dr. Ardi Pramono, Sp.An., M.Kes. FKIK PRODI PENDIDIKAN DOKTER UMY

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Advertisements

FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN RAWAT INAP DI CARDIOVASCULAR CARE UNIT (CVCU) CARDIAC CENTRE RSUP DR WAHIDDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR.
Obeservasional Exsperimen
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT GINJAL KRONIK
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
KRITERIA KAUSALITAS (KRITERIA HILL)
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
REVIEW CASE CONTROL STUDY COHORT STUDY Kirim jawaban ke: atau
5 Opini Yang Salah Tentang Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
APRILIANI ASMARA PUSPITASARI, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklamsia pada Ibu Hamil (Studi di RSUP Dr. Kariadi Semarang.
CASE CONTROL & COHORT Erni Yusnita Lalusu.
ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis Ali Rohman Asal Fakultas Sains dan Teknologi Sumber Dana DIPA-RM Tahun 2009 Bidang Ilmu ANALISIS MOLEKULER GENOME VIRUS HEPATITIS.
Case Control Study (Penelitian kasus kontrol)
DIABETES MELITUS Kelompok 2.
Konsep Epidemiology(2)
NELLY FARIDA RODIANA N NIM :
BAB I PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, Kesehatan jiwa merupakan suatu keadaan dimana seseorang yang terbebas dari gangguan jiwa, dan memiliki.
ANALISIS STATUS GIZI DAN GAYA HIDUP
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
SOAL KASUS KELUARGA Dalam 1 bangunan rumah terdapat:
Penatalaksanaan diet PENDERITA CHF fc II ec HHD dd/CAD, AKI dd ACUTE CKD, dan DM TIPE II di Rs. UMUM TANGERANG Oleh: Siti Fatimah
DIACONT.
MANFAAT SENG DALAM PENGOBATAN PNEUMONIA BERAT PADA ANAK-ANAK USIA 2 TAHUN YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT INDIA SELATAN Oleh : Annisa Nurjanah
Pengukuran masalah kesehatan
UKURAN MORBIDITAS & MORTALITAS DALAM EPIDEMIOLOGI
JOURNAL OF THE ACADEMY OF NUTRITION AND DIETETICS
HUBUNGAN KONSULTASI GIZI DENGAN PERUBAHAN PERILAKU POLA MAKAN PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI POLI GIZI RSUD KOTA PADANG PANJANG Oleh :Defrijon.
Oleh: Luqman Ardi Setiawan ( ) Muhammad Ali Shodiqin ( )
Makro Mineral Kalsium.
TEMU - 4 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan dasar tentang faktor risiko , studi epidemiologi analitik: Studi Ekologi, Studi Cross Sectional.
RANCANGAN STUDI EPIDEMIOLOGI PERTEMUAN 12 DEASY ROSMALA DEWI, SKM,MKES
ARDIYA REGITA PRAMESTI BIMA NAFI NURCAHYO KARMELIA SUWANTI
REVIEW CASE CONTROL STUDY COHORT STUDY Kirim jawaban ke: atau
SARIYANTI PUTRI AGUSTINA
PROPOSAL SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG DIABETES MELLITUS DAN PERILAKU PENGENDALIAN KADAR GULA DARAH PADA KOMUNITAS DIABETES MELLITUS PRODIA GADING.
LAPORAN METODE PENELITIAN PROJECT WORK/TUGAS AKHIR
3 1 2.
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
KELOMPOK 2 : Abdul mahmud yumassik Deny saputra Eko setiawan
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR
GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN YANG BEROBAT DI POLIKLINIK ENDOKRIN BAGIAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN TENTANG OBESITAS DAN KOMPLIKASINYA.
EFEKTIFITAS JUS MENTIMUN TERHADAP PENURUNAN
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GANGGUAN JIWA DI DESA PARINGAN KECAMATAN JENANGAN KABUPATEN PONOROGO Oleh : RIO YANUAR B.
HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN PENGGUNAAN
Desain Epidemiologi Oleh Dr. Nugroho Susanto, M.Kes.
PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN MENURUT ANDREW GOLISZEK (2005), PERSEPSI KERJA, KONDISI KERJA DENGAN STRESS KERJA PERAWAT DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD ULIN BANJARMASIN.
Dalam Analisis Statistik
LATIHAN PEMILIHAN UJI BIVARIAT
Faktor risiko gizi buruk pada balita di Kabupaten Donggala
Patofisiologi dan terapi penyakit ginjal
Penilitian Retrospektif study
SAMPLE SIZE PERTEMUAN 9 Dr. Widaningsih, S.Kp., M.Kep
Usulan Penelitian Skripsi
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT/ PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT
SITI FATIMAH Di bimbing oleh: 1.Dr. Wawang S. Sukarya, dr., SpOG (K)., MARS., MH.Kes 2.Dr. Usep Abdullah Husin, dr., MS. SpMK PERBANDINGAN.
PENCEGAHAN STROKE PADA LANJUT USIA
Ruang lingkup Judul Latar Belakang Identifikasi Masalah
Capaian Mahasiswa memahami tentang perhitungan besar sampel untuk uji hipotesis beda dua proporsi.
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
Coping terhadap grief pada anak tunggal atas kematian ayahnya
dr Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S
JOURNAL READING ACE Polimorfisme dan Penggunaan ACE Inhibitors: Efek Terhadap Kemampuan Daya Ingat PEMBIMBING : dr. Setiawan, Sp.S DISUSUN OLEH : Desi.
Migrain Without Aura; A New Definition
ASUHAN KEBIDANAN LANJUTAN II
Devi Latifah Pembimbing I : Frecillia Regina, dr.,SpA.IBCLC.
GAMBARAN ASUPAN PROTEIN BERDASARKAN KELOMPOK USIA DAN ANALISIS HUBUNGAN KELOMPOK UMUR DENGAN RATA RATA ASUPAN PROTEIN Nurul Hidayati ( )
Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Chronik Kidney Disease. Definisi CKD, diperkenalkan oleh NKF-K/DOQI untuk pasien yang memiliki salah satu kriteria : 1.kerusakan ginjal ≥3 bulan, dimana.
Transcript presentasi:

dr. Ardi Pramono, Sp.An., M.Kes. FKIK PRODI PENDIDIKAN DOKTER UMY GAMBARAN KADAR TRANSFORMING GROWTH FACTOR β1 (TGF-β1) PADA PENDERITA GINJAL KRONIK TERMINAL (PGKT) DI YOGYAKARTA dr. Titiek Hidayati, M.Kes. dr. Ardi Pramono, Sp.An., M.Kes. FKIK PRODI PENDIDIKAN DOKTER UMY

Latar belakang Penyakit GGKT merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas 5 – 10x. Inflamasi kronik, fibrosis dan transisi kesel epithel mesangial merupakan mekanisme kerusakan struktur dan fungsi ginjal. Salah satu sitokin yang bertanggung jawab terhadap pengaturan reaksi inflamasi dan proses Epithelial Mesangial Transtition (EMT) di ginjal adalah TGF-β1. Polimorfisme gen TGF-β1 diduga kuat berpengaruh terhadap produksi sitokin TGF-β1.

dxc

Gen TGF-β TGF-b ? AKD CKD ESRD/PGKT

Tujuan Penelitian Mengetahui kadar transforming growth factor-β1 (TGF-β1) pada populasi penderita ginjal kronik terminal (PGKT) dan bukan PGKT. Mengetahui hubungan kadar TGF-β1 dengan PGKT

KERANGKA BERFIKIR

Metode Penelitian: Desain Penelitian Hospital based Case control study

Subjek Penelitian Kriteria inklusi subyek penelitian : Orang Indonesia (Jawa, Sunda, Melayu); Usia 15-65 tahun; Bersedia berpartisipasi dalam penelitian dengan mengisi dan menandatangani lembar pernyataan persetujuan serta kooperatif; Pasien GGKT baru yaitu penegakan diagnosis GGKT pada penderita kurang atau sama dengan 3 bulan. Kriteria eklusi:   Memiliki penyakit ginjal bawaan; Riwayat transplantasi ginjal; Penyakit jiwa

Hasil: Karakteristik responden

Kondisi klinis responden No Kondisi responden Kasus Kontrol Nilai p 1 Umur 48.34 ± 11.15 48.18 ± 11.32 0.962 2 Berat badan 57.23 ± 8.06 57.62 ± 9.01 0.787 3 Tinggi badan 160.40 ± 3.76 160.55 ± 4.63 0.837 4 Indek massa tubuh 22.21 ± 2.79 22.33 ± 3.27 0.809 5 Kadar hemoglobin 8.24 ± 1.46 12.93 ± 1.81 0.000 6 Angka eritrosit 2.89 ± 0.56 4.58 ± 0.58 7 Angka lekosit 7.08± 2.06 9.24 ± 3.21 8 Angka trombosit 242.26 ± 65.23 249.33 ± 68.17 0.533 9 Kadar hematokrit 23.54 ± 2.90 38.73 ± 5.62 10 Kadar gula darah sewaktu 120.87 ± 23.22 107.72 ± 13.87 11 Kadar trigliserida 118.46 ± 56.18 115.63 ± 38.18 0.742

Hasil Pemriksaan Kadar TGF-1, Kotinin, ureum, kreatinin dan GFR No Kondisi laboratorium Kasus Kontrol Nilai p CI Bawah Atas 1 Kadar ureum 155.76 ± 42.81 21.65 ± 7.82 0.000 122.21 145.99 2 Kadar kreatinin 8.83 ± 2.97 0.75 ± 0.24 7.26 8.89 3 Glomerular filtration rate 5.81 ± 2.97 104.89 ± 20.05 -103.02 -95.13 4 Kadar nikotin 69.19 ± 32.09 10.08 ± 2.85 50.25 67.97 5 Kadar TGFβ 23.26 ± 6.97 29.90 ± 9.60 -9.29 -3.99 Kelompok kasus/ PGKT: Kadar TGF lebih rendah daripada kontrol/non PGKT, dan bermakna secara statistik (p<0.05)

Analisis bivariat: kondisi premorbid dengan kejadian GGKT Riwayat Kasus Kontrol Total OR;CI;95% Nilai p DM Ya 21 (91.3%) 2(8.7%) 23 (100%) 34 (7.58 – 153.48) 0,000 Tidak 32 (23.5% 104 (76.5%) 136(100%) Hipertensi 37(62.7%) 22(37.3%) 59 (100%) 8 (4,17 - 18,71) 16(16.0%) 84(84.0%) 100 (100%) Hiperkolesterol 18(58%) 13(42%) 31(100) 3 (1,6 – 8,29) 0,001 35(27%) 93(73%) 128(100%) Keluarga GGKT 4(80%) 1(20%) 5 (100%) 8 (0.93– 78.71) 0,043 49(31.8%) 105(68.2%) 154 (100%) Riwayat DM, hipertensi, hiperkholesterolemia dan riwayat keluarga GGKT tingkatkan OR

KADAR TGF PD KELOMPOK UMUR Kadar TGF-b Kasus Kontrol Total 16-30 Tahun 22.96±6.33 43.02±11.20 36.75±13.66 31-45 Tahun 19.41±8.23 36.42±7.21 30.75±11.03 46-60 Tahun 22.00±10.44 40.95±9.67 34.55±13.37 > 60 Tahun 20.08±3.82 39.94±10.78 33.32±13.10 21.07±8.68 39.73±9.52 33.51±12.77 Kelompok kasus/ PGKT: Rata rata kadar TGF lebih rendah daripada kontrol/non PGKT, pada semua kelompok umur

KADAR TGF DAN JENIS KELAMIN Kadar TGF-b Kasus Kontrol Total Laki-laki 18.844±8.31 38.837±9.45 32.172±13.10 Perempuan 25.391±7.91 41.474±9.56 36.113±11.78 21.067±8.68 39.732±9.52 33.511±12.77 Kelompok kasus/ PGKT: Rata rata kadar TGF lebih rendah daripada kontrol/non PGKT, pada semua kelompok jenis kelamin

KESIMPULAN Rata rata kadar TGF lebih rendah pada kelompok PGKT daripada non PGKT, dan bermakna secara statistik (p<0.05). Rata rata kadar TGF lebih rendah daripada kontrol/non PGKT, pada semua kelompok umur dan jenis kelamin Kadar TGF-β1 yang rendah memiliki risiko kejadian PGKT yang lebih tinggi

dr. Titiek Hidayati, M.Kes. dr. Ardi Pramono, Sp.An., M.Kes. TERIMA KASIH dr. Titiek Hidayati, M.Kes. dr. Ardi Pramono, Sp.An., M.Kes.