Operations Management William J. Stevenson Operations Management 8th edition OPERATIONS RESEARCH Enos
SEJARAH PENELITIAN OPERASIONAL SAP I OPERATIONAL RESEARCH JURUSAN MANAJEMEN UKI TORAJA
DEFINISI Morse dan kimball Churchman, Arkoff dan Arnoff riset operasi sebagai metode ilmiah (scientific method) yang memungkinkan para manajer mengambil keputusan mengenai kegiatan yang mereka tangani dengan dasar kuantitatif Churchman, Arkoff dan Arnoff riset operasi sebagai aplikasi metode-metode, teknik-taknik dan peralatan-peralatan ilmiah dalam menghadapi masalah-masalah yang timbul di dalam operasi perusahaan dengan tujuan ditemukannya pemecahan yang optimum masalah-masalah tersebut
Subagyo, Asri dan Handoko Miller dan M.K. Starr riset operasi sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ilmu pengetahuan, matematika, dan logika dalam kerangka pemecahan masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari, sehingga akhirnya permasalahan tersebut dapat dipecahkan secara optimal Subagyo, Asri dan Handoko riset operasi berkenaan dengan pengambilan keputusan optimal dalam penyusunan model dari sistem-sistem baik deterministik maupun probabilistik yang berasal dari kehidupan nyata
Sejarah Penelitian Operasional I. Pendahuluan Ilmu pengetahuan lahir secara bertahap 1910 : A.K. Erlang (Denmark) melakukan percobaan fluktuasi alat dial otomatis telepon, dasar teori antrian. 1914 : F.W. Lachester (Inggris) menuliskan hubungan teoritis keunggulan tenaga uap dibandingkan dengan tenaga manusia
McCloskey dan Trefethen memperkenalkan istilah Operations Research 1940 : P.M.S. Blacket memperkenalkan nama Penelitian Operasional di Inggris pada masang perang dunia II McCloskey dan Trefethen memperkenalkan istilah Operations Research 1942 : Penelitian Operasional diterapkan di A.S pada peralatan perang. Angkatan Udara: Operational Analysis, Angkatan Darat : Operations Research and Operations Evaluations
1950 : Riset Operasi mulai diterapkan pada bidang-bidang industri Setelah tahun 1950-an teori Riset Operasi didukung dengan penerapan Program Linier dan Aljabar Linier khususnya dalam hal alokasi, sampai berkembangnya cabang baru Riset Operasi yaitu PERT (Program Evaluation and Review Control)
Ciri-Ciri Operational Research Menguji hubungan fungsional suatu sistim secara keseluruhan Menggunakan pendekatan tim interdisipliner Menganut prosedur metode ilmiah Merintis persoalan-persoalan baru untuk dipelajari.
Menguji hubungan fungsional suatu sistim Sebuah sistem terdiri atas beberapa sub-sistem yang masing-masing memiliki tujuan spesifik. Tujuan tersebut sering bertentangan, tetapi secara keseluruhan harus mendukung tujuan utama keseluruhan organisasi. Pertentangan kebijakan antara sub-sistim dengan sub-sistim lainnya disebut persoalan tipe eksekutif karena 1) mencakup efektifitas organisasi secara keseluruhan, dan 2) mencakup pertentangan dari suatu satuan fungsi organisasi, pada saat yang bersamaan
Pendekatan Tim Sebuah masalah yang harus diselesaikan, biasanya merupakan hal yang kompleks dan harus ditinjau dari berbagai aspek. Diperlukan pengkajian secara terpadu dari berbagai disiplin ilmu yang mungkin terkait. Semakin banyak pendekatan yang digunakan, semakin rinci penyelesaian, hasil penelitian semakin tinggi ketelitiannya.
Menganut metode ilmiah Salah satu tujuan Penelitian Operasional adalah memberikan landasan ilmiah untuk menyelesaikan persoalan yang mencakup interaksi dari sub-sistim – sub-sistim untuk menentukan kepentingan yang terbaik bagi organisasi (sistem) secara keseluruhan.
Persoalan baru Kesimpulan akhir yang diperoleh sebagai hasil penelitian ilmiah, memungkinkan orang lain melanjutkan penelitian tersebut dengan sudut pandang yang berbeda. Masalah Proses Penyelesaian (Metode Ilmiah) Masalah Kesimpulan Masalah Masalah
Penelitian Operasional dan Penanggulangan Masalah Enam langkah dasar penanggulangan masalah: Merumuskan masalah Mengembangkan alternatif penyelesaian Membentuk model sebagai bentuk formal dari alternatif Menguji model dan alternatif peneyelesaian Membuat kontrol terhadap penyelesaian Implementasi dari penyelesaian yang dipilih
Merumuskan Masalah Dalam merumuskan masalah diperlukan pengamatan Penelitian Operasional menentukan faktor-faktor yang mengubah masalah; khususnya, variabel, kendala, dan hipotesis. Variabel : sesuatu yang harus ditentukan nilainya untuk menentukan keputusan. Kendala : batasan solusi persoalan, agar tidak perlu memperhitungkan variabel yang tidak terkait. Hipotesis : ditentukan terlebih dulu sebagai titik tolak perumusan masalah.
Mengembangkan alternatif penyelesaian Setiap permasalahan mungkin memeiliki beberapa alternatif penyelesaian. Pengembangan alternatif penyelesaian masalah merupakan formulasi beberapa hipotesis Pengembangan alternatif penyelesaian adalah kegiatan analisis data
Membentuk model sebagai bentuk formal dari alternatif penyelesaian masalah Pemodelan langkah penyelesaian alternatif biasanya berupa perumusan matematika Model matematika dapat diimplementasikan dengan keadaan yang sebenarnya. Model selalu dinyatakan dalam bentuk persamaan atau fungsi.
Menguji model dan alternatif penyelesaian masalah Perumusan matematis akan mempersempit ruang lingkup persoalan sehingga solusi dapat ditentukan secara optimum. Ada 2 prosedur yang dapat digunakan untuk menentukan solusi optimum: Cara Analitis : menggunakan deduksi matematika, seperti aljabar dan kalkulus. Cara Numerik : untuk perhitungan yang lebih kompleks dengan menggunakan program komputer.
Membuat kontrol terhadap penyelesaian masalah Sebuah solusi tetap (berlaku umum) jika variabelnya dapat mempertahankan hubungan antar variabel Kontrol (pengendalian)secara terus-menerus diperlukan untuk menentukan pada kondisi bagaimana harus terjadi perubahan solusi yang optimum.
Implementasi dari penyelesaian yang dipilih Jawab (solusi) yang telah teruji harus dapat diimplementasikan dalam sejumlah prosedur operasi, dan dapat dimengerti oleh orang-orang yang berkepentingan. Jika terjadi perubahan prosedur, harus diuraikan secara konkrit alasannya dan dampaknya.