Oleh: Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns BERFIKIR KRITIS Oleh: Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns
BERFIKIR KRITIS Pikir : akal budi, pendapat Berpikir: menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan dsb. sesuatu. Kritis: berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan Ilmiah: bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan
BERFIKIR KRITIS (Lanjutan) Berpikir kritis adalah menggunakan akal budi untuk menelaah sesuatu dengan hati-hati. Berpikir kritis didefinisikan sebagai ketetapan yang hati-hati dan tidak tergesa-gesa untuk apakah kita sebaiknya menerima, menolak atau menangguhkan penilaian terhadap suatu pernyataan dan tingkat kepercayaan dengan mana kita menerima atau menolaknya Berpikir kritis adalah suatu aktifitas kognitif yang berkaitan dengan penggunaan nalar
BERFIKIR KRITIS (Lanjutan) Belajar untuk berpikir kritis berarti menggunakan proses-proses mental; Memperhatikan Mengkategorikan Seleksi Menilai/memutuskan
BERFIKIR KRITIS (lanjutan) Pengembangan kemampuan berpikir kritis merupakan integrasi beberapa bagian pengembangan kemampuan; Pengamatan (observasi) Analisis Penalaran Penilaian Pengambilan keputusan Semakin baik pengembangan kemampuan seseorang maka kita akan semakin dapat mengatasi masalah komplek dan dengan hasil yang memuaskan
BERPIKIR KRITIS MELIPUTI AKTIVITAS-AKTIVITAS 1. Memperhatikan detil secara menyeluruh 2. Identifikasi kecenderungan dan pola, seperti memetakan informasi, identifikasi kesamaan dan ketidaksamaan, dll 3. Mengulangi pengamatan untuk memastikan tidak ada yang terlewatkan 4. Melihat informasi yang didapat dari berbagai sudut pandang 5. Memilih solusi-solusi yang lebih disukai secara obyektif 6. Mempertimbangkan dampak dan konsekuensi jangka panjang dari solusi yang dipilih
PROSES BERPIKIR KRITIS Langkah I Mengidentifikasi masalah, informasi yang relevan dan semua dugaan tentang masalah tersebut termasuk kesadaran akan kemungkinan adanya lebih dari satu solusi. Langkah II Mengeksplorasi interpretasi dan mengidentifikasi hubungan yang ada termasuk mengenali bias/prasangka yang ada, menghubungkan alasan yang terkait dengan berbagai alternatif pandangan dan mengorganisir informasi yang ada sehingga menghasilkan data yang berarti.
PROSES BERPIKIR KRITIS (Lanjutan) Langkah III Menentukan prioritas alternatif yang ada dan mengkomunikasikan kesimpulan termasuk proses menganalisis dengan cermat dalam mengembangkan panduan yang dipakai untuk menentukan faktor, dan mempertahankan solusi yang terpilih. Langkah III Mengintegrasikan, memonitor dan menyaring strategi untuk penanganan ulang masalah termasuk mengetahui pembatasan dari solusi yang terpilih dan mengembangkan sebuah proses berkelanjutan untuk membangkitkan dan menggunakan informasi baru.
MANFAAT BERPIKIR KRITIS 1. Mencari dimana keberadaan bukti terbaik bagi subyek yang didiskusikan 2. Mengevaluasi kekuatan bukti untuk mendukung argumen-argumen yang berbeda 3. Menyimpulkan berdasarkan bukti-bukti yang telah ditentukan 4. Membangun penalaran yang dapat mengarahkan pendengar ke simpulan yang telah ditetapkan berdasarkan pada bukti-bukti yang mendukungnya 5. Memilih contoh yang terbaik untuk lebih dapat menjelaskan makna dari argumen yang akan disampaikan 6. Dan menyediakan bukti-bukti untuk mengilustrasikan argumen tersebut.
TIPS MENGEMBANGKAN KOMPETENSI BERPIKIR KRITIS 1. Berpikiran terbuka terhadap ide-ide baru. 2. Mengetahui bahwa setiap orang bisa memiliki pandangan yang berbeda. 3. Memisahkan berpikir dengan perasaan dan berpikir logis. 4. Menanyakan hal-hal yang anda anggap tidak masuk akal. 5. Menghindari kesalahan umum dalam pemberian alasan yang anda buat.
TIPS MENGEMBANGKAN KOMPETENSI BERPIKIR KRITIS (Lanjutan) 6. Jangan berargumen tentang sesuatu yang anda tidak mengerti. 7. Kembangkanlah kosakata yang tepat untuk penyampaian dan pengertian ide yang lebih baik 8. Mengetahui ketika anda memerlukan informasi lebih lanjut. 9. Mengetahui perbedaan antara kesimpulan yang dapat dan harus benar.
PERLUNYA KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS 1. Pengetahuan yang didasarkan pada hafalan individu tidak akan dapat menyimpan ilmu pengetahuan dalam ingatan mereka untuk penggunaan yang akan datang. 2. Informasi menyebar luas begitu pesat sehingga tiap individu membutuhkan kemampuan untk mengenali macam-macam permasalahan
PERLUNYA KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS (Lanjutan) 3. Kompleksitas pekerjaan modern menuntut adanya staf pemikir yang mampu menunjukkan pemahaman dan membuat keputusan dalam dunia kerja. 4. Masyarakat modern membutuhkan individu-individu untuk menggabungkan informasi yang berasal dari berbagai sumber dan membuat keputusan.
PEMILIHAN INFORMASI SECARA KRITIS a. Untuk buku siapa penerbitnya? Apakah penerbit akademik ternama? Apakah buku itu berseri b. Untuk artikel jurnal apakah artikel itu diterbitkan dalam sebuah jurnal akademik? c. Untuk keduanya, siapa penulisnya, dan apakah dia berasal dari organisasi akademik terpercaya? d. Seberapa baru tanggal terbitannya, dan apakah anda menggunakan edisi terbaru dari buku teks itu?
INDIKATOR DAN ASPEK KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS 1. Merumuskan masalah : Memformulasikan bentuk pertanyaan yang memberi arah untuk memperoleh jawaban 2. Memberi argumen : Argumentasi atau alasan yang sesuai konteks, menunjukkan persamaan dan perbedaan dengan argumentasi komprehensif 3. Melakukan deduksi : Mendeduksi secara logis, kondisi logis deduktif, melakukan interpretasi terhadap pertanyaan
INDIKATOR DAN ASPEK KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS (Lanjutan) 4. Melakukan induksi : Melakukan investigasi/pengumpulan data, membuat generalisasi dari data, membuat tabel dan grafik, membuat kesimpulan terkait dengan hipotesis 5. Melakukan evaluasi : Evaluasi diberikan berdasarkan fakta dan berdasar prinsip atau pedoman, memberikan alternatif penyelesaian masalah 6. Memutuskan dan melaksanakan : Memilih kemungkinan solusi, menentukan kemungkinan tindakan yang akan dilaksanakan
TERIMAKASIH