Komunikasi dan Budaya Organisasi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
Advertisements

PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM
PRINSIP-PRINSIP SISTEM MANAJEMEN MUTU
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
MENGELOLAH DENGAN ETIKA &
ETIKA BISNIS.
TEORI CSR.
KONSEP ADMINISTASI SEBAGAI PHILOSHOPY IN ACTION
BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA LINGKUNGAN GLOBAL
Ethics and Social Responsibility
PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Etika Pemasaran dan Tanggung Jawab Sosial dalam Perencanaan Strategis
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN
BUDAYA ORGANISASI PERTEMUAN 13.
TANGUNG JAWAB SOSIAL KORPORATE (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Sektor Industri Oleh : Hermien Roosita Asisten Deputi Urusan Manufaktur, Prasarana dan.
Pertemuan 10 MENGHAYATI BUDAYA ORGANISASI
BAB 4 ETIKA BISNIS 1. ETIKA DALAM ORGANISASI
Corporate Social Responsibility
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGI
BUDAYA ORGANISASI dan Etika Organisasi
Good Corporate Governance
Tanggung jawab perusahaan
CSR DALAM KONSEP SHAREHOLDERS & STAKEHOLDERS THEORY
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Etika Bisnis dalam Manajemen Sumber Daya Manusia
Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR)
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
SIGNIFIKANSI PROGRAM COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
ETIKA MANAJEMEN.
ETIKA MANAJEMEN.
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
LINGKUNGAN ORGANISASI
AUDIT LINGKUNGAN dan CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LINGKUNGAN DAN BUDAYA ORGANISASI
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Dampak dan Implikasi Bisnis yang ber-Etika
BUDAYA ORGANISASI PERTEMUAN 13.
BUDAYA DAN ETIKA Perubahan lingkungan semakin turbulen, sistem dan subsitem organisasi menjadi makin terbuka dan tingkat persaingan semakin ketat dan.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PRINSIP – PRINSIP ETIKA BISNIS
BUDAYA ORGANISASI dan Etika Organisasi
Lingkungan Organisasi: Sosial, Etika, Perubahan & Inovasi
Tinjauan Prinsip-Prinsip Corporate Governance
BAB 4 ETIKA BISNIS 1. ETIKA DALAM ORGANISASI 2. PEMBENTUKAN NILAI ETIKA 3. ETIKA DALAM ORGANISASI 4. ARGUMEN PRO DAN KONTRA TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL.
Tanggung Jawab Sosial dan Etika Manajemen
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN
Hakikat dan manfaat manajemen strategik
10 ORGANIZATION THEORY AND DESIGN Budaya organisasi
Tanggung jawab sosial perusahaan Dr. Murni, SH.,MHum
Tanggung Jawab Sosial dan Etika Bisnis
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN
ETIKA MANAJEMEN.
Tanggung Jawab Sosial dan Etika Bisnis
PENGEMBANGAN PROGRAM CSR YANG BERDAMPAK LUAS
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
BUDAYA ORGANISASI dan Etika Organisasi
BUDAYA ORGANISASI Eni Farida
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA BISNIS
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN
TEORI CSR.
GARIS BESAR BAB PENGERTIAN ETIKA PERAN ETIKA ETIK DAN ETIS ETIKET
STAKEHOLDERS & THE CORPORATE MISSION
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN
Lingkungan Bisnis: Lingkungan Sosial
SEBAGAI SALAH SATU SUMBER KEUNGGULAN BERSAING
Transcript presentasi:

Komunikasi dan Budaya Organisasi Budaya Perusahaan dan Tanggung Jawab Sosial Komunikasi dan Budaya Organisasi Elistia, SE, MM

Definisi Budaya Organisasi (Corporate Culture) Asal muasal budaya organisasi bersumber dari pendirinya karena pendiri dari organisasi tersebut memiliki pengaruh besar akan budaya awal organsiasi yang baik, lalu melakukan indokrinasi dan mensosialisasikan cara pikir  dan berperilaku kepada karyawan. Pendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong anggota untuk mengidentifikasi diri, dan jika organisasi mengalami kemajuan maka organisasi akan mencapai kesuksesan, visi misi, jadi pendiri akan dilihat sebagai faktor penentu utama keberhasilan.   Budaya organisasi adalah sebuah karakteristik yang dijunjung tinggi oleh organisasi dan menjadi panutan organisasi sebagai pembeda antara satu organisasi dengan organisasi yang lain. Elistia, SE, MM

Definisi Budaya Organisasi (Corporate Culture) Budaya organisasi juga diartikan sebagai nilai-nilai dan norma perilaku yang diterima dan dipahami secara bersama oleh anggota organisasi sebagai dasar dalam aturan perilaku yang terdapat dalam organisasi tersebut.  Budaya organisasi disebut juga etos bisnis, yaitu suatu kebiasaan atau budaya moral menyangkut kegiatan bisnis yang dianut dalam perusahaan dari generasi ke generasi. Inti dari etos bisnis adalah pembudayaan akan nilai, moral, atau prinsip moral yang dianggap sebagai inti kekuatan diri perusahaan (Keraf, 1998). Elistia, SE, MM

Perwujudan Budaya Organisasi (Corporate Culture) Budaya organisasi muncul sebagai cerminan dari visi, misi, strategi, filosofi, dan pengalaman yang dimiliki organisasi/perusahaan dalam pengimplimentasiannya. Manajer puncak mengembangkan dan mengimplementasikan suatu visi, misi, filosofi, dan strategi bisnis Perilaku organisasi melakukan manifestasi dari visi, misi, filosofi, dan strategi bisnis Hasil yang dicapai memenuhi, bahkan melampaui target Budaya organisasi yang melekat dan tertanam pada setiap perilaku karyawan dan jiwa organisasi Elistia, SE, MM

Hasil Penelitian tentang Budaya Organisasi Penelitian di salah satu Bank Syariah terbesar di Indonesia menunjukkan bahwa harmonisasi antara idealisme usaha dan nilai – nilai Islam merupakan salah satau keunggulan organisasi sebagai alternatif jasa perbankan di Indonesia (Hastono, 2009) Penelitian di industri kayu mengungkapkan bahwa perilaku seseorang akan berpengaruh terhadap kinerjanya, dan budaya organiasi berpengaruh terhadap kinerja, motivasi dan kepuasan kerja (Koesmono, 2005) Dengan demikian, budaya organisasi merupakan salah satu faktor penentu kesukesan organisasi/perusahaan. Elistia, SE, MM

Peran Budaya Organisasi / Corporate Culture Menentukan etika kerja Memberi arah pengembangan bisnis Meningkatkan produktivitas kerja Mengembangkan kualitas barang dan jasa Memotivasi pekerja mencapai prestasi tinggi Elistia, SE, MM

Proses Penting Pembentukan Budaya Organisasi Peran penting Pendiri (Founder) Budaya Kuat / Dominan Pendiri harus menjadi a man of vision, one whose horizon is not this year, next year, but rather 5, 10, 20, 100 years in the future Pendiri menjadikan pengalaman menjadi rentetan nilai untuk tetap terus membangun kinerja yang baik Elistia, SE, MM

Proses Penting Pembentukan Budaya Organisasi Pendiri mengkomunikasi kepada seluruh karyawan dengan cara teach by example melalui perilaku, dan tindakannya Pendiri menjadi embodiment of values and beliefs terhadap para anggotanya Contoh para pendiri dan pemimpin perusahaan : https://id.techinasia.com/kisah-sukses-founder-startup-indonesia http://manajemen.bisnis.com/read/20150616/238/444085/bisnis-indonesia-awards-2015-ini-daftar-30-ceo-terbaik-di-Indonesia# Elistia, SE, MM

Proses Penting Pembentukan Budaya Organisasi Budaya Kuat / Dominan Budaya yang kuat (strong culture) adalah budaya organisasi ideal yang berdampak besar pada perilaku dan kinerja karyawan. “A strong culture is characterized by the organization’s values being intensely held, clearly ordered, and widely shared” (Ndraha, 1997). Budaya organisasi yang kuat adalah budaya yang dipegang semakin intensif, mendasar dan kukuh, semakin luas dianut, disosialisasikan dan diwariskan, dan akhirnya berpengaruh kuat terhadap lingkungan dan perilaku manusia. Elistia, SE, MM

Elistia, SE, MM

Contoh-Contoh Budaya Organisasi Kerapian Administrasi Budaya organisasi dalam hal keraian administrasi, merupakan yang harus dihidupkan dalam organisasi, baik itu surat-menyurat, keuangan, pendapatan karyawan, barang masuk/keluar, dan sebagianya yang membantu dalam kinerja organisasi.  Pembagian Wewenang yang Jelas Hal ini merupakan kunci yang dapat menentukan keberhasilkan akan kinerja dalam perusahaan. Tanpa adanya pembagian wewenang kinerja mungkin para anggota atau karyawan dalam perusahaan tersebut akan kebingungan mana yang dijalankan dan mana yang tidak.  Elistia, SE, MM

Contoh-Contoh Budaya Organisasi Kedisiplinan  Kedisiplinan merupakan budaya organisasi yang melekat dimana pun berada. Dimana disiplin merupakan karakter dari orang-orang sukses yang dapat menghargai waktu.  Inovasi  Budaya organisasi biasanya akan mendorong anggota team untuk melahirkan suatu ide-ide kreatif dan inovasi baru untuk tujuan organisasi yaitu kemajuan organisasi. Elistia, SE, MM

Budaya Organisasi dalam Proses Bisnis Elistia, SE, MM

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibilty) The World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan sebagai komitmen dunia usaha untuk terus menerus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat lebih luas. “The commitment of business to contribute to sustainable economic development working with employees and their representatives the local community and society at large to improve quality of life, in ways that are both good for business and good for development” Elistia, SE, MM

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibilty) CSR Forum: “CSR mean open and transparent business practices that are based on ethical values and respect for employees, communities and environment” Jakarta Consulting Group mengemukakan bahwa tanggung jawab sosial diarahkan ke dalam (internal) dan keluar (eksternal) perusahaan. Internal diarahkan kepada pemegang saham dalam bentuk profitabilitas dan pertumbuhan, dan juga karyawan dalam bentuk kompensasi yang adil serta memberikan peluang pengembangan karir karyawan. Eksternal berkaitan dengan peran perusahaan dalam pembayaran pajak, dan penyediaan lapangan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan, dan kompensasi masyarakat, serta memelihara lingkungan Elistia, SE, MM

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibilty) CSR merupakan kewajiban perusahaan yang harus dipenuhi sebagai bentuk komitmen dunia usaha untuk menjalankan aktivitas bisnis berdasarkan nilai etis dengan tujuan memberikan perhatian dan kontribusi secara imbang baik kepada pihak internal perusahaan maupun kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lain yang lebih luas agar terwujud proses pembangunan yang berkelanjutan dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Elistia, SE, MM

3 Sifat Dalam CSR Peran yang sifatnya sukarela (voluntary), dimana perusahaan membantu mengatasi masalah sosial dan lingkungan Sebagai institusi profit, perusahaan menyisihkan sebagian keuntungannya untuk pemberdayaan sosia dan perbaikan kerusakan lingkungan akibat eksplorasi dan eksploitasi CSR perusahaan sebagai bentuk kewajiban (obligation) perusahaan untuk peduli terhadap dan mengentaskan krisis kemanusiaan dan lingkungan yang terus meningkat Elistia, SE, MM

Elistia, SE, MM

Peraturan Perundangan-undangan CSR UU No. 40 Tahun 2007 Pasal 74 tentang Perseroan Terbatas menyatakan : Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan; Kewajiban tersebut diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaanya dilakukan dengan memerhatikan kepatutan dan kewajaran; Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang dimaksud ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang terkait; Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur dalam peraturan pemerintah. Elistia, SE, MM

Standarisasi CSR ISO (International Organization for Standardization) melahirkan ISO 26000, yaitu Guidence Standard on Social Responsibility, yang isinya antara lain : Mengembangkan suatu konsensus terhadap pengertian tanggung jawab sosial dan isunya Menyediakan pedoman tentang penterjemahan prinsip – prinsip menjadi kegiatan – kegiatan yang efektif Memilah praktik – praktik terbaik yang sudah berkembang dan disebarluaskan untuk kebaikan komunitas atau masyarakat internasional. Elistia, SE, MM

Corporate Positioning on CSR 3 hal yang menjadi fokus perusahaan, yaitu profit, lingkungan, dan masyarakat Elistia, SE, MM

Manfaat CSR bagi Perusahaan Mengurangi resiko dan tuduhan terhadap perlakuan tidak pantas yang diterima perusahaan, melainkan akan mendongkrak citra perusahaan dan reputasi perusaahaan jangka panjang Sebagai pelindung jika terjadi krisis, misalnya pemberitaan negatif tidak langsung berdampak buruk Keterlibatan dan kebanggaan karyawan yang berdampak meningkatkan kesejahteraan karyawan, kinerja, produktivitas, dan loyalitas kerja demi kemajuan perusahaan Terjalinnya hubungan yang harmonis dengan stakeholders Meningkatnya penjualan, karena konsumen akan lebih menyukaiu produk – produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang menjalankan CSR nya dengan baik dan konsisten Insentif perlakuan khusus dalam pajak Elistia, SE, MM

Stakeholders Stakeholders Internal Stakeholders External 1. Pemegang saham 1. Konsumen 2. Manajemen dan Top Executive 2. Penyalur 3. Karyawan 3. Pemasok 4. Keluarga Karyawan 4. Bank 5. Pemerintah 6. Pesaing 7. Komunitas 8. Pers Elistia, SE, MM

Elistia, SE, MM

Elistia, SE, MM

Elistia, SE, MM

Elistia, SE, MM