pendahuluan Manfaat Penelitian Manfaat Praktis Latar belakang masalah Perceraian orang tua Remaja putra Juvenile delinquency (kenakalan remaja) Pertanyaan Penelitian Manfaat Teoritis Tujuan Penelitian
Tinjauan Pustaka Juvenile Delinquency (kenakalan remaja) Pengertian Juvenile delinquency (kenakalan remaja) Juvenile delinquency adalah kecenderungan remaja untuk melakukan tindakan yang melanggar aturan yang dapat mengakibatkan kerugian dan kerusakan baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain yang dilakukan remaja di bawah umur 17 tahun (santrock, 1995) Aspek-aspek Juvenile delinquency (kenakalan remaja) Faktor-faktor yang mempengaruhi Juvenile delinquency (kenakalan remaja) Faktor-faktor yang menyebabkan Juvenile delinquency (kenakalan remaja) Karakteristik Juvenile delinquency (kenakalan remaja)
Perceraian Orang Tua Perceraian adalah peristiwa yang traumatis bagi semua pihak yang yang terlibat bagi pasangan yang tidak lagi hidup bersama dan juga anak-anak, mertua atau ipar, sahabat serta teman (Cole, 2004) Pengertian Perceraian Orang Tua Faktor penyebab timbulnya perceraian orang tua Dampak remaja karena perceraian orang tua yang melakukan Juvenile delinquency (kenakalan remaja) Cara mengatasi remaja karena perceraian orang tua
Remaja Pengertian Remaja pada saat anak secara seksual menjadi matang secara hukum, yaitu rentang usia 13 tahun hingga 18 tahun (Hurlock, 1999) Ciri-ciri Masa Remaja
Metode Penelitian Stake (dalam Basuki, 2006) studi kasus didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian atau studi tentang suatu masalah yang memiliki sifat kekhususan yang dapat dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan sasaran perseorangan maupun kelompok bahkan masyarakat luas Pendekatan Penelitian Subjek penelitian Teknik pengumpulan data Tahap-tahap penelitian Remaja Pria berusia 14-19 tahun Persiapan dan Pelaksanaan penelitian . Wawancara tidak terstruktur . Observasi non partisipan
Metode penelitian Pedoman wawancara Alat bantu Pengumpulan data Pedoman observasi Alat perekam Alat tulis Trianggulasi data Trianggulasi pengamat Keakuratan penelitian trianggulasi dibedakan menjadi 4 macam Trianggulasi teori Trianggulasi metode Mengorganisasi data Analisi data Menguji asumsi Mengelompokan data
Hasil dan Analisis Perbedaan Intelektual Tidak bisa konsentrasi belajar Gambaran juvenile delinquency (kenakalan remaja) Perbedaan Psikis perasaan subjek sedih, kecewa dan marah Perbedaan fisik sikap subjek berubah menjadi pemarah, melawan guru, subjek suka berkelahi dengan orang lain dan subjek pernah mencopet Dampak perceraian orang tua Risau Sedih Malu Sering Diliputi Rasa Dendam Benci Putus Asa Bingung Pelarian diri Tindak Kekerasan Kegemaran Berkelahi Agresif
Untuk orang tua dapat menjaga hubungan yang hangat dalam keluarga PENUTUP gambaran remaja putra ketika kedua orang tua suka bertengkar dan bahkan berakhir perceraian maka remaja menjadi berubah dalam intelektual maupun psikis dan fisik. Kesimpulan Dampak perceraian mempengaruhi perasaan terluka, marah dan suka melawan orang tua Untuk masyarakat agar dapat membantu anak yang orang tua bercerai untuk merasa tidak rendah diri dihadapan masyarakat dan lingkungan sekitar Saran Untuk peneliti selanjutnya dapat mengungkapkan lebih banyak tentang Juvenile delinquency (kenakalan remaja) Untuk remaja agar tidak mudah putus asa dan traumatik atas perceraian orang tua Untuk orang tua dapat menjaga hubungan yang hangat dalam keluarga