Gangguan Hubungan Sosial: MENARIK DIRI OLEH: TUTU APRIL ARIANI
individu hubungan sosial berbagai tingkat Intim biasa tergantung
Interaksi dgn lingkungan Interpersonal memuaskan Kebutuhan meningkat
Peran serta Respon lingkungan meningkat Rasa memiliki Kerja sama Hub. Timbal balik sinkron Rasa tidak PD Keinginan menghindar (tdk. percaya org lain) Tidak optimal ???
Rentang respon sosial Respon adaptif Menyendiri Otonomi Merasa sendiri Respon maladaptif Menyendiri Otonomi Merasa sendiri (loneliness) Manipulasi Impulsi Bekerjasama - Menarik diri - Narcissism (mutualisme) - Saling tergantung Tergantung (dependen) (interdependen)
Perkembangan Hubungan Sosial Tergantung orang lain Komunikasi sederhana Berhasil : konsistensi hubungan Rasa aman + ‘basic trust’ Gagal : tdk bergantung orang lain Rasa tdk percaya diri & orang lain MD BAYI :
Pemisahan diri ke luar Perluas hub. sosial Berhasil : pengakuan + PL adaptif dsr otonomi kembangkan kemampuan hub. interdependen - Gagal : anak gagal berhubungan dukungan keluarga kurang tdk. mampu kontrol diri tdk. Mandiri (ragu2) MD, kurang PD, & takut PL salah PRA SEKOLAH
REMAJA : hub. Intim dgn teman sebaya + sejenis hubungan teman sangat tergantung hubungan ortu independen Kenal kerjasama, kompetisi, kompromi - Gagal : - keraguan identitas - tdk mampu identifikasi karir - PD kurang
Individu mandiri Bina hubungan dg teman Kenal kerjasama, kompetisi, kompromi Konflik : pembatasan orang tua dukungan tdk konsisten Support system teman & org dws selain keluarga - Gagal : - frustasi kemampuan - putus asa - merasa tdk mampu - MD ANAK :
DEWASA MUDA : pertahankan hub. interdependen ortu dan teman sebaya belajar ambil keputusan dari pendapat orang lain Gagal : Pada pencapaian cita2 / aktifitas - hindari hub. intim - jauhi orang lain - putus asa dlm karir
DEWASA TENGAH : hub. interdependen menikah peran orang tua hub. Antar orang dewasa - Gagal : Pisah dg orang tua bina hubungan baru dapat dukungan orang lain - perhatian tertuju pd diri - produktif & kreatif - perhatian dg orang lain berkurang
DEWASA LANJUT : Kehilangan berbagai aspek Berhasil : - terima kehilangan - terima dukungan orang lain hadapi kehilangan Gagal : merasa tidak berguna tidak dihargai menarik diri rendah diri
GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL: MENARIK DIRI Perilaku menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, ’93, p.336)
Pengkajian : Faktor PREDISPOSISI Faktor perkembangan Tergantung pengalaman selama proses tumbuh kembang Setiap tahap harus dilalui dengan sukses Kurang kasih sayang, perhatian dan kehangatan ibu Merasa tidak aman Menghambat terbentuknya rasa percaya
Faktor biologis Genetik pendukung gangguan jiwa Monozigot salah satu skizofrenia 58% Dizigot 8% Kelainan struktur otak: Atropi, pembekakan ventrikel, penurunan berat dan volume otak, perubahan struktur limbik
Faktor sosial budaya Faktor pendukung: pengasingan bila indv tidak produktif
Stresor presipitasi Stresor sosial-budaya Faktor pendukung dlm bina hub dgn or-la Keluarga labil, kelg dirawat di RS, penykt menular Stresor psikologis Tingkat kecemasan, intensitas kecemasan, terbatasnya atasi masalah
Tingkah laku klien menarik diri Kurang spontan Apatis Ekspresi wajah krg berseri Afek tumpul Tidak merawat diri Komunikasi verbal menurun Mengisolasi diri Tidak/ krg sadar dgn lingk sekitar Asupan ma-mi terggg Retensio uri dan alvi Aktivitas menurun Kurang energi HDR Posisi janin pada saat tidur Tolak hub dgn or-la
Mekanisme koping Atasi kesepian yang nyata yang dialami klien regresi represi isolasi
Masalah keperawatan Isolasi sosial: Menarik Diri Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah Risiko Perubahan Sensori Persepsi: Halusinasi
Pohon masalah Risiko perubahan sensori persepsi: halusinasi Isolasi sosial: Menarik Diri Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
Pendekatan yang utama dalam tindakan Klien Menarik Diri Memenuhi kebutuhan biologis Komunikasi verbal dan non verbal Melibatkan orang lain dengan klien Intervensi keluarga Terminasi
evaluasi Fokus pada perawat: Fokus pada klien Perilaku klien berubah Komunikasi nos verbal: kontak mata, sentuhan Klien dapat memulai percakapan Mampu mengambil keputusan dan kemukakan pendapat HDR meningkat dan PD meningkat Klien gunakan sumber koping yang kuat
TERIMA KASIH