Pelajaran dari Kasus-kasus Kematian di Chevron

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3
Advertisements

PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3
PERMASALAHAN UMUM: _ PROGRAMMER SECURITY RESPONSIBILITY PROGRAMMERS AND SYSTEMS ANALYSTS.
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
BOI Multiple Fatality Halliburton M-135
PROSEDUR KESELAMATAN KERJA PADA INSTALASI TT / TET
5 R ringkas, rapih, resik, rawat rajin
SISTEM MANAJEMEN K3 PENDAHULUAN DAN PENGERTIAN K.3 MATERI 1
BOI Multiple Fatality Halliburton M-135
SISTEM MANAJEMEN K3 LANJUTAN P.P. NO.50 TH.2012 ( PASAL.9 ) MATERI 3
Cranes dan Alat Pengangkat
Mengenang Kecelakaan Fatality Mutiara-135
Safety Briefing: Gempa Bumi
INSPEKSI K3.
UNDANG – UNDANG TENAGA KERJA No
Pengelolaan Komunikasi dalam Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
SISTEM MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO/IEC : 2005.
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
PELATIHAN & PENGEMBANGAN MATERI Ke-7
Manajemen Risiko Pertemuan XI
KECELAKAAN KERJA.
Daftar Kerugian Potensial
MENGIDENTIFIKASIKAN RESIKO
Audit Internal K3 By : Wahyuni, S.Psi, M.Kes.
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA, No
Hilda Ashari Baso Ali Irvawansyah Amiruddin Bustamin Asriadi
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Rahmadi Hari Wicaksono
Integrating Safety, Environmental and Quality Risks for Project Management Using a FMEA Method (Mengintegrasikan Keselamatan, dan Kualitas Lingkungan untuk.
Pendahuluan Pertemuan 1
FAKULTAS SAINS & TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
Pengetahuan Selama Bekerja
S u y a t i
KESELAMATAN BERKENDARA.
Muhammad Maftuh R PENGARUH BUDAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA PROYEK KONSTRUKSI.
SMK3 : Pengelolaan SDM dan Kepemimpinan
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO (IBBR) =
PRINSIP2 DASAR HI REKOGNISI DALAM HIGIENE INDUSTRI
HAZARD MANAGEMENT Keselamatan Kerja.
ANALISIS KESELAMATAN PEKERJAAN (JOB SAFETY ANALYSIS )
Lima kunci menjadi pengemudi yang selamat
II. DASAR-DASAR K3 Oleh : Ir. Soedarjanto.
STANDAR KESELAMATAN KERJA
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
JOB SAFETY ANALYSIS. DASAR PEMIKIRAN Setiap kecelakaan selalu ada penyebabnya Setiap tugas dapat diuraikan ke dalam suatu urutan tahapan sederhana Setiap.
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
- FIRST AID - PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
KELOMPOK 3 Ikbal muzaki Renaldi tampubolon Ponco Salahudin al ayufi
Devinisi Audit Internal
HOT WORK Persyaratan Hot Work dirancang untuk membantu mencegah cedera personil, kerusakan properti atau dampak terhadap lingkungan akibat kebakaran atau.
Abdul latieff HSE Officer. Definisi Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia.
K3 DAN HUKUM TENAGA KERJA KELOMPOK 1 (SATU) ROBIATUL IRUDAH FIZA LESTARI RIZQI NABILAH HASNA.
KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA PADA DEPARTEMEN FRONT OFFICE
KESELAMATAN BAHAYA KEBAKARAN (FIRE SAFETY)
Sistem Manajemen K3 OHSAS 18001:2007
CONFINED SPACE ENTRY TRAINING.  MEMBANTU MEMAHAMI KRITERIA PEKERJAAN CONFINED SPACE ENTRY  MEMOTIVASI UNTUK MENGEVALUASI TEMPAT KERJA DAN PROGRAM TERTULIS.
-FIRST AID- PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN dr. Margaretha.
KELOMPOK 1 ANGGOTA : 1. KHARISMA WARIH H. 5. SETYO ARDY W. 2. LIS FIRDINAN 6. SYAUQI R. 3. M. FAISOL ALI 7. WAHYU CAHYONO P. 4. PURNOMO 8. KEVIN RIZKI.
Kecelakaan kerja.
Higiene Industri.
DOC ID © Chevron 2005 Modul 09 – ISOLASI dan LOTO Orientasi Chevron OE/HES untuk FDT.
Pengertian material handling  Menurut Assauri (2008), dalam produksi terdapat bermacam-macam proses yang harus dilalui oleh produk tersebut untuk sampai.
MANUAL HANDLING. Apa Itu Manual Handling ? Salah satu tujuan utama dari kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja untuk menciptakan kondisi.
Oleh : Siti Lailatul M KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
Apriyanto. 1. Bahaya listrik 2. Bahaya listrik bagi manusia 3. Bahaya kebakaran dan peledakan.
Kualitas dari keadaan yang aman
Transcript presentasi:

Pelajaran dari Kasus-kasus Kematian di Chevron

Kasus Kematian Akibat Kerja Chevron mengalami 6 kasus kematian akibat kerja dalam 5 bulan pertama tahun 2006. Selama tahun 2005 terdapat 2 kasus kematian akibat kerja di IndoAsia BU. Ditahun 2006 sampai hari ini terjadi 2 kasus kecelakaan yang berpotensi besar menjadi kasus kematian. Secara umum, semua kematian pekerja adalah dapat dicegah. Kepatuhan terhadap Tenet Operasi akan memecahkan rantai kejadian yang dapat menyebabkan kematian.

Kasus Kematian di CIEP Tahun 2006 Kontraktor Tertimpa Pipa Jatuh 08-Feb-06 (SA/PNZ) : Kematian kontraktor terjadi karena jatuh ke tanah akibat tertimpa pipa yang jatuh ketika mengelas flange ke pipa 12”. Pipa yang jatuh disebabkan karena penggunaan penopang yang tidak sesuai. Pelajaran: Lakukan JSA/JHA untuk mengidentifikasi dan menangani bahaya dan pastikan peralatan yang sesuai digunakan untuk melakukan tiap pekerjaan Pekerjaan harus memiliki pengawasan yang memadahi Lakukan Pre-Job Safety Talk/ Tailgate Meetings yang sesuai untuk mendiskusikan bahaya yang terkait dengan pekerjaan

Kasus Kematian di CIEP Tahun 2006 Kontraktor Terjatuh dari Tanki Rel 16-Feb-2006 (TCO) : Kontraktor mengalami kematian akibat terjatuh dari tangga samping tanki LPG yang kosong sewaktu melakukan operasi switching, dan terlindas oleh gerbong tanki rel yang bergerak Pelajaran: Praktek yang umum (contoh naik tangga samping gerbong tangki rel yang sedang bergerak) tidak seharusnya diterima sebagai praktek yang sesuai untuk semua kondisi Job Safety Analysis (JSA) harus meliputi semua bahaya potensial dan proses harus dijalankan untuk mengetahui dan mengkomunikasikan bahaya dan penanganannya Kondisi abnormal dan tidak biasa harus dikaji selama tool-box meetings selain melalui JSA

Kasus Kematian di CIEP Tahun 2006 Kontraktor Tergilas Side-boom Dozer 03-Mar-2006 (TCO) : Kontraktor mengalami kematian karena tergilas oleh side-boom dozer. Korban sedang melepas sling dari kaitan tali pengeret dibagian depan side-boom. Operator yang tidak menyadari ada seseorang yang bekerja didepan side-boom, menjalankannya untuk memindahkan side-boom ke tempat penyimpanannya. Pelajaran: Pekerja harus bertanggungjawab secara pribadi untuk keselamatan diri dan rekan kerjanya: Mendapatkan kontak mata & dengan sepengetahuan operator peralatan ketika anda berada di daerah kerja yang berbahaya Mengikuti instruksi yang telah dibuat untuk peralatan yang bergerak Penyelia harus terus melakukan pengawasan pekerjaan yang memadai Komunikasi yang memadai antara penyelia & pekerja penting untuk memahami dan menjalan tugas & tangggungjawab Korban sedang melepas sling

Kematian di CIEP Tahun 2006 Kontraktor Tersetrum Aliran Listrik Tegangan Tinggi 12-May-06 (LABU) : Dua kontraktor teknisi listrik tipe A meninggal akibat tersetrum ketika mereka melakukan penyambungan grounding. Mereka bekerja pada ketinggian melalui truk bucket ketika mereka menerima buangan arus listrik dari tiang listrik bertegangan tinggi Pelajaran: Penyeliaan pada semua tingkat harus secara konsisten menerapkan tindakan disipin untuk pelanggaran prosedur dan budaya zero tolerance. Tingkat pengawasan harus setingkat dengan resiko pekerjaan dan harus ada perwakilan manajemen yang kompeten, obyektif untuk mengawasi kualitas pekerjaan secara independen. Memberlakukan pembatasan ketat terhadap pihak yang dapat mengeluarkan ijin kerja untuk pekerjaan beresiko tinggi. Mengantisipasi kemungkinan karyawan merasa puas dengan kemampuan diri, terlalu percaya diri, dan gangguan perhatian ketika pekerja melakukan tugas yang berulang dan memasukkan hal ini sebagai faktor dalam perencanaan dan penilaian resiko bahaya/ pelaksanaan pekerjaan.

Kasus Kematian di CNAEP Tahun 2006 Kontraktor Terjatuh dari Cellar Deck 28-Feb-06 (GOM) : Kematian kontraktor akibat terjatuh dari cellar deck ketika melangkah diatas grating panel yang berlubang. Platform yang unmanned tersebut dimatikan pada saat itu karena kerusakan akibat badai topan Katrina Pelajaran: Cuaca yang buruk memerlukan pengkajian kerusakan dan larangan masuk ke fasilitas yang ditutup sampai perbaikan dilakukan Harus ada informasi status, larangan masuk, dan penanganan bahaya untuk platform yang rusak dan ditutup. Komunikasi rencana kerja harian, identifikasi area yang dilarang, persyaratan ijin masuk tertulis, dan persyaratan untuk memodifikasi JSA jika ada perubahan pada lingkup pekerjaan harus ditekankan pada karyawan dan kontraktor terkait.

Kasus Kematian di IndoAsia BU Tahun 2005 Kontraktor Jatuh dari Pinus, Ketinggian 10 meter*) 26-Mar-05, (KLO): Kontraktor jatuh dari pohon pinus dengan ketinggian 10 meter ketika memanjat phon untuk membersihkan sarang lebah. Pelajaran: Proses pengenalan bahaya harus ada sebelum melakukan pekerjaan Peraturan dan prosedur kerja, baik yang umum maupun yang khusus termasuk ijin kerja harus dibuat, dimengerti dan diberlakukan Pengawasan kontraktor menggunakan orang yang memenuhi persyaratan diperlukan untuk memastikan kontraktor memenuhi standar Memberikan orientasi pekerjaan khusus untuk karyawan yang baru dipindahkan *) Legacy UCL, sebelum-merger

Kasus Kematian di IndoAsia BU Tahun2005 Kontraktor Jatuh dari Unit Snubbing 11-August-05, (KLO): Kontraktor sedang bekerja pada unit snubbing untuk menarik completion string keluar dari sumur ketika dia dihantam oleh semburan fluida. Dia jatuh dari ketinggian sekitar 9 meter ke dek anjungan. Simulation of fall victim’s position V door chain Hand rail Pelajaran: Mengikuti prosedur pengendalian sumur dan praktek operasi yang baik. Jangan meremehkan resiko ketika bekerja pada sumur dangkal dan tekanan rendah ketika sumur sedang memompa fluida. Mengkaji JSA untuk memastikan analisis resiko yang sesuai telah dilakukan dan rencana mitigasi yang dibuat telah dikomunikasikan. Pekerja yang ada di lokasi harus terus memantau/ melakukan inspeksi untuk mengidentifikasi dan memitigasi kondisi yang tidak aman. Ketika memperkenalkan peralatan baru pastikan bahwa MOC dilakukan dan SOP yang sesuai telah dibuat. Pergunakan alat pelindung jatuh yang sesuai ketika bekerja di ketinggian. Pertimbangkan untuk menggunakan penghalang yang yang permanen daripada rantai.

Kecelakaan yang Berpotensi Kematian IndoAsia BU Tahun 2006 Kontraktor Terjepit diantara Dongkrak dan Badan Crane 21-Mar-06 (SMO) : Kontraktor operator crane melepaskan outrigger ke posisi netral setelah meyelesaikan pekerjaan pengangkatan barang. Dia tidak menyadari bahwa ada rigger crane lainnya yang berada di sisi L/H dari crane. Dia mendengar teriakan dan menemukan korban terjepit diantara dongkrak dan badan crane. Pelajaran: Pastikan semua prosedur keselamatan (SOP, JSA, Tailgate meeting, Pre-job meeting) dilengkapi, diikuti dan diperbaharui Pastikan penyelia lapangan telah teridentifikasi Perlu dibuat prosedur untuk melindungi karyawan yang belum berpengalaman

Kecelakaan yang Berpotensi Kematian IndoAsia BU Tahun 2006 Kontraktor Jatuh dari Monkey Board 01-May-06, (SMO): Kontraktor sedang bekerja pada monkey board untuk menjalankan tubing 4-1/2”. Dia tidak memasang kembali tali belakang pengamannya ketika memanjat pelindung monkey board. Korban kehilangan keseimbangan dan tergelincir pada jarak 3 kaki dibawah monkey board karena dihentikan oleh alat penahan jatuhnya. Ketika dia mencoba meraih obyek statis, dia tergelincir lagi Dan berhenti pada 12 kaki diatas tanah. Dia terus tergelincir Dan berhenti pada 7 kaki diatas tanah Dan akhirnya mendarat ditanah dalam dasar tubing. Pelajaran: Kontraktor harus bertanggung jawab mengelola aspek keselamatan khusus untuk tiap-tiap rig Alat penahan jatuh berganda harus digunakan setiap saat ketika bekerja pada ketinggian Penahan jatuh harus digunakan sesuai dengan tujuan perancangannya Melakukan JSA (Job Safety Analysis) sebelum melakukan pekerjaan yang tidak rutin atau aktifitas beresiko tinggi

Pelanggaran Tenet Secara Umum Tenets # 4, Gagal untuk mengikuti praktek dan prosedur kerja yang selamat Sebagian besar dari pekerjaan tidak melakukan JSA Pekerja tidak terlibat dalam pengenalan bahaya dan penanganan bahaya yang telah diidentifikasi Penyelia tidak memberlakukan persyaratan dan prosedur keselamatan yang memadai Tenets # 8, Kegagalan untuk menangani semua keadaan yang tidak normal Kombinasi dari kondisi yang tidak normal, peralatan yang tidak biasa/sesuai atau pekerja yang belum berpengalaman tidak ditangani oleh pekerja atau penyelia

Pelajaran Secara Umum Bahaya dan kondisi yang tidak normal tidak dikenali dan ditangani Prosedur tidak diikuti Peralatan yang tidak sesuai digunakan dalam pekerjaan Penyeliaan tidak memadai, perilaku yang tidak selamat tidak dihentikan Ekspektasi pekerjaan tidak dikomukasikan dan dimengerti dengan jelas

Diperlukan Manajemen yang sistematis untuk mencegah terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Di Chevron ini di kenal Sebagai Sistem Manajemen Keunggulan Operasi / Operational Excelence Management System (OEMS)