Arum Handini Primandari, M.Sc. DATA Arum Handini Primandari, M.Sc.
PEMBEDAAN Pada dasarnya, tipe data dibagi menjadi 2, yaitu: Data Kualitatif/ Kategorik Data mengenai sifat kualitatif, umumnya dinyatakan bukan dalam bentuk angka. Contoh: jenis pekerjaan, golongan darah, tempat lahir dan tanggal lahir, dll. Data Kuantitatif/ Pengukuran Data mengenai skala numerik, dinyatakan dalam bentuk angka. Contoh: tinggi dan berat badan, umur, ukuran sepatu, dll.
SKALA PENGUKURAN 1. Skala Nominal Jenis pengukuran dimana angka dikenakan pada obyek klasifikasi untuk tujuan identifikasi. Contoh: Nomor KTP, jaminan sosial, SIM. Nomor punggung pemain sepak bola. Kode ‘1’ untuk laki-laki, ‘2’ untuk perempuan. Skala Ordinal Jenis pengukuran dimana angka dikenakan pada data berdasarkan urutan. Contoh: Jenjang pendidikan: ‘1’ mewakili SD, ‘2’ mewakili SMP, ‘3’ mewkili SMA, ‘4’ mewakili sarjana S1. Kepuasan suatu produk: ‘1’ sangat puas, ‘2’ puas, ‘3’ tidak puas, ‘4’ sangat tidak puas.
Skala Interval Jenis pengukuran dimana angka-angka yang digunakan memungkinkan kita untuk membandingkan ukuran dari selisih angka-angka. Contoh: Temperatur (alat ukur tidak baku): temperatur kota A adalah 40°F dan kota B adalah 80°F. Kita tidak bisa mengatakan kota B 2x lebih panas dari kota A karena jika temperatur diubah ke celcius akan menjadi 4,4°C dan 26,67°C. Nilai: nilai Ahmad 80 dan nilai Cici 40, namun tidak dapat mengatakan bahwa Ahmad 2x lebih pintar dari Cici.
Skala Rasio Jenis pengukuran yang menggunakan titik absolut nol sehingga memungkinkan kita membandingkan magnitude (besar/jarak) angka-angka tersebut. Contoh: Berat: berat karung A sebesar 50kg dan karung B sebesar 100kg, maka dapat dikatakan karung B memiliki berat 2x karung A.
SUMBER DATA Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi 2: Data primer Data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri. Contohnya: data percobaan. Data sekunder Data yang diperoleh peneliti dari sumber lain. Contoh: jurnal, artikel, literatur, dll.
Teknik Pengumpulan Data Dalam statistik dikenal dua cara pengumpulan data: Sensus Cara pengumpulan data dengan menyelidiki satu per satu seluruh populasi. Data yang diperoleh melalui sensus merupakan data yang sebenarnya. Misal: Sensus penduduk Indonesia. Sampling Cara pengumpulan data dengan menyelidiki elemen sampel dari suatu populasi.
Cara Pengambilan Sampel Terdapat dua macam cara pengambilan sampel: Acak (random) Pemilihan dilakukan demikian rupa sehingga setiap elemen populasi punya kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Samplingnya disebut: probability sampling Bukan acak (non random) Pemilihan dilakukan dimana setiap elemen tidak mendapat kesempatan yang sama. Samplingnya disebut: nonprobability sampling
Probability Sampling Simple random sampling Stratified random sampling Pemilihan sampel dilakukan secara acak. Stratified random sampling Pemilihan dilakukan sebagai berikut: Pertama: populasi dibagi menjadi populasi yang lebih kecil yang disebut STRATUM; Kedua: Setiap stratum diambil sampel acak; Ketiga: menggabungkan setiap perkiraan dari setiap stratum
Multistage random sampling Sampling dimana pemilihan sampelnya secara bertahap (by stage) Contoh: penelitian untuk mengetahui rata-rata gaji wartawan surat kabar di seluruh ibukota propinsi 1: memilih sampel kota 2: memilih sampel media persuratkabaran dari kota yang terpilih; 3: memilih sampel wartawan
Cluster random sampling sampling dimana elemen terdiri dari elemen-elemen yang lebih kecil (cluster). Contoh: penelitian untuk mengetahui rata-rata kebutuhan modal pemilik toko di Yogyakarta. Pusat perbelanjaan: AmPlaz, Plaza Malioboro, JCM dianggap cluster. Apabila ditetapkan Plaza Malioboro sebagai sampel, maka semua toko di dalamnya diteliti.
Nonprobability Sampling Accidental sampling Pengambilan sampel didasarkan pada kenyataan bahwa mereka kebetulan (accidental) muncul. Sampel diperoleh secara sembarangan (sedapatnya) Snowball sampling Responden pertama menunjukkan pada seorang teman, teman tsb menunjukkan temannya yang lain, dan seterusnya. Contoh: penelitian ttg penderita HIV/AIDS
Voluntary sampling Purposive sampling Quota sampling: sampel dikumpulkan atas dasar suka rela. Digunakan paling umum dalam jajak pendapat. Purposive sampling Menghasilkan sampel yang dianggap mewakili populasi. Penunjukan sampel dapat berdasarkan pendapat pakar di bidang ilmu yang diteliti Quota sampling: Pengambilan sampel dengan adanya penjatahan (quota) untuk setiap kelompok. Mirip stratified, berdasarkan proporsi ciri-ciri tertentu. Misal: dari 50 mahasiswa (20 putra, 30 putri) diambil 10 mahasiswa putra, 15 mahasiswa putri.
Alat Pengumpulan Data Beberapa alat pengumpulan data: wawancara observasi daftar pertanyaan (questionare) melalui pos, telepon, dll
Soal 1: A student is asked to estimate the mean height of all male students on campus. She decides to use the heights of members of the basketball team because they are conveniently printed in the game program. Identify the statistical population and the sample. Comment on the selection of the sample. How should a sample of males be selected?
Soal 2: Berdasarkan soal 1: Apakah tipe data yang diperoleh oleh siswa peneliti tersebut? Termasuk pada skala pengukuran apakah data tersebut?
Soal 3: Tentukan populasi bagi sampel berikut: Penghuni 200 rumah di Sleman dihubungi melalui telepon dan ditanya siapa calon bupati yang mereka sukai. Dua ratus pasang sepatu tenis jenis baru diuji, dan ternyata rata-rata umurnya 4 bulan.
Soal 4 Carilah suatu kasus penelitian di bidang komunikasi, kemudian analisislah: Populasi statistiknya Sampel Teknik sampling Alat untuk mengumpulkan sampel Jenis data yang diperoleh
Contoh: Penelitian tentang: efektifitas penggunaan media sosial untuk promosi suatu produk di kalangan mahasiswa; Populasi statistik: pengguna media sosial; sampel: pengguna sosial yang diteliti; Teknik sampling: multistage random sampling: 1. Menentukan kota; 2. Menentukan universitas; 3. Menentukan mahasiswa. Alat yang digunakan: kuisioner Data yang diperoleh: data kualitatif/kategorik