ANALISA USAHA TANI 2016 Disampaikan pada evaluwasi gerakan jarwo Di BPP Kubutambahan (oleh : I Made Carma)
PERKENALAN Nama : I MADE CARMA,SP TTL : BILA TUA, 31 DESEMBER 1964 No. HP : 081338797398 Instansi DISTANNAK KAB.BULELENG Unit Kerja : PEMKAB BULELENG
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Setelah selesai pembelajaran ini peserta mampu melakukan analisa usaha Agribisnis Padi dengan baik dan benar
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah selesai pembelajaran ini peserta mampu : Memahami karakteristik dan jenis tenaga kerja serta mampu menghitung efisisensi tenaga kerja dan efisiensi usahatani padi Memahami konsep modal peralatan dalam usahatani padi serta mampu menghitung biaya penyusutan dengan baik dan benar Mampu menganalisis biaya (Harga Pokok Produksi/HPP dan Harga Jual Produk/HJP), anaklisis kelayakan dan analisis titik pulang pokok/impas usahatani padi.
Mengapa usaha tani perlu dianalisa ??? Gambaran -Biaya Produksi - Biaya Penjualan - Harga Jual Untung ? Rugi ?
Berapa modal yang dibutuhkan ??? Besarnya modal yang dibutuhkan untuk berusaha tani tanaman padi tergantung: Biaya sewa tanah/lahan, Biaya pengolahan tanah, Biaya sarana produksi (benih, pupuk dan bahan pemberantas hama penyakit), Biaya peralatan dan penyusutan Biaya pemeliharaan, dan Biaya panen dan pasca panen.
Berapa pendapatan yang diperoleh ??? Besarnya pendapatan yang diperoleh petani yang mengelola padi, dipengaruhi oleh beberapa faktor: Upah tenaga kerja, Harga sarana produksi, Kualitas produksi padi, Kemudahan transportasi Harga jual padi dikarenakan faktor jarak kota dengan desa penghasil, dll.
TENAGA KERJA DAN EFISIENSI USAHATANI
TENAGA KERJA 1. Jenis Tenaga Kerja: 2. Sistem Upah: Tenaga Kerja Keluarga Petani Tenaga kerja Luar 2. Sistem Upah: Upah Borongan Upah Waktu Upah Premi 3. Lamanya waktu kerja 4. Kecakapan 5. Umur tenaga kerja
Efisiensi (Produktivitas) Tenaga Kerja 1. Jumlah Produksi Produktivitas berdasarkan jumlah poduksi dapat dihitung dengan rumus sbb: Contoh : Jumlah produksi padi 5 ton/Ha, Jumlah Jam Kerja Orang (JKO) 500 jam , tanpa bantuan mesin.
Efisiensi (Produktivitas) Tenaga Kerja 2. Penerimaan Penerimaan per hari kerja dapat dihitung dengan rumus sbb: Contoh : Jumlah produksi padi 5 ton/Ha, harga per kg = Rp. 3500, Jumlah Jam Kerja 750 HOK/ha.
Efisiensi (Produktivitas) Tenaga Kerja 3. Luas lahan atau luas usaha Produktivitas tenaga kerja dapat juga dihitung dengan rumus sbb: Contoh : Luas lahan Usahatani Padi 1 (satu) hektar, Dalam setahun dicurahkan 720 HOK .
Efisiensi Usaha Efisiensi Usaha Efisiensi usaha adalah mengukur besarnya nilai produksi yang dapat dicapai atas nilai faktor produksi tertentu
Efisiensi Usaha Contoh : Jika untuk memberikan tambahan produksi padi sebanyak I ton diperlukan unsur N sebanyak 60 kg/ha. Kandungan unsur N pada pupuk urea sebesar 46 % dan pada pupuk ZA sebesar 20 %. Harga pupuk urea = Rp 1.800/Kg dan Harga pupuk ZA Rp 1.600/Kg. Harga padi Rp. 3.500/kg. Koefisien Urea = 60/46% = 130,43 kg Koefisisen pupuk ZA = 60/20 % = 300 kg
Efisiensi Usaha Kesimpulan: Penggunaan urea untuk menambah produksi sebesar 1 ton lebih efisien dibandingkan dengan penggunaan ZA. Karena setiap tambahan Rp 1 akan menghasilkan tambahan produksi senilai Rp.14,907 sedangkan ZA hanya meberikan tambahan senilai Rp.7,291.
TENAGA KERJA DAN EFISIENSI USAHATANI Rangkuman: Tenaga Kerja adalah salah satu unsur penentu, terutama bagi usahatani yang tergantung pada musim seperti halnya padi Karakteristik tenaga kerja usahatani: 1) keperluan tenaga kerja dalam usahatani tidak kontinyu dan merata , 2) Penyerapan tenaga kerja dalam usahatani tidak merata, 3) Tidak mudah distandarkan, dirasionalkan dan dispesialisasikan, 4) beranekaragam coraknya dan kadangkala tidak dapat dipisahkan satu sama lain
TENAGA KERJA DAN EFISIENSI USAHATANI Rangkuman (sambungan): Banyak sedikitnya tenaga kerja keluarga petani yang diperlukan sangat bervariasi tergantung jenis tanaman yang diusahakan. Sedangkan banyak sedikitnya tenaga kerja luar yang diperlukan tergantung pada dana yang tersedia untuk membayar upah tenaga kerja tersebut Efisisensi tenaga kerja atau sering disebut produktivitas tenaga kerja dapat diukur dengan memperhatikan jumlah produksi, penerimaan, luas lahan atau luas usaha Selain efesiensi tenaga kerja, efisisensi teknis dan usaha juga dapat diperhitungkan dengan cara membandingkan tambahan produksi yang akan diperoleh akibat dari tambahan factor produksi yang diberikan.
MODAL DAN PERALATAN USAHATANI PADI
MODAL DAN PERALATAN USAHATANI PADI Modal dapat dibagi menjadi 2 yaitu: Modal Hemat Lahan (Land saving Capital) Modal Hemat Tenaga Kerja (Labour saving capital) Modal dikatakan Modal Hemat Lahan jika dengan modal tersebut dapat menghemat penggunaan lahan, tetapi produksi dapat dilipatgandakan tanpa memperluas areal. Contohnya: Pemakaian benih unggul, pupuk, pestisida, intensifikasi. Modal dikatakan Modal Hemat Tenaga Kerja jika degan modal tersebut dapat menghemat penggunaan tenaga kerja. Contohnya: Penggunaan traktor untuk mengolah lahan, mesin perontok padi untuk merontok, dan lain sebagainya.
MODAL DAN PERALATAN USAHATANI PADI Modal berdasarkan fungsinya dibagi menjadi 2 : 1. Modal tetap dipakai dalam satu kali proses produksi 2. Modal tidak tetap. perlu diperhitungkan terlebih dahulu, karena tidak semua modal tetap dibebankan pada produksi Alat – alat tersebut antara lain adalah traktor, bajak , cangkul, sabit dan lain sebagainya. Perlu diperhitungan penyusutannya.
MODAL DAN PERALATAN USAHATANI PADI Konsekuensi Biaya Penggunaan modal tetap pada umumnya menyangkut 4 konsekuensi biaya yaitu : Biaya bunga modal, Biaya Penyusutan, Biaya pemeliharaan, dan Biaya komplementer. Contoh : Jenis dan Bentuk Konsekuensi Penggunaan Traktor untuk mengolah lahan Jenis Bentuk Bunga Modal Sewa Traktor/bunga bank Penyusutan Pemeliharaan Servis dan beli onderdil Komplementer BBM, Oli, Upah operator
MODAL DAN PERALATAN USAHATANI PADI Perhitungan Penyusutan Bertitik tolak pada harga perolehan/pembelian (Cost) sampai dengan modal tersebut dapat memberikan manfaat. Ada 4 cara untuk menghitung nilai penyusutan: Metode Garis Lurus (straight line method) Contoh : Harga Traktor = Rp. 10.000.000,- Umur ekonomis = 5 Tahun Nilai sisa = Rp. 1.000.000,-
MODAL DAN PERALATAN USAHATANI PADI Perhitungan Penyusutan 2. Metode Unit performance Contoh : Harga Traktor = Rp. 19.000.000,- Jm kerja = 10.000 Jam Nilai sisa = Rp. 2.000.000,-
BIAYA PENYUSUTAN (BP) NA + (NA x i x UE) – NJ KETERANGAN : BP = BIAYA PENYUSUTAN NA = NILAI AWAL i = TINGKAT SUKU BUNGA US = USIA EKONOMIS NJ = NILAI JUAL
CARA MENGHITUNG BIAYA PENYUSUTAN CONTOH : Harga alat Rp. 19.000.000 Usia ekonomi (n) = 5 Th Bunga Bank = 12 % per Th atau 60 % per 5 Th Nilai jual = nol rupiah = 19.000.000 + ( 0.60 x 19.000.000) - 0 5 = 6.080.000/th atau 506.666/bln
MODAL DAN PERALATAN USAHATANI PADI Rangkuman Modal adalah syarat mutlak berlangsungnya suatu usaha, demikian pula dengan usahatani Modal dapat dibagi menjadi dua yaitu Land saving Capital (Modal Hemat Lahan) dan Labour saving capital (Modal Hemat Tenaga Kerja). Modal dikatakan Land saving Capital jika degan modal tersebut dapat menghemat penggunaan lahan, tetapi produksi dapat dilipatgandakan . Modal dikatakan Labour saving capital jika degan modal tersebut dapat menghemat penggunaan tenaga kerja. Penggunaan modal tetap pada umumnya menyangkut empat konsekuensi biaya yaitu : biaya bunga modal, penyusutan, biaya pemeliharaan dan biaya komplementer
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI
PENGERTIAN Analisa usaha : Adalah proses perhitungan besarnya seluruh biaya (pengeluaran) yang diperlukan dalam suatu proses produksi dan penerimaan yang akan dan atau diperoleh dari produksi yang dapat dihasilkan dari usaha tersebut. PENGERTIAN Analisa usaha : Bontihing village
TUJUAN / MANFAAT Mengetahui jumlah modal yang dibutuhkan Mengetahui besar keuntungan / kerugian Melakukan Efisiensi, untuk meraih keuntungan optimal Memperhitungkan resiko usaha
LANGKAH – LANGKAH ANALISA USAHA 1. Tetapkan Rencana Produksi/Luas areal 2. Menghitung Biaya (Cost) usaha 3. Menghitung Penerimaan (Revenue) usaha 4. Menghitung Pendapatan (Income) usaha 5. Menghitung HPP (Harga Pokok Produksi) dan HJP (Harga Jual Produksi) 6. Menghitung Kelayakan Usaha 7. Menghitung TPP (Titik Pulang Pokok)BEP 30
RENCANA PRODUKSI Tujuan / jenis produk yang dihasilkan Teknologi yang digunakan Volume / skala produksi 31
Biaya Investasi Harta Tetap BIAYA ( COST = C ) Biaya Investasi Harta Tetap B I AYA Biaya Pokok Produksi = Biaya Tidak Tetap, BIAYA OPERASIONAL Biaya Usaha = Biaya Tetap 32
Investasi Harta Tetap = Bersifat jangka panjang = Contoh : Alsintan, Gudang, sarana pendukung = Menghitung Biaya Penyusutan untuk setiap jenis sarana
BIAYA POKOK PRODUKSI/BIAYA TIDAK TETAP (Variable Cost=VC) Biaya yang berhubungan langsung dengan produk yang dihasilkan Biaya yang jumlahnya tergantung pada jumlah BAHAN BAKU BAHAN LAIN UPAH TENAGA KERJA
BIAYA USAHA/BIAYA TETAP (Fixed Cost=FC) - Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan produk yang dihasilkan. - Biaya yang besarnya tidak tergantung jumlah produksi Contoh Biaya Usaha : PERIJINAN SEWA LAHAN GAJI PENGELOLA IURAN WAJIB LAINNYA PENYUSUTAN
TOTAL BIAYA (TC) TC = FC + VC TOTAL BIAYA ADALAH BIAYA TETAP (FC) DITAMBAH BIAYA TIDAK TETAP (VC) TC = FC + VC
PENERIMAAN USAHA (REVENUE = R ) YAITU JUMLAH NILAI UANG DARI PRODUK YANG TERJUAL R = Jumlah produksi X Harga/unit
CONTOH UT. PADI JUMLAH PRODUKSI /HA = 6.OOO KG HARGA JUAL = RP 3.500/Kg PENERIMAAN USAHA (R) = R = 6.000 KG x Rp 3.500/Kg = Rp 21.000.000
HARGA PRODUK……… HARGA POKOK PRODUKSI ( HPP ) 1. HARGA PRODUSEN HARGA JUAL YG DIKEHENDAKI (HJP) 2. HARGA PASAR
HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) T0TAL BIAYA HPP = JUMLAH PRODUKSI CONTOH : Total Biaya Rp 14.000.000 Jumlah yang diproduksi : 6 Ton = 6000 kg Rp 15.000.000 HPP = = Rp 2.500/Kg 6000 Kg
MENETAPKAN HARGA JUAL Harga Pokok ditambah % keuntungan Yang dikehendaki Besar % Keuntungan : % dari HPP Kewajaran Diatas Bunga Bank Kecepatan Putaran usaha Misal : 30 % Harga Jual = HPP + ( 30 % x HPP )
Contoh Menghitung Harga Jual HPP : Rp 2.500 Keuntungan Yang Diinginkan : 30 % Harga Jual = Rp 2.500 + ( 30 % x Rp 2.500 ) = Rp 2.500 + Rp 750 = Rp 3.250
PENDAPATAN = PENERIMAAN – TOTAL BIAYA PENDAPATAN USAHA ( Laba = Income = I ) PENDAPATAN = PENERIMAAN – TOTAL BIAYA I = R - C CONTOH : Penerimaan = Rp 21.000.000 Total Biaya = Rp 15.000.000 PENDAPATAN = Rp 6.000.000
PENDAPATAN ( Laba = Income = I ) Yaitu : Penerimaan ( R ) dikurangi Total Biaya ( C ) ( I = R – TC ) LABA BERSIH (BENEFIT) = Pendapatan dikurangi bunga bank dan pajak B = I - (bunga bank – pajak) 44
B = I - (Bunga Bank + Pajak) CONTOH I = R - TC I = Rp 21.000.000 – Rp 15.000.000 I = Rp 6.000.000 B = I - (Bunga Bank + Pajak) Jika tingkat suku bunga bank 12 % per tahun, maka : B = Rp 6.000.000 – ( 12%/4 x Rp 15000.000 + Rp 0) = Rp 6.000.000 – (3% x Rp 15.000.000) = Rp 6.000.000 – Rp 450.000 B = Rp 5.550.000
KEUNTUNGAN HARGA JUAL EFISIENSI PRODUKSI Menekan biaya Meningkatkan produksi KEUNTUNGAN HARGA JUAL
EFISIENSI USAHA 1. Aspek Biaya (cost oriented) - penghematan biaya - pakai barang substitusi 2. Aspek Produk (product oriented) - deversifikasi produk - produk ikutan 3. Aspek Volume (skala) usaha.
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI Pendekatan Analisis Biaya dan Pendapatan 1. Pendekatan nominal Pendekatan yang tidak memperhitungkan nilai waktu uang. Yang dipakai adalah harga yang berlaku Rumus: Pendapatan = Penerimaan – Total Biaya Dimana: Penerimaan = Harga produksi (Rp/Kg) x Jumlah produksi (Kg) Total Biaya = Biaya tetap + Biaya variabel
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI Contoh 1: Analisa biaya dan pendapatan usahatani padi dengan pendekatan nominal Bersambung….
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI Sambungannya….. Bersambung….
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI Sambungan…
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI Contoh 2: Analisa biaya dan pendapatan usahatani padi dengan pendekatan nominal Bersambung…..
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI Sambungan…. Bersambung…..
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI Sambungan…. Dari contoh tersebut diatas dapat dilihat bahwa pendapatan petani untuk satu musim tanam padi adalah sebesar Rp. 6. 175.000,-
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI Pendekatan Analisis Biaya dan Pendapatan 2. Pendekatan nilai uang waktu (time value of money) Pendekatan yang memperhitungkan nilai waktu uang. Terutama jika modal dari luar (pinjaman/kredit yang dikenakan bunga. Rumus: FV = PV (1+i)n Dimana : FV = Nilai uang di masa datang (future value) PV = nilai uang sekarang (present value) i = Tingkat bunga n = Jangka waktu pengembalian
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI Pendekatan Analisis Biaya dan Pendapatan 2. Pendekatan nilai uang waktu (time value of money) Contoh: Jika dalam usahatani padi tersebut diatas (tabel contoh 2 ) , petani menggunakan pinjaman modal kerja sebesar Rp. 5.525.000,- dengan bunga pinjaman sebesar 2 % per bulan. Siklus tanaman 4 bulan, maka nilai modal yang harus dikembalikan pada bulan keempat adalah sebesar : FV = PV (1+i)n = Rp. 5.525.000 (1+0.02)4 = Rp. 5.525.000 ( 1.02 )4 = Rp. 5.525.000 x 1.0824 = Rp 5.980.000,- Maka keuntungan petani = Rp 11.700.000 – Rp 5.980.000 = Rp 5.720.000
KELAYAKAN USAHA Ada 2 pendekatan : R/C Ratio : Yiatu perbandingan antara Penerimaan (R = Revenue) dengan Biaya ( C = Cost ) Misal Keuntungan yang diinginkan: 30% BILA : R/C ≥ 1,3 --- LAYAK BILA : 1,0 < R/C < 1,3 -- TIDAK UNTUNG & TIDAK RUGI / IMPAS BILA : R/C < 1 --- RUGI ( TIDAK LAYAK )
2. B/C Ratio : Yiatu perbandingan antara Laba Bersih ( B = Benefit ) dengan Biaya ( C = Cost ) Misal Keuntungan yang diinginkan: 30% BILA NILAI B/C : Lebih besar dari : 0,3 Layak Sama dengan : 0,3 Tidak Untung & Tidak Rugi Kurang dari : 0,3 Rugi ( Tidak Layak )
TITIK PULANG POKOK (BEP) 1. BEP Volume Produksi Total Biaya BEP = ------------------------------------- Harga Jual / Unit BEP Harga Jual Total Biaya BEP = -------------- Jumlah Produksi
CONTOH MENGHITUNG BEP BEP VOLUME PRODUKSI (BEPp) BEPp = Rp 9.000.000 : Rp 2.500/Kg = 3.600 Kg BEP HARGA JUAL (BEPh) BEPh = Rp 9.000.000 : 6.000 Kg = Rp 1.500/Kg
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI Rangkuman: Untuk menghitung biaya dan pendapatan usahatani dapat digunakan 2 (dua) macam cara yaitu : 1) pendekatan nominal dan 2) pendkatan nilai waktu uang. Dalam melakukan evalusi kelayakan usaha, semua faktor produksi diperhitungkan sebagai biaya, demikian pula dengan pendapan. Terdapat beberapa indikator kelayakan usahatani padi antara lain adalah : B/C ratio dan BEP.
KESIMPULAN Usaha tani padi yang dilakukan petani merupakan pengelolaan usaha yang mempertimbangkan kemampuan sumber daya yang dikuasainya yang meliputi lahan, tenaga kerja, modal, dan waktu. Tujuannya adalah menghasilkan produksi untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan memperoleh pendapatan tunai untuk membiayai keperluan sehari-hari lainnya. Agar tujuan usahatani dapat tercapai maka perlu dilakukan analisis usahatani dengan memperhitungkan keseluruhan biaya yang dikeluarkan (biaya tetap dan biaya variabel) untuk melakukan kegiatan usahatani dan pendapatan yang diperoleh.
Pak PPL boleh juga nich h!!!!!!!!!!! SEKIAN DAN… SUKSEMA Pak PPL boleh juga nich h!!!!!!!!!!!