Tradisi Unik di Berbagai Daerah untuk Menyambut Puasa Bulan puasa sebentar lagi, berbagai tradisi yang unik di berbagai daerah sedang marak dilaksanakan. Berikut beragam tradisi di berbagai daerah di Indonesia untuk menyambut bulan suci Ramadhan: Dugderan Tradisi ini adanya di Semarang dan berbentuk seperti pasar malam. Para pedagang menjual macam-macam barang, mulai dari mainan anak hingga pakaian. Selain itu, terdapat juga bentuk hiburan seperti komidi putar. Dugderan dipercaya sebagai gabungan dua kata, yaitu “dug” (suara bedug) dan “der” (suara meriam). Bedug dan meriam dahulu kala dipakai untuk menandai datangnya bulan suci Ramadhan. Biasanya dugderan dimulai satu minggu sebelum puasa dan berakhir tepat satu hari sebelum bulan puasa dimulai. Balimau Masyarakat di Sumatera Barat menyambut bulan suci Ramadhan dengan tradisi Balimau. Balimau sendiri dalam bahasa Minangkabau memiliki makna mandi disertai keramas. Tradisi ini merupakan lambang pembersihan diri sebelum mulai berpuasa. Balimau juga dilakukan secara beramai-ramai. Bisa di sungai, danau, atau kolam. Siapa pun bisa ikut, dari yang muda sampai yang tua, laki-laki maupun perempuan. Meugang Meugang adalah tradisi masyarakat Aceh. Mereka menyembelih seekor kerbau dan dagingnya dimakan menjelang masa puasa. Warga Aceh bisa membeli kerbau ini secara patungan. Biasanya orang yang secara ekonomi lebih mampu turut memberikan sumbangan agar fakir miskin pun bisa menikmati kebersamaan ini. Di Aceh, Meugang tidak hanya diadakan sebelum hari raya Idul Fitri, tetapi juga saat hari raya Idul Adha. Makan kue apem Makan kue apem untuk menandai datangnya bulan puasa lazim dilakukan di Surabaya. Nama kue apem dipercaya berasal dari kata “afwan” dalam bahasa Arab yang artinya maaf. Jadi secara simbolis makan kue apem bisa diartikan memohon maaf pada keluarga, sanak saudara, dan teman. Setelah makan kue apem, orang-orang yang berkumpul biasanya bersalam-salaman saling meminta maaf, dan melanjutkan acara dengan tahlilan. Perlon unggahan Sebelum bulan suci mulai, masyarakat Banyumas mengadakan acara makan besar, disebut dengan Perlon Unggahan. Berbagai macam makanan tersedia, namun yang tidak boleh absen adalah nasi bungkus, serundeng sapi, dan sayur becek. Uniknya, serundeng sapi dan sayur becek harus disiapkan laki-laki dan jumlah mereka harus 12 orang, terutama disebabkan banyaknya kambing dan sapi yang disembelih. Megengan Megengan atau ada juga yang menyebutnya Munggahan. Masyarakat Jawa Timur mengadakan acara megengan yang dilaksanakan menjelang puasa. Megengan identik dengan makanannya. Terutama apem, selain itu juga ada pisang (kolak pisang). Ada pula yang disertai dengan nasi layaknya orang tasyakuran. Kue apem diibaratkan sebagai payung dan pisang sebagai tongkat. Biasanya megengan atau munggahan diadakan oleh setiap rumah atau kepala keluarga di kampung-kampung, dan makanan akan dibagi-bagikan kepada tetangga-tetangga. Jalani Ramadhan dengan penuh Keikhlasan dan Kesungguhan. Raih sebanyak-banyaknya berkah Ramadhan. Semoga kita dapat meraih KEMENANGAN di IDUL FITRI kali ini. Amien … Marhaban Ya Ramadhan Mohon Maaf Lahir dan Batin.