Tulang Rahang & TMJ Fidya,drg. MSi.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh: Drh Herlina Pratiwi
Advertisements

ANATOMI VETERINER I.
ANGIOLOGY II drh. Herlina Pratiwi.
EXTREMITAS CRANIALIS I (LATERAL)
Topografi Anatomi regio cruris, pada recovery fraktura os tibiae
ANATOMI BATANG TUBUH (THRUNCUS)
TULANG DAN PERSENDIAN EXTREMITAS SUPERIOR
EXTREMITAS CRANIAL-2 drh. Herlina Pratiwi.
SISTIM PERNAFASAN. SISTIM PERNAFASAN Tujuan pembelajaran: Menjelaskan struktur dan fungsi kavitas nasalis dan faring Menjelaskan struktur laring dan.
BENTUK 2 PANGGUL.
Sistema digestoria unggas
ANATOMI VETERINER I drh. Rositawati Indrati, MP
REGIO THORAX I Drh. Rositawati Indrati Drh. Analis Wisnuwardhana
SISTEM PEREDARAN DARAH dan KARDIOVASKULAS
Prof. DR. dr. Hj. Yanwirasti
Sistem Gerak Pada Manusia
EXTREMITAS CAUDALIS (KAKI BELAKANG)
Perkembangan hidung dan telinga.
Yang tidak ikut menyusun ekstremitas craniales adalah os : A
SISI PROXIMO - MEDIAL REGIO GLUTEALIS & REGIO FEMORALIS.
ANALISIS GERAKAN MENENDANG BOLA
YENI DHAMAYANTI, MKes., Drh.
EXTREMITAS CRANIAL -LATERAL-
Disampaikan pd Pelatihan Manual terapi spine,
OSTEOLOGI YENI DHAMAYANTI.
CERVICAL, THORACAL, LUMBOSACRAL
INTRODUCTION ANATOMI TERAPAN.
Haryanto Alimsardjono
ANATOMI.
Anatomi tubuh manusia.
MODULE PRAKTIKUM KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK TEMPOROMANDIBULAR JOINT
Let’s knowing the terms!
TUTORIAL KLINIK : ANATOMI MATA
Khoiriyah Dasar Dasar Anatomi.
MENU Istilah Lazim dalam Anatomi dan Fisiologi Struktur Tubuh Manusia
Dasar anatomi dan fisiologi
ANATOMI PELVIS Ika Putri R., M. Biomed.
Cavum Oris Fidya, DRG., MSI..
SISTEMA SKLETON DAN PERSENDIAN
KONSEP ANATOMI FISIOLOGI
Created by : Hasty Widyastari
HISTOLOGI PADA ORGAN PENYUSUN SISTEM RESPIRASI
EXTREMITAS. INFERIOR FUNGSI : * MENYANGGA TUBUH * BERJALAN KERANGKA : - CINGULUM EXTREMITAS. INFERIOR : * OS COXAE * OS SACRUM * OS COCCYGEUS - EXTREMITAS.
Disampaikan pd Pelatihan Manual terapi spine,
PENGANTAR ANATOMI Nia Kurniawati, SSt.FT.
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
SISTEM SKELETON DAN PERSENDIAN AXIAL
Vertebrae Cervicalis Anatomi II
PRAKTIKUM ANATOMI TERAPAN DAN ASSESSMENT MANUALTERAPI TMJ
OTOT DAERAH KEPALA, LEHER DAN RANGKA BADAN
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Kasus I Seekor anjing Doberman betina berumur 7 tahun dibawa ke klinik hewan FKH UNAIR dengan gejala meningkatnya salivasi, wajah tampak bengkak, perdarahan.
Kesehatan Gigi dan Mulut
PRAKTIKUM INTERVENSI MANUALTERAPI PADA TEMPOROMANDIBULAR JOINT
MANUALTERAPI PADA TEMPOROMANDIBULAR JOINT INTERVENSI
ANATOMI BIOMEKANIK CERVICAL SPINE
EKSTREMITAS BAWAH PATELLA
REGIO FACEI LATERALIS PROFUNDUS
Sistem Muskuloskeletal
FISIOLOGI Sistem Stomatognatik
ANATOMI SISTEM RESPIRASI Oleh : dr. Neni Destriana.
Osteologi Kepala dan Leher
Pembuluh darah kepala. Perdarahan arteri kepala berasal dari a.karotis komunis dan a.subklavia untuk mendarahi alat-alat di kepala yaitu tulang, jaringan.
EXTREMITAS. INFERIOR FUNGSI : * MENYANGGA TUBUH * BERJALAN KERANGKA : - CINGULUM EXTREMITAS. INFERIOR : * OS COXAE * OS SACRUM * OS COCCYGEUS - EXTREMITAS.
PEMBIMBING : Zaenal Arifin, S.Kep.Ns, M.Kes
Kardiovaskular Pulmonal 1 Pembuluh Darah Pada Jantung Kelompok :
Dipresentasikan oleh Enggar. Anatomi adalah: ilmu urai atau ilmu yang mempelajari tentang susunan tubuh dan hubungan bagian yang satu dengan yang lain.
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA. Tujuan Pembelajaran Mendeskripsikan alat-alat peredaran darah pada manusia Menjelaskan proses peredaran darah pada manusia.
SIKAP DAN GERAKAN ANATOMI
Transcript presentasi:

Tulang Rahang & TMJ Fidya,drg. MSi

Tengkorak Kerangka tulang dari kepala. Melindungi: - Otak - Organ-organ indera khusus - Organ pada sistem pernapasan - Organ pada sistem pencernaan pars cranial. Tempat perlekatan bagi otot wajah dan leher. Bagian dari tulang axial

Terdiri dari tulang wajah dan cranium yang melekat di dasar tengkorak yang disebut neurocranium Sisi cranium: norma verticalis, norma frontalis, norma lateralis, norma occipitalis, and norma basalis.

Os maxilla Dua tulang yang bersatu di garis tengah Membentuk rahang atas Support gigi - gigi atas. Gigi Insisvus, premolar, dan molar pada alveoli dentalis.

Os Maxilla Processus palatina: membentuk bagian besar dari palatum durum. Foramen insisivus terletak di daerah anterior palatum durum, di belakang gigi insisivus.

Os Maksila Infraorbital foramen: - terletak di bawah masing- masing orbit - berfungsi untuk saraf infraorbital dan arteri ke hidung. Fisura orbital inferior diantara os maxilla dan ala magna os sphenoidalis. Eksternal dilalui N. V2 dari N. V dan pembuluh darah infraorbital. Sinus maksilaris besar yang terletak di dalam rahang atas.

Os palatina Tulang palatina berbentuk L Membentuk posterior dari palatum keras, bagian dari orbit, dan bagian dari rongga hidung. Lamina horizontal os palatina membentuk palatum durum. Foramen palatina mayor: Posterior dari palatum durum Dilalui nervus palatina major dan pembuluh darah. Foramen palatina minor: Posterior foramen palatina mayor Cabang-cabang dari nervus palatina minus.

Os Mandibula Tulang tengkorak terbesar dan terkuat. Melekat dengan tengkorak melalui sendi temporomandibular Satunya bagian dari tengkorak yang dapat bergerak. Dibagi menjadi: - Corpus mandibulae Margo superior : arcus alveolaris Margo Inferior : basis mandibulae. Facies externa: protuberance mentalis., Facies interna: spine mentalis, fossa digastricus.

Mandible Ramus: terdapat dua processus antara incisura mandibularis. Process coronoideus Process Condylaris. Capitulum mandibulae. Collum mandibulae. Foramen mandibularis. lingula mandibularis. Angulus mandibulae Tuberositas masseterica Terdapat 2 foramina: 1. Foramen mentalis (anterolateral dari corpus mandibula), Dilewati nerves mentalis dan pembuluh darah. 2. Foramen mandibularis (medial surface dari ramus mandibula), dilewati nervus alveolaris inferior dan pembuluh darah.

oKLUSI

Mandibula : Tidak berpasangan terdiri dari : Corpus mandibulae Rami mandibulae

Corpus mandibulae Terdiri dari 2 bagian yang telah menjadi satu pada bidang mediosagittal Penyatuan terjadi pada umur 1-2 tahun Tempat penyatuan ditandai oleh suatu cekungan Batas bawah corpus mandibulae menebal →basis Mandibulae Cranial basis mandibulae →pars alveolaris mandibulae. Bagian basis mandibulae terdapat tonjolan tulang → protuberantia mentalis.

Sebelah kiri dan kanan protuberantia → tuberculum mentale. Lateral → foramen mentale. Foramen mentale ke arah cranial → berjalan linea oblique sampai ke permulaan ramus mandibulae. Pars alveolaris adalah tempat dari dentes Cranial dari pars alveolaris dibatasi oleh limbus alveolaris. Lubang gigi → alveoli dentales, jumlah 16. Alveoli dentales dipisahkan satu sama lain oleh septa interalveolaris.

Pada permukaan luar mandibula Alveoli dentales menonjol ke luar dan disebut sebagai juga alveolaris.

Pada permukaan dalam dari mandibula Pada bidang mediosatittal → 1 atau 2 spina mentalis Caudal dan lateral masing- masing terdapat fossa digastrica, Sebelah cranial berjalan linea mylohyoidea berbentuk huruf S. Cranial dari linea mylohyoidea → fovea sublingualis Caudal dari linea mylohyoidea sebelah lateral → fovea submaxillaris. Mulai dari foramen mandibulae ke arah caudoventral → sulcus mylohyoideus.

Ramus mandibulae Lebar dan pipih Dorsal dari corpus mandibulae Tegak lurus pada corpus mandibulae. Ujung cranialnya dibagi 2 oleh adanya incisura mandibulae menjadi : - processus coronoideus (muscularis) di ventral - processus condyloideus (articularis) di dorsal.

Processus condylaris mempunyai tonjolan → capitulum mandibulae, Caudal dari capitulum ini bagian dari ramus mandibulae mengecil → collum mandibulae. Pada permukaan medial dari collum mandibulae ini terdapat suatu cekungan → fovea pterygoidea.

Pada angulus mandibulae sebelah luar →tuberositas masseterica, Pada permukaan dalam dari angulus mandibulae → tuberositas pterygoidea. Crista buccinatoria berjalan linea oblique, letaknya pada permukaan medial dari ramus mandibulae. Crista berjalan ke arah corpus mandibulae.

Permukaan lateral ramus mandibulae adalah licin. Permukaan medial ramus mandibulae di tengah-tengahnya →foramen mandibulare → meneruskan diri ke dalam canalis mandibulae → ke luar pada foramen mentale. Sebelah medial dari foramen mandibulare dibatasi tonjolan tulang → lingual mandibulae. Dorsal molar 3 → trigonum retromandibulare. Celah diantara gigi-gigi → spatium interdentale.

Temporo Mandibular Joint (TMJ) Suatu persendian yang komplek pada kepala manusia. Gerakan pada sendi ini dibagi dua: - Gerakan hinging (engsel) oleh sendi ginglymoid - Gerakan meluncur oleh sendi arthrodial TMJ dibentuk oleh kondilus mandibularis melekat pada fossa mandibula dan 2 tulang yang dipisahkan oleh discus artikularis. TMJ diklasifikasikan menjadi compound joint (sekurang-kurangnya 3 tulang); Diskus artikularis merupakan nonossified bone.

TMJ dibagi menjadi 2 kavitas oleh diskus artikularis: Kavitas superior: Superior: fossa mandibula Inferior: diskus artikularis Gerakan meluncur terjadi antara kondilus dan articularis eminence. Kavitas inferior: Superior: discus articularis Inferior: kondilus Gerakan hinging terjadi antara permukaan bawah discus dan permukaan rotasi kondilus.

Terdiri dari 2 komponen: Komponen aktif terdiri dari: m. Masseter m. Temporalis m. Pterygoideus medialis m. Pterygoideus lateralis. Komponen pasif terdiri dari : Fossa mandibularis ossis temporalis Capitulum mandibula (condyle) Tuberculum artikulare (articular eminence) Kapsula Ligamen Discus articularis

KOMPONEN PASIF

CONDYLE MANDIBULA Prosessus kondilus: Merupakan bagian posterior dari ramus mandibula yang meluas ke atas Arah mediolateral: 15-20 mm Arah anteroposterior: 8-10 mm Dilihat dr anterior: ujung medial dan lateral (ujung medial pada umumnya lebih menonjol). Tulang dengan struktur elipsoid melekat pada ramus mandibula. Berbentuk cembung pada seluruh permukaan Berbentuk lonjong dan mempunyai poros yang berorientasi mediolateral. Permukaan tulang artikular terdiri atas cekungan fossa artikular dan bagian dari eminensia artikular.

FOSSA MANDIBULARIS Merupakan bagian skuamosa dari os. Temporalis (cekung). Batas-batas: Anterior : puncak tulang yang cembung (eminensia artikularis) Posterior : squamotympanic fisura (M-L) Anteromedial : petrosquamous fisura Posteromedial : petrotympanic fisura Atap posteriornya tipis (tidak untuk menerima beban atau tekanan yang berat), yaitu tempat kondilus berada. Tonjolan atau puncak artikularis terdiri dari tulang yang tebal (untuk menerima beban). Kecuraman pada tonjolan artikularis ini bertujuan untuk menentukan arah/ jalur pergerakan kondilus.

Discus articulare berbentuk oval, terdiri dari jaringan ikat fibrous melekat pada capsula articulare tendo m. pterygoideus lateralis capitulum mandibulae membagi cavum articulare menjadi 2 bagian, sehingga gerakan membuka maupun menutup mulut masing- masing terdiri dari 2 phase.

Capsula articularis Struktur ini mengelilingi seluruh sendi temporomadibular (TMJ). Terdapat 2 perlekatan: Perlekatan superior: pada batas permukaan artikularis dari fossa mandibula dan eminentia artikularis. Perlekatan inferior: pada columna mandibula. Fungsi: Untuk menahan segala tekanan dari arah medial, lateral atau inferior yang bisa memisahkan atau mendislokasikan permukaan artikularis. Untuk mempertahankan cairan sinovial.

Ligamentum Ligamen Collateral (diskus) Terletak dari batas medial dan lateral dari diskus ke ujung kondilus . Dibagi menjadi ligamen diskus medial ligamen diskus lateral. Membagi sendi secara mediolateral menjadi kavitas superior dan inferior. Terdiri dari jaringan ikat kolagen. Bertanggung jawab terhadap gerakan hinging antara kondilus dan diskus artikularis Fungsi: Memungkinkan diskus untuk bergerak secara pasif dengan kondilus seperti gerakan meluncur ke anterior- posterior (A-P) Memungkinkan diskus untuk rotasi Anterior-Posterior pada permukaan artikular kondilus

Lig. temporamandibulare Melekat dari tuberculum articulare ke arah sisi lateral collum mandibulae. Terletak pada aspek lateral dari kapsula ligamen Terdiri dari 2 bagian: Bagian outer oblique: Dari permukan luar tuberkulum artikularis dan processuss zigomatikus Postero-inferior ke permukan luar dari collum condyle. Fungsinya: Mencegah gerakan ke bawah dari kondilus secara berlebihan, sehingga membatasi gerakan membuka mulut.

Bagian inner horizontal: Dari permukaan luar tuberkulum artikularis dan processus zygomatikus Secara posterior-horizontal ke ujung lateral kondilus bagian posterior dari diskus artikularis. Fungsinya: untuk mencegah pergerakan ke arah posterior dari kondilus dan diskus.

Lig. sphenomandibulare Letaknya medial dari articulus mandibulae. Melekat pada : 1. Fissura petrotympanica 2. Spina angularis

Lig. stylomandibulare Berasal dari fascia colli profundus (fascia gld. Parotis). Melekat pada processus styloideus, angulus mandibulae dan tepi dorsal ramus mandibulae Fungsi: mencegah gerakan yang berlebihan mencegah pergerakan maju (protrusif ) dari mandibula selama proses pengunyahan

Retrodiscal tissue Jaringan ikat longgar Zona diantara discus SRL- menisco temporal discus IRL- menisco mandibular discus Kaya akan suplai saraf dan pembuluh darah Compresible

Komponen aktif Articulatio temporomandibularis : Terdiri dari otot-otot masticatorius Dikelompokkan menjadi: A. Otot pengunyah utama B. Otot pembantu C. Otot yang memfixir os hyoid

Komponen aktif Articulatio temporomandibularis : A. Otot pengunyah utama : M. masseter M. pterygoideus medialis M. pterygoideus lateralis M. temporalis

Komponen aktif Articulatio temporomandibularis : B. Otot pembantu : M digastricus v.anterior M. mylohyoid otot dasar mulut M. geniohyoid M. buccinator

Komponen aktif Articulatio Temporomandibularis C. Otot yang memfixir os hyoid : Ke arah dorsal : M. stylohyoid M. digastricus venter posterior Ke arah cranial : otot dasar mulut Ke arah caudal : otot-otot pretracheales

M. Masseter : Berbentuk segi 4, tebal, terdiri dari 2 lapisan : Lapisan superficial : Origo : processus zygomaticus ossis maxillae 2/3 ventral, dari tepi caudal arcus zygomaticus Insertio: ke arah caudodorsal menuju ke tuberositas masseterica. Lapisan profundus : lebih kecil dari lapisan superficial. Origo: 1/3 dorsal, dari tepi caudal arcus zygomaticus. Seluruh facies medialis arcus zygomaticus. Insertio: ke arah caudo ventral menuju ke ½ ramus mandibulae dan facies lateralis proc. muscularis mandibulae.

M. Temporalis : Berbentuk kipas, terletak di dalam fossa temporalis. Origo: dari dasar fossa temporalis caudal dari linea temporalis inferior dan dari fascia temporalis lapisan yang profundus. Insertio : prosessus coronoideus; Tepi ventral ramus mandibulae

M. Pterygoideus medialis : terletak pada permukaan medial dari ramus mandibulae. Berdasarkan origonya mempunyai 2 caput yaitu caput profundus yang lebih besar dan caput superficialis. Caput superficial : Origo : Lamina lateralis processus pterygoideus facies medialis Processus pyramidalis ossis palatine Caput profundus : Proc. Pyramidalis ossis palatine Tuber maxillae Insertio dari kedua bagian tersebut :Tuberositas pterygoidea pada bagian dalam dari angulus mandibulae.

M. Pterygoideus lateralis : Mengisi fossa infra temporalis Berdasarkan origonya terdiri dari 2 caput, caput inferior lebih besar. Origo : Caput superior : facies infra temporalis dan crista infra temporalis ala magna ossis sphenoidalis. Caput inferior : facies lateralis lamina lateralis proc. Pterygoideus. Insertio : sebagian pada capsula dan discus artic., Proc. Articularis mandibulae, sebagian pada fovea pterygoidea dari collum mandibulae.

Persarafan Otot-otot masticatorius: Yang utama semua mendapat persarafan dari cabang-cabang n. mandibularis. Otot-otot pembantu

Gerakan articulus mandibulae : Termasuk gynglimo-arthmoidal joint, biventricularis. Gerakannya dipengaruhi oleh : Kontraksi/relaxi otot-otot masticatorius Gravitasi

Phase Pembukaan mulut : Mula-mula m. pterygoideus lateralis pars inferior berkontraksi dengan akibat discus articulare menekan capitulum mandibulae, sedang capsula articulare meregang. Kontraksi kemudian diikuti oleh pars superior dengan akibat discus articulae dan capitulum mandibulae meluncur ke depan sampai tuberculum articulare. Oleh kontraksi otot-otot dasar mulut dan pengaruh gravitasi maka mandibula terdorong ke caudal, sementara itu os hyoid difixir oleh kelompok otot-otot yang telah disebutkan di atas.

Phase Penutupan mulut : Mula-mula m. temporalis pars horizontalis berkontraksi sehingga capitulum mandibulae ditarik ke dorsal kembali ke fossa mandibularis. Oleh kontraksi m. masseter disertai m. temporalis pars verticalis mandibula ditarik ke cranial maka terjadi penutupan mulut.

Fungsi otot-otot dapat dikelompokkan : Depresi : M. pterygoideus lateralis Mm. dasar mulut Gravitasi Protrusi : Retraksi : M. temporalis (pars horizontalis) Elevasi : M. temporalis pars verticalis M. masseter Gerakan ke lateral : m. pterygoideus lateralis Fungsi m. buccinator : lihat pada otot mimik