Pertemuan 26 Hidrolika Aliran Air Tanah

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Dosen : Fani Yayuk Supomo, ST., MT
Advertisements

Pertemuan 11 Sistem Drainase Khusus
PENGUJIAN SUMUR Tujuan Metode Analisa Debit Optimum.
FLUIDA BERGERAK ALIRAN FLUIDA.
PENGUJIAN AKUIFER Metode Theis Metode Cooper – Jacob
HIDROLIKA PENGARUH PEMOMPAAN SUMUR BOR
6. Persamaan Diferensial Tidak Eksak
RIZKI ARRAHMAN KELAS C. ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA  Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang banyak digunakan untuk memindahkan fluida, baik.
Konduksi Tunak Satu Dimensi (lanjutan) Dimas Firmanda Al Riza (DFA)
Konduksi Mantap Satu Dimensi (lanjutan)
Kelompok II Matakuliah UNIT PROSES
Persamaan Differensial Linier Dengan Koefisien Variabel
MODEL DAN SIMULASI Pemodelan, Governing Equation
Kuliah MEKANIKA FLUIDA
Konduksi Mantap 2-D Shinta Rosalia Dewi.
Konduksi mantap 1-D pada fin
MEKANIKA FLUIDA DANI RAMDANI
3. KINEMATIKA Kinematika adalah ilmu yang membahas
3. KINEMATIKA Kinematika adalah ilmu yang membahas
Mekanika Fluida Jurusan Teknik Sipil Pertemuan: 4.
Pertemuan 4 Momen Inersia
Pertemuan 13 Turap (cont’d)
HIDROLIKA ALIRAN AIRTANAH
Polar plot dan Nyquist plot Pertemuan ke 9
Pertemuan 13 Kestabilan Sistem
Pertemuan Hidrolika Saluran Terbuka
Pertemuan 23 Pergerakan Air Tanah
PENGERTIAN SUDUT JURUSAN
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
dalam Bidang Keairan oleh Ir. Adam Pamudji R., M.Sc., Ph.D.
PERTEMUAN TGL LUAS BIDANG dx dy cos ds k . n  cos 
Bab 8 : ALIRAN INTERNAL VISCOUS INKOMPRESIBEL
MEKANIKA ZAT PADAT DAN FLUIDA
Matakuliah : K0074/Kalkulus III Tahun : 2005 Versi : 1/0
Matakuliah : D0564/Fisika Dasar Tahun : September 2005 Versi : 1/1
Pertemuan 21 Pergerakan air tanah
Pertemuan 3 MEKANIKA GAYA
Pertemuan 19 Polar plot dan Nyquist plot
DINAMIKA FLUIDA.
Matakuliah : D0564/Fisika Dasar Tahun : September 2005 Versi : 1/1
Saluran Terbuka dan Sifat-sifatnya
Pertemuan 16 Tekanan Tanah Lateral
Gelombang Mekanik Gelombang mekanik adalah suatu gangguan yang berjalan melalui beberapa material atau zat yang dinamakan medium untuk gelombang itu. Gelombang.
Pertemuan ke-4 23 September 2016 By Retno Ringgani, S.T., M.Eng
LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER
Matakuliah : I0014 / Biostatistika Tahun : 2005 Versi : V1 / R1
Karakteristik Sistem Pengaturan Pertemuan 6
Matakuliah : R0262/Matematika Tahun : September 2005 Versi : 1/1
BAB II Galat & Analisisnya.
Gelombang Mekanik Gelombang mekanik adalah suatu gangguan yang berjalan melalui beberapa material atau zat yang dinamakan medium untuk gelombang itu. Gelombang.
Pertemuan 3 PD Dapat Dihomogenkan
Metode Newton-Raphson
Pertemuan 9 ANALISA ALIRAN MELALUI LUBANG
Pertemuan 1 Konsep Mekanika Fluida dan Hidrolika
Kuliah MEKANIKA FLUIDA
Pertemuan 3 Diferensial
TURUNAN/Derivative MATEMATIKA DASAR.
DINAMIKA FLUIDA.
PERTEMUAN 1.
Pertemuan 6 DIferensial
Metode Newton-Raphson
GERAK MELINGKAR v v v v x = r sin  r  x = r cos  v v v.
PENGUJIAN SUMUR Tujuan Metode Analisa Debit Optimum.
DAYA REMBESAN (PERMEABILITY) (1)
BAB 7 Limit Fungsi  x = a film Kawat 1 y= f(x) L 1 X.
4kaK. TURUNAN Pelajari semuanya.
MENYELIDIKI PENGARUH LUAS PENAMPANG PIPA TERHADAP LAJU ALIRAN PADA SISTEM AERATOR VENTURI MENGGUNAKAN PRINSIP BERNOULLI DIAN DANITA SEMINAR.
Pertemuan 22 Aliran Air Tanah
Heat Conduction Equation
Transcript presentasi:

Pertemuan 26 Hidrolika Aliran Air Tanah Matakuliah : S0054 / Mekanika Fluida dan Hidrolika Tahun : 2006 Versi : 1 Pertemuan 26 Hidrolika Aliran Air Tanah

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : menjelaskan karakteristik air tanah di daerah pantai

Hidrolika Aliran Air Tanah B. ALIRAN TIDAK TUNAK (UNSTEADY FLOW) Terdiri dari : 1. Tampungan freatik (PHREATIC STORAGE) 2. Tampungan kenyal (ELASTIC STORAGE) TAMPUNGAN FREATIK (PHREATIC STORAGE) Pori-pori akan diisi oleh air, sebelum air tanah mencapai permukaan freatik. Pada sebuah aquifer tidak tertekan (unconfined aquifer) yang terkena gelombang pasang surut, muka airnya dalam aquifer juga mengalami fluktuasi (Gambar 8.1.)

Hidrolika Aliran Air Tanah (3) Gambar 8.1. Persamaan neraca airnya adalah sebagai berikut: dengan n = porositas t = selang waktu B = lebar akuifer

Hidrolika Aliran Air Tanah (3) Jika n diganti dengan S, yaitu merupakan koefisien tampungan, maka : Menurut DARCY - DUPUIT Bila T = kh, maka

Hidrolika Aliran Air Tanah (3) Jika B = 1 maka Persamaan (2) merupakan persamaan diferensial aliran tidak tunak dengan tampungan freatik. Dalam matematika persamaan (2) diubah menjadi: (3) yang dinamakan persamaan difusi (T = transmisivitas).

Hidrolika Aliran Air Tanah (3) FLUKTUASI MUKA AIR AKIBAT GELOMBANG PASANG SURUT (Lihat gambar 8.1.) Pada : x = 0, h = H + H sin (  t ) x = , h = H x = x, h = H + f(x) sin (  t ) + g(x) cos (  t ) Dengan asumsi bahwa h adalah periodik dengan frekuensi , maka ü ì 2 ï þ ý î í + = ) t ( cos dx x g d sin f S T w (4)

Hidrolika Aliran Air Tanah (3) Penyelesaian persamaan differensial tersebut adalah sebagai berikut : Dari persamaan (5) dapat dilihat adanya faktor e-x yang berarti bahwa semakin besar x pengaruh fluktuasi H makin kecil, atau makin besar x, h makin mendekati H. Gambar 8.2.

Hidrolika Aliran Air Tanah (3) Panjang daerah pengaruh fluktuasi dapat diperkirakan sebesar Rumus (3) dapat diselesaikan dengan cara Finite Difference (Beda Terbatas), yaitu seperti yang diuraikan di bawah ini. Jika h =  dan T = c, maka S

Hidrolika Aliran Air Tanah (3) (6) dan dengan memisalkan  = c ( t ) / ( x )2 akan didapat Prosedur perhitungan tersebut di atas akan stabil bila dipenuhi syarat 0 <  < 0,5. Nilai  yang baik = 0,25. Sedangkan bila dihitung dengan tangan sebaiknya diambil  = 0,5, sehingga

Hidrolika Aliran Air Tanah (3) Contoh : Sebuah pulau panjang tidak terhingga mempunyai lebar L = 80 m, transmisivitas T = 10 m2 / hari dan koefisien tampungan S = 0,2. Gambar 8.3.

Hidrolika Aliran Air Tanah (3) Permukaan air di sebelah kiri dipengaruhi oleh gelombang pasang surut dengan permukaan air rata-rata H = 10 m, sedangkan di sebelah kanan permukaan airnya konstan H = 10 m. Ditanya : perubahan permukaan air tanah di pulau tersebut setelah 16 hari. Penyelesaian : Digunakan cara Finite Difference dengan a = 0,5 dengan rumus (8) : T = 10 m2/hari, S = 0,2 ambil  x = 10 m.

Hidrolika Aliran Air Tanah (3) Pada saat t = 0 hari, permukaan air di sebelah kiri adalah H = 10 m. Perhitungan permukaan air tanah setelah t = 1, 2, 3, …….. 16 hari dikerjakan dalam Tabel 1 dan digambar pada Gambar 8.4. pada jarak 0, 10, 20, 30, …… 80 m dari sebelah kiri.

Hidrolika Aliran Air Tanah (3) Tabel 1. PERHITUNGAN FLUKTUASI MUKA AIR TANAH AKIBAT GELOMBANG PASANG SURUT (X DALAM METR T DALAM HARI)

Hidrolika Aliran Air Tanah (3)

Hidrolika Aliran Air Tanah (3) TAMPUNGAN KENYAL (ELASTIC STORAGE) THEIS : “Jika dari suatu sumber yang memasuki akuifer tertekan yang luas, dipompa dengan laju konstan, pengaruh orbitnya meluas dengan bertambahnya waktu”. (Faktor waktu dan koefisien tampungan). Besarnya pengurangan head dikalikan dengan koefisien tampungan, kemudian dijumlahkan untuk seluruh daerah pengaruh, akan sama dengan debit. Karena airnya didapat dari pengurangan tampungan dalam aquifer, maka headnya akan terus menurun selama aquifernya bekerja dengan efektif secara tidak terbatas sehingga secara teoritis tidak terjadi keadaan tunak (steady state).

Hidrolika Aliran Air Tanah (3) Tetapi, besarnya pengurangan head akan menurun terus jika daerah pengaruhnya membesar sehingga menjadi sangat kecil dan karenanya dapat dianggap sebagai keadaan tunak. Persamaan diferensial pada aliran radial dengan koordinat polar : Menurut “THEIS”, berdasarkan analogi antara aliran air tanah dengan konduksi panas, maka: dengan

Hidrolika Aliran Air Tanah (3) Gambar 8.5.

Hidrolika Aliran Air Tanah (3)

Hidrolika Aliran Air Tanah (3) Untuk nilai-nilai u yang sangat kecil, jadi di dekat sumur, rumus (10) oleh JACOB didekati dengan Karena k D = T maka (14) Dengan memasukkan S T TS = dan s0 dengan T0, S0 dan s0 merupakan besaran-besaran sebarang, maka didapat (15)

Hidrolika Aliran Air Tanah (3) merupakan garis lurus. Dari gambar 8.6. dapat dilihat, bahwa tg  = Q0 / (2  T S0 ) sehingga T = Q / (2  S tg  ) Garis lurus  a Gambar 8.6.

Hidrolika Aliran Air Tanah (3) Sedang a = tg  ln { ( T S0 ) / ( T0 S )} dengan demikian sehingga

Hidrolika Aliran Air Tanah (3) Tabel 2. Hubungan antara u dan W(u)