STUDI LITERATUR DAN HIPOTESIS Ihda Arifin Faiz, SE., M.Sc., CIBA.
Pendahuluan Setelah mengidentifikasi masalah penelitian yang dimulai dari fenomena (fakta) dan variabel amatan maka diperlukan studi literatur sebagai fondasi riset yang kuat Alasan perlunya studi literatur diantaranya: Mencari landasan teori yang kuat sebagai dasar penjelasan fenomena dan obyek amatan Menghindari pengulangan literatur Prinsip keberlanjutan penelitian
Tujuan Studi Literatur Tujuan utama melakukan studi literatur adalah: Menemukan variabel-variabel yang akan diteliti, Membedakan hal-hal yang telah dilakukan dan menentukan hal-hal yang perlu dilakukan, Melakukan sintesa dan memperoleh perspektif baru, Menentukan makna dan hubungan antar variabel
Studi Literatur Terdiri dari dua yaitu: Landasan Teori Kumpulan Proposisi umum yang saling berkaitan dan digunakan untuk menjelaskan hubungan yang timbul antara beberapa variabel yang diobservasi. Proposisi adalah pernyatanan yang berhubungan antara konsep-konsep yang ada dan pernyataan dari hubungan universal. Tinjauan Pustaka (Penelitian Sebelumnya) Kumpulan riset- riset sebelumnya yang terdapat pada suatu area masalah yang sama secara umum.
Kerangka Teoritis Adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu Adalah pondasi utama di mana sepenuhnya proyek penelitian itu ditujukan.
Faktor kerangka teoritis Variabel yang relevan harus dijelaskan dan disebutkan. Jelaskan bagaimana dua atau lebih variabel itu berhubungan satu sama lain. Jika jenis hubungan tadi dapat diterima secara teori atas penelitian sebelumnya maka harus ada indikasi apakah hubungannya positif atau negatif. Harus ada penjelasan yang jelas kenapa kita akan mengharapkan hubungan tersebut bertahan. Skema diagram yang menjelaskan kerangka teoritis harus dapat diperlihatkan sehingga pembaca dapat melihat dengan mudah dan memahami bagaimana hubungan antara variabel secara teoritis.
Sumber Pustaka Sumber pustaka yang dapat digunakan adalah: Abstrak hasil penelitian, Indeks, Review, Jurnal, Buku referensi, Tulisan di media bebas.
Filter Pustaka di Media Bebas Tulisan di media bebas perlu disaring berdasar kualitas dengan ukuran: Reliabilitas: tulisan dibuat oleh ahli di bidangnya CARS (Credibility Accuracy Reasonableness and Support) checklist, diantaranya: Sumber informasi yang jelas dan bertanggungjawab Akurasi (faktual, detil, pasti, komprehensif, obyektif) Logis (proporsional, seimbang, bebas kepentingan) Dukungan sumber kuat
Hipotesis Hipotesis dapat diartikan sebagai: Jawaban sementara terhadap masalah yang sedang diteliti Pernyataan tentatif yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedasng kita amati dalam usaha untuk memahaminya (Nasution, 2000)
Asal Hipotesis Hipotesis diturunkan dari teori yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang perlu diuji
Fungsi Hipotesis Fungsi hipotesis adalah (Nasution, 2000): Untuk menguji kebenaran suatu teori, Memberikan gagasan baru untuk mengembangkan suatu teori, Memperluas pengetahuan peneliti mengenai suatu gejala yang sedang dipelajari.
Pertimbangan Perumusan Hipotesis Dalam merumuskan hipotesis perlu dipertimbangkan: Harus mengekspresikan hubungan antara dua variabel atau lebih, Dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda, Harus dapat diuji secara empiris
Jenis Hipotesis Menurut tingkat abstraksinya, jens hipotesis dibagi: Hipotesis yang menyatakan kesamaan dalam dunia empiris, Hipotesis model ideal, Hipotesis hubungan variabel. Menurut bentuknya, hipotesis dibagi menjadi: Hipotesis penelitian, Hipotesis operasional, Hipotesis statistik
Cara Merumuskan Hipotesis Rumuskan masalah penelitian Tentukan jenis hipotesis mulai dari hipotesis penelitian sampai operasional