Pembimbing: Henri Harianja G Imas S. Sitanggang, S.Si M.Kom

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Populasi dan Sampel PERTEMUAN 8.
Advertisements

Pengelompokan Jenis Tanah Menggunakan Algoritma Clustering K-Means
Oleh I Putu Agus Hendra Krisnawan
POPULASI DAN SAMPEL.
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB PEMETAAN LOKASI WISATA KULINER DI JALAN MARGONDA RAYA KOTA DEPOK.
Rahimon Febrinaldo Ruslan for further detail, please visit
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ASET PEMERINTAH KOTA DEPOK Marini Susel Evianti for further detail, please visit
PEMBUATAN WEB SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN Endang Sri Wahyuni
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JARINGAN ANGKUTAN Afrin Eko Purnomo for further detail, please visit
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA Dian Safitri
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SMU DI KOTAMADYA JAKARTA Wiranti Arumningtyas for further detail, please visit
BAB 1 ANALISIS VARIANSI / KERAGAMAN Analysis of Variance ( ANOVA )
GERDA YUSTITYA HIMAWAN, PEMETAAN PERSEBARAN INDUSTRI FILET IKAN DI KELURAHAN TEGALSARI KECAMATAN TEGAL BARAT BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.
CERITA SUKSES PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN
POPULASI DAN SAMPEL.
Gananda Hayardisi G Komisi Pembimbing Imas S. Sitanggang, S.Si, M.Kom.
SEMINAR TUGAS AKHIR 16 JULY 2008
Sistem Berbasis Fuzzy Materi 5
1 langsung Data Sekunder Wawancara langsung MODUL PERKULIAHAN SESI 1
Fuzzy Clustering Materi Kuliah (Pertemuan 13 & 14) LOGIKA FUZZY
POPULASI DAN SAMPEL.
Sistem Informasi Pemetaan Profil Kriminalitas Berbasis Web
Sistem Informasi Geografis
MUHAMMAD RAFI MUTTAQIN G
PENYUSUNAN REKOMENDASI PENGELOLAAN LAHAN YANG OPTIMAL BERDASARKAN KARAKTERISTIK LAHAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADI (>20%) DI SENTRA PRODUKSI BERAS.
Pemodelan Trafik Self-Similar dengan Distribusi Pareto
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Martin Budi G Di Bawah Bimbingan Rindang Karyadin, S.T., M.Kom.
Imas S Sitanggang, S.Si, M.Kom
PEMBUATAN POHON KEPUTUSAN
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
KONDISI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA
PERBANDINGAN ALGORITME CLUSTERING ROCK DAN QROCK UNTUK DATA KATEGORIK
Firman Ardiansyah, S.Kom, M.Si. Imas S. Sitanggang, S.Si., M.Kom
Dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL)
Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) Di Bidang Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Padi Kelompok 8 : Hadi Nurgraha Malinda.
Model Heuristik Dr. Sri Kusumadewi, S.Si., MT. Materi Kuliah [8]:
Sistem Informasi Geografis (SIG)
Sistem Informasi Geografis (SIG)
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Analisis Cluster.
K-Nearest Neighbor dan K-means
POPULASI DAN SAMPEL mustikalukmanarief
1 langsung Wawancara langsung MODUL PERKULIAHAN SESI 1 Data Primer
Clustering (Season 1) K-Means
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MASJID BERBASIS WEB DI KOTA Ismail Prio Utomo for further detail, please visit
Deteksi Spatial Outliers pada Data hasil PILKADA Kota Bogor
PRODI MIK | FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
CLUSTERING.
Analisis Klastering K-Means Model Datamining Kelompok 1 Eko Suryana
POPULASI DAN SAMPEL.
Arie Disna Nugraha for further detail, please visit
ANALISIS CLUSTER Part 1.
POPULASI DAN SAMPEL KELOMPOK 1 FATHIN AMMAR ASIDIK ENDAH MARIADI
TEORI PENGOLAHAN DATA DALAM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
BAB 1 ANALISIS VARIANSI / KERAGAMAN Analysis of Variance ( ANOVA )
POLA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SALURAN DRAINASE Studi kasus : Perumahan Pondok Ungu Permai, Kelurahan Kaliabang Tengah,
Kurnia Fajar Islamto( )
Dasar-dasar pemetaan, pengindraan jauh, dan system informasi geografis. Herdien Raka ( )
CLUSTERING.
K-MEANS ALGORITHM CLUSTERING
Pengelompokan Dokumen (Document Clustering)
Implementasi clustering K-MEANS (dengan IRIS dataset)
By : Rahmat Robi Waliyansyah, M.Kom
DECISION SUPPORT SYSTEM [MKB3493]
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) KEPENDUDUKAN Dwi Pratomo Juniarto for further detail, please visit
Sartika Prasasti for further detail, please visit
Universitas Gunadarma
PEMANFAATAN MAPSERVER 5 DALAM PEMBUATAN SISTEM Meidina
Transcript presentasi:

VISUALISASI K-MEANS CLUSTERING DATA POTENSI PERTANIAN DESA MENGGUNAKAN MAPSERVER Pembimbing: Henri Harianja G64104087 Imas S. Sitanggang, S.Si M.Kom Dr. Ir. Lailan Syaufina, M.Sc.

Visualisasi K-Means Clustering Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris tetapi hasil pertanian belum mencukupi kebutuhan dalam negeri. BPS melakukan survei potensi desa. Data mining  ekstraksi informasi dari data berukuran besar. Clustering  salah satu metode data mining Visualisasi K-Means Clustering

Tujuan Menerapkan teknik clustering dengan menggunakan Algoritme K-Means pada data potensi pertanian desa. Memvisualisasikan hasil clustering dalam bentuk Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis web. Visualisasi K-Means Clustering

Visualisasi K-Means Clustering Ruang Lingkup K-Means Clustering Visualisasi K-Means Clustering Kab. Bogor & Kota Bogor 2006

Manfaat Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan informasi potensi pertanian pada level desa. Informasi yang didapatkan diharapkan dapat membantu dalam pembangunan sektor pertanian. Visualisasi K-Means Clustering

Tinjauan Pustaka Clustering K-Means Evaluasi Cluster Sistem Informasi Geografis (SIG) Potensi Desa Visualisasi K-Means Clustering

Clustering Secara umum, clustering merupakan proses pengelompokan kumpulan objek ke dalam cluster sehingga objek-objek dalam satu cluster memiliki kemiripan yang tinggi tetapi tidak mirip dengan objek cluster lain(Han & Kamber 2006). Visualisasi K-Means Clustering

Visualisasi K-Means Clustering Algoritme K-Means Tentukan initial partition dengan k cluster berisi samples yang dipilih secara acak, hitung centroid dari tiap-tiap cluster. Bangkitkan partisi baru dengan assigning setiap sample terhadap pusat cluster terdekat. Hitung pusat-pusat cluster baru sebagai centroids dari clusters. Ulangi langkah 2 dan 3 sampai nilai optimum dari fungsi kriteria dipenuhi (atau sampai cluster membership stabil). Visualisasi K-Means Clustering

K-Means dievaluasi menggunakan total SSE. Evaluasi cluster Prinsip: Meminimalkan jarak intra-cluster (cohesion) Memasksimalkan jarak inter-cluster (separation) Cohesion  Total SSE (Sum of square error) Separation  Total SSB (Group sum of squares) Total SSE + Total SSB = constant K-Means dievaluasi menggunakan total SSE. Visualisasi K-Means Clustering

Sistem Informasi Geografis (SIG) Sistem berbasis komputer yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan, menganalisis, melakukan query, dan menampilkan data geografis (Chang 2002). Bentuk data: Data spasial  vektor dan raster Data atribut Visualisasi K-Means Clustering

Visualisasi K-Means Clustering Potensi Desa Keterangan umum desa/kelurahan Kependudukan dan ketenagakerjaan Perumahan dan lingkungan hidup Pendidikan dan kesehatan Rekreasi, hiburan dan olahraga Penggunaan lahan Ekonomi dll Visualisasi K-Means Clustering

Metode Penelitian Preprocessing Data Mining  Clustering Evaluasi Cluster Knowledge Presentation Visualisasi K-Means Clustering

Visualisasi K-Means Clustering Preprocessing 494 record Data Podes Jawa Barat 2006 Data Podes Kab. Bogor & Kota Bogor 2006 Seleksi record 5808 record 443 atribut Visualisasi K-Means Clustering Data Potensi Pertanian Kab. Bogor & Kota Bogor 2006 Seleksi atribut 4 atribut

Visualisasi K-Means Clustering Preprocessing Hasil seleksi atribut (saran Bapak Dr. Firdaus dari FEM IPB): Luas lahan sawah (Ha), selanjutnya disebut A. Luas lahan sawah berperairan yang diusahakan (Ha) selanjutnya disebut B. Luas lahan non pertanian (pemukiman / perumahan / pertokoan / perkantoran / industri dan lainnya) (Ha) selanjutnya disebut C. Ada atau tidaknya perusahaan perkebunan  (Tidak digunakan dalam proses data mining) Visualisasi K-Means Clustering

Data Mining Percobaan clustering dilakukan untuk ukuran cluster 2 sampai 10. Untuk masing-masing ukuran cluster (k) dilakukan percobaan dengan random seed (s) 5, 10, 15, dan 20. Algoritme K-Means akan menghasilkan cluster centroid (means) untuk masing-masing cluster sesuai dengan ukuran cluster. Visualisasi K-Means Clustering

Cluster centroid untuk dan k=4 s=20 Visualisasi K-Means Clustering Data Mining Cluster centroid untuk dan k=4 s=20 Cluster A B C 56.3103 33.5966 175.8319 1 2756.0000 2699.0000 2493.0000 2 962.6000 690.4000 8650.2000 3 274.7950 186.7871 300.8453 Visualisasi K-Means Clustering

Visualisasi K-Means Clustering Evaluasi cluster Total SSE s = 5 s = 10 s = 15 s = 20 k = 2 3.371368725 k = 3 2.820783355 k = 4 1.905395994 2.636225506 1.670206903 k = 5 1.761038189 k = 6 1.688190160 1.702948088 k = 7 1.618720195 1.633211580 1.633241780 1.633396541 k = 8 1.588942165 1.555171840 1.588941245 1.580563066 k = 9 1.494895178 1.503285672 1.548650347 k = 10 1.474889124 1.479655912 1.474051309 1.551708014 Visualisasi K-Means Clustering

Evaluasi cluster Visualisasi K-Means Clustering

Visualisasi Clustering Dibangun menggunakan MapServer sebagai web-server dan Chameleon sebagai framework. Memplotkan hasil clustering untuk k=2 sampai k=10 dengan total SSE terkecil berdasarkan Tabel total SSE. Visualisasi K-Means Clustering

Design Interface Visualisasi K-Means Clustering

Knowledge Presentation Plot cluster terhadap atribut A <Luas lahan sawah (Ha)> Visualisasi K-Means Clustering

Knowledge Presentation Plot cluster terhadap atribut B <Luas lahan sawah berperairan yang diusahakan (Ha)> Visualisasi K-Means Clustering

Knowledge Presentation Plot atribut A terhadap atribut B Visualisasi K-Means Clustering A (Luas lahan sawah) B (Luas lahan sawah yang diusahakan)

Knowledge Presentation Plot cluster terhadap atribut C <Luas lahan non-pertanian(Ha)> Visualisasi K-Means Clustering

Knowledge Presentation A: <Luas lahan sawah(Ha)> B: <Luas lahan sawah berperairan yang diusahakan (Ha)> C: <Luas lahan non-pertanian(Ha)> Visualisasi K-Means Clustering Plot cluster terhadap atribut A,B,C

Knowledge Presentation Plot k=4 s=20 Visualisasi K-Means Clustering Cluster A B C 56.3103 33.5966 175.8319 1 2756.0000 2699.0000 2493.0000 2 962.6000 690.4000 8650.2000 3 274.7950 186.7871 300.8453

Kesimpulan Clustering terbaik diperoleh pada k=4 dan s=20 dengan total SSE=1.670206903 dan penyebaran anggota tidak merata. Sebagai alat bantu visualisasi, hasil clustering diplotkan dengan melibatkan aspek spasialnya dalam bentuk sistem informasi geografis (SIG) berbasis web. Visualisasi K-Means Clustering

Visualisasi K-Means Clustering Kesimpulan Cluster Means 56.3103 33.5966 175.8319 lahan sawah relatif sempit sehingga pertanian yang sebaiknya dikembangkan untuk wilayah ini tidak berbasis lahan. 3 274.7950 186.7871 300.8453 1 2756.0000 2699.0000 2493.0000 lahan sawah relatif luas sehingga pertanian yang berbasis lahan masih cocok diterapkan di wilayah ini dan mungkin perlu ditingkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan lahan sawah di wilayah ini. 2 962.6000 690.4000 8650.2000 lahan sawah relatif cukup luas dan lahan non-pertanian relatif jauh lebih luas sehingga yang perlu diperhatikan adalah perlindungan lahan sawah agar tidak dikonversi menjadi lahan non-pertanian. Visualisasi K-Means Clustering

Saran Menggunakan algoritme lain untuk keseluruhan atribut, mis: Qrock. Clustering dapat diterapkan untuk wilayah yang lebih luas, mis: se-Jawa Barat. Clustering dapat dilakukan untuk data tahun-tahun sebelumnya sehingga diperoleh informasi perkembangan potensi pertanian. Visualisasi K-Means Clustering

Penutup THANKS Visualisasi K-Means Clustering