Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Telah terjadi perdebatan panjang sejak pertengahan abad ke 20 mengenai tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Pada perkembangan berikutnya telah terjadi pergeseran terminologi dari tanggung jawab sosial bisnis ke CSR Selanjutnya bidang ini berkembang secara signifikan dan saat ini telah berkembang beragam teori, pendekatan dan terminologi mengenai CSR Masyarakat dan bisnis, manajemen isu sosial, public policy and business, management stakeholders, tanggung jawab perusahaan merupakan sejumlah istilah yang digunakan untuk menggambarkan hubungan tanggung jawab perusahaan dengan masyarakat
Apa itu CSR? (1) CSR berasal dari etika bisnis (bisa berlandaskan agama, budaya, etika kebaikan lainnya) dan dimensi sosial dari aktivitas bisnis CSR atau “being socially responsible” jelas merupakan suatu cara yang berbeda untuk setiap orang dan setiap negara Nah, perlu kehati-hatian untuk tidak terlalu memaksakan gerakan CSR Negara-negara Barat pada realita di Negara berkembang
Apa itu CSR? (2) Blowfield dan Frynas (2005) membayangkan CSR diibaratkan sebagai sebuah ‘payung’ bagi beragam pendekatan, teori dan praktek-praktek. Dengan demikian melahirkan beragam pemahaman (multi interpretation) mengenai CSR, sesuai konteks negara, jenis industri, isu-isu yang dihadapi. Muncul beragam interpretasi mengenai CSR
Apa itu CSR? (3) Definisi CSR diantaranya: “the commitment of business to contribute to sustainable economic development working with employees and their representatives the local community and society at large to improve the quality of life, in ways that are both good for business and good for development’” (World Bank) Upaya sungguh-sungguh dari entitas bisnis meminimumkan dampak negatif dan memaksimumkan dampak positif operasinya terhadap seluruh pemangku kepentingan dalam ranah ekonomi, sosial dan lingkungan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Lingkar Studi CSR Indonesia)
konsep inti dari CSR Perusahaan harus mempunyai perhatian terhadap persoalan sosial dan lingkungan. Berdasarkan prinsip sukarela. Kegiatan bisnis dan interaksi dengan para pemangku kepentingan harus memperhatikan persoalan sosial dan lingkungan
Perspektif Strategi CSR Garriga & Mele (2004) memetakan teori-teori CSR ke dalam empat kelompok besar berdasarkan konsep Parson mengenai AGIL (adaptation, goal attainment, integration and latent maintenance) yang berkembang saat ini
Secara singkat Frynas (2009) melihat bahwa pertimbangan perusahaan untuk melakukan kegiatan CSR antara lain umumnya karena alasan-alasan berikut: Untuk memenuhi regulasi, hukum dan aturan Sebagai investasi sosial perusahaan untuk mendapatkan image yang positif Bagian dari strategi bisnis perusahaan Untuk memperoleh licence to operate dari masyarakat setempat Bagian dari risk management perusahaan untuk meredam dan menghindari konflik sosial