SIFAT KODRATI MANUSIA & PENGARUH TEKNOLOGI INDUSTRI MODERN PERTEMUAN 4
Konsep Wundt & Freud Tentang Konsep Kodrat Manusia Revolusi Industri menyebabkan perubahan dari masyarakat Eoteknik menjadi Paleoteknik. Masyarakat Eoteknik “kelompok masyarakat desa yg bekerja disektor pertanian, sedang industrinya berupa usaha kecil2an milik pedagang, tukang dan petani. Status sosial ditentukan oleh faktor keturunan. Masyarakat Paleoteknik “ kota besar menggantikan desa dan kota2 kecil, buruh-buruh menggantikan tukang2 yg ahli, Pabrik2 menggeser kerajinan rumah tangga, kompetisi Menggeser usaha yg bersifat kooperatif dan kekeluargaan. Status sosial ditentukan oleh usaha pribadi.
Studi Wilhelm Wundt : Mengenai perangsang, penglihatan, ingatan, minat, pendengaran, rasa, pengecap, dsb. Studi Sigmund Freud : Mengenai instink, dorongan, kebutuhan, seksualitas, dasar kepribadian, hubungan keluarga, konflik mental, unsur ketidaksadaran, dorongan seks, dorongan agresi, yang mempengaruhi perilaku kerja. Menurut Freud : Unsur nafsu dan kecemasan yg menjadi ciri manusia modern, dan bersumber pd konstruksi biologis mns, mendorong mns bertingkah laku/melakukan macam2 kegiatan di tengah masyarakat.
Secara universal mns mempunyai kebutuhan2 biologis tertentu seperti, makan, minum, tidur, tempat berteduh, udara, kehangatan, seks, dll. Dan kebutuhan2 sosial ; cinta kasih, simpati, pengakuan sosial, status sosial, respek, martabat diri, kerja, keramah- tamahan, dll. Bila suatu masyarakat mau mempertahankan eksistensinya, mk ia harus diatur oleh norma2 dan aturan tertentu yang mencerminkan semangat ‘memberi & menerima’, dan ber- dsrkan atas kooperasi dan bukan hanya dengan kompetisi saja.
Menurut Freud “Semua tingkah laku manusia itu pada dasarnya berlandaskan kepentingan sendiri” Pada hakekatnya emosi2 yg positif ; cinta kasih, keramah- tamahan, kebajikan, persahabatan, dll adalah bersifat sekunder dan merupakan derivasi/turunan dari emosi yang negatif (bersifat primer), antara lain : kerakusan, kekejaman, sadisme, agresivitas, egoisme, dan kejahatan.
RABBLE HYPOTHESIS & TEORI TOTALITAS “Individu2 pada dasarnya bertabiat liar, sehingga perlu di adakan penekanan-pengekangan. Dalam dunia modern diperlukan Manajemen . Teori Totalitas “Masyarakat/kebudayaan merupakan satu kesatuan atau totalitas yang terpola, berkaitan satu sama lain dan tidak berfungsi sendiri-sendiri-setiap unsur berhubungan satu sama lain secara utuh”
Bertolak dari pandangan modern yg memandang masyarakat sbg suatu totalitas terpola, maka para ahli antropologi menyatakan bahwa : “Semua bentuk kebiasaan masyarakat, adat istiadat, kepercayaan, norma2/nilai2 mempunyai fungsi tertentu dalam suatu kebudayaan sebagai satu totalitas, baik secara obyektif maupun subyektif” Contoh : Berdoa & sembahyang sebelum dan selama bekerja memang tidak menambah produktifitas pabrik sec langsung (obyektif & ekonomis), tetapi dapat memberikan ketenangan batin dan sekuritas emosional, memupuk moralitas dan kepercayaan diri.
Pengaruh Teknologi Industri Modern Terhadap Masyarakat Inovasi baru mengharuskan masyarakat menyesuaikan Mencerai-beraikan struktur keluarga sebagai unit sosial yang utuh. Kedudukan keluarga dalam masy pertanian sbg unit produksi, unit sosial, unit psikologis, dan unit biologis lambat laun fungsinya semakin mengecil. Anak & Isteri tdk lagi menjadi modal ekonomis, tetapi menjadi beban tanggungan & beban ekonomis. Rumah & Keluarga tdk lagi menjd fokus sentral, anak-isteri-suami jarang bertemu dan berkomunikasi, karena masing2 punya kesibukan & interestnya sendiri2.
Penerapan mesin/teknologi baru tanpa merubah metode, mempersiapkan sikap mental, & keterampilan pekerja, dapat menyebabkan bencana ; frustasi, frustasi, dan konflik2 terbuka, dan kecelakaan, dll. Kemajuan teknologi menimbulkan asumsi ‘kesuksesan & harta kekayaan tdk ada sangkut-pautnya dg besarnya usaha. Masyarakat lebih memilih “konco-isme”, sogok- menyogok, dan nepotisme (negatif)” Terjadi pengangguran (terdidik) akibat teknologi-jurang si miskin dan kaya semakin lebar-dan akhirnya terjadi “kriminalitas di tengah masyarakat”.
Berbagai Penyakit Sosial di Era Industri Emosional (Emosi Negatif) ; iri hati, dendam, cemburu, cemas, takut, sakit hati, apatis, putus asa – membuat karyawan tdk bahagia dan memperpendek usia. Gejala Psikosomatis (penyakit tekanan batin) ; muncul dlm bentuk penyakit jasmaniah-radang usus besar, jantung, penyakit kulit, kelenjar gondok, rheumatik, dll) Gejala Neurosis ; muncul dlm bentuk histeria, fobia, pribadi ganda, obsesi, keterasingan, dll
Terjadinya kecelakaan di pabrik2, disebabkan oleh motif2 psikologis. Penyakit Absensiisme, bukan disebabkan oleh penyakit fisik, tetapi gangguan emosional dan tidak bahagia/nyaman di pabrik atau di kantor. “Masalah relasi human dan kondisi lingkungan menjadi hal yg penting dalam era industri, sehingga perlu dipecahkan melalui metode psikologis dan manajemen sosial”