PENGUKURAN DEBIT sungai DAN saluran terbuka

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Gradually varied flow Week #7.
Advertisements

Persamaan Kontinuitas
ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
Hidraulic Radius (Rh) = A A = Luas Penampang P P = Penampang basah
Saluran dan Bangunan Irigasi
Dosen : Fani Yayuk Supomo, ST., MT
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
Fungsi Bangunan-Bangunan dengan Kontrol Hulu
[6.99] He sends down water from the sky, and with it We bring forth the plant of every thing. TL2201 Mekanika Fluida II.
RIZKI ARRAHMAN KELAS C. ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA  Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang banyak digunakan untuk memindahkan fluida, baik.
Bangunan Bagi.
I Putu Gustave Suryantara Pariartha
Dasar-dasar Pemodelan Dinamika Arus di Perairan Dangkal
PERENCANAAN SALURAN IRIGASI
ALIRAN SERAGAM.
Kuliah MEKANIKA FLUIDA
Kuliah WA-6 HIDROLOGI HIDROMETRI.
Gradually varied flow Week #8.
MEKANIKA FLUIDA DANI RAMDANI
Selamat Belajar… Bersama Media Inovasi Mandiri Semoga Sukses !!
DEFINISI DASAR GEOMETRI SALURAN TERBUKA
Bangunan air Week #10.
3. Pengukuran dan Perhitungan Debit Sungai/Saluran Air
Pertemuan 16 Penelusuran Banjir
Pertemuan Hidrolika Saluran Terbuka
Mempelajari gerak partikel zat cair pada setiap titik medan aliran di setiap saat, tanpa meninjau gaya yang menyebabkan gerak aliran di setiap saat, tanpa.
ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
Pertemuan 10 Drainase Jalan Raya
Pertemuan 6a BANGUNAN SILANG DAN BANGUNAN TERJUN
MEKANIKA ZAT PADAT DAN FLUIDA
JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JAYABAYA
Pertemuan 1 Matakuliah : S0462/IRIGASI DAN BANGUNAN AIR Tahun : 2005
ZUHERNA MIZWAR METFLU - UBH ZUHERNA MIZWAR
Perencanaan Hidraulis
DINAMIKA FLUIDA.
Pengukuran Aliran Sungai
Kuliah Mekanika Fluida
[6.99] He sends down water from the sky, and with it We bring forth the plant of every thing. TL2201 Mekanika Fluida II.
Saluran Terbuka dan Sifat-sifatnya
Kuliah Hidraulika Wahyu Widiyanto
Zuherna Mizwar HIDROLIKA 1 UBH 2017 Zuherna Mizwar
Hidraulika Saluran Terbuka
DINAMIKA FLUIDA FISIKA SMK PERGURUAN CIKINI.
Kuliah ke-7 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
JENIS PERALATAN HIDROLOGI
Pertemuan 6 Saluran dan Bangunan Drainase
2 a. Instalasi AWLR di DAS Cisukabirus
ALIRAN SUNGAI Yang berhubungan dengan aliran sungai disini seperti morfologi palung sungai dan hidrolika sungai, idealnya tersedia data jangka panjang.
Penggunaan persamaan energi pada aliran berubah cepat
Kuliah MEKANIKA FLUIDA
HIDROLIKA Konsep-konsep Dasar.
MODUL 2: ALIRAN BAHAN CAIR Dr. A. Ridwan M.,ST.,M.Si,M.Sc.
ZUHERNA MIZWAR METFLU - UBH ZUHERNA MIZWAR
HIDROLOGI ‘H I D R O M E T R I’
DINAMIKA FLUIDA.
Bangunan Persilangan Jalur saluran irigasi mulai dari intake hingga bangunan sadap terakhir seringkali harus berpotongan atau bersilangan dengan.
ASPEK HIDRAULIKA Kuliah ke-3 Drainase.
PENELUSURAN BANJIR (FLOOD ROUTING)
[6.99] He sends down water from the sky, and with it We bring forth the plant of every thing. TL2201 Mekanika Fluida II.
Pertemuan 26 Navigasi dan Tenaga Listrik
HIDROLIKA SALURAN TERBUKA
DRAINASE PERMUKIMAN DAN JALAN RAYA
NAMA KELOMPOK : 1. ADRIANNE AGNESTE DK DESI PURNAMASARI KELAS: 3B KEAIRAN.
PENENTUAN DEBIT BANJIR RANCANGAN METODE RASIONAL MODIFIKASI
Matakuliah : S0634/Hidrologi dan Sumber Daya Air Tahun : 2006 Versi :
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PERENCANAAN DRAINASE PERMUKAAN
SURVEI DAN INVESITIGASI PERENCANAAN BANGUNAN SABO
PERENCANAAN DIMENSI BANGUNAN SABO PERENCANAAN BANGUNAN SABO
Transcript presentasi:

PENGUKURAN DEBIT sungai DAN saluran terbuka SEMARANG, NOPEMBER 2014 ABDUL ROUF, BBWS PEMALI JUANA ABDUL ROUF BBWS PEMALI JUANA

GAMBARAN PENGUKURAN DEBIT merawas kereta gantung melintang perahu Pelampung jembatan

merawas Kereta gantung

PERAHU JEMBATAN

PRINSIP DASAR PENGUKURAN DEBIT ALIRAN Pengukuran debit aliran sungai/saluran diperoleh berdasarkan rumus umum:   Q = A . V Keterangan: Q = Debit (m3/dt) A = Luas penampang basah (m2) V = Kecepatan aliran (m/dt) Pengukuran debit adalah proses pengukuran dan penghitungan kecepatan aliran, kedalam dan lebar sungai serta luas penampang basah, sehingga dengan rumus tersebut diatas dapat dihitung debit di sungai/saluran terbuka. Luas penampang basah diukur secara bersamaan pada saat pengukuran kecepatan.  

Peralatan dan Perlengkapan Peralatan yang perlu dipersiapkan antara lain: a. Current meter (periksa kelengkapannya seperti kabel, tongkat, propeler & sertifikat dan seluruh alat dalam keadaan bersih serta telah diberi minyak); b. Counter (alat pendukung current meter supaya ditest terlebih dahulu apakah baterai masih berfungsi, ketepatan hitungan (beep) per satuan waktu); c. Tali atau tag line yang telah diberi indikasi jarak (misalnya setiap 0,5 – 1 m); d. Kartu ukur, alat tulis dan kalkulator;

Alat ukur debit (curent meter) Tongkat Duga (Stang) Kabel Kontak Ekor Current Meter Body Current Meter Propeler (baling-baling) Landasan/sepatu stang

Lokasi Pengukuran Lokasi pengukuran debit pada setiap pos duga air perlu ditetapkan lokasi untuk pelaksanaan pekerjaan pengukuran debit secara rutin dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :     Dasar/pertimbangan yang perlu diambil pada saat menetapkan lokasi antara lain: a. Berada pada bagian sungai yang lurus; b. Profil sungai tidak ber indikasi terpengaruh oleh arus pasang surut; c. Aliran sungai laminer tidak turbulen; d. Pada saat banjir tidak terjadi luapan pada penampang sungai.

Pengukuran Aliran Dengan Menggunakan Current Meter   Buat sketsa pengukuran kecepatan aliran pada masing-masing jalur vertikal, yang dilakukan pada beberapa kedalaman sebagaimana sket dibawah ini:       0,5 m 0,5 m 0,5 m 0,5m 0,5 m 0,5 m H > 20 cm Hn

Contoh Hasil pengukuran debit

Lanjutan hasil pengukuran debit …..

Lampiran 3

b. Pengukuran dengan pelampung Dimana : Vp = kecepatan aliran, m/detik; L = panjang lintasan, m; t = waktu tempuh, detik; kp = koefisien pelampung; Q = jumlah debit, m3/detik; Ahulu = luas penampang basah bag.hulu, m2; Ahilir = luas penampang basah bag.hilir, m2;

hilir hulu 1 2 3 15

Contoh : Perhitungan debitnya Pelampung jarak, m t, dt. kp Vp, m/dt. 1 30 32,5 0,91 0,840 2 26,2 1,042 3 33,8 0,808 Vp rata2 0,897 m/dt. Ahulu = Ahilir = (16+10)/2 x 2 m2 = 26,0 m2 Luas (Arata2)= (26 + 26)/2 = Debit (Q) = A rata2 x Vp rata2 = 26,0 x 0,897 = 23,31 m3/dt.

Pelampung 0.5 m :0.88 (berlaku dari h = 0.7~1.3m ) Hasil rata-rata (max. & min.) dari faktor konversi (kp) untuk setiap tipe pelampung adalah sebagai berikut : Pelampung permukaan : 0.85 (berlaku dari h ≦ 0.7m ) Pelampung 0.5 m :0.88 (berlaku dari h = 0.7~1.3m ) Pelampung 1 m : 0.91 ( valid for h = 1.3 ~ 2.6m ) Pelampung 2 m : 0.94 ( valid for h = 2.6 ~ 5.2m ) Pelampung 4 m : 0.94 ( valid for h ≧ 5.2m ) 17

c. Pengukuran Dengan Bangunan Ukur Debit AMBANG SEGITIGA AMBANG SEGIEMPAT FREE FLOW SUBMERGED FLOW h1 h2 a V1 (V12) / 2g

Bangunan ukur debit Ambang Lebar : Q = C.B.H3/2 Bangunan ukur debit Cipoleti : Q = 1,86 b . h3/2

Garis Lengkung Debit : Data debit aliran sungai tidak selamanya dapat diamati secara terus menerus. Yang dapat / biasa diamati atau di pantau secara terus menerus adalah data tinggi muka air yakni dengan menempatkan alat pemantau (AWLR atau Peilskal). Untuk mendapatkan data debit aliran diperlukan apa yang disebut dengan Lengkung Debit (Rating Curve). Bermacam cara pembuatan Rating Curve telah dikembangkan oleh para ahli hidrologi, dan satu diantaranya adalah program ‘ratcurv2’ (spread sheet/ excel) :

CONTOH OUTPUT DATA HIDROLOGI Data Tinggi Muka Air Rata-Rata Harian (m) S. Serang – Guwo (Tahun.2009)

Lanjutan ….Contoh Output Data Hidrologi