EDY WINARNO fti-unisbank-smg 31 maret 2009

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pertemuan 8 Interaksi Manusia dan Komputer Viska Armalina, ST., M.Eng
Advertisements

Mahmud Yunus, S.Kom., M.Pd., M.T.
Pengolahan Citra Digital Kuliah Kedua
COLOR SPACE Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
TEKNOLOGI INFORMASI DANKOMUNIKASI Created by Silvia Adiswan, S.Kom.
Pengertian grafis Desain Grafis adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan pada sang desainer (perancang) untuk memilih,
Pengolahan Citra 4 – Peningkatan Kualitas Citra Disusun oleh: Teady Matius – Dari berbagai sumber.
Pengolahan Citra Digital: Konsep Dasar Representasi Citra
Pengertian Citra Dijital
Praktikum PTI Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Oleh : SIS - BPS Pengolahan Citra.
Pengolahan Citra 2-Akuisisi Citra Dari berbagai sumber
Representasi RGB pada Citra Digital
Konsep Dasar Pengolahan Citra
Praktikum PTI Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Oleh : SIS - BPS
Operasi-operasi dasar Pengolahan Citra Digital~3
Overview Materi Pengolahan Citra Digital
Pengolahan Citra Pertemuan 14.
W A R N A 4/14/2017.
IMAGE ENHANCEMENT (PERBAIKAN CITRA)
Dosen: TIM PENGAJAR PTIK
Pengolahan Citra Digital: Konsep Dasar Representasi Citra
1. Pendahuluan Image Processing 1. Content: 1.Aplikasi Citra 2.Pengertian Citra Digital 3.Pengertian Piksel 4.Sampling 5.Kuantisasi 6.Jenis Citra 7.RGB.
MENGENAL GRAFIS DAN PROGRAM APLIKASINYA
2 Pengolahan Citra Digital
Pengenalan Dasar Citra
DASAR DESAIN GRAFIS.
pengolahan citra References:
Citra Digital.
MODUL KULIAH 2 FORMASI CITRA
MODUL KULIAH 2 FORMASI CITRA
6th Meeting Color (Warna).
Image Processing 1. Pendahuluan.
Grafis berbasis Vektor dan Bitmap
Pengertian grafis Desain Grafis adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan pada sang desainer (perancang) untuk memilih,
BAB II. PEMBENTUKAN CITRA
Pengolahan Citra Digital
Stimik Cilegon, 25 Juni 2010 Anna Hendrawati
Operasi Aritmatika dan Geometri pada Citra
Informatics Engineering Dept
D10K-6C01 Pengolahan Citra PCD-03 Piksel dan Representasinya
Pengolahan Citra Digital Materi 2
Pengolahan Citra Digital Materi 2
Computer Vision Materi 2
JENIS-JENIS PROGRAM PEMBUAT GRAFIS
Dasar Pemrosesan Citra Digital
Pengolahan Citra Digital Materi 2
EDY WINARNO fti-unisbank-smg 24 maret 2009
Operasi Aritmatika dan Geometri pada citra
Informatics Engineering Dept
EDY WINARNO fti-unisbank-smg 14 April 2009
PERTEMUAN KE-1 Sumber :Prof. Sinisa Todorovic
TINGKAT KEABUAN DAN WARNA CITRA
Representasi Citra Desita Ria Yusian TB,S.ST.,MT Teknik Informatika
PENGOLAHAN CITRA DAN POLA CITRA DIGITAL
Pengolahan Citra Digital
STRUKTUR DATA CITRA DIGITAL & FORMAT CITRA BITMAP
Pertemuan 10 (Lanjutan) F. Menaikkan Kapasitas Penyimpanan Data
PENINGKATAN KUALITAS CITRA (Image Enhancement)
Pengolahan Citra Digital
CITRA.
Konsep Dasar Pengolahan Citra
Pengolahan Citra Digital Digital Image Processing RTI127006
Pengertian Pixel Pixel :
Pengolahan Citra Digital. Pembentukan Citra Citra dibagi menjadi 2 macam : 1.Citra kontinyu : adalah citra yang dihasilkan dari sistem optik yang menerima.
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL. URAIAN MATERI PCD Pemberian Evek Pada Gambar Vektor dan Bitmap Penggabungan Teks & Citra Bitmap Penggabungan Teks & Citra Vektor.
KONSEP DASAR CITRA DIGITAL (2) dan SISTEM PEREKAMAN CITRA
Format citra Oleh : Kustanto 11/10/2018.
Bekerja dengan Warna.
Pengolahan citra digital
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA
Transcript presentasi:

EDY WINARNO fti-unisbank-smg 31 maret 2009 PERTEMUAN - 3 PENGOLAHAN CITRA EDY WINARNO fti-unisbank-smg 31 maret 2009

Koordinat Piksel = koordinat tampilan di layar monitor

Koordinat Matriks (y=baris, x=kolom)

FORMAT CITRA DIGITAL Citra Digital • Citra digital merupakan fungsi intensitas cahaya f(x,y), dimana harga x dan y merupakan koordinat spasial dan harga fungsi tersebut pada setiap titik (x,y) merupakan tingkat kecemerlangan citra pada titik tersebut • Citra digital adalah citra f(x,y) dimana dilakukan diskritisasi koordinat spasial (sampling) dan diskritisasi tingkat kecemerlangannya/keabuan (kwantisasi)

FORMAT CITRA DIGITAL • Citra digital merupakan suatu matriks dimana indeks baris dan kolomnya menyatakan suatu titik pada citra tersebut dan elemen matriksnya (yang disebut sebagai elemen gambar / piksel / pixel / picture element / pels) menyatakan tingkat keabuan pada titik tersebut • Citra digital dinyatakan dengan matriks berukuran N x M (baris/tinggi = N, kolom/lebar = M) N = jumlah baris 0 ≤ y ≤ N – 1 M = jumlah kolom 0 ≤ x ≤ M – 1 L = maksimal warna intensitas 0 ≤ f(x,y) ≤ L – 1 (derajat keabuan / gray level)

Format Citra • Citra digital biasanya berbentuk persegi panjang, secara visualisasi dimensi ukurannya dinyatakan sebagai lebar x tinggi • Ukurannya dinyatakan dalam titik atau piksel (pixel=picture element) • Ukurannya dapat pula dinyatakan dalam satuan panjang (mm atau inci = inch) • Resolusi = banyaknya titik untuk setiap satuan panjang (dot per inch). • Makin besar resolusi makin banyak titik yang terkandung dalam citra, sehingga menjadi lebih halus dalam visualisasinya.

Resolusi Citra = resolusi spasial dan resolusi kecemerlangan, berpengaruh pada besarnya informasi citra yang hilang. Resolusi spasial = halus / kasarnya pembagian kisi-kisi baris dan kolom. Transformasi citra kontinue ke citra digital disebut digitalisasi (sampling). Misal hasil digitalisasi dengan jumlah baris 256 dan jumlah kolom 256 >> resolusi spasial 256 x 256. Resolusi kecemerlangan (intensitas / brightness) = halus / kasarnya pembagian tingkat kecemerlangan. Transformasi data analog yang bersifat kontinue ke daerah intensitas diskrit disebut kuantisasi. Bila intensitas piksel berkisar antara 0 dan 255 >> resolusi kecemerlangan citra adalah 256

Bagaimana sebuah citra direpresentasikan dalam file ? Pertama-tama seperti halnya jika kita ingin melukis sebuah gambar, kita harus memiliki palet dan kanvas • Palet = kumpulan warna yang dapat membentuk citra, sama halnya seperti kita hendak melukis dengan cat warna, kita memiliki palet yang bisa kita isikan berbagai warna cat air • Setiap warna yang berbeda dalam palet tersebut kita beri nomor (berupa angka) • Contoh untuk citra monokrom (warnanya hanya putih-abu abu-hitam), berarti kita memiliki palet sbb:

• Setelah itu kita dapat menggambar menggunakan warna-warna dalam palet tersebut di atas sebuah kanvas • Sebuah kanvas dapat kita anggap sebagai sebuah matriks dimana setiap elemen dari matriks tersebut bisa kita isikan dengan salah satu warna dari palet • Informasi tentang palet (korespondensi antara warna dengan angka) disimpan dalam komputer (program pembuka citra seperti Paint, Photoshop, dll) sehingga sebuah file citra dalam komputer hanya perlu menyimpan angka-angka yang merepresentasikan sebuah warna. • Sebuah citra direpresentasikan dalam sebuah matriks yang berisi angka-angka

• Jika kita menyimpan gambar kucing tadi ke dalam sebuah file (kucing • Jika kita menyimpan gambar kucing tadi ke dalam sebuah file (kucing.bmp), maka yang disimpan dalam file tersebut adalah angka-angka yang diperoleh dari matriks kanvas.

Untuk Windows Bitmap Files (.bmp) • Header berisi informasi jumlah baris dan kolom dalam citra, informasi palet, dll • Header langsung diikuti dengan angka-angka dalam matriks, disusun perbaris • Baris pertama langsung diikuti baris kedua, dst • Bagaimana mengetahui awal suatu baris? (misal untuk membedakan citra berukuran 100x200 dengan 200x100) > lihat informasi jumlah baris dan jumlah kolom di header

• Ada bermacam format representasi citra dalam file, seperti bmp, gif, tif, jpg, dan sebagainya. • Format BMP merupakan format yang kurang efisien, karena semua informasi angka dalam baris disimpan semua. Misalkan ukuran header adalah H byte, ukuran citra 100x100 byte monokrom, maka ukuran file bmp tersebut adalah : H + data citra = H + 10000 Byte • Bagian data citra (10000 byte) sebenarnya bisa dikompresi agar ukuran file tidak terlalu besar. Salah satu cara kompresi adalah dengan terlebih dahulu mentransformasikan citra ke ruang yang berbeda (contoh: format file JPEG). Topik ini lebih lanjut akan dibahas tersendiri. • Contoh : Suatu citra format BMP 8 bit berukuran 200 x 100 maka memori yang dibutuhkan untuk menyimpan data citra tersebut (tanpa header) sebesar : Memori = 200 x 100 x 8 bit = 160000 bit = 20000 byte = 19,5 KB

Catatan: BMP (Microsoft Windows Bitmap) HDF (Hierarchical Data Format) JPEG (Joint Photographic Experts Group) PCX (Paintbrush) PNG (Portable Network Graphics) TIFF (Tagged Image File Format) XWD (X Window Dump)

MACAM / TYPE CITRA BERDASARKAN FORMAT PENYIMPANAN NILAI WARNANYA A. CITRA BINER B. CITRA SKALA KEABUAN C. CITRA WARNA (TRUE COLOR) D. CITRA WARNA BERINDEKS

A. CITRA BINER Setiap titik (pixel) dalam citra bernilai 0 atau 1. Warna hitam = 0, putih = 1. Catatan : Model citra cahaya = ada cahaya (=1) maka warna putih Model citra cahaya = tidak ada cahaya (=0) maka warna hitam Model citra tinta / cat = ada cat (=1) maka warna hitam Model citra tinta / cat = tidak ada cat (=0) maka warna putih Setiap titik membutuhkan media penyimpanan 1 bit

A. CITRA BINER

B. CITRA SKALA KEABUAN • Citra skala keabuan mempunyai kemungkinan warna antara hitam (minimal) dan putih (maksimal) • Jumlah maksimum warna sesuai dengan bit penyimpanan yang digunakan. Contoh : skala keabuan 4 bit jumlah kemungkinan 2^4 = 16 warna kemungkinan warna 0 (min) sampai 15 (max) skala keabuan 8 bit jumlah kemungkinan 2^8 = 256 warna kemungkinan warna 0 (min) sampai 255 (max)

B. CITRA SKALA KEABUAN

C. CITRA WARNA (TRUE COLOR) • Setiap titik (pixel) pada citra warna mewakili warna yang merupakan kombinasi dari tiga warna dasar yaitu merah hijau biru > citra RGB (Red Green Blue) • Setiap warna dasar mempunyai intensitas sendiri dengan nilai maksimum 255 (8 bit) Red = warna minimal putih, warna maksimal merah Green = warna minimal putih, warna maksimal hijau Blue = warna minimal putih, warna maksimal biru • Misal warna kuning = kombinasi warna merah dan hijau sehingga nilai RGB-nya = 255 255 0 Warna ungu muda = kombinasi warna merah dan biru sehingga nilai RGB-nya = 150 0 150 Contoh : bisa dilihat di Photoshop

C. CITRA WARNA (TRUE COLOR) • Jadi setiap titik pada citra warna membutuhkan data 3 byte • Jumlah kemungkinan kombinasi warna 2^24 = lebih dari 16 juta warna > 24 bit > disebut true color karena dianggap mencakup semua warna yang ada.

C. CITRA WARNA (TRUE COLOR)

C. CITRA WARNA (TRUE COLOR) Catatan : Ada perbedaan warna dasar untuk cahaya (misal display di monitor komputer) & untuk cat/tinta (misal cetakan di atas kertas). Citra cahaya menggunakan warna dasar RGB = Red Green Blue Citra cat menggunakan warna dasar CMY = Cyan Magenta Yellow Dalam matakuliah ini kita menggunakan standar warna dasar cahaya (RGB)

D. CITRA WARNA BERINDEKS • Setiap titik (pixel) pada citra warna berindeks mewakili indeks dari suatu tabel warna yang tersedia (biasanya disebut palet warna) • Keuntungan pemakaian palet warna adalah kita dapat dengan cepat memanipulasi warna tanpa harus mengubah informasi pada setiap titik dalam citra. Keuntungan yang lain, penyimpanan lebih kecil.

D. CITRA WARNA BERINDEKS Setting warna display pada MS Window biasanya format 16 colors, 256 colors, high color, true color, yang merupakan citra warna berindeks dengan ukuran palet masing-masing 4 bit, 8 bit, 16 bit dan 24 bit

HISTOGRAM TINGKAT KEABUAN (GRAY-LEVEL HISTOGRAM) • Informasi suatu citra dapat diwakili oleh histogram • Histogram = suatu fungsi yang menunjukkan jumlah titik yang ada dalam suatu citra untuk setiap tingkat keabuan • Sumbu X (absis) menunjukkan tingkat warna Sumbu Y (ordinat) menunjukkan frekuensi kemunculan titik

HISTOGRAM TINGKAT KEABUAN (GRAY-LEVEL HISTOGRAM) Kegunaan : 1. Penentuan parameter digitasi Dalam proses pencitraan perlu melihat apakah tingkat warna telah dipakai sesuai yang dibutuhkan. Contoh : tingkat keabuan dengan 8 bit apakah sudah memakai dari tingkat 0 sampai 256 warna tingkat keabuan. 2. Pemilihan batas ambang (threshold) Biasa digunakan untuk mengukur penonjolan objek dalam citra terhadap latar belakangnya > termasuk dalam teknik pengambangan (thresholding) 3. Pengenalan / pencocokan citra Citra yang telah diubah/diupdate akan mempunyai histogram yang berbeda

HISTOGRAM TINGKAT KEABUAN (GRAY-LEVEL HISTOGRAM)

HISTOGRAM TINGKAT KEABUAN (GRAY-LEVEL HISTOGRAM)

HISTOGRAM TINGKAT KEABUAN (GRAY-LEVEL HISTOGRAM)