Gambar 12.1. Jarak Pergeseran Step Escalator MODUL 12 PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ESKALATOR 12.1 Teori Perhitungan Berat Untuk mengkalkulasikan berat digunakan data – data yang telah ditentukan sebelumnya, dapat dimulai untuk mengkalkulasikan total jarak yang telah ditempuh tangga dan jumlah step yang dibutuhkan (1) a. Total jarak yang ditempuh (S) S I C D 2 Ds 2 2 2 Rumus diatas diambil berdasarkan jarak tempuh rantai, dimana : I = Panjang lintasan (m) C = Panjang lintasan bagian bawah (m) D = panjang lintasan bagian atas (m) Ds = keliling diameter sproket (m) b. Jumlah step yang dibutuhkan 320 200 L 300 Gambar 12.1. Jarak Pergeseran Step Berdasarkan gambar diatas : Maka jumlah step yang dibutuhkan adalah : S L Stp = Dimana : Stp S L = Jumlah step = Total jarak yang ditempuh (m) = Panjang diagonal step (m) b. Berat total step Untuk masing – masing step diasumsikan mempunyai berat Wst Maka berat total step adalah : Wtotal S tp Wst Yuriadi Kusuma Mechanical Engineering Dept. http://www.mercubuana.ac.id
a. Berat sproket Sp2 = Wsp2 Escalator Gambar 12.2 mekanisme sistem penggerak Pada sproket – sproket diatas, Sp1 tidak perlu dihitung beratnya karena tidak ditumpu oleh frame maupun menambah beban bagi motor (sangat kecil sehingga dapat diabaikan) Selanjutnya dalam perhitungan berat sproket diameter yang dipakai adalah diameter kepala. Diameter sproket dapat dilihat pembahasannya pada perhitungan mekanisme penggerak . Rumus berat sproket (massa) Wsp2 = D 2 t BJ 4 a. Berat sproket Sp2 = Wsp2 b. Untuk diameter kepala dari sproket penggerak step Sp3 = Sp3 = Sp3 = Sp3 Sehingga berat total sproket sebesar : Wsp total = Wsp2 + Wsp Untuk kesalahan perhitungan serta gesekan – gesekan yang menimbulkan kerugian maka : W = (Wtotal x 5 % )+ W total 12.2. Mekanisme Sistem Penggerak 12.2.1. Gaya dan Pemilihan Motor Pada pemilihan rantai sudah kita ketahui ukuran dan kekuatannya, serta tipenya adalah OCM HC. Fr F 30 Yuriadi Kusuma Mechanical Engineering Dept. http://www.mercubuana.ac.id
Q = Reaksi rem (N) Escalator 3. Rem cakram P 9.7410 5 4. Rem pita Pada perhitungan ini yang akan digunakan adalah rem blok ganda. Pada escalator ini akan dipasang dua unit rem blok ganda, satu unit dibaian atas dan 1 unit dibagian bawah, sehingga pengereman dapat berjalan dengan baik. Rem Gambar 12.4. Letak Rem Torsi pengereman : P 9.7410 5 n T = Dimana : T P N = Torsi (Nm) = Daya yang hendak di rem (Watt) = Putaran poros (rpm) Atau T= xQxD Dimana : T = Torsi (Nm) = Koefisien gesek Q = Reaksi rem (N) D = Diameter pengereman (m) Sehingga didapat reaksi rem Q : Yuriadi Kusuma Mechanical Engineering Dept. http://www.mercubuana.ac.id