By: Stevanus Liverdy UPH MPd 21 A (069 08 0029) Heroic Leadership By: Stevanus Liverdy UPH MPd 21 A (069 08 0029)
Informasi Umum Jenis kegiatan: Pelatihan Peserta: Guru-guru baru (fresh graduate) jenjang SMP Evaluasi: Lembar refleksi pribadi dan pemantauan perkembangan karakter guru melalui laporan akan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan
Tujuan Instruksional Umum Peserta pelatihan dapat menerapkan 4 prinsip kepemimpinan herois dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari baik di dalam maupun di luar kelas Peserta pelatihan dapat menjadi role model akan gaya kepemimpinan herois bagi siswa ajarnya
“Everybody can be a Hero…”
“Titik Tolak Seseorang Berangkat dari Bagaimana Cara Dia Memandang”
Pemimpin Bukanlah….. Sebuah posisi atau kedudukan Sekumpulan teknik atau rumusan tertentu Sebuah tindakan Melainkan……. Sebuah proses yang dilakukan setiap saat dan tanpa henti Sebuah cara hidup
Pemimpin Kita semua pemimpin, dan kita memimpin sepanjang waktu, dengan cara yang baik atau buruk. Kepemimpinan keluar dari dalam. Hal ini tidak hanya tentang apa yang kulakukan melainkan juga dengan siapa aku. Kepemimpinan bukan suatu tindakan. Kepemimpinan ialah hidupku, suatu cara hidup. Aku tak pernah merampungkan tugas menjadi pemimpin karena kepemimpinan adalah sebuah proses yang berlangsung terus menerus.
Watching Movie
Nilai-nilai dari cuplikan film Group sharing…….
4 Pilar Kepemimpinan Yesuit Modo de Proceder “Cara kita bertindak” Kesadaran Diri Ingenuitas Cinta Kasih Heroisme
Kesadaran Diri (Menata hidup sendiri) Hanya orang yang tahu siapa dirinya dan apa yang diinginkannya dapat mengejarnya dengan penuh semangat dan mengilhami orang lain untuk berbuat begitu Kekuatan terbesar seorang pemimpin ialah visi pribadinya yang dikomunikasikan dalam contoh hidupnya sehari-hari Menemukan apa yang diinginkan dan diperjuangkan
Kesadaran Diri (Menata hidup sendiri) Latihan Rohani Refleksi diri tanpa henti “Refleksi sambil lari” tetap fokus dalam pusaran hidup sehari-hari (kontemplasi dalam aksi) Kesadaran diri adalah proses, bukan proyek sekali jadi Pentingnya kualitas pribadi
Kesadaran Diri (Menata hidup sendiri) “Para pemimpin berkembang dengan memahami siapa diri mereka dan apa yang mereka anggap bernilai, dengan menjadi sadar akan titik-titik kelemahan yang tersembunyi atau kelemahan-kelemahan yang dapt membuat mereka menyimpang, dan dengan memelihara kebiasaan refleksi diri dan belajar tanpa henti”
Ingenuitas (Kecerdikan & Fleksibilitas) Adaptasi terhadap perubahan bergerak cepat, fleksibel dan terbuka pada ide-ide baru baik pada tataran perorangan maupun korporat Sikap “bebas-lepas” tidak terikat pada tempat dan kepemilikan yang dapat mengakibatkan penolakan terhadap gerak dan perubahan “Hidup dengan satu kaki terangkat”
Ingenuitas (Kecerdikan & Fleksibilitas) Mendisposisikan orang untuk tidak sekedar berpikir di luar batas-batasnya melainkan hidup di luar batas-batasnya Kepemimpinan tidak didefinisikan oleh skala peulang melainkan kualitas respon terhadapnya
Ingenuitas (Kecerdikan & Fleksibilitas) “Para pemimpin membuat diri mereka sendiri dan orang lain merasa nyaman di dunia yang berubah. Mereka ingin sekali mengeksplorasi gagasan, pendekatan dan budaya baru, dan bukannya secara defensif menarik diri dari apa yang diam-diam menghadang di tikungan hidup selanjutnya. Tertambat pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang tidak dapat ditawar-tawar; mereka memelihara “sikap bebas-lepas” yang memungkinkan mereka beradaptasi dengan penuh keyakinan diri”
Cinta Kasih ( Dengan cinta kasih yang lebih besar daripada ketakutan) Ditakuti vs Dicintai “Jangan tolak orang berbakat, juga siapapun yang berkualitas” Visi untuk melihat bakat, potensi dan harkat setiap pribadi Keberanian, gairah dan komitmen untuk membuka potensi tersebut Kesetiaan dan dukungan satu sama lain sebagai hasilnya yang menyemangati dan mempersatukan tim
Cinta Kasih ( Dengan cinta kasih yang lebih besar daripada ketakutan) Melihat dunia dari lensa yang berbeda bahwa setiap pribadi secara khas dianugerahi dengan bakat dan harkat Organisasi, tim, perusahaan akan menghasilkan kinerja paling baik jika anggota tim menghormati, menghargai dan saling mempercayai serta mengobarkan kepentingan diri yang sempit untuk mendukung tujuan tim dan keberhasilan kolega mereka
Cinta Kasih ( Dengan cinta kasih yang lebih besar daripada ketakutan) “Pemimpin menghadapi dunia dengan pemahaman yang sehat dan yakin tentang diri sendiri yang dianugerahi bakat, harkat dan potensi untuk memimpin. Sifat-sifat yang sama ini juga mereka temukan dalam diri orang lain dan mereka dengan semangat yang berkobar berkomitmen untuk menghormati dan membuka tali kekang potensi yang ada dalam diri mereka sendiri dan dalam diri orang lain. Mereka menciptakan lingkungan yang terikat dan disemangati oleh kesetiaan, afeksi dan sikap saling mendukung”
Heroisme (Membangkitkan hasrat yang besar) Kemuliaan berkomitmen pada sebuah jalan hidup yang berfokus pada tujuan-tujuan yang lebih besar daripada dirinya sendiri Memusatkan perhatian pada sasaran yang ambisius semangat “magis” (selalu menginginkan yang lebih, sesuatu yang lebih besar) Lecutan “magis” yang membawa energi, imajinasi dan motivasi pada karya mereka
Heroisme (Membangkitkan hasrat yang besar) Motivasi timbul dari dalam diri sendiri Visi dan misi umum visi dan misi pribadi Membuat individu agar mereka melihat sendiri apa yang perlu mereka lakukan
Heroisme (Membangkitkan hasrat yang besar) “Pemimpin membayangkan masa depan yang inspiratif dan berjuang untuk mewujudkannya ketimbang secara pasif menyaksikan masa depan terjadi di sekeliling mereka. Pahlawan mengeluarkan emas keluar dari peluang yang ada daripada menunggu peluang emas disodorkan kepada mereka”
Modo de Proceder Action ` Faith and Passion Kesadaran Diri Ingenuitas Heroisme Cinta Kasih
Kesimpulan Integrasi Empat prinsip kepemimpinan Yesuit: Memahami kekuatan, kelemahan, nilai-nilai dan pandangan hidup kita (kesadaran diri) Beradaptasi dan berinovasi dengan penuh keyakinan diri untuk merangkul dunia yang terus berubah (ingenuitas) Melibatkan orang lain dengan sikap positif dan penuh cinta kasih (cinta kasih) Menyemangati diri sendiri dan orang lain dengan ambisi-ambisi heroik (heroisme)
“Pemimpin bertekun karena mereka sekaligus penuh kepercayaan, optimistis, bodoh dan cukup rendah hati untuk berharap dan menantikan bahwa biji-biji upaya mereka akan tumbuh mekar dalam waktu, cara dan tempat yang tidak dapat mereka ramalkan atau kendalikan”
Sekian & Terima Kasih