Dr Djoni Darmadjaja,SpB,FinaCS,MARS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Manajemen Rumah Sakit Dan Patient Safety
Advertisements

Standar Akreditasi Rumah Sakit KARS
Center for Health Administration and Policy Studies FKM UI
Rantai efek peningkatan mutu pelayanan kesehatan
PENGORGANISASI BIDANG KEPERAWATAN
MANAJEMEN REKAM MEDIS KELOMPOK 3 Lia Hermawati
Pertemuan 1 Manlog RS Organisasi &Manajemen RS Suatu pengantar
Evidence Based Medicine
TANGGUNG JAWAB TENAGA KESEHATAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
CHARINA AMELIA, Efektivitas Permainan Ular tangga Untuk Meningkatkan Pengetahuan Tentang Bahaya Merokok Pada Siswa Kelas VII dan VIII SMP Maarif.
Analisis masalah mutu pada sistem mikro aims of patient and community experience  Safety  Effectiveness  Patient centeredness  Timeliness.
Patien Savety Yayah Karyanah, BSc, MM.
International Patient Safety Goals
KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN LAIN.
PENGANTAR AKREDITASI.
PASIEN SAFTY Winarni, S. Kep., Ns. MKM.
PERAN IAI DALAM RANGKA PENINGKATAN PROFESIONALISME APOTEKER
QA DAN PERFORMANCE IMPROVEMENT
WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB TIM
ANALISA KESELAMATAN KERJA
Akreditasi Definisi Depkes Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu
Pert. 16. Menyimak lingkungan IS/IT saat ini
Metode LEAN di URM.
Mengapa ini Perlu Dilakukan?
Akreditasi rumah sakit & mutu
Oleh : Faik Agiwahyuanto, S.Kep., M.Kes
RUMAH SAKIT.
KEBIJAKAN DAN STARTEGI DEPKES
Keperawatan Medikal-Bedah
PENDEKATAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT UNTUK MEMPERBAIKI/ MENINGKATKAN
Standar Akreditasi Pertemuan 8.
TANTANGAN PROFESI DOKTER ( IDI ) ERA SAAT INI DAN KE DEPAN
PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA (PPK) 7 STANDAR, 28 ELEMEN PENILAIAN KARS.
MANAJEMEN RISIKO RUMAH SAKIT
Akreditasi Definisi Depkes Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu
Lembaga-lembaga derma bukan merupakan organisasi yang bertujuan mencari keuntungan, maka rumah sakit tidak dapat dipertanggung jawabkan atas perbuatan-perbuatan.
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT (SNARS) EDISI 1
ROOT CAUSE ANALYSIS.
UPAYA MEMPERTAHANKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PADA RS YANG TELAH TERAKREDITASI DR.Dr.Sutoto,M.Kes.
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)
INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP)
PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH (PAB)
INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)
KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF (KKS)
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)
MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN PA LIATIF
STANDARKETERANGANELEMENTELUSURSTATUS ADA/BELUM TL/PICTARGET WAKTU ARK. 1  Rumah sakit menetapkan regulasi tentang penerimaan pasien  Ada regulasi untuk.
Evidence-Based Medicine Prof. Carl Heneghan Director CEBM University of Oxford.
PERAN KARS DAN PROFESI KESEHATAN DI INDONESIA
INTRODUCTION FARMASI KLINIK
Masa awal (1995 – 2009) Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) di Indonesia adalah lembaga independen, sebuah organisasi not for profit yang berkomitmen.
Materi (11) MK SIK Kesmas-smt 3
Manajemen K3 dr. Elfizon Amir, SpPD, Finasim. Manajemen risiko pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi, menilai dan menyusun prioritas risiko,  tujuan.
Patient Safety dan Perilaku pemberi layanan untuk mencapai pelayanan yang paripurna Dr. Anas Makhfud, Sp.An.
THE INFORMATION ABOUT HEALTH INSURANCE IN AUSTRALIA.
Abriloka Vidu Nugroho, AMK, S.Kep, M.Kes. 80 an Pekerja Kesehatan 90 an Tenaga Keperawatan 2000 Profesi Perawat Abriloka Vidu Nugroho, AMK, S.Kep, M.Kes.
Sri Iwaningsih, SKM, MARS
PENETAPAN AREA PRIORITAS KOMITE PMKP TAHUN APRIL Staf RS & sumber daya terbatas Tidak semua proses di RS dapat diukur dan diperbaiki.
Manajemen Risiko Klinis Dalam Standar Akreditasi RS
Konsep Dasar dan Manfaat Clinical Pathways
Manajemen Data Kesehatan Lingkungan S1 - Kesling
INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP) STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1 EFEKTIF TANGGAL 1 JANUARI 2018.
GAMBARAN UMUM Untuk mencapai misi dan memenuhi kebutuhan pasien, suatu rumah sakit membutuhkan orang-orang yang terampil dan memenuhi kualifikasi staf.
Manajemen Data Kesehatan (3) S1 - Kesmas
Career ladder Development System in Nursing Management Kumiko Igarashi, RN, Ph.D Chief Advisor / Expert in Nursing Administration The project for enhancement.
PATIENT SAFETY Emmelia Astika Fitri Damayanti, Ns., M.Kep.
CLINICAL GOVERNANCE. DEFINISI CLINICAL GOVERNANCE : 1)kegiatan yang merupakan mekanisme ampuh, baru dan terpadu untuk menjamin terlaksananya pelayanan.
Transcript presentasi:

Dr Djoni Darmadjaja,SpB,FinaCS,MARS SESI EDUKASI Dr Djoni Darmadjaja,SpB,FinaCS,MARS

SUPERVISI KLINIS Sebagai upaya menjamin patient safety TIM SURVEI SIMULASI

KENAPA PERLU SUPERVISI KLINIS ? Pada proses asuhan medis yang dilaksanakan oleh DPJP dan dibantu oleh Staf Medis lain: Residen, Dokter Ruangan dsb, maka diperlukan supervisi klinis medis untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap asuhan pelayanan klinis yang dilaksanakan. Supervisi sangat diperlukan untuk memastikan asuhan pasien aman dan memastikan bahwa koordinasi dan kerjasama tim yang baik adalah pengalaman belajar bagi para profesional pemberi asuhan; serta bahwa pelayanan telah diberikan dengan cara yang efektif. DJONI DARMADJAJA

KENAPA PERLU SUPERVISI KLINIS ? Diperlukan tingkat pengawasan yang konsisten dengan tingkat pelatihan dan tingkat kompetensi para staf medis yang membantu asuhan medis. Seluruh staf medis yang terlibat dalam asuhan medis memahami proses supervisi klinis: siapa supervisor dan frekuensi supervisinya termasuk penandatanganan harian dari semua catatan dan perintah, penandatanganan rencana asuhan dan kemajuan catatan harian, atau membuat entri terpisah dalam catatan pasien. Demikian juga, jelas tentang bagaimana bukti pengawasan yang didokumentasikan, termasuk frekuensi dan lokasi dokumentasi RS harus menetapkan kebijakan tentang tingkatan supervisi masing-masing Staf medis residen DJONI DARMADJAJA

(Nico A Lumenta & Adib A Yahya, 2012) Standar Pelayanan Pasien : Tujuan utama pelayanan kes RS adalah pelayanan pasien…. PATIENT- CENTRED CARE HOSPITAL RISK MANAGEMENT 24 2 Payung & 4 Pilar (PELAYANAN Fokus PASIEN) Konsep Filosofis Asuhan pasien (Patient care) Etik “Safety is a fundamental principle of patient care and a critical component of Quality Management.” (World Alliance for Patient Safety, Forward Programme, WHO, 2004) 4 Fondasi Asuhan pasien Kebutuhan Pasien Mutu Patient Safety Procedures were laid down for documenting hospitalisation for other illnesses whether cardiac or non-cardiac, and for events requiring the stopping of trial medication. Procedures were also defined for cases of worsening heart failure or renal function. For the former, sequential options included increasing the dose of diuretics, decreasing or discontinuing calcium channel blockers, adjustment of the digoxin dose, increasing the dose of other non-ACE inhibitor vasodilators and increasing the background lisinopril dose from 2.5 to 5 mg. For the latter, decreasing or discontinuing diuretics or calcium channel blockers or non-ACE inhibitor vasodilators was considered together with a decrease in background lisinopril therapy. Detailed procedures also existed for the starting and stopping of trial medication following an acute myocardial infarction. A listing of allowed and disallowed concomitant medication was provided and the procedure for recording serious adverse events was detailed. Asuhan Medis Asuhan Keperawatan Asuhan Gizi Asuhan Farmasi EBM VBM Evidence Based Medicine Value Based Medicine (Nico A Lumenta & Adib A Yahya, 2012)

Interprofessionality Sisi Prof. Pemberi Asuhan Interprofessionality Interprofessional Collaboration (IPC) When multiple health workers from different professional backgrounds work together with patients, families, carers, and communities to deliver the highest quality of care Interprofessional Education (IPE) When students from two or more professions learn about, from and with each other to enable effective collaboration and improve health outcomes The World Health Organization recognizes interprofessional collaboration in education and practice as an innovative strategy that will play an important role in mitigating the global health crisis. We know that interprofessional collaboration is key to providing the best in patient care. (Framework for Action on Interprofessional Education & Collaborative Practice, WHO, 2010)

(Framework for Action on Interprofessional Education & Collaborative Practice, WHO, 2010) KARS Dr.Nico Lumenta

INSTITUTIONAL SUPPORT MECHANISMS WORKING CULTURE MECHANISMS ENVIRONMENTAL MECHANISMS KARS Examples of mechanisms that shape collaboration at the practice level

BAGAIMANA MENGATUR SUPERVISI KLINIS ? RS memiliki prosedur mengidentifikasi dan memonitor keseragaman proses supervisi klinis, monitoring dan evaluasi pelayanan asuhan klinis . Apabila supervisi klinis tidak dilaksanakan dengan baik maka akan menimbulkan potensi untuk terjadinya kejadian yang tidak diharapkan pada rumah sakit. Supervisi dan umpan balik yang dihasilkan penting untuk mengakuisisi dan mengembangkan keterampilan klinis dan profesionalisme seluruh staf medis yang terlibat dalam asuhan medis. Supervisi dilakukan secara bertahap meningkatkan otoritas dan kemandirian, pengawasan dan umpan balik . DJONI DARMADJAJA

TIDAK BOLEH MENGORBANKAN KESELAMATAN PASIEN PROSES PENDIDIKAN

terima kasih .. DJONI DARMADJAJA