Pengalaman Estetis
Pengalaman Estetis Pengalaman estetis merupakan kemampuan untuk mengungkapkan keindahan (Ducan dalam Nyoman Kutha Ratna, 2007:213) Welleck dan Warren menyebutkan bahwa pengalaman estetis merupakan aktifitas dinamis subjek dalam merespon objek. (Welleck dan Warren dalam Nyoman Kutha Ratna, 2007:213) Gadamer menyebutkan bahwa pengalaman estetis tidak dilakukan secara pasif karena pengalaman harus dilakukan atas dasar adanya suatu kemampuan. (Gadamer dalam Nyoman Kutha Ratna, 2007:213)
Seorang desainer atau seniman memiliki kepekaaan terhadap objek, kontemplasi menjadi kegiatan yang amat penting dalam mengamati sebuah objek, dari kontemplasi inilah maka pengalaman estetis akan muncul. atas dasar kemampuan yang dimiliki siseniman atau desainer maka pengalaman tersebut akan diungkapkan kedalam karya seni atau desain. Sebaliknya tanpa kemampuan untuk ‘mengalami’ maka keindahan tidak akan muncul. Tanpa adanya suatu aktivitas yang disengaja untuk mendalami objek maka keindahan tetap sebagai objek, tidak akan masuk ke dalam dunia pengalaman subjek.
Teks dan Konteks Teks : Struktur atau wujud karya Karya seni atau desain memiliki hubungan antara teks dan konteks Teks : Struktur atau wujud karya Konteks : makna dan pesan yang disampaikan terhadap lingkungan masyarakatnya Menurut Fowler TEKS merupakan semua bentuk bahasa baik itu kata-kata yang tercetak dikertas, tetapi juga berbagai ekspresi komunikasi, seperti ucapan, musik, gambar, efek suara, citra , dsb. Sedang kan konteks terdiri atas semua situasi yang berada diluar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa seperti : fungsi, partisipan dsb (Fowler dalam Sugira Wahid dan Juanda, 2006:78)
Mukhsin Patriansyah, S.Sn., M.Sn ESTETIKA Konsep Cipta Seni Mukhsin Patriansyah, S.Sn., M.Sn
Struktur Dalam Karya Seni Seni merupakan aktifitas manusia yang berusaha menyalurkan pengalamannya ke media seni. Tanpa disadari seni bisa dijadikan suatu media yang sangat komunikatif dalam menyampaikan suatu permaslahan ke tengah masyarakat. Wujud seni tidak lahir begitu saja tetapi ada struktur yang membangunnya. Seperti yang diungkapkan oleh jakob Sumarjo : meskipun yang diekspresikan seniman adalah perasaannya, intuisinya, alam bawah sadarnya, semua itu dikendalikan oleh nalar dan rasionya, yakni ungkapan yang terstruktur. (Jakob Sumarjo, filsafat Seni, 2000:265) Artinya suatu karya seni yang diekspresikan seniman merupakan suatu wujud yang terstruktur dari elemen-elemen yang digunakan. Struktur di sini adalah cara menyusun elemen-elemen tersebut menjadi suatu kesatuan yang utuh, dengan tujuan memberikan nilai estetik dari karya yang dihasilkan, sehingga mampu mengugah perasaan orang lain dalam mengamati atau menikmatinya,
Penampilan /Penyajian Estetika A.A.M. Djelantik Wujud / Rupa Bobot / Isi Penampilan /Penyajian
Konsep Cipta Seni Simbol Seni Struktur Seni Unsur-unsur Seni Rupa Garis, warna, tekstur, shape (bangun), bidang, ruang, dsb Simbol Seni Prinsip Penyusunan Harmoni (selaras), Kontras (perlawanan), Repetisi (Irama) Gradasi, Pencahayaan Unity (kesatuan) Dari sebuah karya estetik Ungkapan Rasa sedih Rasa simpati Marah, Benci, Sombong, dsb Hukum Penyusunan Struktur Seni Keseimbangan (Balance) Simplicity (Kesederhanaan), Emphasis (Aksentuasi) Proporsi
Prinsip Penyusunan Harmoni (Selaras) Kontras (Perlawanan)
Repetisi (Irama) pengulangan Repetisi (Irama) Tingkatan
Keseimbangan (Balance) Hukum Penyusunan Keseimbangan (Balance) Keseimbangan Simetris Keseimbangan A-Simetris Emphasis (Aksentuasi)
Simplicity (penyederhanaan)
Objek yang digambar Misalnya : figur manusia Proporsi (Ukuran) Objek yang digambar Misalnya : figur manusia Proporsi Bidang Kanvas Proporsi merupakan suatu ukuran perbandingan dari objek yang akan di pindahkan ke dalam suatu bidang gambar. Misalnya figur manusia yang akan digambar diberikan skala / perbandingan agar sesuai dengan bidang gambar yang digunkan
Bobot / Isi Suasana Suasana merupakan suatu perasaan yang tengah dialami oleh siseniman, misalnya suasana sedih, marah, teriak, ramai, sunyi dsb merupakan suasana yang ingin diciptakan siseniman melalui karyanya. Tidak menjadi persoalan aliran atau gaya yang digunakan dalam mengekspresikan suasana tersebut seperti aliran abstraksionisme, ekspresionisme, kubisme, realisme, naturalisme, dsb yang terpenting suasana yang dibangun dalam karya seni tersbut muncul. Gagasan / Ide merupakan buah pemikiran hasil dari kontemplasi (perenungan) siseniman terhadap realita. Gagasan tersebut kemudian dikonsep sehingga menimbulkan suatu cerita yang memiliki bobot atau maksud tertentu yang ingin disampaikan. Ibarat / Anjuran kesenian di sini lebih mengarah kepada suatu anjuran yang disampaikan seperti anjuran dalam keluarga berencana, himbauan untuk mencintai produk dalam Negri, hal ini sangat jelas terlihat dalam seni iklan.
Studi Abstraksi simbolik Khusus Studi Seni Murni Risert emik dan etik terhadap keberadaan Jembatan Ampera secara tersurat/tersirat bahwa randai sebagai sumber ide (gagasan) Studi Abstraksi simbolik Layak untuk diangkat sebagai ide penciptaan Interpretasi Analisis dengan Pendekatan Tertentu Strategi Penciptaan Ekspresi personal dengan memanfaatkan idiom hasil pen-sarian seni tradisisebagai simbol (bhs metafora) dalam garap karyanya Semiotika komunikasi Estetika Ergonomi Karya Seni Murni
Giuseppe Pongolini
Arifin Pemandangan
Arifin
Reza Sastra Karya Seni Grafis
Ibrahim Seni Lukis
Sabri Marba Seni Lukis
Interpretasi Analisis dengan Pendekatan Tertentu Khusus Disain/ Kriya Menggunakan metode S.W.O.T / A.I.S.A.S Contoh kasus misalnya Sistem Kursi Roda Studi Kasus Strength (Kekuatan). Weakness (Kelemahan) Opportunities (Kesempatan) Threat (Ancaman) Kurang Menarik Interpretasi Analisis dengan Pendekatan Tertentu Kesimpulan Perlunya redisain Semiotika komunikasi perancangan Beberapa redisain alternatif (disain renovasi) Estetika Ergonomi Karya Desain / Kriya Penelitian ini pernah saya lakukan untuk studi revitalisasi bangunan Sri Panji (bekas kadipaten Banyumas) kemudian dipakai sebagai model tesis di Univ Trisakti
Terima Kasih