BAB 3 EKSPRESI BOOLEAN
EKSPRESI BOOLEAN Tipe Boolean Operator Relasi Operator Boolean Urutan Pengerjaan Operator Pernyataan Majemuk
1. Tipe Boolean Operasi Pembanding ataupunpengulangan banyak yg menggunakan tipe Boolean. Tipe Boolean mengenal 2 kemungkinan nilai: True (benar) False (salah) Bila ingin bekerja dengan tipe Boolean secara eksplisit, maka perlu mendeklarasikan variabel bertipe Boolean terlebih dahulu. Contoh: VAR Ketemu : Boolean; {variabel bertipe boolean} Setelah pendeklarasian di atas, variabel yg bertipe Boolean dapat diisi dengan nilai True atau False. Misalnya: Ketemu := True; merupakan pernyataan untuk memberikan nilai True kepada Ketemu.
2. Operator Relasi Operator Relasi biasa dipakai untuk melakukan pembandingan. Operator relasi dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 1. Operator Relasi Tipe Data Keterangan = Sama dengan > Lebih dari < Kurang dari >= Lebih dari atau sama dengan <= Kurang dari atau sama dengan <> Tidak sama dengan IN Pembandingan suatu nilai dengan suatu himpunan
Operator Relasi Bentuk pembandingan: Operand1 Operator Operand2 Hasil pembandingan berupa True atau False.
Contoh pembandingan pada bilangan: Ekspresi Hasil 2<7 True 2+1=3 a>2 True jika nilai a lebih besar dari 2 2=3 False 2>3
Contoh pembandingan pada Boolean: Ekspresi Hasil Ketemu=False True kalau ketemu bernilai False False<True True karena nilai False memang lebih kecil daripada True
Source code bool1.dpr :
Hasil bool1.dpr :
3. Operator Boolean Operator-operator Boolean dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Operator Boolean Jenis Operator Keterangan AND Binary Operasi “dan” OR Operasi “atau” XOR Operasi “atau eksklusif” NOT Operasi “tidak/bukan” Keempat operator tersebut menghasilkan nilai True atau False.
3. Operator Boolean 3.1. Operator AND 3.2. Operator OR 3.3. Operator XOR 3.4. Operator NOT
3.1. Operator AND Operasi dengan AND memberikan hasil berupa: True, kalau kedua operand bernilai True. False, kalau ada operand bernilai False. Tabel logika operasi AND dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Operasi dengan AND Operand 1 Operand 2 Operand 1 AND Operand2 False True
3.1. Operator AND Contoh, operator AND dapat dipakai untuk mengetahui isi suatu variabel bernilai antara 1 sampai 8 atau tidak. Contoh penulisannya: (Pil >= 1) AND (Pil <= 8) Ekspresi di atas menghasilkan nilai True sekiranya isi Pil berkisar antar 1 sampai 8. Bila katakanlah Pil bernilai 0 (nol), hasil ekspresi berupa False. Contoh lain: (Kar >= ‘A’) AND (Kar <= ‘z’) Ekspresi di atas menghasilkan True sekiranya Kar berisi huruf kapital.
3.2. Operator OR Operasi dengan OR memberikan hasil berupa: True, kalau ada operand bernilai True. False, kalau kedua operand bernilai False. Tabel logika operasi OR dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Operasi dengan OR Operand 1 Operand 2 Operand 1 OR Operand2 False True
Operator OR Contoh operator OR dapat dipakai untuk isi suatu variabel berupa ‘A’, ‘a’ atau bukan. Bentuk penulisan ekspresinya: (Jawab = ‘A’) OR (Jawab = ‘a’) Hasil ekspresi di atas berupa: True, kalau Jawab berisi ‘A’ atau ‘a’. False, kalau Jawab tidak berisi ‘A’ atau ‘a’.
3.3. Operator XOR Operasi dengan XOR memberikan hasil berupa: True, kalau hanya satu operand bernilai True. False, kalau kedua operand bernilai False atau keduanya bernilai True. Tabel logika operasi XOR dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Operasi dengan XOR Operand 1 Operand 2 Operand 1 XOR Operand2 False True
3.4. Operator NOT NOT hanya melibatkan sebuah operand, dengan bentuk ekspresi berupa: NOT operand Hasil ekspresi di atas: True, kalau operand bernilai False. False, kalau operand bernilai True. Contoh : NOT Ketemu Ekspresi di atas menghasilkan nilai berupa: True, kalau Ketemu bernilai False. False, kalau Ketemu bernilai True.
Source code bool2.dpr :
Hasil bool2.dpr :
4. Urutan Pengerjaan Operator Prioritas pengerjaan operator Aritmatik, Boolean dan Relasi (Pembanding) dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Prioritas pengerjaan operator Aritmatik, Boolean dan Relasi (Pembanding) Kelompok Operator Prioritas @, NOT Tertinggi *, /, DIV, MOD, AND Kedua +, -, OR, XOR Ketiga =, <>, <=, >=, IN Keempat
4. Urutan Pengerjaan Operator Contoh 1: 1 + 2 = 3 3 = 3 True Contoh 2: False OR True AND True False OR (True AND True) False OR True
5. Pernyataan Majemuk Pernyataan Majemuk adalah kumpulan sejumlah pernyataan yg diawali dengan kata-tercadang BEGIN dan berakhir dengan kata-tercadang END. Format umumya adalah: BEGIN pernyataan_1; pernyataan_2; … pernyataan_n END Pernyataan Majemuk akan diperlakukan sebagai pernyataan tunggal dan pernyataan yg ada di dalam BEGIN END itu akan dieksekusi secara berurutan. Contoh: write(‘masukkan nama file : ‘); readln(namafile) Kedua pernyataan write dan readln di atas akan diperlakukan sebagai pernyataan tunggal. Kalau write dijalankan, readln juga akan dijalankan.