaya produksi yang dikeluarkan dalam departemen yang bersangkutan, sehingga tidak diikutsertakan dalam perhitungan unit ekuivalensi produk yang dihasilkan departemen tersebut.
Pengaruh produk hilang pada awal proses terhadap perhitungan Harga Pokok Produk per Satuan: Produk hilang pada awal proses di Departemen Produksi pertama mengakibatkan naiknya harga pokok produksi per satuan di departemen tersebut. Produk hilang pada awal proses di departemen produksi setelah departemen pertama: Menaikkan harga pokok produksi per satuan produk yang diterima dari departemen produksi sebelumnya. Menaikkan harga pokok produksi per satuan yang ditambahkan dalam departemen tersebut.
PRODUK YANG HILANG PADA AKHIR PROSES Produk yang hilang pada akhir proses sudah ikut menyerap biaya produksi yang dikeluarkan dalam departemen yang bersangkutan, sehingga harus diperhitungkan dalam penentuan unit ekuivalensi produk yang dihasilkan departemen tersebut. Harga pokok produk yang hilang pada akhir proses harus dihitung dan diperlakukan sebagai tambahan harga pokok produk selesai yang ditransfer ke departemen produksi berikutnya atau ke gudang. Hal ini mengakibatkan harga pokok per satuan produk selesai yang ditransfer ke departemen berikutnya atau ke gudang menjadi lebih tinggi.
Produk yang hilang pada akhir proses tidak mempengaruhi harga pokok produksi per satuan produk yang diterima dari departemen produksi sebelumnya.
PERSEDIAAN PRODUK DALAM PROSES AWAL Dalam suatu departemen produksi, produk yang belum selesai diproses pada akhir periode akan menjadi persediaan produk dalam proses pada awal periode berikutnya. Produk dalam proses awal periode ini membawa harga pokok produksi per satuan yang berasal dari periode sebelumnya, yang kemungkinan akan berbeda dengan harga pokok produksi per satuan pada periode sekarang.
Metode Harga Pokok Rata-Rata Tertimbang (Weighted Average Cost Method) DUA METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK DALAM METODE HARGA POKOK PROSES Metode Harga Pokok Rata-Rata Tertimbang (Weighted Average Cost Method) Metode Masuk Pertama, Keluar Pertama (First In, First Out Method)
Weighted Average Cost Method Pada metode ini, harga pokok persediaan barang dalam proses awal ditambahkan kepada biaya produksi sekarang, kemudian jumlahnya dibagi dengan unit ekuivalensi produk untuk mendapatkan harga pokok rata-rata tertimbang. Harga pokok rata-rata tertimbang digunakan untuk menentukan harga pokok produk jadi yang ditransfer ke departemen berikutnya atau ke gudang dengan cara mengalikannya dengan jumlah kuantitasnya.
Rumus perhitungan harga pokok per unit produk Departemen pertama dengan WACM Biaya Bahan Baku yang melekat pada Barang Dalam Proses awal Biaya Bahan Baku yang dikeluarkan dalam periode sekarang + Biaya Bahan Baku per unit = Unit ekuivalensi biaya bahan baku Biaya Tenaga Kerja yang melekat pada Barang Dalam Proses awal Biaya Tenaga Kerja yang dikeluarkan dalam periode sekarang + Biaya Tenaga Kerja per unit = Unit ekuivalensi biaya tenaga kerja Biaya overhead pabrik yang melekat pada Barang Dalam Proses awal Biaya overhead pabrik yang dilekuarkan periode sekarang Biaya overhead pabrik per unit + = Unit ekuivalensi biaya overhead pabrik
Rumus perhitungan Harga Pokok per unit produk Departemen kedua dengan WACM Harga Pokok Produk per unit yang dibawa dari Departemen sebelumnya Harga Pokok Barang Dalam Proses awal yang berasal dari Departemen sebelumnya Harga Pokok Barang Yang di Transfer dari Departemen Sebelumnya dalam periode sekarang = + Barang Dalam proses Awal + Barang yang ditransfer dari Dept. Sebelumnya dalam periode sekarang (1) BBB yang melekat pada BDP awal Biaya BB yang dikeluarkan periode sekarang Biaya Bahan Baku per unit + = (2) Unit ekuivalensi Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja per unit BTK yang melekat pada BDP awal Biaya TK yang dikeluarkan periode sekarang + = (3) Unit ekuivalensi biaya tenaga kerja
Total Harga Pokok Produksi per satuan BOP yang dikeluarkan periode sekarang Biaya overhead pabrik per unit BOP yang melekat pada BDP awal = = (4) Unit Ekuivalensi Biaya Overhead Pabrik Total Harga Pokok Produksi per satuan (1) + (2) + (3)+ (4) =
Contoh perhitungan dengan WACM
FIRST IN FIRST OUT METHODE Metode First in First Out (FIFO) menganggap biaya produksi periode sekarang pertama kali digunakan untuk menyelesaikan Barang Dalam Proses pada awal periode, baru kemudian sisanya digunakan untuk mengolah barang yang dimasukkan dalam proses pada periode sekarang. Dalam metode FIFO tingkat penyelesaian persediaan Barang Dalam Proses awal harus diperhitungkan dalam perhitungan unit ekuivalensi.
Menurut metode FIFO, dalam Departemen Produksi setelah Departemen Produksi pertama, barang telah membawa harga pokok dari Departemen sebelumnya. Barang dalam Proses yang membawa harga pokok dari periode sebelumnya digunakan pertama kali untuk menentukan harga pokok produksi yang ditransfer ke Departemen berikutnya atau ke gudang.
FIRST IN FIRST OUT METHODE
PENAMBAHAN BAHAN BAKU DALAM DEPARTEMEN PRODUKSI SETELAH DEPARTEMEN PRODUKSI PERTAMA Dalam proses produksi, seringkali bahan baku ditambahkan dalam departemen produksi setelah departemen produksi pertama. Terdapat dua kemungkinan dari penambahan bahan baku: Tidak menambah jumlah barang yang dihasilkan oleh departemen produksi yang mengkonsumsi tambahan bahan baku tersebut tambahan biaya bahan baku hanya menambah biaya bahan baku per satuan dalam departemen tersebut. Menambah jumlah barang yang dihasilkan oleh departemen produksi yang mengkonsumsi tambahan bahan baku tersebut. a. berakibat terhadap penyesuaian harga pokok per satuan produk yang berasal dari departemen sebelumnya b. menambah biaya bahan baku per satuan dalam departemen tersebut.
PENAMBAHAN BAHAN BAKU DALAM DEPARTEMEN PRODUKSI SETELAH DEPARTEMEN PRODUKSI PERTAMA