PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI BERBASIS IFRS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
AKUNTANSI BIAYA Ia Kurnia
Advertisements

PENGANTAR AKUNTANSI II
SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
CONCEPTUAL FRAMEWORK.
PENERAPAN PSAK BERBASIS IFRS EFEKTIF SAMPAI DENGAN 2015
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI BERBASIS IFRS per 2016
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI BERBASIS IFRS per 2016
PSAK 1 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN REVISI 2013
PSAK 70 ASET DAN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI PENGAMPUNAN PAJAK
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI BERBASIS IFRS per 2016
PENGANTAR PSAK BERBASIS IFRS EFEKTIF TAHUN 2015
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI BERBASIS IFRS per 2016
PENERAPAN PSAK BERBASIS IFRS EFEKTIF TAHUN 2015
ED PSAK 71 INSTRUMEN KEUANGAN RINGKASAN PERUBAHAN
PSAK 1 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN REVISI 2013
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI BERBASIS IFRS 2015
PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan dan Pelaporan Keuangan
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERBASIS IFRS per 2016
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERBASIS IFRS per 2016
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI BERBASIS IFRS per 2015
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERBASIS IFRS per 2016
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI BERBASIS IFRS per 2015
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERBASIS IFRS per 2016
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI BERBASIS IFRS per JULI 2017
PSAK 70 ASET DAN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI PENGAMPUNAN PAJAK
PSAK 70 ASET DAN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI PENGAMPUNAN PAJAK
PERKEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI DI INDONEESIA
PENGANTAR PSAK BERBASIS IFRS EFEKTIF TAHUN 2015
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI BERBASIS IFRS per 2016
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERBASIS IFRS per 2016
PENERAPAN PSAK BERBASIS IFRS EFEKTIF TAHUN 2015
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI
ED PSAK 71 INSTRUMEN KEUANGAN RINGKASAN PERUBAHAN
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI BERBASIS IFRS per 2016
Presented by: Dwi Martani
PSAK 1 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAN PELAPORAN KEUANGAN
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI BERBASIS IFRS per JULI 2017
SAK ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK
PENGANTAR PSAK BERBASIS IFRS EFEKTIF TAHUN 2015
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI BERBASIS IFRS
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERBASIS IFRS per 2016
Perkenalkan… Mortigor Afrizal Purba,SE,MAk.
Riau, 15 Maret 2011 Dipresentasikan oleh: Dwi Martani
PSAK 1 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN REVISI 2013
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERBASIS IFRS per 2016
PSAK 70 ASET DAN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI PENGAMPUNAN PAJAK
PSAK 1 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN REVISI 2013
PSAK 1 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN REVISI 2013
ETAP DAN IFRS Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
PSAK 70 ASET DAN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI PENGAMPUNAN PAJAK
Konvergensi IFRS dan Perpajakan
PERKEMBANGAN PSAK sd 2017.
PERKEMBANGAN PSAK sd 2017.
PSAK 1 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN REVISI 2013
PERKEMBANGAN PSAK sd 2017.
PERKEMBANGAN PSAK sd 2017.
PERKEMBANGAN PSAK sd 2017.
AKUNTANSI PENYAJIAN INSTRUMEN KEUANGAN PSAK 60
PSAK 1 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN & PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS
Akuntansi Keuangan Menengah 1 Penyajian Laporan Keuangan
Silabus Akuntansi Keuangan Menengah
Silabus Akuntansi Keuangan Menengah
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI
Perkembangan Standar.
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI
OVERVIEW PSAK.
OVERVIEW PSAK.
Akuntansi Keuangan.
Akuntansi Keuangan.
Transcript presentasi:

PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI BERBASIS IFRS - 2015

Standar Akuntansi Agenda 1. 2. 3. Standar Akuntansi di Indonesia Perkembangan PSAK sd 2015 2. Overview PSAK 3. Standar Akuntansi

Standar Akuntansi Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan yang relevan dan reliable (representational faitfullness) Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun Memudahkan auditor dalam mengaudit Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda. Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing pengguna 1. On the topic, “Challenges Facing Financial Accounting,” what did the AICPA Special Committee on Financial Reporting suggest should be included in future financial statements? Non-financial Measurements (customer satisfaction indexes, backlog information, and reject rates on goods purchases). Forward-looking Information Soft Assets (a company’s know-how, market dominance, marketing setup, well-trained employees, and brand image). Timeliness (no real time financial information)

Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan, kinerja perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar pemakai. Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material” Laporan keuangan, Laporan Tahunan (Annual Reporting), Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple bottom line, Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang lebih ringkas dan menekankan pada EVA Laporan perusahaan 1. On the topic, “Challenges Facing Financial Accounting,” what did the AICPA Special Committee on Financial Reporting suggest should be included in future financial statements? Non-financial Measurements (customer satisfaction indexes, backlog information, and reject rates on goods purchases). Forward-looking Information Soft Assets (a company’s know-how, market dominance, marketing setup, well-trained employees, and brand image). Timeliness (no real time financial information)

Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah Standar Akuntansi Pemerintahan - SAP IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012, pada tahun 2013 dilakukan revisi beberapa standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang akan efektif pada tahun 2015. Pada tahun 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur SAK ETAP digunakan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan. DSAS telah mengeluarkan 10 PSAK Syariah

SAK ETAP SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik signifikan. ETAP adalah entitas yang: Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises. Lebih sederhana antara lain: Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas. Pajak menggunakan konsep pajak terutang bukan pajak tangguhan BPR sesuai aturan BI menggunakan SAK ETAP Diterbitkan tahun 2011

PSAK SYARIAH Basis transaksi Digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah baik entitas lembaga syariah maupun non lembaga syariah Pengembangan dengan model PSAK umum namun berbasis syariah dengan acuan fatwa MUI PSAK 100 – PSAK 110 Bank Syariah  PSAK Syariah + PSAK BPR Syariah  PSAK Syariah + SAK ETAP PSAK 101 Penyajian Laporan Keuangan Syariah PSAK 102 Akuntansi Murabahah (Revisi 2013) PSAK 103 Akuntansi Salam PSAK 104 Akuntansi Istishna PSAK 105 Akuntansi Mudharabah PSAK 106 Akuntansi Musyarakah PSAK 107 Akuntansi Ijarah PSAK 108 Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah PSAK 109 Akuntansi Zakat, Infaq dan Shadaqoh PSAK 110 Akuntansi Sukuk

SAP Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan, PP 24 tahun 2005  PP 71 tahun 2010 Standar disusun oleh Komite Akuntansi Pemerintahan kemudian ditetapkan dengan PP Diterapkan untuk entitas pemerintah dalam menyusun LKPP dan LKPD: instansi pemerintah pusat Instansi pemerintah daerah BLU dikonsolidasikan dengan LKP – menggunakan PSAP dan PSAK, BUMN (sbg investasi pemerintah)  menggunakan PSAK Entitas sektor publik selain pemerintah menggunakan PSAK 45 untuk pelaporan dan yang lain mengikuti PSAK / SAK ETAP.

KOMPONEN LK – PP 71/2010 Laporan Realisasi Anggaran Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL) Neraca Laporan Arus Kas Laporan Operasional Laporan Perubahan Ekuitas Catatan atas Laporan Keuangan

PSAK – IFRS BASED Wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas publik seperti: Emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi, dan BUMN. Dapat diterapkan oleh entitas lainya. Basis transaksi, bukan basis industri. Tujuan: memberikan informasi yang relevan bagi user laporan keuangan Indonesia melakukan adopsi penuh 1 Januari 2012 – tahap 1 Proses adopsi tahap kedua efektif 1 Januari 2015

PSAK – INDUSTRI – TIDAK BERLAKU LAGI PSAK 59 Perbankan Syariah PSAK 31 Perbankan PSAK 29 Pertambangan Minyak dan Gas PSAK 30 Pertambangan Umum PSAK 32 Kehutanan PSAK 35 akuntansi pendapatan Jasa Telekomunikasi PSAK 27 Akuntansi Koperasi PSAK 37 Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol PSAK 39 Kerjasama Operasi

IFRS Global Standard IFRS merupakan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku secara global Proses akuntansi merupakan proses umum yang terjadi pada setiap entitas sehingga penggunaan standar yang sama akan memudahkan pengguna dalam memahami laporan keuangan. Hasil dari pertemuan pemimpin negara G20 forum di Washington DC, 15 November 2008 : “Strengthening Transparency and Accountability” Pertemuan G20 di London, 2 April 2009 menghasilkan kesepakatan untuk Strengthening Financial Supervision and Regulation  “to call on the accounting standard setters to work urgently with supervisors and regulators to improve standards on valuation and provisioning and achieve a single set of high-quality global accounting standards.”

Manfaat IFRS Meningkatkan daya banding laporan keuangan. Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan. Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best practise”.

Karakteristik Standar ?? Principle Based : Judgment Dinamis Fair Value 1. On the topic, “Challenges Facing Financial Accounting,” what did the AICPA Special Committee on Financial Reporting suggest should be included in future financial statements? Non-financial Measurements (customer satisfaction indexes, backlog information, and reject rates on goods purchases). Forward-looking Information Soft Assets (a company’s know-how, market dominance, marketing setup, well-trained employees, and brand image). Timeliness (no real time financial information) Lebih banyak Pengungkapan

Karakteristik IFRS IFRS menggunakan “Principles Base “ : Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut. Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi. Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi. Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna.

“Judgment” IFRS = Principles Penerapan standard mengacu pada substansi ekonomi bukan bentuk hukumnya. Pemahaman underlying transaksi dan detail kontrak menjadi penting Pengajaran dengan menggunakan kasus Ilustrasi PT. ABC memiliki kontrak dengan PT. XYZ untuk membeli semua produk yang dihasilkan. Produknya khusus dan hanya dapat dijual kepada PT. ABC. Kontrak meliputi jangka waktu 30 tahun. Kontrak tersebut menjamin bahwa PT. ABC membeli jumlah minimum produk XYZ setiap tahun dengan harga yang telah ditentukan. Dari kontrak tersebut PT. B dapat memperoleh pengembalian modal dari investasi untuk memproduksi produk tersebut.

Dinamis IFRS membuka wawasan, bahwa mengajarkan akuntansi keuangan harus sesuai dengan standar bukan teks book. Awareness terhadap standar akuntansi meningkat Materi pengajaran harus dinamis mengikuti perkembangan standar. IFRS sering berubah Digunakan perusahaan banyak di negara sehingga kesulitan penerapan akan membuahkan kritik terhadap standar yang ada  perubahan Perubahan lingkungan usaha Contoh  instrumen keuangan, PSAK 50 (2006), PSAK 50 (2010), PSAK 50 (2013) Penyajian laporan keuangan PSAK 1 (2009), PSAK 1 (2013), PSAK 1 (2015).

Definisi Nilai Wajar nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. “...the price that would be received to sell an asset or transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.” IFRS 13 para 9 Tiga level nilai wajar Level 1 – harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik Level 2 - input selain harga kuotasian yang dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung Level 3 - input yang bukan berdasarkan harga pasar yang dapat diobservasi 8./9. September 2011

“Fair value” IAS 41 Agriculture Biological asset dinilai sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), baik pada pengakuan pertama maupun pada tanggal laporan Agriculture product dinilai nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), pada pengakuan pertama. both on initial recognition and at each balance sheet date Fair value menggunakan harga kuotasi jika tidak ada menggunakan harga wajar alternatif Perlu tidak mengajarkan perhitungan fair value Bagaimana menentukan estimasi arus kas, tingkat suku bunga Teknik valuasi Model opsi Judgment : produk serupa, transaksi terkini, biaya penjualan

Pengungkapan Lebih Banyak Ilustrasi laporan keuangan. Membaca dan membuat pengungkapan pengungkapan yang diinginkan oleh standar Judgment : apa yang perlu diungkapkan PSAK 60 – Instrumen keuangan Pengungkapan kualitatif : eksposure dan timbulnya risiko; tujuan, kebijakan dan proses pengelolaan risiko; perubahan dua hal tersebut. Pengungkapan kuantitatif: risiko kredit, aset keuangan yang melewati jatuh tempo/mengalami penurunan, agunan dan peningkatan kualitas kredit; risiko pasar; risiko likuiditas analisis sensitifitas; pengungkapan risiko pasar laiinnya.

IFRS - PSAK Pasca Konvergensi PSAK 2012 = IFRS (kecuali IFRS terbaru) Perbedaan IFRS dengan PSAK dijelaskan dalam Standar bagian depan. Substansi / konseptual Redaksional Tanggal efektif Secara gradual, IFRS sudah diterapkan mengikuti pemberlakuan PSAK yang bersangkutan. Setelah konvergensi IFRS  PSAK akan berkembang dinamis mengikuti IFRS

Sejarah Standar Akuntansi Efektif 1 Januari 2015 Pra PAI 1973 PAI Harmonisasi IAS 1994-2007 Konvergensi IFRS 2008-2012 Konvergensi IFRS 2012-2014 Konvergensi IFRS 2015 8 Desember 2008 Komitmen mendukung IFRS sebagai standar akuntansi keuangan global Adopsi IAS mulai PSAK 1994 Mempertahankan gap 1 tahun dengan IFRS

Perkembangan PSAK Efektif < 2013 PSAK Revisi PSAK 20 ISAK 15 PPSAK 2014-2015 4 PSAK 9 Revisi PSAK 4 ISAK (2014) 1 PPSAK (2014) Efektif 2016 8 Amandemen PSAK 9 Penyesuaian PSAK 1 ISAK IAS / IFRS dalam proses adopsi: IFRS 9 Financial Instruments IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers IFRS 16 Leases Diskusi IFRS IFRS 4 Insurance Contract Conceptual Framework – Reporting Entity

PSAK 2013 & 2014 NO IFRS STATUS 1 IFRS 10: Consolidated Financial Statements PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1 Jan 2015] 2 IFRS 11: Joint Arrangements PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015] 3 IFRS 12: Disclosure of Interests in Other Entities PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain [1 Jan 2015] 4 IFRS 13: Fair Value Measurement PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan 2015] 5 IFRIC 18: Transfer of Assets from Customers ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1 Jan 2014] 6 IFRIC 19: Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014] 7 IFRIC 20: Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mining ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka [1 Jan 2014]

PSAK 2013 & 2014 NO IFRS STATUS 1 IAS 1: Presentation of Financial Statements PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015] 2 IAS 19: Employee Benefits PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015] 3 IAS 27: Separate Financial Statements PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015] 4 IAS 28: Investments in Associates and Joint Ventures PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama [1 Jan 2015] 5 IAS 32: Financial Instruments: Presentation PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015] 6 IAS 36: Impairment of Assets PSAK 48: Penurunan Nilai Aset [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015] 7 IAS 39: Financial Instruments: Recognition and Measurement (IFRS 9 eff 2018 belum diadopsi) PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015] 8 IFRS 7: Financial Instruments: Disclosures PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015] 9 IAS 12: Income Tax PSAK 46: Pajak Penghasilan [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]

Perkembangan Setelah 1 Januari 2015 IFRS 9 Financial Instruments (efektif 1 Januari 2018) IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts (efektif 1 Januari 2016) IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers (efektif 1 Januari 2018) IFRS 16 Leases (efektif 1 Januari 2019) IFRS terbaru: Amandemen IFRS 4 Insurance Contracts Amandemen Conceptual Framework Penyesuaian IFRS lain Pembahasan IASB:

PSAK 2015 ISAK 30 Pungutan Amandemen PSAK 1 : Prakarsa Pengungkapan Amandemen IAS 1 Disclosure Initiative Amandemen PSAK 1 : Prakarsa Pengungkapan Amandemen IFRS 4 IAS 16 dan IAS 38 Amandemen PSAK 16 dan PSAK 19: Klarifikasi yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi Amandemen IAS 19 Defined Plans: Employee Contributions Amandemen PSAK 24: Program Manfaat Pasti Kontribusi Pekerja

PSAK 2015 PSAK 69 Agrikultur efektif 1 Jan 2018 ISAK 31 Interpretasi atas Ruang Lingkup Properti Investasi Amandemen PSAK 4 : Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri Amandemen PSAK 15, 65 dan 67 : Entitas Investasi Penerapan Pengecualian Konsolidasi Amandemen PSAK 66: Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalan Operasi Bersama Amandemen PSAK 16: Agrikultur Tanaman Produktif

AMANDEMEN PSAK 2015 Amandemen PSAK Tanggal Efektif Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan 1 Januari 2017 Amandemen PSAK 4:Laporan Keuangan Tersendiri tentangMetode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri 1 Januari 2016 Amandemen PSAK 15:Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentangEntitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi Amandemen PSAK 16:Aset Tetap tentangKlarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi Amandemen PSAK 16:Agrikultur: Tanaman Produktif 1 Januari 2018 Amandemen PSAK 19:Aset Takberwujudtentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

PENYESUAIAN PSAK 2015 Amandemen PSAK Tanggal Efektif Amandemen PSAK 24:Imbalan Kerja tentangProgram Imbalan Pasti: Iuran Pekerja 1 Januari 2016 Amandemen PSAK 65:Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi 1 Januari 2017 Amandemen PSAK 66:Pengaturan Bersamatentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama Amandemen PSAK 67:Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi PSAK 69 : Agrikultur

PENERBITAN ISAK 2015 ISAK Baru Tanggal Efektif ISAK 30: Pungutan Interpretasi atas PSAK 57:Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi yang mengklarifikasi akuntansi liabilitas untuk membayar pungutan, selain pajak penghasilan yang berada dalam ruang lingkup PSAK 46: Pajak Penghasilan serta denda lain atas pelanggaran perundang-undangan, kepada Pemerintah. 1 Januari 2016 ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi Interpretasi atas karakteristik bangunan dalam PSAK 13: Properti Investasi. Bangunan dalam definisi properti investasi mengacu pada struktur yang memiliki karakteristik fisik yang umumnya diasoasiasikan dengan suatu bangunan yang mengacu pada adanya dinding, lantai, dan atap yang melekat pada aset.

PENYESUAIAN PSAK 2015 Penyesuaian Tahunan 2015 merupakan hasil adopsi dari Annual Improvements cycle 2010 – 2012 dan Annual Improvements cycle 2011 – 2013. Penyesuaian Tahunan pada dasarnya merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit (narrow-scope) yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga tidak terdapat usulan prisip baru ataupun perubahan signifikan pada prinsip-prinsip yang telah ada. Penyesuaian PSAK Tanggal Efektif PSAK 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi 1 Januari 2016 PSAK 7 (Penyesuaian 2015):Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi PSAK 13 (Penyesuaian 2015): Properti Investasi PSAK 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap

PENYESUAIAN PSAK 2015 Penyesuaian PSAK Tanggal Efektif PSAK 19 (Penyesuaian 2015): Aset Takberwujud 1 Januari 2016 PSAK 22 (Penyesuaian 2015):Kombinasi Bisnis PSAK 25 (Penyesuaian 2015):Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan PSAK 53 (Penyesuaian 2015):Pembayaran Berbasis Saham PSAK 68 (Penyesuaian 2015):Pengukuran Nilai Wajar

IFRS 9 Financial Instrument Efektif 1 Januari 2018 boleh diterapkan lebih dahalu Dikeluarkan Juli 2014 Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan. Perubahan klasifikasi dibolehkan jika terjadi perubahan bisnis model Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan nilai aset keuangan Memperbaiki model akuntansi hedging

IFRS 9 Financial Instrument Financial instrument : Measured at amortized cost and measured at fair value. Fair value diklasifikasikan menjadi FVPL=fair value to profit and loss dan FVOCI=fair value to other comprehensive income. Debt instrument diklasifikasikan menjadi amortized cost jika memenuhi test bisnis model dan cash flow test: Business model test: The objective of the entity's business model is to hold the financial asset to collect the contractual cash flows (rather than to sell the instrument prior to its contractual maturity to realise its fair value changes). Cash flow characteristics test: The contractual terms of the financial asset give rise on specified dates to cash flows that are solely payments of principal and interest on the principal amount outstanding.

IFRS 9 DEBT INVESTMENTS Debt investments are characterized by contractual payments on specified dates of principal and interest on the principal amount outstanding. Companies measure debt investments at amortized cost or fair value.

IFRS 9

IFRS 9

IFRS 14 Revenue Recognition Joint project between IASB and FASB, Establishes a single, comprehensive framework for revenue recognition. To be applied consistently across transactions, industries and capital markets, and will improve comparability in the ‘top line’ IFRS yang tidak berlaku akibat IFRS 15: IAS 11 Construction contracts, IAS 18 Revenue, IFRIC 13 Customer Loyalty Programmes, IFRIC 15 Agreements for the Construction of Real Estate, IFRIC 18 Transfers of Assets from Customers, SIC-31 Revenue - Barter Transactions Involving Advertising Services. A contract with a customer will be within the scope of IFRS 15 if all the following conditions are met: [IFRS 15:9] the contract has been approved by the parties to the contract; each party’s rights in relation to the goods or services to be transferred can be identified; the payment terms for the goods or services to be transferred can be identified; the contract has commercial substance; and it is probable that the consideration to which the entity is entitled to in exchange for the goods or services will be collected

IFRS 14 Revenue Recognition The framework five steps Identify the contract(s) with the customer Identify the performance obligations in the contract Determine the transaction price Allocate the transaction price Recognise revenue when a performance obligation is satisfied

IFRS 16 Leases Efektif 1 Januari 2019 boleh diterapkan lebih dahalu Dikeluarkan Juli 2015 Sewa yang lebih dari satu tahun diakui sebagai aset dan liabilitas Aset / / Right of Use Aset = nilai kini dari pembayaran sewa, disajikan sebagai line tersendiri dalam posisi keuangan Tambahan pengungkapan dalam posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif

IFRS – ED Conceptual Framework CHAPTER 1—THE OBJECTIVE OF GENERAL PURPOSE FINANCIAL REPORTING Fundamental: relevance & representation faithfulness Enhancing: comparability, verifiability, timelines, understandability CHAPTER 2—QUALITATIVE CHARACTERISTICS OF USEFUL FINANCIAL INFORMATION CHAPTER 3—FINANCIAL STATEMENTS AND THE REPORTING ENTITY Asset, liability, equity, income and expense CHAPTER 4—THE ELEMENTS OF FINANCIAL STATEMENTS Historical, current value, fair value, value in used & fulfilment value CHAPTER 6—MEASUREMENT CHAPTER 7—PRESENTATION AND DISCLOSURE CHAPTER 8—CONCEPTS OF CAPITAL AND CAPITAL MAINTENANCE

STRATEGI PENERAPAN

Strategi Implementasi Antisipasi Rencana implementasi jika perubahan standar relevan / berpengaruh material terhadap laporan keuangan entitas Implementasi penerapan standar baru Monitoring hasil implementasi

Antisipasi Update perkembangan standar baik PSAK maupun IFRS Satu orang / unit yang bertanggung jawab untuk mempelajari standar baru Website IAI – Exposure draft Website IASB Website KAP besar : IAI Plus Auditor Sumber referensi : Apakah berpengaruh atas Laporan keuangan entitas  item yang berpengaruh dan materialitas pengaruhnya Apakah berpengaruh terhadap prosedur dan bisnis proses Apakah berpengaruh terhadap pajak yang dibayarkan Antisipasi perubahan tersebut dalam penyusunan RKAP Rencana penerapan Mempelajari relevansi standar

Rencana Implementasi Sosialisasi pada top level jika perubahan tersebut berpengaruh sangat material Pendidikan dan latihan pada staf yang terdampak langsung – detil dan termasuk aspek teknis bagaimana perubahan tersebut berpengaruh terhadap pencatatan yang saat ini dilakukan Desain perubahan SOP, dokumentasi, tambahan data jika perubahan tersebut berpengaruh terhadap SOP Menghitung dampak perpajakan dan memilih strategi yang dilakukan. Memperhitungkan dampak perubahan pada RKAP perusahaan Menyusun penyajian kembali laporan keuangan jika penerapan standar retroaktif Mengungkapkan standar baru yang relevan dan dampaknya dalam laporan keuangan Konsultasikan dengan asosiasi industri sehingga penerapan seragam dalam industri

Implementasi Penyajian kembali laporan keuangan dengan standar baru jika perubahan penerapannya secara retrospektif – masukkan skope audit saat menyusun laporan keuangan tahun tersebut. Penyajian laporan keuangan dimulai pada laporan keuangan Interim pertama Pastikan perubahan SOP, data tersedia untuk penyusunan laporan keuangan, auditor memahami perubahan standar – KAAK audit Perhitungan pajak akibat perubahan standar – mempertahankan aturan lama konsekuensinya terdapat perbedaan akuntansi dan pajak

Perubahan Standar dalam Pajak Perhitungan pajak berbeda dengan akuntansi jika dikatakan berbeda dalam peraturan perpajakan. Perubahan standar tidak diatur dalam peraturan perpajakan sehingga implisit mengikuti pengaturan akuntansi. Perubahan standar penerapannya secara retrospektif sehingga berdampak pada laporan keuangan periode sebelumnya  saldo laba. Bagaimana jika dampak tersebut berdampak pada pengakuan beban atau pendapatan pada masa lalu – beberapa opsi yang mungkin Perubahan dilaporkan dalam SPT tahun perubahan - perbedaan akuntansi dan pajak hanya pada tahun perubahan Perubahan dilaporkan dengan mengkoreksi laporan keuangan tahun sebelumnya, diajukan koreksi SPT tahun sebelumnya – berisiko diperiksa Perhitungan pajak tidak mengikuti perubahan standar dan mempertahankan penerapan standar yang lama – perbedaan akuntansi dan pajak dalam beberapa tahun ke depan

Monitoring Implementasi Benchmarking pelaporan entitas lain untuk memastikan penerapan sudah sesuai best practice – sarankan perbaikan Pastikan SOP dan dokumentasi berjalan dengan baik, evaluasi jika diperlukan lakukan perbaikan. Monitoring implikasi perpajakan - potensi pemeriksaan oleh DJP

martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com TERIMA KASIH Dwi Martani 081318227080 martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com http://staff.blog.ui.ac.id/martani/