Sosiologi Agama Emile Durkheim

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Topik : Struktur Sosial dan Hukum
Advertisements

Perilaku Menyimpang (SOS 311) Semester genap 2011/2012
KELOMPOK SOSIAL Adalah : kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat.
NORMA DALAM MASYARAKAT
BAB 01 ASAL MULA DAN PERKEMBANGAN SOSIOLOGI
Asal Usul Agama & Hakekat Magi
perkembangan ETIKA PROFESI
Pendidikan Kewarganegaraan
PERILAKU MENYIMPANG SEBAGAI KAJIAN MULTI DISIPLIN
Pranata Agama Dalam bahasa Arab agama disebut ad-dien yang artinya hukun atau undang undang ciptaan yang maha kuasa. Sedang dalam bahasa sansekerta, a.
MANUSIA, HUKUM DAN MORAL
Etika Komputer Tinjauan Umum bahan utama: Etika Komputer Teguh Wahyono.
EKSISTENSI PROFESI DIPANDANG DARI SEGI ETIKA UMUM DAN ETIKA KHUSUS
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari institusi. (Emile Durkheim)
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
PEMAHAMAN, BATASAN DAN FUNGSI KELEMBAGAAN MASYARAKAT
Sosiologi Antropologi Pendidikan
(2)KARAKTERISTIK IPS SD
M HALIM NILAI, NORMA DAN HUKUM.
PENGENDALIAN SOSIAL Disusun Oleh: Azzahra Jelita K P / 04
PERINTIS & TOKOH-TOKOH SOSIOLOGI
Penyimpangan Sosial By Amalia Husnayaini
BAB XIII ETIKA PROFESI/BISNIS
Tertib Sosial Keadaan yang aman, damai, tenteram atau stabil/ harmonis. MENGAPA DIPERLUKAN KEADAAN YANG TERTIB? Agar upaya kebutuhan hidup itu dapat.
ETIKA KESEHATAN MASYARAKAT
PEMIKIRAN TOKOH – TOKOH DALAM ILMU SOSIAL
Bab 1. PENGETAHUAN DENGAN ILMU PENGETAHUAN TELAAH FILOSOFIS
Referensi. referensi ETIKA DAN LINGKUNGAN By Sulistyowati
I. Arti dan Ruang lingkup agama Islam
Etika Dan Regulasi Maria Christina.
Worldview: Cultural Explanations
Hasim As’ari TEORI ETIKA 1.
PENGENDALIAN SOSIAL.
IBD, IAD, ISD (MASALAH INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT)
PENGETAHUAN & ILMU PENGETAHUAN
Struktur Dan Proses Sosial
MANUSIA, HUKUM DAN MORAL
PENDAHULUAN PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SOSIOLOGI POLITIK
ETIKA BISNIS DAN PROFESI
KAIDAH-KAIDAH/PETUNJUK HIDUP
Bab III MORALITAS.
S O S I O L O G I Pertemuan Pertama TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
SISTEM SOSIAL.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
ETIKA PROFESI.
PENDAHULUAN PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SOSIOLOGI POLITIK
MD101Q & MD101R Pengampu: Tony Tampake
Etika Pancasila.
Welcome to the gate of Sociology
KONSEP ETIKA DAN ETIKET
Masyarakat, Norma dan Hukum
Emile Durkheim ( ) “Sosiologi: Ilmu Tentang Fakta Sosial”
Agama Etimologi: Agama berasal dari bahasa sankskerta. [a = tidak; gama = kacau] artinya tidak kacau; atau adanya keteraturan dan peraturan untuk mencapai.
SOSIOLOGI HUKUM OLEH : Dr. Harmadi, SH,MHum.
BAB 03 SOCIAL INSTITUTION
OLEH : NUR ENDAH JANUARTI, MA
KAIDAH SOSIAL.
ETIKA PROFESI.
Bahan ke-2 Sistem Hukum Indonesia
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB PROFESI
S O S I O L O G I Pertemuan Pertama TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
ETIKA PROFESI.
Karina Jayanti,S.I.Kom.,M.Si
NORMA SOSIAL. PENGERTIAN NORMA SOSIAL Norma merupakan perwujudan atau aplikasi dari nilai- nilai yang dianut oleh suatu masyarakat Contoh : Dalam rumah.
ETIKA & NORMA Baham 02 a.
ETIKA BISNIS & TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)
Etika Komputer Tinjauan Umum bahan utama: Etika Komputer Teguh Wahyono.
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SOSIOLOGI POLITIK
SISTEM KEPERCAYAAN ISIP 4214 ABDUSSHAUFI, M.PD. A. RELIGI DAN SISTEM KEPERCAYAAN Religi (Fischer) : apabila kesadaran akan adanya hal-hal yang dianggap.
This presentation uses a free template provided by FPPT.com ETIKA DAN HUKUM Lulu Mamlukah.S.Tr.Keb.,MH.Kes.
Transcript presentasi:

Sosiologi Agama Emile Durkheim Robert M.Z. Lawang Kuliah - 2

I. Definisi Agama Bagaimana caranya dia mendefinisikan agama ? Bukan berdasarkan isinya, karena variasinya akan sangat tidak terbatas. Berdasarkan pada hal-hal yang bersifat eksterior dan bentuk-bentuk nyata gejala beragama. Mengikuti Robertson Smith : agama seluruhnya terdiri dari institusi dan praktek

Praktek agama terkait dengan konsep penting / utama dalam sosiologi Durkheim : cara bertindak. Cara bertindak : inti fakta sosial : Fakta sosial adalah setiap cara bertindak, fiks atau tidak, yang mampu memaksa individu dari luar; atau, setiap cara bertindak yang umumnya berlaku dalam suatu masyarakat tertentu, sekaligus memiliki eksistensinya sendiri dan bebas dari manifestasi individu

Cara bertindak : Termasuk juga cara berpikir, berperasaan. Ada dua macam : yang fiks dan tidak fiks : Cara bertindak yang fiks diatur oleh norma yang bersifat eksternal, memaksa dan umum. Cara bertindak yang tidak fiks diatur oleh norma kelompok yang walaupun bersifat sesaat (social currents) tetap memiliki sifat eksternal, memaksa dan umum.

Norma agama, moral dan hukum Cara bertindak dalam agama masuk dalam pokok permasalahan sosiologi : fakta sosial. Norma : kaidah perilaku yang seharusnya dilakukan (das Sollen) supaya masyarakat itu dapat bertahan : orang hidup. Norma agama, moral dan hukum Inti norma : keharusan Keharusan bertindak tidak harus selalu mengacu pada Tuhan.

Ada agama tanpa Tuhan. Malah kalau dasar agama adalah tuhan, harus ada sesuatu di balik itu : kepercayaan akan tuhan. Kalau kepercayaan tidak ada, maka apa yang dikatakan tentang tuhan itu, “tidak ada”. Adalah masyarakat yang menekan (paksa) pada anggotanya untuk tetap berkeyakinan, tidak menyimpang dari keyakinan. Inti agama : kewajiban.

Tentang agama dan kewajiban Durkheim membedakannya dari : (a) Hukum dan moralitas : kewajiban terkait praktek, tanpa kepercayaan. (b) Ilmu pengetahuan : kewajiban untuk berpikir sehat, berakal, bijaksana. Tetapi tidak ada keharusan untuk percaya. (c) Demokrasi : kewajiban untuk menerima perbedaan pendapat, tetapi tidak ada patokan perilaku yang pasti untuk itu. Inti agama : kesatuan pikiran dan tindakan.

Semua yang bersifat mengharuskan (obligatory) mempunyai akar sosial. Perasaan keberagamaan : ikatan individu dengan agama yang diharuskan oleh masyarakat. Ritus : kesatuan tindakan resmi agama Dogma : ajaran resmi agama. Penyebab utama yang menimbulkan perkembangan kehidupan beragama : Masyarakat : organisasi sosialnya berkembang.

Dalam kehidupan beragama ada representasi agama : agama ada dalam individu. Tetapi inti representasi agama itu sama dengan pikiran kolektif (collective mind) : orang berpikir karena mereka berpikir kolektif. Kesimpulan Durkheim : Agama itu bersifat eksternal, impersonal dan publik. Ini yang primer. Yang bersifat individual, pribadi berasal dari masyarakat. Kehidupan beragama : murni sosiologik.

Yang harus dicari dalam sosiologi agama : Kekuatan sosial yang menguasai penganut agama Kekuatan itu adalah produk langsung dari sentimen kolektif. Sentimen kolektif itu sudah memiliki bentuk materilnya Yang diteliti : kondisi-kondisi eksistensi kolektif.

Cara bertindak yang tidak fiks : Disebut social currents : arus sosial sesewaktu : Individu yang ada dalam kelompok bertindak diluar kendalinya sendiri. Dia bertindak mengikuti arus kelompok yang bekerja dalam dirinya sendiri. Walaupun bersifat sementara, arus sosial sesewaktu itu merupakan fakta sosial dengan tiga karakteristik : Eksternal : tidak mampu mengontrol diri Memaksa : tidak mampu mengelak Umum : Kelompok.

Definisi Durkheim tentang agama : Suatu sistem kepercayaan yang terpadu Praktek-praktek yang berhubungan dengan benda-benda suci. Benda-benda yang disendirikan dan terlarang. Kepercayaan dan praktik-praktik [butir 1) dan 2)] menyatu dalam satu komunitas moral. Komunitas moral : jemaah, gereja, umat.

AGAMA Bagan konseptual agama : Jemaah Gereja Sistem Kepercayaan terpadu AGAMA Jemaah Gereja Benda suci Praktek resmi/ Liturgi, tidak resmi

Relevansi definisi Durkheim Memberikan inspirasi bagi ahli sosiologi masa kini dalam melihat agama dari segi sosiologik. Kalau dilihat dengan cermat, agama apapun dapat dipahami dengan definisi itu. Termasuk dalam definisi itu : agama lokal di Indonesia, yang tidak dianggap agama oleh sebagian orang Indonesia (pemerintah / negara). Dasar agama : masyarakat.

II. Totem : agama klan asli di Australia Beberapa aborigin di Australia dikaji Durkheim untuk basis sosiologi agamanya. Menggunakan secara konsisten definisi agama sebagai kerangka acuan. Yang dilakukan Durkheim : Klan dan totem Sistem kepercayaan totem Praktek keagamaan (ritual) Kelompok masyarakat : umat, jemaah, masyarakat.

Sistem kepercayaan Totemik : AGAMA Totem sebagai Nenek moyang Benda suci Klan totem : Jemaah Menghormati Totem, memakai emblem

Klan dan totem Klan : kelompok kekerabatan yang bersifat unilinear (satu garis keturunan) dan biasanya bersifat eksogami : Garis keturunan patrilineal Garis keturunan matrilineal. Totem : benda yang dihormati : Berhubungan dengan nenek moyang klan. Benda itu suci. Nam sama untuk semua anggota keluarga.

Klan dan totem menyatu : Nama totem : primer : Orang mendefinisikan dirinya bukan karena hubungan darah, melainkan karena nama totem yang digunakan. Totem digambar dalam bentuk emblem. Bentuk totem : semua yang terkait dengan alam seperti : Pelbagai jenis binatang di udara, laut, darat. Awan, hujan, petir, matahari, bulan, bintang, dsb. Hubungan darah : sekunder Totem mempersatukan anggota klan.

Sistem kepercayaan totem : Totem itu suci Nenek moyang Totem menyelamatkan Totem digunakan, dihormati, disembah Totem : masyarakat : agama

Praktek keagamaan (ritual) Ada ritual khusus untuk menghormati totem Ada pantangan terhadap totem Atau totem dimakan, digunakan untuk memperoleh kekuatan dari nenek moyang.

Klan : masyarakat / jemaah Nilai – norma Kontrol sosial Sanksi sosial Sosialisasi Institusi sosial : Keluarga Perkawinan Pengetahuan : Utara – selatan Luar – dalam Baik – buruk Dsb.