Pertemuan 19 Polar plot dan Nyquist plot

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Advertisements

Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan s” 2.
METODE TEMPAT KEDUDUKAN AKAR (ROOT LOCUS)
ANALISIS TANGGAP TRANSIEN
Widita Kurniasari Universitas Trunojoyo
RELASI & FUNGSI Widita Kurniasari.
BAB VI Metode Root Locus
Transformasi geometri.  Pemindahan objek (titik, garis, bidang datar) pada bidang.  Perubahan yang (mungkin) terjadi: Kedudukan / letak Arah Ukuran.
mengenai stabilitas, dengan bagian-bagian sebagai berikut :
Apakah Bilangan Kompleks itu ?
Pendahuluan Dalam pembahasan yang lalu, kita telah memperkenalkan root locus yaitu suatu metode yang menganalisis performansi lup tertutup suatu sistem.
Pertemuan Cahaya Pembiasan dan Dasar-Dasar Optik Geometri
Pertemuan 7- 8 Response Sistem Pengaturan
Matakuliah : H0072/Elektronika Terpadu Tahun : 2006 Versi : 1
Pertemuan 3 Mencari Titik Berat Penampang Majemuk
Polar plot dan Nyquist plot Pertemuan ke 9
Pertemuan 13 Kestabilan Sistem
Pertemuan Analisis dengan Bode Diagram
Pertemuan Tempat Kedudukan Akar(Root Locus Analysis)
Pertemuan Analisis dan Desain sistem pengaturan
Pertemuan 8 ACTIVE FILTER
Pertemuan Model Persamaan Ruang Keadaan
Kestabilan Analisa Respon Sistem.
Mengambar kurva fungsi linier Pertemuan 4
Fungsi Eksponensial Pertemuan 11 Matakuliah: J0174/Matematika I Tahun: 2008.
Pertemuan 5-6 Transformasi Laplace Balik dan Grafik Aliran Sinyal
1 Pertemuan 25 Mathrix laboratory Matakuliah: S0114 / Rekayasa Struktur Tahun: 2006 Versi: 1.
Matakuliah : R0262/Matematika Tahun : September 2005 Versi : 1/1
KONSEP FASOR DAN PENERAPANNYA
Root Locus (Lanjutan) Dasar Sistem Kontrol, Kuliah 9.
Apakah Bilangan Kompleks itu ?
CONTROL SYSTEM ENGINEERING (Dasar Sistem Kontrol)
Pertemuan 22 Inflasi Matakuliah : J 0034/Ekonomi Makro Tahun : 2005
CONTROL SYSTEM ENGINEERING (Dasar Sistem Kontrol)
CONTROL SYSTEM ENGINEERING (Dasar Sistem Kontrol)
(Basic Control System)
CONTROL SYSTEM ENGINEERING (Dasar Sistem Kontrol)
Apakah Bilangan Kompleks itu ?
KONSEP FASOR DAN PENERAPANNYA
Pertemuan 01 Pengantar Teori Fungsi
Matematika Dasar 3 “Trigonometri”
Response Sistem Pengaturan Pertemuan 4
Reduksi Beberapa Subsistem
Pendahuluan Dalam pembahasan yang lalu kita telah menyelesaikan pelajaran kita mengenai root locus dan analisis dan disain sistem kontrol dengan berbasiskan.
Metode lokasi akar-akar (Root locus method)
Representasi sistem, model, dan transformasi Laplace Pertemuan 2
Pertemuan 8 Anatomi Bangunan 2
Karakteristik Sistem Pengaturan Pertemuan 6
Matakuliah : R0262/Matematika Tahun : September 2005 Versi : 1/1
BILANGAN KOMPLEKS Tujuan : Memahami Operasi Bilangan Kompleks.
Pertemuan 17 Tegangan Lentur dengan Gaya Normal yang bekerja Sentris
Pertemuan 10 ANALISA GAYA PADA KERANGKA BATANG
Pertemuan 8 Realisasi digital controller dan kompensator digital
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-8
BAB VII Metode Respons Frekuensi
Matakuliah : K0074/Kalkulus III Tahun : 2005 Versi : 1/0
Pertemuan 4 Kemampuan penuangan ide dalam gambar/grafis
Model Persamaan Ruang Keadaan Pertemuan 12
Matakuliah : S0024/Mekanika Bahan Tahun : September 2005 Versi : 1/1
Matakuliah : R0262/Matematika Tahun : September 2005 Versi : 1/1
Pendahuluan Dalam pembahasan yang lalu kita telah menyelesaikan pelajaran kita mengenai root locus dan analisis dan disain sistem kontrol dengan berbasiskan.
Root Locus (Ringkasan)
Pertemuan 6 DIferensial
MATERI PEMBELAJARAN FASOR (kelas XII SMA)
Matakuliah : R0124 / Teknik Komunikasi Arsitektur
Metode Respons Frekuensi
Koordinat Polar Dalam beberapa hal, lebih mudah mencari lokasi/posisi suatu titik dengan menggunakan koordinat polar. Koordinat polar menunjukkan posisi.
Peta Konsep. Peta Konsep B. Transformasi pada Garis dan Kurva.
Pengertian Notasi Akar dan Pangkat Daerah Buka
Integral Bergantung Lintasan
Transcript presentasi:

Pertemuan 19 Polar plot dan Nyquist plot Matakuliah : H0134 / Sistem Pengaturan Dasar Tahun : 2005 Versi : <<versi/revisi>> Pertemuan 19 Polar plot dan Nyquist plot

Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : menggunakan proses analisis dalam domain frekuensi dan dapat menunjukkan aplikasi Nyquist plot untuk analisa sistem dinamik

Outline Materi Polar Plot Magnitude dan sudut fasa Tanggapan frekuensi dari nol s.d tak berhingga Contoh analisis magnitude dan fasa terhadap perubahan frekuensi analisis Nyquist plot: Nyquist path Membangun kurva Nyquist Kriteria kestabilan Nyquist Gain margin, Phase margin Gain crossover frequency Phase crossover frequency Ilustrasi penerapan Nyquist Plot untuk sistem orde 2 dan orde 3

ANALISIS NYQUIST Metoda Respons Frekuensi Analisis Nyquist adalah metoda respons frekuensi untuk menentukan stabilitas absolut dan relatif dari sistem pengaturan lup tertutup dari fungsi alih lup terbuka GH(s). Respons frekuensi mempunyai arti respons steady state dari suatu sistem terhadap input sinusoidal. Kestabilan sistem lup tertutup diperoleh dari fungsi alih lup terbuka.

Kestabilan absolut Sistem stabil Sistem tidak stabil Kestabilan relatif Seberapa stabil Seberapa tidak stabil POLAR PLOT Didalam wawasan frekuensi ( frequency domain ), s dapat digantikan dengan j , sehingga GH(s) dapat dinyatakan sbb : Bentuk Polar GH(j) = |GH(j)|  ()

Bentuk Euler GH(j) = |GH(j)| e+j GH(j) = |GH(j)| [cos ()+ j sin ()] Bentuk Rectangular ( kompleks ) GH(j) = Re GH(j) + j Im GH(j) Kedua polar plot diatas adalah identik hanya sistem koordinatnya yang berbeda.

Contoh 1 : Buatlah polar plot dari fungsi alih lup terbuka Gantikan s dengan j. Dengan nilai  positip yang lain akan diperoleh T.K berbentuk setengah lingkaran dan untuk - <  < 0 diperoleh bayangan cermin dari setengah lingkaran yang bawah.

Nyquist Path Nyquist path adalah garis tertutup ( contour ) pada bidang s yang mengelilingi / melingkungi seluruh bidang di sebelah kanan sumbu khayal ( imaginair ). Nyquist Path tidak melalui kutub ( pole )

Nyquist Path , melingkupi bidang sebelah kanan sumbu imajiner menghindari kutub ( pole ) di sumbu imajiner Persamaan-persamaan pada lintasan ab : s = j 0<<o bc : -900900 cd : s = j o  def : 900-900

fg : s = j - -o gh : -900900 hi : s = j -o  0 ija : -900900 Nyquist Stability Plot Pemetaan ( mapping ) dari Nyquist path ke bidang GH(s). Merupakan polar plot dengan sumbunya diganti menjadi riil dan imajiner dari GH(s).

Contoh 2 : Buatlah Nyquist stability plot dari GH(s) tidak mempunyai pole di origin dan di sumbu j, maka lintasan Nyquistnya seperti di bawah ini. Lintasan ad : s = j 0 <  < 

Jika GH(j) digambarkan akan menghasilkan plot seperti dibawah ini. Garis tebal menunjukkan lintasan ad dengan 0<< dan garis putus-putus untuk lintasan fa dengan -<< 0.

Lintasan def di tak terhingga pada Nyquist path dipetakan ke bidang GH(s) sbb : dengan +900    -900 Sama dengan polar plot contoh 1 dengan sumbu diganti

Contoh 3 : Buatlah Nyquist Plot dari fungsi alih lup terbuka di bawah ini. Jawab : ada 1 pole di origin maka Nyquist Pathnya sbb : Lintasan ad : s = j 0 

Dari hasil diatas dapat dilihat : Jika  naik dari 0   , maka : |GH| turun dari   0 Fasa turun dari –90o  -180o Karena itu Nyquist Plot tidak memotong sumbu riil positip. Gambar ( a ) merupakan Nyquist Plot dari Nyquist path ad ( lintasan ad ).

Lintasan fi merupakan bayangan cermin dari lintasan ad Lintasan fi merupakan bayangan cermin dari lintasan ad. Titik d’ dan f’ bertemu di origin dan merupakan titik di tak terhingga pada Nyquist path sehingga e’ terletak di origin. Jadi origin merupakan bayangan dari lintasan def pada Nyquist path.

Di titik a dan i lintasan berbelok 900, maka gambar di titik a’ dan i’ juga demikian akan berbelok 90o kekanan. Titik a’ dan i’ adalah titik di tak terhingga dan Nyquist plot adalah contour yang tertutup, maka a’ dan i’ di hubungkan dengan setengah lingkaran.