pengendalian kualitas dalam proses. MODUL 8. PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 1. Tujuan Instruksional Khusus Diharapkan mahasiswa dapat pengenal dan memahami konsep pengendalian kualitas, pengendalian kualitas secara statistik dan penggunaan grafik pengendalian kualitas dalam proses. 2. Daftar Materi Pembahasan 2.1. 2.2. 2.3. Pengendalian Kualitas Pengendalian Kualitas Secara Statistik Grafik Pengendalian Kualitas Dalam Proses 3. Pembahasan 2.1. P engendalian Kualitas Pengendalian Kualitas adalah suatu sistem pengawasan, analisa dan tindakan yang dilakukan terhadap suatu proses pembuatan barang (produk). Sedangkan kualitas adalah derajat kepuasan atau kesempurnaan atau kesesuaian dengan tujuan penggunaannya. Jadi kualitas merupakan jembatan kamunikasi antara konsumen dan produsen. Pengendalian kualitas bersifat merencanakan, membina, memberi pelayanan terhadap produk sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Tugas pengendalian kualitas dalam pabrik : 1. Menentukan standar bagi produk yamg akan dibuat 2. Menilai atas sesuai atau tidaknya barang yang dibuat dengan standar yang ditentukan 3. Mengadakan tindakan, jika standar tersebut tidak terpenuhi 4. Merencanakan perbaikan, serta pembinaan yang terus menerus untuk menilai standar yang telah ditetapkan. http://www.mercubuana.ac.id
8 Dimensi Mutu Garvin (1987) 1. Performance (Kinerja). The operating characteristics of the product (e.g. acceleration of a car). 2. Feature (istimewa). Secondary characteristics that supplement the product’s operating characteristics (e.g. air conditioning in a car). 3. Reliability (Kehandalan). The anticipated failure rate of the product. ( e.g. length of time to the failure of a car’s starter ). 4. Conformance (Kesesuaian). The lack defects in the product when delivered ( e.g. fitting of the trunk, hood, and doors of the car when delivered ). 5. Durability (Daya tahan). The useful life of the product ( e.g. number of years before a car deteriorates to the point where it could no longer be repaired ). 6. Serviceability (Pelayanan). The ability to obtain satisfactory repair (e.g. availability of engine parts and ease of installation of these parts). 7. Aesthetics (Estetis). The customer’s feelings about the appearance of the product (e.g. how the customer views the styling of the car). 8. Perceived quality (Rasa). The customer’s overall feeling about the product (e.g. subjective judgment of the customer as to which is the best car). 2.2. Pengendalian Kualitas Secara Statistik Pengendalian kualitas secara statistik (statistical qualitiy control) adalah alat yang sangat berguna dalam membuat produk sesuai dengan spesifikasi sejak dari awal proses hingga akhir proses. Dalam banyak proses produksi, akan selalu ada gangguan yang dapat timbul secara tidak terduga. Apabila gangguan tidak terduga dari proses ini relatif kecil biasanya dipandang sebagai gangguan yang masih dapat diterima atau masih dalam batas toleransi. Apabila gangguan proses ini relatif besar atau secara kumulatif cukup besar dikatakan tingkat gangguan yang tidak dapat diterima. Gangguan proses kadang-kadang dapat timbul dari tiga sumber, yaitu mesin yang dipasang tidak wajar, kesalahan operator (human error), dan bahan baku yang rusak atau tidak sesuai standar. Akibat dari gangguan tersebut menyebabkan proses produksi tidak dalam keadaan terkendali dan produk yang dihasilkan tidak dapat diterima. Pengendalian kualitas secara statistik bertujuan untuk menyelidiki dengan cepat sebab-sebab terjadinya kesalahan dan http://www.mercubuana.ac.id
merupakan hasil rata-rata, maka ada (n-m)/2 hasil yang lebih kecil dari rata- rata dan ada (n-m)/2 juga hasil yang lebih dari rata-rata. Deviasi Standar = Akar pangkat dua dari(jumlah seluruh kuadrat dari selisih setiap data dengan harga rata-ratanya). Kuadrat dari deviasi standar disebut variance. 2.3. Grafik Pengendalian Kualitas Dalam Proses Metode Statistik untuk mengendalikan mutu dikenal dengan suatu peta atau diagram yang disebut Diagram Kendali atau Peta Kendali (Control Chart). Peta Kendali adalah suatu diagram yang menjelaskan proses yang terjadi di dalam hasil observasi data-data yang diteliti. Bentuk dasar pengendalian kualitas statistik ditunjukkan oleh grafik yang membuat garis tengah ( central line = CL ) yang merupakan nilai rata-rata karakteristik kualitas yang berkaitan dengan keadaan terkontrol. Sedangkan dua garis mendatar yang lain dinamakan batas pengendalian atas ( upper control limit = UCL ) dan batas pengndalian bawah ( lower control limit = LCL ). Jika semua proses terkendali maka hampir semua titik-titik sempel akan berada diantara kedua garis UCL dan LCL. Hal ini berarti proses dianggap dalam keadaan terkendali, dan tidak perlu diadakan tindakkan apa pun dari proses tersebut. Tetapi, satu titik sempel terletak di luar garis UCL dan LCL diinterprestasikan bahwa proses berada di luar kendali dan diperlukan tindakkan penyelidikan dan perbaikan untuk menghilangkan penyebab terjadinya penyimpangan tersebut. Gambar 8-1 berikut ini menunjukkan grafik pengendalian karakteristik kualitas yang diukur dari sempel. Grafik tersebut menunjukkan bahwa terdapat 12 titik sempel yang berada di bawah CL tetapi masih di atas LCL dan 6 titik sempel berada di atas CL tetapi masih di bawah UCL. http://www.mercubuana.ac.id X UCL