krisbantas/sistem indrera/s1

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Indera SiswaNF.com.
Advertisements

Struktur telinga bagian dalam. Pembagian daerah telinga.
Persentasi Sistem Indra Manusia bagian [Mata]
ALAT INDRA MANUSIA BAB 2 IPA.
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Bahan Ajar Sains SD kelas VI ALAT INDERA Oleh:.
SISTIM PERNAFASAN. SISTIM PERNAFASAN Tujuan pembelajaran: Menjelaskan struktur dan fungsi kavitas nasalis dan faring Menjelaskan struktur laring dan.
Pokok Bahasan 4 Sistem susunan syaraf dan pengindraan
dr. Heri Wijanarko,M.Si Fakultas Farmasi USB
SISTEM PEREDARAN DARAH dan KARDIOVASKULAS
SISTEM SARAF PADA MANUSIA Omega Tahun, SKM, M.Kes
Otak dan Saraf Kranial By : Dyan & Aulia.
Kompentesi Dasar Materi Simulasi Next.
Listen to know how we hear
Respiratory System dr. Ch. Tri Nuryana, M.Kes.
PANCA INDERA.
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SISTEM SARAF.
SANTI KARTIKASARI,dr SISTEM SARAF.
ALAT INDERA /SISTEM KOORDINASI/BIOLOGI XI IPA/SMAN 46
BAB 9 SISTEM KOORDINASI.
PANCA INDRA PADA MANUSIA
SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDRA PADA MANUSIA
Kelompok 8 Idham Ilhami Gumilar Rani Sri Yulianti Regina Bilqis
SISTEM KOORDINASI Standar Kompetensi:
SISTEM SENSORIS II.
SISTEM INDERA MANUSIA Kelompok 7: Tutut Widiyanti
SISTEM SARAF PADA MANUSIA
Oleh : Mathilda Claudia Dwi Subakti P
SISTEM SARAF.
TUTORIAL KLINIK : ANATOMI MATA
Review Anatomi dan Fisiologi Mata Irma Nur Amalia, S.Kep., Ners
SI122 – Interaksi Manusia dan Komputer
Rangka manusia terbagi menjadi 3 kelompok yaitu : a
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN
Psikologi Faal Unita Werdi Rahajeng -
STKIP BINA BANGSA MEULABOH Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Sistem Indera Fungsi Indera : menanggapi rangsang dari luar tubuh (cahaya, suhu, tekanan, suara, sentuhan)
MATA.
BIOLOGI - XI IPA SISTEM INDERA MANUSIA.
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
PHONORESEPTOR & STATORESEPTOR
Sense Organ dr. Nur Arfian, Ph.D.
By Sonianto Kuddi S.Pd, B.Sc
Kompetensi Dasar Ke 9 SUSUNAN SISTEM SYARAF.
ALAT INDERA  Organ yang berfungsi menerima rangsangan tertentu.  Memiliki reseptor  Eksoreseptor  Panca indra  Interoreseptor  terdapat.
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
SISTEM TRANSPORTASI.
Sistem Saraf Invertebrata
INDERA PENDENGARAN.
Susunan Sistem Syaraf Pada Manusia
SISTEM KOORDINASI MANUSIA
Yustisio arya nugroho dan naufal fawaz zahran
SARAF & HORMON.
Nama Kelompok : Albert B M Alberthus Andre K Anthony David V G Edwin.
Mata.
SISTEM PERSYARAFAN Suwheni Setyowati ( )
BIMBINGAN BELAJAR HARAPAN BANGSA
MATA.
PANCA INDERA LIA AULIA FACHRIAL.
Sistem indra Oleh Taufik NIP
1 JARINGAN SARAF Kelompok 4 Ines Gusti Pebri Gressha Vionalle Ademi Hidayati Hariska Andriani Fitria Sasmita Yezi Gita Rahayu Lisa Sya’baniar Rahma Erlis.
CREATIVE THINKING MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Part 2.
Reseptor Khusus. Merupakan unit sensoris yang berfungsi menyampaikan informasi dunia luar ke susunan saraf pusat.
ALAT INDERA PADA MANUSIA DINIK T. ( ) FARIKHAHTIN ( ) NILA IZZATI S. ( ) ARINA F. ( ) KELOMPOK 5.
Kardiovaskular Pulmonal 1 Pembuluh Darah Pada Jantung Kelompok :
Human Respiratory System
INDERA PENGELIHATAN ALAT INDERA /SISTEM KOORDINASI/BIOLOGI XI IPA/SMAN 46.
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA. Tujuan Pembelajaran Mendeskripsikan alat-alat peredaran darah pada manusia Menjelaskan proses peredaran darah pada manusia.
SISTEM SARAF DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK OLEH: DINA TRISNAWATI,Skep.
Transcript presentasi:

krisbantas/sistem indrera/s1 SISTEM INDERA krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 SISTEM INDERA   INTRODUKSI : Indra secara konstan dan terus menerus memberikan informasi mengenai sekeliling kita untuk : melihat mendengar menyentuh membau mengecap keseimbangan Selain dari luar tubuh, indera juga memberikan informasi dari dalam tubuh sendiri misalnya : sakit kepala rasa lapar rasa haus krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Secara umum kegunaan dari sistem indera adalah: membuat tubuh mampu untuk merespons dengan tepat dan sesuai semua situasi/kondisi yang terus-menerus berubah baik dari luar maupun dari dalam tubuh dan mempertahankan homeostasis. LINTASAN RANGSANG SENORIS Reseptor  neuron sensoris  tractus sensoris  area sensoris krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Reseptor Menditeksi perubahan-perubahan (stimuli) dan membangkitkan impuls-impuls. Reseptor biasanya bersifat sangat spesifik/khusus hanya untuk stimulus tertentu saja. Misalnya reseptor retina hanya mampu merespon stimulus cahaya saja reseptor pada cavum nasi/rongga hidung hanya mampu merespons stimulus bau saja Neuron sensoris Mentransmisikan impuls dari reseptor ke sistem syaraf pusat Terdapat pada syaraf spinal dan syaraf spinal, tapi masing-masing hanya membawa impuls dari satu macam reseptor saja. 1.          krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Tractus sensoris Merupakan substansia alba pada sumsum tulang belakang atau otak yang mentransmisikan impuls-impuls ke area yang spesifik pada otak Area sensoris Area sensoris terdapt pada cortex cerebri. Area ini merasakan dan meng-interpretasikan sensasi. Belajar meng-interpretasikan sensasi dimulai sejak masa bayi, tanpa kita sadari, dan hal tersebut berlangsung seumur hidup krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 KARAKTERISTIK DARI SENSASI Proyeksi Intensitas Kontras Adaptasi “After image”   Proyeksi Sensasi terasa berasal dari area dimana reseptor distimulir/ dirangsang. Jika kita menyentuh buku dengan jari, sensasi sentuhan terasa pada jari tidak pada bagian tubuh yang lain. Sesungguhnya yang merasakan sensasi adalah cortex cerebri. krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Bahwa sesungguhnya memang otak yang merasakan sensasi dapat dibuktikan pada pasien yang mengalami “phantom pain” setelah diamputasi tangannya, ia masih merasakan tangannya masih tetap ada. Reseptor pada tangannya sudah tidak ada tapi akhiran syaraf disana masih membangkitkan impuls. Impuls-impuls ini sampai di lobus paritalis cortex cerebri yaitu area sensoris di otak untuk tangan. Dan otak tetap merespons impuls tersebut dan merasakan serta meng-interpretasikan bahwa tangannya masih berada ditempatnya. krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Intensitas Beberapa sensasi terasa lebih intens/jelas daripada sensasi lainnya. Stimulus cahaya yang lemah, hanya mempengaruhi sejumlah reseptor dalam jumlah yang sedikit Cahaya yang kuat mempengaruhi sejumlah reseptor dalam jumlah besar. Bila lebih banyak reseptor yang terstimulir, maka lebih banyak impuls yang akan sampai di otak. Otak menghitung impuls-impuls yang masuk dan memproyeksikan sensasi yang lebih intens. Itulah sebabnya cahaya yang kuat tampak lebih terang dari pada cahaya yang lemah. krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Kontras Otak secara konstan membandingkan sensasi-sensasi yang dirasakannya. Jika pada udara yang panas, seseorang masuk kedalam air, maka pada awalnya air akan terasa lebih dingin dari yang sesungguhnya dibandingkan setelah orang tersebut setelah beberapa lama di dalam air. Otak membandingkan sensasi-sensasi yang baru dengan sensasi yang sebelumnya. krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Adaptasi Menjadi tidak peduli atau kurang memperhatikan stimulus yang berlangsung terus-menerus. Reseptor menditeksi perubahan-perubahan tetapi bila stimulus berlangsung terus-menerus pada reseptor dan hanya memberikan perbedaan intensitas stimulus yang kecil pada reseptor, maka reseptor hanya mengantarkan stimulus yang kecil saja ke otak. Kita sering tidak menyadarai bahwa kita memakai arloji pada lengan kita. Reseptor sentuhan atau tekanan pada kulit mengadaptasi secara cepat stimulus yang berlangsung secara terus- menerus krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 “After-image” Sensasi masih tetap tinggal dalam kesadaran, walaupun stimulus sudah tidak ada. Sebagai contoh, setelah memandang cahaya lampu yang sangat kuat orang tersebut masih dapat merasakan sinar tersebut walaupun ia memejamkan mata. Sinar yang sangat kuat tersebut secara kuat memacu reseptor pada retina membangkitkan banyak sekali impuls yang di interpretasikan oleh otak sebagai sensasi yang sangat intens dapat berlangsung lebih lama dari pada stimulus yang sesungguhnya.   I krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 INDERA KULIT Dermis berisi reseptor–reseptor untuk sensasi : sentuhan, tekanan, panas, dingin dan sakit. Reseptor sakit merupakan akhiran syaraf yang bebas, yang merespons setiap stimulus yang mempunyai intensitas yang kuat. Stimulus dingin dengan intensitas yang kuat akan menimbulkan rasa sakit. Sedangkan reseptor-reseptor lainnya pada kulit merupakan akhiran syaraf yang terbungkus. Indera pada kulit memberikan informasi kepada kita mengenai lingkungan diluar tubuh dan dari kulit itu sendiri. -          krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Area sensoris untuk kulit berada pada lobus parietalis cortex cerebri. Area sensoris yang terbesar pada lobus parietalis adalah untuk reseptor kulit muka dan tangan. REFERRED PAIN Istilah “referred pain” dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana rasa sakit yang dipindahkan atau diproyeksikan di tempat lain. Selain pada kulit akhiran syaraf yang bebas juga terdapat pada organ-organ internal tubuh misal pada : otot polos dari usus, bronchus otot jantung dan sebagainya. -          krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Pada keadaan dimana terjadi peregangan atau kontraksi yang berlebihan pada otot-otot polos tersebut, terjadi perangsangan terhadap akhiran syaraf , sehingga menimbulkan rasa sakit. Kadang-kadang rasa sakit yang berasal dari suatu organ dalam dirasakan oleh area sensoris cutaneus pada cortex cerebri. Kondisi demikian itu dinamakan “referred pain”. Rasa sakit akibat serangan jantung (heart attack) sering dirasakan pada bahu dan tangan kiri Rasa sakit akibat adanya batu empedu sering dirasakan pada bahu sebelah kanan. krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 “Referred pain” ini merupakan kreasi dari otak, di dalam sumsum tulang belakang terdapat traktus sensoris yang berbagi membawa impuls/rangsang kulit dan impuls/rangsang untuk alat-alat visceral. impuls/rangsang kutaneus lebih sering terjadi dari pada impuls/rangsang visceral mengakibatkan otak memproyeksikan impuls visceral ke area sensoris kutaneus pada cortex cerebri sehingga rasa sakit solah-olah dirasakan pada kulit. krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 INDERA OTOT Sensasi pada otot disebut juga sensasi kinetis Reseptor peregangan (stretch receptors atau proprioceptors) menditeksi adanya peregangan pada otot-otot kemudian membangkitkan impuls yang dapat menyebabkan otak mampu menyadari dimana letak otot yang bersangkutan dan bagaimana posisinya. Sensasi otot yang disadari, dirasakan oleh lobus parietalis cortex cerebri. Sensasi otot yang tidak disadari digunakan oleh cerebellum untuk mengkoordinir gerakan-gerakan volunter kita tidak harus melihat, untuk memastikan bagaimana otot-otot kita bekerja untuk melakukan gerakan yang sesuai dengan keinginan kita.   krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 INDERA PENGECAP Reseptor untuk pengecap terdapat pada papilla di lidah. Kemoreseptor menditeksi bahan-bahan kimia yang larut oleh air ludah di mulut. bahan-bahan kimia yang dimaksud berasal dari makanan yang berada di mulut. Ada empat macam reseptor pengecap yaitu : reseptor untuk manis, pahit, asin dan asam Indera pembau juga memberikan kontribusinya kepada persepsi kita terhadap rasa suatu makanan Impuls/rangsang dari reseptor pengecap dibawa oleh N.VII (n.facialis) dan N.IX (n.glossopharyngeus)  ke area sensoris pengecap pada lobus temporo-parietalis cortex cerebri.   krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 INDERA PEMBAU Reseptor-reseptor pembau atau reseptor olfactorius merupakan kemoreseptor yang menditeksi bau dalam bentuk partikel-partikel kimiawi yang dihisap oleh hidung dan masuk ke cavum nasi bagian atas. Lintasan sensoris yang dilalui : reseptor  N.I (n. olfactorius)  bulbus olfactorius  area sensoris olfactorius pada lobus temporalis cortex cerebri. Indera pembau memberi kontribusi yang besar pada persepsi kita tentang suatu rasa dari makanan. Jika kita pilek atau hidung tersumbat, dimana reseptor pembau terganggu untuk menerima rangsang yang adekuat  makanan mempunyai cita rasa yang berbeda dari aslinya krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 SENSASI LAPAR DAN HAUS Rasa lapar dan haus termasuk sensasi internal atau sensasi visceral terjadinya dipicu oleh adanya perubahan-perubahan pada kondisi internal tubuh. Reseptor-reseptor untuk rasa lapar dan haus ini merupakan sel-sel khusus yang terdapt pada hipotalamus. Reseptor rasa lapar menditeksi kadar nutrien dalam darah, Reseptor untuk rasa haus menditeksi perubahan-perubahan pada cairan tubuh. Secara alamiah kita tidak merasakan haus dan lapar pada hipotalamus, tapi diproyeksikan pada organ yang lain lapar di proyeksikan pada lambung haus diproyeksikan pada mulut dan pharynx dan berkurangnya produksi saliva . krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Jika rasa lapar tidak dapat dipuaskan dengan makan Maka rasa lapar akan berkurang secara bertahap dengan sendirinya  terjadi proses adaptasi. Hal tersebut dapat terjadi karena setelah kadar nutrien dalam darah turun ia akan kembali stabil ketika jaringan lemak digunakan untuk energi. Tanpa terjadi fluktuasi yang menyolok dari kadar nutrien dalam darah rangsang yang datang pada reseptor tidak begitu banyak mengalami perubahan sehingga reseptor hanya menditeksi perubahan impuls yang ringan, akibatnya rasa lapar menjadi kurang intens krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Jika rasa haus, tidak dipuaskan dengan minum, maka rasa haus makin menjadi-jadi  tidak ada proses adpatasi. Begitu cairan tubuh berkurang, maka akan tetap berkurang, kecuali dengan menggantinya Maka jika tidak diperoleh penggantian cairan tubuh yang hilang, baik dengan minum atau dengan pemberian cairan intravena misalnya,  orang akan tetap merasa haus. krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 INDERA PENGLIHATAN Mata merupakan alat bagi indera penglihatan Berisi reseptor-reseptor untuk penglihatan. Merupakan suatu sistem refraksi yang berfungsi untuk memfokuskan sinar-sinar yang datang pada reseptor-reseptor penglihatan di retina. BAGIAN-BAGIAN DARI MATA KELOPAK MATA DAN APARATUS LACRIMALIS Kelopak mata terdiri dari otot-otot skelet yang dapat membuka ataupun menutup untuk melindungi bagian depan bola mata. Bulu mata yang terdapat disepanjang tepi kelopak mata berfungsi melindungi mata dari debu -          krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Kelopak mata dibatasi oleh membran tipis yang disebut conjunctiva yang menutupi juga dibagian dari bagian bola mata yang berwarna putih. Inflamasi/peradangan dari membran tipis ini disebut dengan istilah conjunctivitis Air mata diproduksi oleh glandula lacrimalis, yang terletak didalam orbita pada sudut lateral bagian superior dari bola mata Air mata yang disekresikan dialirkan melalui bola mata  ductus/canalis lacrimalis  saccus lacrimalis  ductus nasolacrimalis  cavum nasi krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Air mata berfungsi untuk membasuh dan membasahi bola mata mengandung enzim lisosime yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang terdapat pada mata. Pada sudut sebelah medial dari kelopak mata terdapat dua buah lobang yang kecil/halus bermuara pada canalis lacrimalis superior dan inferior. kedua canalis lacrimalis tadi kemudian bermuara pada saccus lacrimalis yang kemudian dilanjutkan ke ductus nasolacrimalis yang bermuara pada cavum nasi krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 BOLA MATA Sebagaian besar dari bola mata terletak di dalam dan dilindungi oleh orbita. Orbita dibentuk oleh tulang-tulang : maxilla, os zygomaticus, os frontalis os sphenoidalis, dan os ethmoidalis. Ke-enam otot-otot extrinsik mata dilekatkan ke orbita dan ke bola mata. Terdapat empat buah muskulus rectus, yang menggerak- kan bola mata ke arah atas dan bawah, dan dua buah muskulus obliqus yang berfungsi untuk memutar bola mata. krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Gerakan bola mata tersebut diatur oleh syaraf-syaraf yang menginervasi otot-otot ekstrinsik mata. Syaraf-syaraf tersebut adalah: N.III (n.occulomotorius) N.IV (n.trohclearis) N.VI (n.abduscens) Lapisan–lapisan bola mata terdiri dari : sclera choroid retina. Sclera Sclera merupakan lapisan terluar dan paling tebal dari bola mata, terdiri dari jaringan ikat fibrosa, terlihat sebagai bagian putih dari bola mata. Bagian terdepannya disebut cornea krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Cornea merupakan jaringan sklera yang transparan dan tidak mempunyai kapiler-kapiler pembuluh darah. Cornea merupakan bagian pertama dari mata yang bertindak sebagai alat refraksi. Lapisan choroid Merupakan lapisan bagian tengah dari bola mata Berisi pembuluh-pembuluh darah dan pigment yang berwarna biru tua untuk mengasorbsi sinar yang masuk ke dalam bola mata untuk mencegah agar tidak silau. Bagian anterior dari lapisan choroid dimodifikasi menjadi struktur yang lebih spesifik yakni ciliary body dan iris. krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Ciliary body merupakan otot berbentuk sirkuler mengelilingi tepi lensa dan dihubungkan dengan lensa oleh ligamentum suspensorius berfungsi untuk mengubah bentuk lensa  menjadi cembung atau atau pipih. Lensa merupakan masa yang transparan terdiri dari protain yang bersifat elastik tidak mengandung pembuluh darah berfungsi sebagai alat refraksi. Tepat di depan lensa terdapat iris yang terdiri dari dua set serabut-sertabut otot polos yang mengatur diameter dari pupil. krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Kontraksi dari serabut radial iris menyebabkan dilatasi dari pupil  merupakan suatu respons syaraf simpatis. Kontraksi dari serabut-serabut sirkuler iris menyebabkan kontriksi pupil  merupakan suatu respons syaraf parasimpatis Kontriksi pupil merupakan suatu reflex yang melindungi retina dari sinar yang kuat. Lapisan retina Merupakan lapisan terdalam dari bola mata. Melapisi 2/3 bagian posterior bola mata dan berisi reseptor-reseptor penglihatan. krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Reseptor penglihatan terdiri dari rod dan conus. rod hanya menditeksi adanya sinar, conus menditeksi warna. Conus paling banyak terdapat di daerah pusat retina yang disebut dengan fovea. Fovea terdiri dari hanya conus, merupakan area yang berbentuk lekukan kecil pada retina yang terletak tepat dibelakang pusat lensa mata. Rod sebagian besar terdapat didaerah perifer dari retina. krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Optic disc (Discus Opticus) Merupakan tempat masuknya serabut-serabut syaraf dari nervus opticus (N.II) ke dalam bola mata. Didalam optic disc tak terdapat rod dan conus sehingga area ini kadang-kadang disebut juga dengan titik buta atau “blind spot”.   RONGGA PADA BOLA MATA Terdapat dua rongga pada bola mata yaitu: cavum anterior dan cavum posterior. Cavum posterior lebih besar terdapat diantara lensa dan retina berisi cairan yang disebut dengan humor vitreous. krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Humor vitreous bersifat agak kental sehingga dapat menekan retina tetap pada tempatnya. Bila bola mata ditusuk dan humor vitreous keluar maka lapisan retina dapat lepas dari choroid.. Cavum anterior terdapat diantara lensa dan cornea berisi cairan yang disebut dengan humor aqueous, yang merupakan cairan bola mata. Humor aqueous diproduksi oleh kapiler-kapiler yang terdapat pada ciliary body kemudian mengalir kedepan melalui pupil dan direasorbsi oleh canalis Schlemm (yang berupa vena-vena kecil) yang terdapat pada pertemuan antara cornea dan iris   krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 FISIOLOGI PENGLIHATAN   Refraksi Lintasan sinar melalui : Cornea  humor aqueus  lensa  humor vitreus  retina Lensa Lensa dapat disesuaikan bentuknya bila m.ciliaris relax  lensa menipis (untuk melihat dekat) bila m.ciliaris kontraksi  lensa menebal (untuk melihat jauh) Cahaya mengenai retina menstimulasi reaksi kimia pada sel-sel rod dan conus   krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Pada sel-sel rod dan conus Pada sel-sel rod : rhodopsin dipecah menjadi scotopsin dan retinin (dari vitamin A)  impuls elektrik dibangkitkan Pada sel-sel conus : sinar dengan gelombang panjang tertentu diabsorbsi (merah, biru dan hijau).  reaksi kimia membangkitkan impuls syaraf N. II (n.opticus) Ganglion dari neuron yang berasal dari sel-sel rod dan conus membentuk n.opticus (II) Impuls dari N. Opticus keluar dari bola mata pada discus opticus dibawa menuju chiasma optica   1.                krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Chiasma optica Tempat persilanagan (cross-over) serabut-serabut medial n.opticus kanan dan kiri  binoculer vision Setiap area visualis pada cortex cerebri dapat menerima impuls dari kedua bola mata Area visualis terdapat pada cortex cerebri lobus occipitalis Walaupun setiap mata mentrasmisikan gambar yang berbeda  organ visualis menggabungkannya  single image Area visualis Area terletak pada cortex otak untuk menyadari adanya bayangan Bayangan yang jatuh pada retina sebetulnya terletak terbalik, namun kita tidak menyadarinya karena kita melihat gambar tersebut dalam keadaan tegak (otak secara otomatis mengubah gambaran yang kita lihat dari porsi terbalik menjadi posisi tegak) krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 INDERA PENDENGAR Telinga terdiri dari : Telinga luar Telinga tengah Telinga dalam Telinga berisi reseptor-reseptor untuk sensasi pendengaran dan keseimbangan. Kedua macam reseptor tersebut terdapat didalam telinga dalam   ·        -          krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 TELINGA LUAR Terdiri dari : Auricula dan canalis auditorius externus Auricula tidak begitu berfungsi pada manusia Canalis auditorius externus adalah lubang yang mengarah kebagian bawah dari os temporalis   TELINGA TENGAH Merupakan rongga berisi udara pada os temperalis Gendang telinga (membrana timpani) memisahkan antara telinga tengah dan canalis auditorius externus Terdapat tulang-tulang telinga yang terdiri dari : Malleus Incus Stapes krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Gelombang suara yang menerpa gendang telinga menggerakkan tulang-tulang pendengaran kemudian getaran ditransmisikan ke telinga bagian dalam melalui foramen ovale Tuba eustachii menghubungkan telinga bagian tengah dengan nasopharings, sehingga udara dapat keluar dan masuk ke telinga tengah  gendang telinga dapat bergetar Tekanan udara pada telinga tengah harus sama dengan tekanan udara atmosfer krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 TELINGA BAGIAN DALAM Terdapat pada os temporalis Merupakan rongga yang disebut labirin yang dilapisi oleh membrana labirin Diantara labirin dan membrana labirin terdapat cairan yang disebut cairan peilimfe Cairan diantara membran labirin disebut endolimfe Struktur labirin dan membran labirin tersebut disebut cochlea   Cochlea Berbentuk seperti rumah siput Didalam rongga cohlea terbagi menjadi 3 kanalis yang berisi cairan krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Reseptor pendengaran yaitu organon corti berbentuk cilia yang berakhiran syaraf N. VIII (n. aucusticus) Diatas reseptor tersebut terdapat membrana tectorial FISIOLOGI PENDENGARAN Perjalanan getaran suara Gelombang suara  getaran pada membrana timpani  tulang-tulang telinga (malleus, incus, stapes)  foramen ovale perilimfe  endolimfe pada cochlea  reseptor pendengaran pada organon corti  N.VIII  lobus temporalis cortex cerebri ·        krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Apparatus Vestibularis Terdapat pada telinga dalam terdiri dari : 3 buah canalis semicircularis utricula saccula Canalis semicircularis Merupakan 3 buah canalis yang berorientasi pada 3 bidang yang berbeda. Pada masing-masing ujung canalis semicircularis terdapat ampulla (bagian yang membesar) yang berisi sel-sel rambut (crista) ·        krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Crista dipengaruhi oleh gerakan : ketika tubuh bergerak kedepan maka sel-sel rambut pada awalnya bergerak kebelakang gerakan-gerakan dari sel-sel rambut ini membangkitkan impuls yang kemudian dibawa kecabang vestibuler N.VIII. Impuls kemudian dibawa ke cerebellum, midbrain dan cerebrum Impuls yang datang ini diinterpretasikan sebagai gerakan Mulai atau berhenti Dipercepat atau diperlambat digunakan untuk mempertahankan keseimbangan   krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Utricula dan Saccula Merupakan kantong atau saccus membranosa pada area yang disebut vestibula (diantara cochlea dan canalis semicircularis) Didalam utricula dan saccula terdapat sel-sel rambut yang bergerak sesuai dengan gravitasi pada saat posisi kepala berubah Impuls yang dibangkitkan oleh sel-sel rambut tersebut dibawa oleh N.VIII cabang vestibuler ke cerebellum, midbrain dan cerebrum  untuk keseimbangan pada keadaan tubuh tidak bergerak   krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 RESEPTOR PADA PEMBULUH DARAH Aorta dan arteri caroticus berisi reseptor yang menditeksi perubahan-perubahan dalam darah Arcus aorticus yang menerima darah yang dipompakan dari ventrikel kiri, terletak melengkung disebelah atas dari jantung Arteri caroticus dextra dan sinistra adalah cabang dari arcus aorticus yang membawa darah melalui leher ke otak   Pada aorta dan a. caroticus terdapat : Pressoresptor Khemoreseptor   krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Pressoreseptor pada sinus carotid dan sinus aorticus menditeksi perubahan-perubahan pada tekanan darah Khemoreseptor pada carotid body dan aortic body menditeksi perubahan-perubahan pada kadar oksigen dan CO2 darah dan pH darah Impuls yang dibangkitkan oleh reseptor tersebut tidak memberikan sensasi tapi memberikan informasi pada otak untuk mengatur respirasi dan tekanan darah   krisbantas/sistem indrera/s1

krisbantas/sistem indrera/s1 Jika kadar O2 darah turun maka akan diditeksi oleh kemoreseptor yang terdapat pada carotid dan aortic body kemudian impuls dibawa oleh N.IX (glossopharingeus) dan N.X (vagus) ke medulla otak (ke pusat pernafasan dan pusat reflex cardiac) terjadi peningkatan respirasi dan detak jantung untuk mendapatkan oksigen lebih banyak   krisbantas/sistem indrera/s1