Gambar Jarak Pergeseran Step

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STAF PENGAJAR FISIKA DEPT. FISIKA, FMIPA, IPB
Advertisements

Aplikasi Hukum Newton.
KULIAH PERENCANAAN ELEMEN MESIN 2014/2015
DINAMIKA GERAK LURUS BINTI ROMANTI, SPD SMA NEGERI-3 PALANGKARAYA OLEH
Berkelas.
SiMULASI PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN PENGGERAK MOTOR MAGNET PERMANEN
BAB III. STATIKA BENDA TEGAR DALAM DUA DIMENSI
1. Azaz Mekanika.
DINAMIKA PARTIKEL.
KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
Ep Semester 1 Kelas X Oleh : Edy Purwanto SMA Negeri 1 Gresik.
Usaha Energi dan Daya Work, Energy and Power.
PESAWAT SEDERHANA.
MOMEN DITERUSKAN DARI POROS KE NAF ATAU DARI NAF KE POROS
4. DINAMIKA.
4. DINAMIKA.
POROS Definisi. Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear),
Pertemuan 15 POROS DAN PASAK
Pertemuan 9 POROS DAN PASAK
MEMAHAMI DASAR-DASAR KEJURUAN
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
DINAMIKA tinjauan gerak benda atau partikel yang melibatkan
Kelembaman Efektif Untuk Benda Yang Bergerak Lurus.
1 Escalator MODUL 11 1 Yuriadi Kusuma
Berkelas.
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
KOPLING & REM Fanni Hilma N ( ) Ryanto Satya ( )
Perancangan Ulang Mesin Bending Test UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
BENDA TEGAR Suatu benda yang tidak mengalami perubahan bentuk jika diberi gaya luar F Jika pada sebuah benda tegar dengan sumbu putar di O diberi gaya.
DINAMIKA BENDA (translasi)
Diameter pipa sprinkler yang digunakan pada pendistribusian, dihitung
perencanaan system plumbing di hotel Kemanggisan
Kuliah III KONSEP KESEIMBANGAN.
A = Luas penampang pipa 3 0,0083 m s
SELAMAT DATANG DI Singkole Primary School
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
Kinematika.
FISIKA DASAR MUH. SAINAL ABIDIN.
METODE ENERGI REGANGAN (STRAIN ENERGY METHOD)
STATIKA.
MEKANIKA FLUIDA I Dr. Aqli Mursadin Rachmat Subagyo, MT
Soal dan Pembahasan EBAS Gasal Tahun Pelajaran 2010/2011
Materi 5.
Latihan Soal Dinamika Partikel
R.E.M.
DINAMIKA BENDA (translasi)
Pertemuan 20 Perancangan Sabuk
Fisika Bab 4 Dinamika Partikel Aplikasi Hukum Newton II “Masalah Dua Benda Terhubung Dengan Tali Melalui Sebuah Katrol” By: NEWTON.
Kinematika.
HUKUM NEWTON Pendahuluan Hukum Newton
BIOMEKANIKA.
DINAMIKA tinjauan gerak benda atau partikel yang melibatkan
GERAK TRANSLASI, GERAK ROTASI, DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
Modul Dinamika, Usaha, Tenaga
ROTASI BENDA TEGAR M I S T A KELAS C.
Kesetimbangan Statik Benda Tegar.
MOMENTUM SUDUT DAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN DAN TITIK BERAT
Momen Gaya(Torsi) Oleh STEVANNIE. Torsi Torsi didefinisikan sebagai hasil kali gaya dengan lengan panjang lengan gaya(lengan torsi) Lengan torsi adalah.
POROS Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin, hampir semua mesin meneruskan tenaga bersam-sama dengan putaran. Poros ini dapat.
HUKUM I – SISTEM TERTUTUP
KONSEP DASAR TUMPUAN, SFD, BMD, NFD PERTEMUAN II.
Apakah Dinamika Patikel itu?
PESAWAT SEDERHANA Made Nuryadi.
POMPA AIR DAN RADIATOR. POMPA AIR Fungsi pompa air Untuk melancarkan peredaran air yang melalui motor dan radiator supaya pendingin merata dan efesien.
PASAK Pasak adalah suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian-bagian mesin seperti roda gigi, sproket,puli, kopling dll. Pasak dipakai dengan.
BAB I “GAYA”. Pendahuluan Pengertian Gaya Resultan Gaya Hukum Newton Gaya Gesekan Gaya Berat Pendahuluan Standar kompetensi: Memahami peranan gaya dalam.
KESETIMBANGANBENDA BERAT TEGAR DANTITIK DISUSUN OLEH: AJENG INDAH DEVI RIKY SUHARTATI TRI HARTAGUNG KELOMPOK8.
 Doronglah tembok di sekitar kalian ! Amati apakah yang terjadi….
Transcript presentasi:

Gambar 12.1. Jarak Pergeseran Step Escalator MODUL 12 PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ESKALATOR 12.1 Teori Perhitungan Berat Untuk mengkalkulasikan berat digunakan data – data yang telah ditentukan sebelumnya, dapat dimulai untuk mengkalkulasikan total jarak yang telah ditempuh tangga dan jumlah step yang dibutuhkan (1) a. Total jarak yang ditempuh (S)  S I C  D 2 Ds 2   2 2 Rumus diatas diambil berdasarkan jarak tempuh rantai, dimana : I = Panjang lintasan (m) C = Panjang lintasan bagian bawah (m) D = panjang lintasan bagian atas (m) Ds = keliling diameter sproket (m) b. Jumlah step yang dibutuhkan 320 200 L 300 Gambar 12.1. Jarak Pergeseran Step Berdasarkan gambar diatas : Maka jumlah step yang dibutuhkan adalah : S L Stp = Dimana : Stp S L = Jumlah step = Total jarak yang ditempuh (m) = Panjang diagonal step (m) b. Berat total step Untuk masing – masing step diasumsikan mempunyai berat Wst Maka berat total step adalah : Wtotal S tp Wst Yuriadi Kusuma Mechanical Engineering Dept. http://www.mercubuana.ac.id

a. Berat sproket Sp2 = Wsp2 Escalator Gambar 12.2 mekanisme sistem penggerak Pada sproket – sproket diatas, Sp1 tidak perlu dihitung beratnya karena tidak ditumpu oleh frame maupun menambah beban bagi motor (sangat kecil sehingga dapat diabaikan) Selanjutnya dalam perhitungan berat sproket diameter yang dipakai adalah diameter kepala. Diameter sproket dapat dilihat pembahasannya pada perhitungan mekanisme penggerak .  Rumus berat sproket (massa) Wsp2 =  D 2 t BJ 4 a. Berat sproket Sp2 = Wsp2 b. Untuk diameter kepala dari sproket penggerak step Sp3 = Sp3 = Sp3 = Sp3 Sehingga berat total sproket sebesar : Wsp total = Wsp2 + Wsp Untuk kesalahan perhitungan serta gesekan – gesekan yang menimbulkan kerugian maka : W = (Wtotal x 5 % )+ W total 12.2. Mekanisme Sistem Penggerak 12.2.1. Gaya dan Pemilihan Motor Pada pemilihan rantai sudah kita ketahui ukuran dan kekuatannya, serta tipenya adalah OCM HC. Fr F 30 Yuriadi Kusuma Mechanical Engineering Dept. http://www.mercubuana.ac.id

Q = Reaksi rem (N) Escalator 3. Rem cakram P 9.7410 5 4. Rem pita Pada perhitungan ini yang akan digunakan adalah rem blok ganda. Pada escalator ini akan dipasang dua unit rem blok ganda, satu unit dibaian atas dan 1 unit dibagian bawah, sehingga pengereman dapat berjalan dengan baik. Rem Gambar 12.4. Letak Rem Torsi pengereman : P 9.7410 5 n T = Dimana : T P N = Torsi (Nm) = Daya yang hendak di rem (Watt) = Putaran poros (rpm) Atau T= xQxD Dimana : T = Torsi (Nm)  = Koefisien gesek Q = Reaksi rem (N) D = Diameter pengereman (m) Sehingga didapat reaksi rem Q : Yuriadi Kusuma Mechanical Engineering Dept. http://www.mercubuana.ac.id