TEORI BELAJAR KONSTRUTIVISTIK Ghina Anzalina 1500769
Apa Itu Teori Belajar Konstrutivistik
Belajar Menurut Teori Konstruktivistik Belajar merupakan Suatu proses pembentukan pengetahuan yang lebih menekankan pada kebebasan menggali pengetahuan serta upaya dalam mengkonstruksi pengalaman sehingga siswa menjadi lebih kreatif dan imajinatif juga terciptanya lingkungan belajar yang kondusif.
Tokoh-Tokoh Teori Belajar Konstrutivistik 1. Jean Piaget Teori belajar konstruktivistik yang dikembangkan oleh Piaget dikenal dengan nama konstruktivistik kognitif. Pengetahuan tidak diperoleh secara pasif oleh seseorang, melainkan melalui tindakan. Kemampuan mengkonstruksi ilmu pada anak akan berbeda berdasarkan kematangan intelektual. Pada teori ini konsekuensinya adalah siswa harus memiliki ketrampilan untuk menyesuaikan diri.
2. Vygosky 3. John dewey 3. John dewey 3. John dewey Menekankan pada sosiokultural dan pembelajaran. Siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya dipengaruhi oleh lingkungan sosial disekitarnya. Pengetahuan, sikap, pemikiran, tata nilai yang dimilki siswa akan berkembang melalui proses interaksi. konsep Teori Vygosky Zone Of Proximal Development (ZPD) Siswa mampu mengkonstruksikan pengetahuan dibawah bimbingan orang dewasa Scaffolding Merupakan pemberian tahap awal pembelajaran, kemudian mengurangi bantuan dan mmemberikan kesempatan untuk mengambil alih tanggung jawab yang lebih besar.
Belajar harus bersifat aktif, langsung terlibat, berpusat pada siswa. 3. John dewey Belajar harus bersifat aktif, langsung terlibat, berpusat pada siswa. John Dewey mengemukakan bahwa belajar tergantung pada pengalaman dan minat siswa. Ia juga menyarankan penggunaan media teknologi sebagai sarana belajar.
Tujuan Teori Belajar Konstrutivistik Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri. Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengejutkan pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya. Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep secara lengkap. Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri. Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu.
Peran Guru Dalam Teori Belajar Konstrutivistik Menyediakan pengalaman belajar yang membuat siswa bertanggung jawab. Memberikan kesempatan yang paling mendukung proses belajar siswa. memberi kegitan yang merangsang keingintahuan. Membantu siswa mengekspresikan ide-idenya. Merangsang siswa berpikir produktif.
Prinsip-Prinsip Teori Belajar Konstruktivistik Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri. Murid aktif mengkonstruksi pengetahuan secara terus menerus. Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses konstruksi berjalan lancar. Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa. Pentingnya sebuah pertanyaan. Mencari dan menilai pendapat siswa. Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa.
Karakteristik Teori Belajar Konstruktivistik Pentingnya proses kegiatan belajar dan evaluasi belajar. Peran siswa lebih utama dalam proses belajar Peran pendidik lebih sebagai tutor, fasilitator, dan mentor. Mengembangkan strategi alternatif untuk memperoleh dan menganalisis informasi.
Implikasi Teori Belajar Konstruktivistik Mendorong kemandirian dan inisiatif siswa dalam belajar. Guru mengajukan pertanyaan terbuka dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk merespon. Mendorong siswa berpikir tingkat tinggi. Siswa terlibat secara aktif dalam dialog atau diskusi dengan guru dan siswa lainnya. Siswa terlibat dalam pengalaman yang menantang dan mendorong terjadinya diskusi. Guru memberikan data mentah, sumber-sumber utama, dan materi-materi interaktif.
Contoh Aplikasi Teori Belajar Konstruktivistik seorang anak merasa sakit terpercik api. Berdasarkan pengalamannya terbentuk skema kognitif pada diri anak tentang ”api”, bahwa api adalah sesuatu yang membahayakan oleh karena itu harus dihindari. Semakin dewasa, pengalaman anak bertambah. Ketika melihat ibunya memasak dengan menggunakan api, maka skema kognitif tersebut akan disempurnakan, bahwa api tidak harus dihindari tetapi dimanfaatkan.
Ketika anak melihat banyak pabrik atau industri memerlukan api, kendaraan memerlukan api, maka skema kognitif anak semakin berkembang dan sempurna bahwa api sangat dibutuhkan untuk kehidupan manusia.