KANKER PAYUDARA DAN TUMOR JINAK DAN GANAS PADA VULVA,VAGINA,TUBA,UTERUS DAN OVARIUM OLEH RESTU HARINI 130075 3.B.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERAWATAN LUKA PADA NY. S DENGAN KANKER MAMMAE (Payudara) RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA Ruang Nusa Indah Dua.
Advertisements

Tri Lestari Handayani, SKp.,M.Kep.,Sp.Mat
KELAINAN PADA PAYUDARA
DISUSUN OLEH NURJANAH , RAHAYU P , RATIH S , RENI F , RINAWATI
PENGENALAN KANKER Dr. I Nyoman Susila, M.Kes.
KANKER PAYUDARA.
KANKER PAYUDARA Maya anggraeni.
CA. MAMMAE OLEH : NI WAYAN KASIH
PERDARAHAN DILUAR HAID
Oleh : Susri syahjana putri
Kanker payudara tumor jinak pada vulva, vagina, uterus, tuba dan ovarium PRATIWI III B
Oleh: SILVIA PRADIPTA IIIB
RIA FITRI NENGSIH lll B Tugas askeb iv tugas 2
OLEH AYU LESTARI Tingkat IIIB
Kangker payudara,tumor ganas dan tumor jinak pada genitali
TUMOR JINAK PADA ALAT GENITALA
Epidemiologi Penyakit Kanker Payudara (Ca Mammae)
KANKER PAYUDARA OLIVIA PUTRI GUMANTI III B.
Kanker Payudara Oleh : Dr. Shandra Breast Cancer by dr. yuli shandra.
CANCER.
Kanker payudara dan tumor jinak dan gana pada vulva,vagina,tuba,uterus,ovarium Fitri mardiani III B.
INFERTILITAS YONI MAI PUTRI
POLIP SERVIKS DAN EROSI PORSIO
TUMOR JINAK DAN GANAS PADA VULVA, VAGINA, TUBA DAN UTERUS
KANKER PAYUDARA & TUMOR GANAS DAN JINAK Putri Maidiana IIIB
FIBRIO ADENOMA. Asuhan kebidan pada ibu dengan gangguan sistim reproduksi BY: VANITRA IRMA
Oleh Dr.Widjaja Indrachan,SpOG
KANKER PAYUDARA, TUMOR GANAS DAN JINAK PADA VULVA,VAGINA,UTERUS,TUBA DAN OVARIUM Oleh: Deva Juanda (130095)
Kanker payudara,prosedure pemeriksaan,deteksi dini
Fibrio adenoma Kista Sarcoma Filodes sarcoma
OLEH : ELSA DILANTIKA NIM : TINGKAT : 3 B
Askeb patologi fibrioadenoma kista sarcoma filodes sarcoma
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
KANKER PAYUDARA, TUMOR GANAS DAN JINAK PADA VULVA,VAGINA,UTERUS,TUBA DAN OVARIUM NIRASATI IIIB.
ANATOMI, FISIOLOGI & PATOLOGI PAYUDARA
KANKER PAYUDARA Jenis Klasifikasi kanker payudara terdiri dari 2 macam yaitu klasifikasi patologik dan klinik. 1) Klasifikasi patologik terdiri dari: Kanker.
ASKEB IV (PATOLOGI) KANGKER PAYUDARA
Kanker Endometrium Adalah jaringan endometrium yg tumbuh di luar rahim. Bukan penyakit akibat hubungan seksual. Umumnya terjadi pada wanita menopause.
KANKER PAYUDARA.
Epidemiologi Penyakit Kanker Payudara (Ca Mammae)
Polip Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan pada saluran pernapasan hidung atau pada sinus. Polip adalah jaringan yang lembut, tidak terasa sakit.
Ayu apriany putri Kanker payudara.
oleh: jelita novriza netis
ASPEK KLINIK KANKER PAYUDARA
“Kanker Payudara, Tumor jinak dan tumor ganas pada genitalia”
EPIDEMIOLOGI PTM KANKER PAYUDARA
ASKEB IV AYU LESTARI (130093) TINGKAT IIIB.
Oleh: Susri syahjana putri
FIBRIO ADENOMA, KISTA SARCOMA, DAN SARCOMA
MERILIZA WATI SALELEUBAJA
MERILIZA WATI S NIM: TINGKAT III B.
FIBRIO ADENOMA KISTA SACROMA FILODES SARCOMA
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Gangguan Reproduksi
Fibroadenoma mammae, sarcoma filodes dan sarcoma
FIBRO ADENOMA Sisrina nota rita
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN PENDARAHAN DILUAR HAID
KANKER PAYUDARA TUMOR JINAK DAN GANAS PADA VULVA,VAGINA,TUBA,UTERUS,DUARIUM Sisrina nota rita
FIBRIO ADENOMA,KISTA SARCOMA ,SARCOMA
Apsari tri respati ( ) Siti Fatimah ( )
Kanker payudara dan tumor jinak dan ganas pada vulva,vagina,tuba,uterus, ovarium By : Erlina lllB.
Oleh Dr.Widjaja Indrachan,SpOG
Pelayanan kesehatan pada wanita sepanjang daur kehidupannya
ENDOMETRIOSIS.
ANATOMI FISIOLOGI KANKER PAYUDARA DISUSUN OLEH : ANGGI LESTARI
BY : MESI SEPTIA YUDA IIIB
Perdarahan Diluar Haid
MENGENAL, MENCEGAH & MENGOBATI KANKER PAYUDARA DIAWAL PAGI
GANGGUAN PADA PAYUDARA Oleh : Rizky Noviandini E RMIK 4A.
GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA
ALAT KONTRASEPSI IMPLAN
Transcript presentasi:

KANKER PAYUDARA DAN TUMOR JINAK DAN GANAS PADA VULVA,VAGINA,TUBA,UTERUS DAN OVARIUM OLEH RESTU HARINI 130075 3.B

KANKER PAYUDARA 1.pengertian Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian- bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit. (Erik T, 2005, hal : 39-40)

2 Etiologi Belum ada penyebab spesifik kanker payudara yang diketahui, para peneliti telah mengidentifikasi sekelompok faktor resiko. Riset lebih lanjut tentang faktor-faktor resiko akan membantu dalam mengembangkan strategi yang efektif untuk mencegah kanker payudara.

Faktor predisposisi terjadinya carcinoma: 1.   Faktor geografik dan lingkungan Karsinogen lingkungan banyak ditemukan di lingkungan sekitar. Contohnya seperti sinar matahari, dapat ditemukan terutama di perkotaan, atau terbatas pada pekerjaan tertentu. Hal tertentu dalam makanan dilaporkan mungkin merupakan faktor predisposisi. Termasuk diantaranya merokok dan konsumsi alkohol kronik. 2.   Usia Secara umum, frekuensi kanker meningkat seiring pertambahan usia. Hal ini terjadi akibat akumulasi mutasi somatik yang disebabkan oleh berkembangnya neoplasma ganas. Menurunnya kompetensi imunitas yang menyertai penuaan juga mungkin berperan. 3.   Hereditas Saat ini terbukti bahwa pada banyak jenis kanker, terdapat tidak saja pengaruh lingkungan, tetapi juga predisposisi herediter. Bentuk herediter kanker dapat dibagi menjadi tiga kategori. Sindrom kanker herediter, pewarisan satu gen mutannya akan sangat meningkatkan risiko terjangkitnya kanker yang bersangkutan. Predisposisinya memperlihatkan pola pewarisan dominan autosomal.

Faktor- Faktor Risiko Karsinoma Payudara diantaranya mencakup 1.      Usia 2.      lokasi geografis 3.      ras 4.      status sosioekonomi 5.      status perkawinan 6.      paritas, riwayat menstruasi 7.      riwayat keluarga 8.      bentuk tubuh 9.      penyakit payudara lain 10.  terpajan radiasi 11.  kanker primer kedua (Price dan Wilson, 2006).  

Berdasarkan etiologinya, patogenesis karsinogenesis dapat disebabkan oleh 1.      Karsinogen kimiawi 2.      Virus 3.      Karsinogen fisik 4.      Hormon 5.      Kokarsinogen, berupa: Diet, Umur, Keturunan, Rangsang menahun, dan Trauma  (Tjarta dkk, 1973).

Faktor penyebab terjadinya kanker payudara : 1.      Factor resiko a.       Factor reproduksi Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan resiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas,menarche pada umur muda,menopause pada umur lebih tua dan kehamilan pertama pada umur tua.Resiko utama kanker payudara adalah bertambanhya umur.Diperkirakan periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakan window of initation perkembangan kanker payudara.

b.      Penggunaan hormone Hormone estrogen berhubungan terjadinya kanker payudara.Suatu analisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat resiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral,wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai resiko tinggi untuk mengalami kanker payudara sebelum menopause.Sel –sel yang sensitive terhadap rangsangan hormonal mungkin mengalami perubahan degenerasi jinak atau menjadi ganas. c.       Penyakit fibrokistik Pada wanita dengan adenosis,fibroadenoma,dan fibrosis tidak ada peningkatan resiko terjadi kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma resikosedikit meningkat 1 sampai 2 kali.Sedangkan pada hyperplasia atipik,resiko meningkat hingga 5 kali.

d.      Obesitas Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita paska menopause.Variasi terhadap kanker ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terjadinya keganasan ini. e.       Radiasi Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan terjadinya resiko kanker payudara. f.       Riwayat keluarga dan factor genetic Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara.Terdapat peningkata resiko keganasan pada wanita yang keluargannya mmenderita kanker payudara.Pada studi genetic ditemukan bahwa kanker payudara brhubungan dengan gen tertentu.

2.      Factor genetic Kanker payudara dapat terjadi karena adanya beberapa factor genetic yang diturunkan dari orang tua ke anaknya.Faktor genetic yang diamksud adalah adanya mutasi pada beberapa gen yang bersifat onkogen dan gen yang bersifat mensupresi tumor.

1.      Klasifikasi Jenis Klasifikasi kanker payudara terdiri dari 2 macam yaitu klasifikasi patologik dan klinik. a.      Klasifikasi patologik terdiri dari: Kanker puting payudara atau pagets disease Pagets disease adalah bentuk kanker dalam taraf permulaan manifestasinya sebagai eksema menahun putting susu yang biasanya merah dan menebal.

.      Klasifikasi klinik kanker payudara Disamping klasifikasi patologis, juga mempunyai klasifikasi klinik. Sebelum 1968, diklinik bedah sering dipakai klasifikasi steinthal. Steinthal 1)    kanker payudara sampai 2cm besarnya dan tidak mempunyai anak sebar. Steinthal 2)    kanker payudara 2cm atau lebih dengan mempunyai anak sebar dikelenjar ketiak. Steinthal 3)    kanker payudara 2cm atau lebih dengan anak sebar, dikelenjar ketiak, infra dan supra klafikula; atau infiltrasi vasia pektoralis atau kekulit; atau kanker yang apert (memecah kekulit). Steinthal 4)    kanker payudara dengan metastasis jauh, misalnya ketengkorak, atau tulang punggun, atau paru-paru, atau hati dan panggul.

Jenis Klasifikasi pada kanker payudara yaitu : a.    Tumor primer (T) 1.      Tx : Tumor primer tidak dapat ditentukan 2.      To : Tidak terbukti adanya tumor primer 3.      Tis : Kanker in situ, paget dis pada papila tanpa teraba tumor 4.      T1 : Tumor < 2 cm ·         T1a : Tumor < 0,5 cm ·         T1b : Tumor 0,5 – 1 cm ·         T1c : Tumor 1 – 2 cm 5.      T2 : Tumor 2 – 5 cm 6.      T3 : Tumor diatas 5 cm 7.      T4 : Tumor tanpa memandang ukuran, penyebaran langsung ke dinding thorax atau kulit. ·         T4a : Melekat pada dinding dada ·         T4b : Edema kulit, ulkus, peau d’orange, satelit ·         T4c : T4a dan T4b ·         T4d : Mastitis karsinomatosis

b.    Nodus limfe regional (N) 1.      Nx : Pembesaran kelenjar regional tidak dapat ditentukan 2.      N0 : Tidak teraba kelenjar axial 3.      N1 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang tidak melekat. 4.      N2 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang melekat satu sama lain atau melekat pada jaringan sekitarnya. 5.      N3 : Terdapat kelenjar mamaria interna homolateral c.    Metastas jauh (M) 1.      Mx : Metastase jauh tidak dapat ditemukan 2.      M0 : Tidak ada metastase jauh 3.      M1 : Terdapat metastase jauh, termasuk kelenjar subklavikula

Pentahapan Kanker Payudara dibagi menjadi 4, yaitu : -          Tahap I Terdiri atas tumor yang kurang dari 2 cm, tidak mengenai nodus limfe dan tidak terdeteksi adanya metastasis. -          Tahap II Terdiri tas tumor yang lebih besar dari 2 cm tetapi kurang dari 5 cm dan tidak terdeteksi adanya metastasis. -          Tahap III Terdiri atas tumor yang lebih besar dari 5 cm atau tumor dengan sembarang ukuran yang menginvasi kulit atau dinding dengan nodus limfe terfiksasi positif dalam area klavikular dan tanpa bukti adanya metastasis. -          Tahap IV Teridri atas tumor dalam sembarang ukuran dengan nodus limfe normal atau kankerosa dan adanya metastasis jauh. (Kapita Selekta,2000)

Stadium kanker payudara : Stadium I : tumor kurang dari 2 cm, tidak ada limfonodus terkena (LN) atau penyebaran luas. Stadium IIa : tumor kurang dari 5 cm, tanpa keterlibatan LN, tidak ada penyebaran jauh. Tumor kurang dari 2 cm dengan keterlibatan LN. Stadium IIb : tumor kurang dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. Tumor lebih besar dari 5 cm tanpa keterlibatan LN. Stadium IIIa : tumor lebih besar dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. semua tumor dengan LN terkena, tidak ada penyebaran jauh. Stadium IIIb : semua tumor dengan penyebaran langsung ke dinding dada atau kulit semua tumor dengan edema pada tangan atau keterlibatan LN supraklavikular. Stadium IV : semua tumor dengan metastasis jauh. (Setio W, 2000, hal : 285)

Patofisiologi Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi. a.       Fase inisiasi Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetic sel yang memicu sel menjadi ganas.Perubahan dalam bahan genetic sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen yang bisa berupa bahan kimia,virus,radiasi (penyinaran) atau sinar matahari.Tetapi tidak semua sel mempunyai kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen.kelainan genetic sel atau bahan lainnya yang disebut promotor yang menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen.Bahkan gangguan fisik menahun pun bisa menyebabkan sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.

b.      Fase promosi Pada tahap promosi suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi.Karena itu diperlukan beberapa factor untuk tertajidanya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen). c.       Fase metastatis Metastatis menuju ketulang merupakan hal yang kerap terjadi pada kanker payudara,beberapa diantaranya disertai komplikasi lainseperti simtoma hiperkalsemia,patologikal fractures atau spinal cord compression.Metastatis demikian bersifat oestiolotik yang berarti bahwa oesteoklas hasil induksi sel kanker merupakan mediator osteolisis dan mempengaruhi diferensial dan aktifitas osteoblas serta osteoklas lain hingga meningkatkan resorpsi tulang.

Gejala Klinis Gejala klinis kanker payudara dapat berupa : ·         Benjolan pada payudara Umumnya berapa benjolan payudara yang tidak nyeri pada payudara.Benjolan itu mula-mula kecil,semakin lama akan semakin besar,lalu melekat pada kulit payudara atau pada putting susu. ·         Erosi atau eksema putting susu Kulit atau putting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi),berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi edema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk ,mengkerut,atau timbul borok (ulkus)pada payudara .Borok itu semakin lama akan semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara ,sering berbau busuk dan mudah berdarah.

Ciri lain nya antara lain : 1.      Perdarahan pada putting susu 2.      Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar,sudah timbul borok,atau bila sudah muncul metastase ke tulang-tulang. 3.      Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak,bengkak (edema) pada lengan dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh.Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui criteria operbilitas heagensen sebagai berikut : terdapat edema luas pada kulit payudara,adanya nodul pada kulit payudara

4.      Keluarnya cairan Keluarnya cairan (nipple discharge) adalah keluarnya cairan dari putting susu secara spontan dan tidak normal. Cairan yang keluar disebut normal apabila terjadi pada wanita yang hamil,menyusui dan pemakai pil kontrasepsi. Seorang wanita harus waspada apabila dari putting susu keluar caira berdarah cairan encer dengan awarna merah atau coklat,keluar sendiri tanpa harus memijit putting susu,berlangsung terus menerus,hanya pada satu payudara (unilateral) dan cairan selain air susu.

PENATALAKSANAAN Stadium Pengobatan I Dilakukan operasi dan kemoterapi. II Operasi dilanjutkan dengan kemoterapi ditambah dengan hormonal. III Operasi dilanjutkan dengan kemoterapi ditambah dengan radiasi dan hormonal. IV Dilakukan kemoterapi dilanjutkan dengan radiasi dan hormonal. Lanjut Setelah diobati harapan hidup pasien paling lama adalah 4 tahun.

1.      Masektomi Masektomi adalah operasi pengangkatan payudara.Ada 3 jenis masektomi : ·         Modified radical mastectomy yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara ,jaringan payudara di tulang dada,tulang selangka,tulang iga,serta benjolan disekitar ketiak. ·         Total simple mastectomy yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja tetapi tidak kelenjar di ketiak. ·         Radical mastectomy yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara.Biasanya disebut lumpectomy yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker saja,bukan seuruh payudara.Operasi ini direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2cm dan letaknya di pinggir payudara.

2.      Radiasi Penyinaran atau radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar x dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa setelah operasi.Efek pengobatan ini tubuh menjadi lemah,nafsu makan berkurang,warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam,serta HB dan leukosit cencerung menurun sebagai akibat radiasi. 3.      Kemoterapi Kemoterapi adalah proses pemberian obat anti kanker atau sitokina dalam bentuk cair atau kapsul atau melalui infuse yang bertujuan membunuh sel kanker melalui mekanisme kemotaksis.Tidak hanya sel kankerpada payudara tapi juga di seluruh tubuh.Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual muntah sera rambut rontokkarena pengaruh obat- obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.

Strategi Pencegahan 1.      Pencegahan primer Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi kesehatan karena dilakukan pada orang yang sehat melalui upaya menghindari diri dari keterpaparan pada berbagai factor resiko dan melaksanakan pola hidup

2.      Pencegahan sekunder Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki resiko untuk terkena kanker payudara .Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid yang normal merupakan at risk dari kanker payudara.Pencegahan sekunder dengancara deteksi mamografi pada wanita yang sehat merupakan salah satu factor resiko terjadinya kanker payudara. Karena itu skrining dengan mammografi tetap dapat dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan antara lain :

o   Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahundianjurkan melakukan cancer risk. o   Pada wanita dengan factor resiko mendapat rujukan mammografi setiap 2 tahun sampai usia 50 tahun. 3.      Pencegahan tersier Pencegahan tersier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita kanker payudara.Penanganan yang tepat pada penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnnya akan dapat mengurangi kecacatan dan memperpanjang harapan hidup.

Tumor jinak dan ganas pada Vulva, Vagina, tuba, Uterus, ovarium

1. Tumor jinak dan ganas pada vulva a. Tumor jinak • - Tumor kistik vulva Kistik terjadi akibat perlukaan, terutama pada persalinan karena episiotomi atau robekan, dimana suatu segmen epitel terpendam dan kemudian menjadi kista berwarna kekuning-kuningan atau abu-abu, biasnya bergaris tengah kurang dari 1 cm dan berisi cairan kental. Umumnya tidak menimbulkan keluhan. - Kista sisa jaringan embrio - Kista garther : pada dinding lateral – anterolaterral vagina sampai pada vulva dekat erethra dan klitoris. Biasnya berukuran kecil dan multiple namun dapat mencapai ukuran kepala janin, dengan konsistensi yang lunak. - Kista / hidrokele saluran nuck : terletak mulai dari saluran inguinal sampai dinding labium mayor, kadang- kadang terdiri dari beberapa kista. Berisi cairan jernih dengan dinding selaput peritonium

- Kista kelenjar Kista bartholoni : terjadi akibat radang - Kista kelenjar Kista bartholoni : terjadi akibat radang. - Kista sebasea : berasal dari kelenjar sebasea kulit ynag terdapat pada labium mayor, labium minor dan mons vanoris, terjadi karena penyumbatan saluran kelenjar sehingga terjadilah penimbunan sabun. - Hidrodenoma : berasal dari kelenjar keringat - Penyakit fox forduce : akibat sumbatan saluran kelenjar keringat membentuk banyak kristal kecil dengan diameter 1 – 3 mm, multiple, terasa gatal, dapat mengalami kekambuhan. - Kista parauretbra (skene) : terjadi karena saluran kelenjar ini tertutup oleh infeksi.

- Kista endometriosis : jarang sekali dapat tumbuh pada vulva atau vagina. • Tumor solid vulva - Tumor epitel : kondilima ekuminatum, karunkula uretra, nevus pigmentosus - Tumor jaringan mesoderm : fibroma, lipoma, kiomioma, neurofibroma, hemangioma, limfangioma, miksoma. b. Tumur ganas sekunder pada vulva Berasal dari jaringan dekat vulva seperti serviks uteri, vagina uterus yang merembet langsung atau secara limfogen atau embolisasi melalui pembuluh darah balik.

2. Tumor jinak dan ganas pada vagina a. Tumor jinak • Tumor kistik vagina - Kista inklusi - Kista sisa jaringan embrio, kista qartner, kista saliran muller • Tumor solid vagina - Tumor epitel : kondiloma akuminata, granuloma - Tumor jaringan mesoderm, fibroma, hemangioma, miksoma - Adenosis vagina b. Tumor ganas primer di vagina sangat jarang. Bila serviks uteri ikut terlibat dalam proses, maka tumor itu dianggap sebagai tumor ganas serviks uteri. Tumor biasanya terdapat dibagian tengah proksimal vagina, dari dinding samping atau belakang vagina.

3. Tumor jinak dan ganas pada tuba a 3. Tumor jinak dan ganas pada tuba a. Tumor jinak Dapat berupa neoplasma maupun non neoplasma, tumor neoplasmatik jinak dekat tuba, kista parovarium terletak diantara tuba bagian distal dan ovarium dengan diameter biasnya tidak mencapai 4 cm. sedangkan tumor non neoplasmatikdisebabkan oleh radang. b. Tumor ganas Deteksi dini tumor ganas tuba fallopi sukar diupayakan. Perlu mendapat perhatian khusus bila wanita berusia 45 – 55 tahun ditemukan tumor adneksa. Disertai rasa nyeri dan adanya getah vagina yang semula kekuning-kuningan kemudian bercampur darah, perlu dicurigai kemungkinan adanya tumor ganas tuba terutama pada nullipara atau primipara.

4. Tumor jinak dan ganas pada uterus a 4. Tumor jinak dan ganas pada uterus a. Tumor jinak Ekto serviks - Kista sisa jaringan embrional : berasal dari saluran mesonefridikus wolffi terdapat pada dinding samping ekto serviks - Kista endometriosis : letaknya superfisial - Folikel atau kista nabothi : kista retensi kelenjar endo serviks, biasanya terdapat pada wanita multipara, sebagai penampilan servisitis, berwarna putih mengkilap berisi cairan mukus. Bila menjadi besar dapat menyebabkan perasaan nyeri. - Papiloma, seperti kondiloma akuminata, kebanyakan papiloma adalah sisa epitel yang terlebih pada trauma bedah maupun persalinan - Hemangioma : jarang, biasanya terletak superfisial, dapat membesar pada waktu kehamilan.

Endo serviks - Polip : suatu adenoma maupun adenofibroma yang berasal dari selaput lendir endo serviks. Tangkainya dapat panjang hingga keluar dari vulva. Polip berkembang karena pengaruh radang maupun virus.  Endometrium - Adenoma – adenofibroma : terdiri dari epitel endometrino dengan stroma yang sesuai dengan daur haid. Adenoma ini biasanya merupakan penampilan hiperplasia endometrium, dengan konsistensi lunak dan berwarna kemerah-merahan. - Mioma submokosum : dapat tumbuh dan keluar dari uterus menjadi mioma. Konsistensinya kenyal berwarna putih. .

- Polip placenta : berasal dari sisa placenta yang tertinggal setelah partus maupun abortus. Polip placenta menyebabkan uterus mengalami subinvolusio yang menimbulkan pendarahan pada umumnya pengangkatan dengan cara kuretase. b. Tumor ganas Tumor ganas korpus uteri dianggap primer jika berasal dari enmetrium atau miometrium. Jika terdapat proses di endometrium dan endoserviks dan tidak dapat dipastikan dari mana asalnya, maka dianggap sebagai tumor ganas serviks uteri bila hasil histologik menunjukkan jenis epidermoid. Gambar klinik - Biasanya tersembunyi dan membahayakan, dalam banyak kejadian gejalanya dikaitkan dengan monopause limpa getah vagina kemerahan atau sesudah monopause. Rasa sakit dan perasaan rahim berkontraksi sering dikeluhkan

5. Tumor jinak dan ganas pada ovarium a 5. Tumor jinak dan ganas pada ovarium a. Tumor jinak : diantara tumor ovarium ada yang bersifat neoplastik dan non neoplastik. Diagnosis : Pada tumor ovarium biasanya uterus dapat diraba sendiri. Jika tumor ovarium terletak di garis tengah dalam rongga perut bagian bawah dan konsistensinya kistik. Apabila sudah ditentukan bahwa tumor ovarium, maka perlu diketahui apakah bersifat neoplastik atau nonneoplastik. Tumor nonneoplastik akibat peradangan umumnya adalah anamniesis menunjukkan gejala-gejala ke arah peradangan genital, dan pada pemeriksaan tumor-tumor akibat peradangan tidak dapat digerakkan karena pelekatan. Kista nonneoplastik umumnya tidak menjadi besar, dan diantaranya pada suatu waktu biasanya menghilang sendiri. Penanganannya : Dapat dipakai sebagai prinsip bahwa tumor ovalium neoplastik memerlukan operasi dan tumor nenneoplastik tidak.

b. Tumor ganas : merupakan 20% dari semua keganasan alat reproduksi wanita. Patologi : Tumor ganas merupakan kumpulan tumor dengan histiogenesis yang beranekaragam, dengan sifat-sifat histologis maupun biologis yang beranekaragam. Kira-kira 60% pada usia perimonopause, 30% dalam masa reproduksi dan 10% pada usia jauh lebih muda. Tumor ganas ovarium menyebar secara limfogen ke kelenjar para norta, mediastinal dan supraklavikular, untuk seterusnya menyebar ke alat-alat yang lebih jauh, terutama paru-paru, hati dan otak. Opstruksi usus dan ureter merupakan masalah yang sering menyertai penderita tomur ganas ovarium.

Diagnosis : Diagnosis didasarkan atas 3 gejala dan tanda yang biasanya muncul dalam perjalanan penyakit yang sudah agak lanjut : a. Gejala desakan b. Gejala determinasi/penyebaran c. Gejala hormonal Terapi : Untuk tumor ganas ovarium pembedahan merupakan pilihan utama pada tingkatan awal, meskipun pembedahan bukan semata-mata bukan tujuan pengobatan, penetapan tingkatan klinik penyakit yang akurat sewaktu pembedahan dan hasil histopatologi sangat penting untuk kelak melakukan penanganan yang adekuat