PROGRAM PENANGGULANGAN DIARE

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bab 7 Gizi Buruk.
Advertisements

POSYANDU BALITA RIWANTO, SKM.
PENYAKIT DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT SAMPAH
PENYAKIT BAWAAN MAKANAN ( PBM )
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Sesi 4 – Investigasi Penyakit File PowerPoint.
KESEHATAN TENTANG DIARE.
DIARE Diare akut keluarnya BAB 1x/ lebih yg berbentuk cair dlm 1 hari/ lebih & berlangsung < 14 hari (Cohen MB) Diare episode keluarnya tinja cair sebanyak.
Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI
ACUTE DIARRHEA Prof. Dr. Agus Firmansyah Department of Child Health
DIARE (MENCRET).
 HARIYANTI  JULIANA SITINJAK  LAYLI RAHMA SARI.
DIARE KELOMPOK I.
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
Sistem Kewaspadaan Dini KLB Gizi Buru
RESIKO HIGIENE TERKAIT KERACUNAN MAKANAN. Bahan makanan adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin.
PROGRAM ELIMINASI FILARIASIS
KEJADIAN LUAR BIASA.
DIARRHEA (DIARE) Merupakan keadaan terjadinya peningkatan dari
TM-3 KEJADIAN LUAR BIASA.
Pendahuluan Lewat makanan dan Tifus-usus halus Airborne Minuman (faeco-oral Transmission route) Airborne Disease Tifus-usus halus Polio-saraf.
UPAYA KESEHATAN DI INDONESIA
SISTEM KEWASPADAAN DINI
Surveilans KEJADIAN LUAR BIASA
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN GASTROINTESTINAL
Bagaimana menanggulangi masalah gizi:
Pemberian Obat Cacing pada Anak Balita
KEJADIAN LUAR BIASA Sri Handayani.
Pengendalian Penyakit Menular Ketika Bencana
Kekurangan Vitamin A Indri Nur Arfiyanti
Konsep : Penyakit akibat makanan, termasuk didalamnya intoksikasi makanan dan infeksi karena makanan, adalah penyakit yg didapatkan karena mengkonsumsi.
PENATALAKSANAAN GIZI PADA PASIEN ANAK DENGAN GASTRO ENTERITIS di RUMAH SAKIT PERSAHABATAN ONLY IVONILA RIWU ( ) 
DIET PASIEN GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DIARE
MARASMUS MATERI KULIAH.
Peranan Air Bagi Kehidupan PERTEMUAN IV Nayla Kamilia Fithri
KULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN
EPIDEMIOLOGI DIARE by WIDYA HC.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR SEKSI PEMBERANTASAN PENYAKIT
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT CACINGAN
GIZI PADA LANSIA Oleh : SILVIA MELINI
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN Riana Aini, Amd.Keb.
OLEH : SRI ANDRIANI SKM,M.Kes
From PSC with love.... Ridlo MemeL Widhi AB3 Anietah Apingx
Portofolio Rawat Inap: Gastroenteritis Disusun oleh: dr. Rouven Sylviano Pendamping: dr. Epriana.
DIARE Diare akut  keluarnya BAB 1x/ lebih yg berbentuk cair dlm 1 hari/ lebih & berlangsung < 14 hari (Cohen MB) Diare  episode keluarnya tinja cair.
FOOD POISONING Keracunan makanan oleh bakteri terjadi karena bakteri dalam makanan tersebut mengeluarkan enterotoksin, atau racun, sebagai produk sampingan.
PROGRAM PENANGGULANGAN DIARE
Surveilens penyakit diare
MASALAH DAN PROGRAM KEP
MENCRET dr. Ni Made Nova Andari K.
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN.
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT KECACINGAN
DEMAM.
Hubungan Sikap Ibu Tentang Mencuci Tangan Sebelum Menyiapkan dan Memberikan Makanan dengan Kejadian Diare Pada Bayi dan Balita di Poli MTBS Puskesmas Tanjunganom.
Swamedikasi pada Diare
Penatalaksanaan Diare Berdasarkan MTBS
KONSEP DAN TATALAKSANA GIZI HIV
Rekayasa Lingkungan Semester V Norma Puspita, ST. MT.
PENANGANAN ANAK DENGAN DIARE
POSYANDU Devi Angeliana K, SKM, MPH.
Diare Pada Anak.
PENYAKIT DIARE.
GIZI BURUK.
DIARRHEA (DIARE) Merupakan keadaan terjadinya peningkatan dari volume, kepadatan dan frekuensi dari keadaan buang air besar dibanding pola kebiasaan yang.
Penyakit Typus By:Riccy Lee Girsang.
DIARE OLEH : dr. Ida Yulianti.  Nama: Armuni  Alamat: Jl. Sekumpul Gg. Penghulu No.19C RT. 3 Martapura Biodata.
DIARE AKIBAT SANITASI YANG BURUK MERY PURWANTINI Puskesmas Samigaluh I.
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) Maya Klementina Dasmasela Prodi Sarjana Gizi STIKes Kusuma Husada Surakarta
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
Keamanan Pangan. – Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan fisik yang.
Transcript presentasi:

PROGRAM PENANGGULANGAN DIARE

Diare: BAB lembek/cair Frekuensi lebih sering (≥3) Berlangsung < 14 hari

Diare : Masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Disebabkan oleh karena : Agent Host Environment Mengenai balita 55%

Tujuan program penanggulangan diare Menurunkan morbiditas, mortalitas dan KLB Meningkatkan kerjasama lembaga swadaya dan paritsipasi masyarakat

Penyebab: 6 golongan Tersering : infeksi dan keracunan

Penyebab penyakit diare SHIGELLA SALMONELLA E.COLI GOLONGAN VIBRIO BAKTERI INFEKSI BACILUS CEREUS CLOSTRIDIUM PEFRICENS STAPHILOCOC USAURFUS CAMFYLO-BACTER AEROMONAS VIRUS ROTAVIRUS NORWALK+NORWALK LIKE AGENT ADENOVIRUS PROTOZOA ENTAMURA HISTOLYTICA GIARDA LAMBLIA BALANTIDIUM COLI CRYPTO SPARIDUM MALABSORBSI PARASIT CACING PERUT ASCARIS TRICHURIS STRONGY-LOIDES BLASTISSISTIS HUMINIS BACILLUS CEREUS CLOSTRIDIUM PERFRICENS ALERGI KERACUNAN BAHAN-BAHAN KIMIA KERACUNAN JASAD RENIK ALGAE KERACUNAN OLEH RACUN YANG DIKANDUNG DN DIPRODUKSI IMUNISASI DEFISIENSI IKAN BUAH-BUAHAN SAYUR-SAYURAN SEBAB2 LAIN

Target program penanggulangan diare Penderita yang akan diobati pertahun Ditentukan oleh: Jumlah penduduk Insiden diare Cakupan Insiden diare adalah angka kesakitan diare baru semua umur per tahun Episode: angka kesakitan diare baru (balita) per tahun

Tahun 2000 insiden diare: 301 per 1000 penduduk per tahun Episode: 1-1,5 kali per tahun Cakupan program: penduduk yang menggunakan pelayanan. perkiraan penderita diare Cakupan pelayanan: penduduk yang menggunakan pelayanan Target pelayanan Target = cakupan program x angka kesakitan x jumlah penduduk

Kebutuhan logistic ( jumlah penderita x 6 ) + (cadangan rusak 10%) – sisa stok

Kebutuhan paket KLB Oralit, jumlah penduduk x 10 bungkus RL : 30% x penduduk x 7 botol Giving set : 60% x penduduk Wing needle: 40% x penduduk RL Tetra cyclin : RL x 16 caps Kaporit : kejadian x 25 kg Lysol : kejadian x 5 L

Epidemiologi Penyebarab FECAL-ORAL, melalui: Factor penjamu: Makanan tercemar Kontak langsung PASI, botol susu, makanan/minuman di suhu kamar, air, tidak CTPS Factor penjamu: Non ASI ekslusif KEP, gizi buruk Penyakit campak Imuno defisiensi/imuno supresif (AIDS, post campak) Faktor lingkungan dan prilaku Diare : penyakit ber lingkungan (air dan pembuangan tinja)

Tatalaksana penderita Tujuan: tercapainya tatalaksana pendidikan diare yang tepat dan efektif

Prinsip Cegah dehidrasi Obat dehidrasi (oralit, RL) Beri makanan ( mudah dicerna, makanan extra, sedikit-sedikit dan sering) Obati masalah lain

Prosedur : Nilai dehidrasi Tentukan rencana pengobatan

Tabel penilaian derajat dehidrasi C Lihat : Keadaan umum Mata Air mata Mulut & lidah Rasa haus Baik, sadar Normal Ada Basah Minum biasa, tidak haus Gelisah, rewel Cekung Tidak ada Kering Haus, ingin banyak minum Lesu, lunglai, tidak sadar Sangat cekung atau kering Sangat kering Malas minum atau tidak bisa minum 2. Periksa : turgor kulit Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat lambat 3. Derajat dehidrasi Tanpa dehidrasi sedang Dehidrasi ringan/ Bila ada 1 tanda* ditambah 1 atau lebih tanda lain Dehidrasi berat Bila ada 1 tanda* ditambah 1 atau lebih tanda 4. Terapi Rencana terapi A Rencana terapi B Rencana terapi C

Pencegahan diare Tujuan : menurunkan morbiditas Upaya : ASI Makanan pendamping ASI Air bersih yang cukup CTPS Jamban Pembuangan tinja yang benar Imunisasi campak

Peran serta masyarakat: Aspek pelayanan dan tatalaksana diare Aspek pencatatan Aspek penyuluhan Aspek pencegahan diare

Pemantauan dan evaluasi program Kegiatan yang dipantau: Perencanaan program penanggulangan diare Pelayanan penderita RR/ Penyediaan dan distribusi oralit Evaluasi akhir : Angka cakupan pelayanan Proporsi penderita diare Angka pelayan oleh kader Angka pengggunaan oralit Angka penggunaan RL Angka fatalitas kasus

TRIM’S,……………