Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Kelompok 3B: Dwi Ratih Septia Inten Nurasadina Khairul Wara Nazarudin Nur Prizan Keni Idris Shinta Trisnayanthi Titi Yuliani Welly Elvandari Yesi Nurjanah
Learning Objective Menjelaskan prinsip diet pada bayi dan anak Menyiapkan menu pada bayi dan anak Mendiagnosis gangguan nutrisi pada bayi dan anak
Prinsip Diet pada Bayi & Anak Pemberian makan yang sering Tinggi energi dan nutrien yang bersifat cair Jumlah air yang tinggi Protein untuk pertumbuhan dan maturasi jaringan, mempertahankan fungsi tubuh Karbohidrat utama dalam ASI (Laktosa) Lemak sumber energi utama pada bayi 40-50% dari energi total Vitamin & mineral
ASI Eksklusif Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang di sekresi oleh kelenjar mammae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayinya (WHO, 2004) ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini (Depkes RI, 2004)
Komposisi ASI Nutrien 3-5 Hari 8-11 Hari 15-18 Hari 26-29 Hari ACB AKB Energi (kkal/dl) 48 58 59 71 62 70 Lemak (g/dl) 1.85 3.00 2.9 4.14 3.06 4.33 3.05 4.09 Protein (g/dl) 1.87 2.10 1.7 1.86 1.52 1.71 1.29 1.41 Laktosa (g/dl) 5.14 5.04 5.98 5.55 6.00 5.63 6.51 5.97
Komponen protein pada ASI ASI Susu Sapi Protein (g/l) 8.9 31.4 Casein 2.5 27.3 Whey Protein 6.4 5.8 Alfa-lactalbumin 2.6 1.1 Beta-lactalbumin - 3.6 Lactoferrin 1.7 Sangat Sedikit IgA 1 0.03
Komponen mineral pada ASI Kolostrum ASI Susu Sapi Natrium (mg) 48.0 15.0 58.0 Kalium (mg) 74.0 57.0 145.0 Magnesium (mg) 4.0 12.0 Kalsium (mg) 39.0 35.0 130.0 Fosfor (mg) 14.0 120.0 Chlor (mg) 85.0 40.0 108.0 Ferrum (mcg) 70.0 100.0 Cuprum (mcg) Total 200.0 700.0
Faktor Protektif didalam ASI Faktor Anti-bakteri Efektif terhadap SIgA Bakteri : E.Coli, C.Tetani, C.Diphteroae, K. Pneumoniae, Salmonella, Shigella, Streptokokus, H.influenzae Virus : Polio, Rubella, CMV, Rotavirus, Influensa, RSV Parasit : G. Lamblia, E. Histolitika IgG, IgM V. Cholerae, E. Coli Virus: Rubella, CMV, RSV IgD E. Coli Bifidobacterium bifidum Enterobacteriacea, patogen enterik Laktoferin Laktoperoksidase Streptokokus, Pseudomonas, E. Coli, S.typhimurium Lysozyme E. Coli, Salmonella Magrofag, neutrofil, limfosit Pembentukan Interferon, sitokin dan limfokin Lipid S. Aureus, H. Simplex, G.Lamblia, E. Histolytica, T. Vaginalis
Anjuran pemberian ASI 0-6 Bulan: ASI eksklusif memenuhi 100% kebutuhan 6-12 bulan: ASI memenuhi 60-70% kebutuhan, perlu makanan pendamping ASI (MPASI) yang adekuat >12 bulan: ASI hanya 30% kebutuhan, ASI tetap diberikan untuk keuntungan lainnya
Cara Menyusui yang Benar Jika ibu menyusui bayi dengan posisi duduk santai, punggung bersandar dan kaki tidak menggantung. Jika ibu menyusui sambil berbaring, maka harus dijaga agar hidung bayi tidak tertutup. Cara melekatkan bayi. Ibu hendaknya : Menyentuhkan puting susu ke bibir bayi. Menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar. Segera mendekatkan bayi ke arah payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu.
Cara Menyusui yang Benar
Cara Menyusui yang Benar
Makanan Pendamping ASI (MPASI) WHO Global Strategy for Feeding Infant and Young Children tahun 2003 merekomendasikan agar pemberian MPASI memenuhi 4 syarat, yaitu: Tepat waktu (timely) Adekuat Aman Diberikan dengan cara yang benar (properly fed)
Menu pada Bayi & Anak
Menu pada Bayi & Anak
Gangguan nutrisi pada bayi dan Anak Ex: Intoleransi laktosa GAKI
DAFTAR PUSTAKA Rekomendasi IDAI. Rekomendasi Praktik Pemberian Makan Berbasis Bukti pada Bayi dan Balita Di Indonesia untuk Mencegah Malnutrisi DEPKES RI 2004 WHO 2004