E-learning biotek reproduksi ternak

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
LEMAK DAN MINYAK.
Advertisements

ISEMINASI BUATAN PADA KUDA FKH - UNAIR.
Schoutz =>Negeri Arab
IB pada KERBAU.
KOLEKSI, PEMERIKSAAN SEMEN, TEKNIK IB DAN SEMEN BEKU
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
oleh : LENI HANDAYANI, S.PI, MP
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PRAKTIKUM BIOKIMIA URINE
PRAKTIKUM BIOKIMIA DARAH
HARA FOSFOR Kadar fosfor dalam tanaman menempati urutan terakhir terendah golongan hara makro bersama dengan Ca, Mg dan S. Kadarnya kira-kira 1/5 sampai.
Standar kompetensi 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
ANALISIS SPERMA Oleh ARNI AMIR.
MALE GENITAL SYSTEM DRH. HANDAYU.
Eko Suhartono Bag. Kimia/Biokimia Fak. Kedokteran UNLAM
TRANSUDAT - EKSUDAT UNIMUS 2017.
Metabolisme Sel Pertemuan 5.
ION LOGAM DALAM SISTEM BIOLOGIS
SIFAT KIMIA KULIT Pengetahuan tentang sifat kimiawi pada kulit sangat penting dalam proses penyamakan kulit, karena sebagian besar proses tersebut melibatkan.
TATAP MUKA KE-6 ELEARNING, 2/11/2016 Setyo Utomo
Assalammu’alaikum Wr.Wb
PENILAIAN SEMEN, TEKNIS, MAKSUD DAN TUJUAN
PERHITUNGAN OSMOLARITAS DAN VISKOSITAS SECARA SEDERHANA
PENGENCERAN SPERMA.
BIOKIMIA DARAH Lilis Hadiyati, S.Si..
Lilis Hadiyati, S.Si., M.Kes.
P R O T E I N.
STRES DAN KUALITAS DAGING
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
KUALITAS SUSU Susu bahan makanan yang sangat penting untuk kebutuhan manusia, karena mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Susu.
AIR.
SILASE (LANJUTAN) MENGENAI PROSES2 ENSILASE YANG BANYAK DIPENGARUHI BAKTERI2 DALAM KEADAAN NORMAL SEBAGAI BERIKUT : UNTUK SEMENTARA RUMPUT SEGAR YANG SUDAH.
4. NUTRIEN UNTUK TERNAK (UDARA DAN AIR)
PENGENCERAN SEMEN.
Oleh : Setyo Utomo Elearning 1, kampus 1, 5/5/04/16
SISTEM SIRKULASI.
Praktikum higienE makanan
Tata Laksakna Pengawinan
Kebutuhan nutrisi dan media
Pewarnaan kuman.
RESPIRASI Oleh : Dr. Muhibbuddin, M.S..
SIFAT KIMIA TANAH Muhammad Rozadi
PENGENCERAN DAN PEMBEKUAN SEMEN
Teknik Laboratorium Ternak Perah
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Materi Kuliah TEKLAB Instrumentasi Analisis Kualitas Susu Oleh : Dedes Amertaningtyas,S.Pt.,MP TEKLAB dedes Oleh : Dedes Amertaningtyas,S.Pt.,MP.
METABOLISME SEL II (KATABOLISME – RESPIRASI)
BAB 8 Karbohidrat, Protein, dan Biomolekul Standar Kompetensi
URINALISIS FESES TRANSUDAT EKSUDAT RETIKULOSIT
RESPIRASI-1 By Irda Safni.
DASAR-DASAR TEORITIS ANALISIS KUALITATIF.
PEMERIKSAAN SEMEN.
DASAR-DASAR TEORITIS ANALISIS KUALITATIF.
Argento-Gravimetri.
NILAI PCV DAN DIFERENSIAL LEUKOSIT KELINCI YANG DIINDUKSI PROTEIN B SPESIFIK DARI SAPI BUNTING Bogor, 8-9 Agustus 2017.
TEKNOLOGI LEMAK DAN MINYAK
Praktikum Kimia Anorganik
Nanda Thyareza Imaniar ( )
ZAT ORGANIK/ANGKA PERMANGANAT
Pemeriksaan Kualitas kimia Air PERTEMUAN 9 Nayla Kamilia Fithri
BILANGAN OKSIDASI NITROGEN
RESPIRASI PADA TANAMAN
LEMAK DAN MINYAK.
Fungsi Pengenceran semen
KERUSAKAN BMT Artharini Irsyammawati,S.Pt.MP AI/BMT.
KATABOLISME OLEH : …. RESPIRASI AEROB Katabolisme adalah serangkaian reaksi yang merupakan proses pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa.
4.3Mendeskripsikan struktur, tatanama, penggolongan, sifat dan kegunaan makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein). 4.4Mendeskripsikan struktur,
Analisis Anion PRODI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK.
RESPIRASI-1 By Irda Safni Sejarah Respirasi Istilah respirasi digunakan pada awal abad ke- 15, tapi kepentingannya diungkapkan Crook pada tahun 1615.
Transcript presentasi:

E-learning biotek reproduksi ternak Menngapa spermatozoa bergerak ?

PENILAIAN SEMEN / SPERMA LAKUKAN DENGAN SINGKAT SETELAH PENAMPUNGAN HAL-HAL YG HARUS DIPERHATIKAN SAAT MENILAI SPERMA ADALAH VB HARUS BERSIH, SAAT PENAMPUNGAN JANGAN SAMPAI TERCAMPUR DENGAN KOTORAN / SEL-SEL TANGGAL, SMEGMA PRAEPUTII, AIR, URIN DSB. ADANYA DARAH DAN SERUM AKAN MERUSAK SPERMA PEMANASAN DAN PENDINGINAN YG TERLALU CEPAT AKAN MEMATIKAN SPERMATOZOA PENGGOYANGAN / PENGOCOKAN YG TERLALU KERAS DAPAT ERUSAK SPERMATOZOA PENYINARAN MATAHARI SECARA LANGSUNG HARUS DIHINDARI MAKSUD PENILAIAN SEMEN : UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI BERAPA KALI SEMEN HARUS DIENCERAN INFORMASI KESUBURAN PEJANTAN ALAT : MIKROSKOP PERBESARAN 10X10 DAN 45X10, PIPET BERBAGAI UKURAN, OBJECT GLASS DAN COVER GLASS, TABUNG REAKSI, HEATING TABLE, KERTAS LAKMUS, SPECTROFOTOMETER, DSB.

1. MAKROSKOPIS VOLUME WARNA KONSISTENSI PH 2. MIKROSKOPIS GERAK MASSA GERAK INDIVIDU MORFOLOGI ABNORMALITAS SPERMA KONSENTRASI PENILAIAN : KONSISTENSI : CARANYA ADALAH DENGAN MENGGETAR-GETARKAN TABUNG YG BERISI SEMEN SEMEN YG BAIK LEBIH KENTAL DARI AIR SUSU DENGAN KANDUNGAN LEMAK TINGGI SEMEN JELEK SEPERTI AIR KELAPA (BUKAN SANTAN) BENING MAKA KONSISTENSI SANGAT RENDAH

WARNA : ASPREMIA = VOLUME SEDIKIT SEKALI DARI BIASANYA HYPOSPERMIA = VOLUME KURANG DARI BIASANYA HIPERSPERMIA = VOLUME LEBIH DARI BIASANYA VOLUME JENIS TERNAK PENAMPUNGAN/MINGGU KONS/ml.10⁶ JML SPZ/ej.10⁶ VOLUME (ml) SAPI 3 – 5 x 1.200 6.000 4 - 6 DOMBA 7 – 25 x 3.000 1 BABI 270 58.000 215 KUDA 7 – 10 x 120 15.000 125 NORMAL = CREM KEPUTIH-PUTIHAN = AIR SUSU PAKAN SEGAR = KREM LEBIH TUA MASSAGE = KEMERAH-MERAHAN/KECOKLATAN KADANG CAMPUR DARAH SAKIT/INFEKSI = KEHIJAU-HIJAUAN (CAMPUR NANAH) WARNA :

KEADAAN EJAKULAT/SEMEN/SPERMA/MANI BEBERAPA JENIS TERNAK JENIS TERNAK WARNA KONSISTENSI VOL (ml) KONS(10⁶/m³ pH SAPI KUNING GADING/KUNING KEPUTIHAN KONS TINGGI SPT ROOM, RENDAH SPT SUSU LEMAK RENDAH/AIR KELAPA MUDA RENDAH RATA-RATA 3 – 6 (1,5-12) MIN; 0,4, RATA-RATA ; 0,8-1,2; MAX: 6 6,6 – 7,4 DOMBA/KAMBING idem Min; 0,5, rata-rata; 1 – 1,25; max;3,5 Db min;0,8,rt2;2-5, max;8. kb min;<1, rt2;3-5, max; 7 6,5 – 7,2 KUDA KELABU/KEPUTIH-PUTIHAN ENCER SPT AIR SUSU+BAHAN2 SPT LENDIR MIN; 40, RT2:80-120, MAX: 480 MIN:0,04, RT2:0,08-0,2; MAX:0,8 7 -7,6 BABI KEPUTIH-PUTIHAN SEPERTI AIR SUSU Min:100,rt2:200-400, max:1000 Min:0,05; rt2:0,1-0,4; max:1 7,2 - 8 SEMEN DOMBA SEDIKIT TETAPI BERWARNA KERUH BERAWAN SEMEN KEHIJAU-HIJAUAN KARENA ADANYA PERADANGAN KRONIS PADA SALURAN REPRODUKSI TERDAPAT PSEUDOMONAS AUROGINOSA

TABEL HUBUNGAN WARNA SPERMA, KONSISTENSI DAN KONSENTRASI SOEBADI PARTODIHARDJO KREM KEPUTIH-PUTIHAN KENTAL 1.10⁹ SPZ LEBIH JERNIH DARI AIR SUSU ENCER 500.10⁶ SPZ SAMA DENGAN AIR KELAPA SANGAT ENCER < 100.10⁶ SPZ MOZES R TOELIHERE KREM KEPUTIH-PUTIHAN KENTAL 1.10⁹ - 2. 10⁹SPZ LEBIH JERNIH DARI AIR SUSU ENCER 500.10⁶ - 600. 10⁶ SPZ SAMA DENGAN AIR KELAPA SANGAT ENCER 100.10⁶ SPZ pH. TINGKAT KEASAMAN SEMEN YANG DISEBABKAN KARENA AKTIFITAS METABOLISME AN AEROB MENJADI ASAM LAKTAT. pH SEMEN SEGAR (SAPI) 5 – 6 – 7 pH KUDA = BABI = 7

MENGAPA SPERMATOZOA BISA BERGERAK ?????? PENILAIAN MIKROSKOPIS : PENILAIAN KUALITAS SPERMA DI BAWAH MICROSCOPE GERAKAN JUMLAH SEL/SATUAN VOLUME ABNORMALITAS MENGAPA SPERMATOZOA BISA BERGERAK ??????

PERGERAKAN (MOTILITAS) AKIBAT ADANYA REAKSI SEPERTI PADA OTOT; YAITU RELAKSASI DAN KONTRAKSI MENGGUNAKAN SUMBER ENERGI ATP ATP ADP + PHOSPAT + ENERGI (7000 Cal/mol) AMP + PHOSPAT + E anaerob : PHOSPAT fosfatase 2 asam laktat + 2 ATP (2 X 7000 cal/mol=14.000 cal/mol Aerob : PHOSPAT CO2 + H2O + 38 ATP. (38 x 7000 CAL/mol).

1. SPERMATOZOA KANDUNGAN EJAKULAT B. MUCOPOLYSACARIDA, TERDIRI ATAS PROTEIN DAN POLYSACARIDA YANG TERDAPAT DALAM ACROSOMA. POLYSACARIDA TERDIRI ATAS : FRUKTOSA GALAKTOSA MANOSA HEXOSAMINE 1. SPERMATOZOA A. NUCLEOPROTEIN PADA INTI SEL TERDIRI ATAS UNSUR DNA DAN ASAM AMINO (PROTEIN), MACAM ASAM AMINO NYA ADALAH : ASAM AMINO ADENIN ASAM AMINO GUANIN ASAM AMINO THYMINE ASAM AMINO CYTOSIN D. PROTEIN SEMACAM KERATIN (BANYAK KANDUNGAN SULFURNYA). DIGUNAKAN UNTUK MEMPERTAHANKAN ELASTISITAS GERAKAN MASA SPERMATOZOA BERUPA GERAKAN GELOMBANG. C. PLASMALOGEN BERUPA POSPOLIPID ADALAH LIPIDA INTRASELULER YANG TERDAPAT DALAM BADAN DAN EKOR SPERMATOZOA KEMUDIAN BAHAN INI AKAN TERHIDROLISIS MENJADI ALDEHID LEMAK. E. ENYM-ENZYM DAN CO-ENZYM, UMUMNYA BERSIFAT HIDROLITIK DAN OKSIDATIF. CONTOH : ENZYM DEHIDROGENASE, HYALURONIDASE, CYTOCRHOME OXIDASE, GOT, GPT, ACETIL CO-ENZYM-A,DSB.

MATERI YANG TERDAPAT DALAM PLASMA SEMINAL : ADALAH BAHAN-BAHAN YANG DIBEBASKAN DARI SALURAN SALURAN SPERMATOZOA DAN KELENJAR ASESORIS YANG BERUPA METRIAL ORGANIK DAN ANORGANIK. BAHAN-BAHAN YG TERDAPAT PADA PLASMA SEMINAL ADALAH : GLISERIL PHOSPORIL CHOLIN (GPC), BERSIFAT STABIL TIDAK TERPENGARUH OLEH ENZIM YG TERDAPAT PADA PLASMA. MERUPAKAN BAHAN YG DAPAT DIMETABOLISMEKAN SETELH BERADA DALAM SALURAN REPRODUKSI BETINA. GPC BANYAK TERDAPAT DALAM SEL-SEL KELENJAR EPIDIDIMIES. ASAM SITRAT, BERPERAN SEBAGAI ZAT UNTUK MENGIKAT ION Ca, BANYAK TERDAPAT PADA SPERMA RUMINANSIA DIBANDING BABI DAN KUDA. SEBAGAI PENGHASIL ASAM SITRAT ADALAH : KELENJAR VESIKULARIS DAN AMPULA VAS DEFFERENS. FRUKTOSA, DIETABOLISMEKAN OLEH SPERMATOZOA, DIHASILKAN OLEH KLJ. VESIKULARIS DAN AMPULA VAS DEFFERENS, DAPAT LANGSUNG BERDIFUSI KE SPERMATOZOA MEMBENTUK ENERGI, BANYAK TERDAPAT PADA RUMINANSIA DIBANDING KUDA DA BABI, DAPAT DIUKUR DENGAN UJI DEHIDROGENASE. SORBITOL, MERUPAKAN KARBOHIDRAT YANG BERIKATAN DENGAN ALKOHOL, BERSAL DARI KELENJAR VESIKULARIS, PADA PLASMA RUMINANSIA LEBIH BANYAK DIBANDING BABI DAN KUDA, BILA TERPECAH MAKA AKAN MENJADI FRUKTOSA + ALKOHOL DIMANA FRUKOSA INI MERUPAKAN SUMBER ENERGI. INOSITOL, DIHASILKAN OLEH KELENJAR VESIKULARIS, BANYAK PADA BABI ERGOTHIONIN, DIHASILKAN OLEH KELENJAR VESIKULARIS, TDK DIMETABOLISMEKAN, TINGGI PADA BABI DAN RUMINANSIA TDK ADA.

KADAR GPT DAN GOT TINGGI MERUPAKAN INDIKASI TERJADINYA KERUSAKAN SEL SELAMA PROSES PEMBEKUAN YG MENUNJUKAN BANYAKNYA SEL SPERMA YG RUSAK SETELAH PROSES PEMBEKUAN. Cl⁻ merupakan anion yang erugikan spermatozoa, sehingga pengenceran NaCl fisiologis sperma harus segera digunakan karena Cl⁻ bersifat merusak spermatozoa KATION-KATION BAIK DALAM PLASMA SEMINAL : Na⁺, K ⁺, Ca ⁺, Mg ⁺ ⁺, KATION-KATION JELEK : ION-ION LOGAM BERAT SEPERTI Fe, Pb, Hg, Cu, Zn, dsb. ANION –ANION BIOTROP YANG BERPENGARUH BAIK UNTUK PENGENCER SEMEN ADALAH : CITRAT FOSFAT ACETAT TARTRAT SULFAT ANION BIOTROP YANG BERPENGARUH JELEK : CLORIDA CHLORAT NITRIT BROMIDA YODIDA

METABOLISME SPERMATOZOA 2. AEROB 1. AN AEROB BEBERAPA BAHAN SPERMA YANG DIMETABOLISMEKAN : 1. SORBITOL, OLEH ENZIM SORBITOL DEHIDROGENASE (SH) SH SORBITOL FRUKTOSA Fruktosa phospat An aerob TRIOSA PHOSPAT + 2H Lactat dehidrogenase ASAM LAKTAT ASAM PYRUFAT Aerob ditimbun CO2+H2O+2ATP Acetil Co- A CO2 + H2O + 38 ATP 1 mol ATP = 7000 cal

saluran reproduksi betina 2. METABOLISME GPC, TERJADI JIKA TERDAPAT ENZYM GPC diesterase (GPCD) dalam saluran reproduksi betina GPCD Gliserol Phospat Triosa Phospat GPC anaerob + 2H Lactat dehidrogenase Asam Pyruvat Asam Laktat ditimbun CO2 + H2O + 2 ATP Aerob Acetil Co-A CO2 + H2O + 38 ATP + O2 3. PLASMALOGEN Acetil Co-A Dalam spermatozoa CO2 + H2O + 38 ATP

AKTIFITAS SPERMATOZOA : PROSES FRUKTOLISIS RESPIRASI ENDOGEN KECEPATAN METABOLISME DITANDAI DENGAN ADANYA KECEPATAN FRUTOLISIS (INDEX FRUKTOLISIS) ATAU IF. IF SAPI = 1,5 – 2,0 mg/1.10⁹/jam dalam t = 37⁰C ARTINYA : BANYAKNYA FRUKTOSA ADALAH ANTARA 1,5 – 2,0 mg YANG DIMETABOLISMEKAN OLEH SPERMATOZOA AKTIF SEBANYAK 1 MILYARD DALAM TEMPERATUR 37⁰C IF BABI = 0,2 -1,0 mg/1.10⁹/jam dalam t = 37⁰C z fruktosa z ADALAH VOLUME OKSIGEN YANG DIPERLUKAN OLEH 100 JUTA SPERMAOZOA AKTIF UNTUK METABOLISME SELAMA 1 JAM PADA TEMPERATUR 37⁰C. O2 Z O2 SAPI = 5-10 μℓ/100.10⁶/JAM/T = 37⁰C

BANYAKNYA ASAM LAKTAT YANG DIHASILKAN OLEH 100 BANYAKNYA ASAM LAKTAT YANG DIHASILKAN OLEH 100.10⁶ SPERMATOZOAAKTIF DALAM 1 JAM DALAM TEMPERATUR 37⁰C SECARA AN AEROB Z N₂ Asam laktat = 200 μg / 100.10⁶/ jam, t= 37 ⁰C KESIMPULAN : SUMBER ENERGI BAGI SPERMATOZOA ADALAH HASIL DARI METABOLISME DALAM SPERMATOZOA PERUBAHAN ASAM PYRUVAT MENJADI ASAM LAKTAT MERUPAKAN HASIL METABOLISME YG BERLANGSUNG SECARA ANAEROB, DAPAT DILAKUKAN TEST YAITU UJI DEHIDROGENASE (YG DILEPAS ADALAH IKATAN 2H DENGAN MB SEHINGGA LARUTAN MENJADI TIDAK BERWARNA (LEUCO MB).

PENILAIAN SEMEN dua penilaian semen yaitu penilaian secara makroskopis dan secara mikroskopis. Pada penilaian secara makroskopis dilakukan dengan tanpa bantuan alat berupa mikroskop tetapi cukup melalui pandangan mata kita saja. Sedangkan penilaian secara mikroskopis menggunakan mikroskop sebagai alat bantu dalam menentukan hasil penilaian. Penilaian secara makroskopis meliputi penentuan volume, warna semen, bau dan konsistensi. Hasil riset menunjukkan bahwa warna semen dan konsistensi berhubungan positif dengan kualitas semen seperti gerak masa dan konsentrasi. Pada pelaksanaan IB di lapangan maka pedoman terhadap kualitas semen didasarkan atas pemeriksaan makroskopis dan hasil-hasil penelitian sebelumnya baik terhadap domba maupun kambing.

PENILAIAN MIKROSKOPIS : 1. MENILAI GERAK MASA GUNAKAN PERBESARAN 10 x 10 : SANGAT BAIK/BAIK SEKALI DENGAN TANDA +++ : GELOMBANG BESAR, BANYAK, GELAP, TEBAL DAN AKTIF SEPERTI GUMPALAN AWAN HITAM DEKAT WAKTU HUJAN DAN BERGERAK CEPAT BERPINDAH-PINDAH TEMPAT BAIK DENGAN TANDA ++ : GELOMBANG KECIL, TIPIS, JARANG, KURANG JELAS DAN LAMBAN KURANG BAIK/CUKUP DENGAN TANDA +; TIDAK TERLIHAT GELOMBANG MELAINKAN HANYA GERAKAN-GERAKAN INDIVIDU TIDAK PROGRESIF. BURUK/JELEK DENGAN TANDA N/0, SPERMATOZOA HANYA SEDIKIT ATAU TIDAK ADA SAMA SEKALI GERAKAN INDIVIDU.

MENILAI GERAK INDIVIDU (MOTILITAS): PERBESARAN YG DIGUNAKAN 45 x 10 0 SPERMATOZOA INMOTIL/TDK BERGERAK GERAKAN BERPUTAR DI TEMPAT GERAKAN BERAYUN/MELINGKAR, < 50% BERGERAK PROGRESIF, TIDAK ADA GELOMBANG 50 – 80% SPERMATOZOA BERGERAK PROGRESIF DAN ADA GERAK MASA GERAK PROGRESIF YANG GESIT DAN SEGERA MEMBENTUK GELOMBANG DENGAN 90% MOTIL GERAK PROGRESIF, GELOMBANG SANGAT CEPAT, 100% MOTIL GERAKAN INDIVIDU : GERAK PROGRESIF/GERAK AKTIF MAJU KEDEPAN DENGAN TANDA p Gerak mundur/reserve dengan tanda r Gerak berputar/vibratory dengan tanda v Gerak berputar/sirkuler dengan tanda c Persentase spermatozoa kurang dari 40% menunjukkan nilai sperma kurang baik dan infertil, sedangkan yang dapat diterima adalah sekitar 50 – 80% spermatozoa motil aktif dan progresif.

MOTILITAS ADANYA METABOLISME SEHINGGA DIHASILKAN ENERGI, AKIBATNYA SPERMATOZOA MAMPU BERGERAK DALAMMEDIA CAIR UNTUK MEMPERTAHANKAN HIDUPNYA SEBELUM TAHUN 1970 SEBAGAI PENGGERAK ADALAH BADAN DAN EKOR, SETELAH TAHUN 1970 PUSAT PERGERAKAN ADA DISERUH BAGIAN TUBUH OLEH KARENA RELAKSASI DAN KONTRAKSI SEBAGAIMANA PADA OTOT YANG DIAKIBATKAN ADANYA ENERGI HASIL METABOLISME DISELURUH BAGIAN TUBUHNYA. GERAKAN SPERMATOZOA MAMALIA PADA SUHU 37⁰C KECEPATAN GERAKNYA ADALAH 100 μm/detik atau 6 – 7 mm / menit; SPERMATOZOA DOMBA KECEPATAB GERAKNYA ADALAH 4,8 mm/menit dan UNTUK SPERMATOZOA SAPI 5,8 – 6,8 mm/menit. KECEPATAN GERAK SPERMATOZOA PADA SUHU 41 – 42 ⁰C KECEPATAN GERAKNYA MAKSIMUM KECEPATAN GERAK DIPENGARUHI OLEH : TEMPERATUR, VISKOSITAS MEDIUM, pH MEDIUM DAN UMUR SPERMATOZOA.

MACAM PERGERAKAN SPERMATOZOA : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA HIDUP SPERMATOZOA : TEMPERATUR (SPERMATOZOA SAPI + CITRAT KT PADA 5 ⁰C MAMPU BERTAHAN 10 HARI DENGAN MOTILITAS 5 – 10% TETAPI PADA SUHU 46,6 ⁰C MAMPU BERTAHAN 60 MENIT. CAHAYA MATAHARI, MENGAKIBATKAN REAKSI FOTOKIMIA SEHINGGA MENIMBULKAN HIDROGEN PEROKSIDA (H2O2) YANG BERSIFAT TOXIC Ph (derajat keasaman), SPERMATOZOA CENDERUNG BERGERAK LAMBAT DALAM SUASANA ASAM, DAN CENDERUNG CEPAT DALAM SUASANA BASA, Ph 3 aktifitas spermatozoa terhenti dan pH 10 aktifitas spermatozoa juga terhenti. UNTUK MENJAGA STABILITAS ph PERLU DITAMBAHKAN BUFFER (Na- CITRAT, Na- PHOSPAT). TEKANAN OSMOSA BAHAN-BAHAN ELEKTROLIT DAN BUKAN ELEKTROLIT. GERAKAN NORMAL YAITU GERAK SPERMATOZOA MAJU KE DEPAN (SIMBOL = p; PROGRESIVE). SEPERTI GERAKAN PADA CAMBUK MAJU KE DEPAN GERAK CIRCULATE (= C) BERGERAK DENGAN GERAKAN MELINGKAR YANG DISEBABKAN MORFOLOGI YANG TIDAK NORMAL GERAK OSCILASI (= O) GERAK DITEMPAT PAD A TEMPERATUR 7 ⁰C SPERMATOZOA DIAM

MENGHITUNG SPERMATOZOA YG HIDUP DAN MATI : DENGAN METODA PEWARNAAN : HANYA UNTUK SEMEN SEGAR AFINITAS SEL SEME YG DISIMPAN TIDAK BISA KARENA AFINITAS RENDAH OLEH KARENA PERMAEBILITAS RENDAH SPERMATOZOA YANG TDK BERGERAK BELUM TENTU MATI ZAT WARNA YG DIGUNAKAN : 1 gr EOSIN + 5 gr NIGROSIN + 25 gr Na Citrat + 100 cc aquadest EOSIN 0,2 gr + Na Citrat 0,5 gr + 10 ml aquadest

CARA MEMBUAT PREPARAT ULAS : ZAT WARNA DIPANASI HINGGA BERSUHU 37 ⁰C, KEMUDIAN TETESKAN DI ATAS OBYEK GLASS YANG PANASNYA </= 37 ⁰C DI BAGIAN PINGGIR. SEMEN DITEGARKAN HINGGA HOMOGEN, AMBIL DENGAN PIPET LALU PUTAR-PUTAR DENGAN ZAT PEWARNA HINGGA HOMOGEN. SETELAH HOMOGEN AMBIL OBYEK GELAS YG LAIN, TEMPELKAN UJUNGNYA PADA CAMPURAN ITU DENGAN POSISI MIRING BERSUDUT LANCIP, DORONG SEPANJANG GELAS OBYEK 1 UNTUK MENDAPATKAN SELAPIS SEMEN YANG TELAH DIWARNAI SEDIKIT MUNGKIN LALU PANASKAN 37 ⁰C ATAU CUKUP DIANGIN-ANGINKAN SAJA. HITUNG DIBAWAH MIKROSKOP 45x10 ATAU 10x100 (+MINYAK EMERSI). HITUNG SEL SPERMA SAMPAI SEJUMLAH 100 EKOR, CATAT BERAPA % YANG BERWARNA MERAH DAN BERAPA % YANG BENING (TDK BERWARNA) YG BENING MENUNJUKAN HIDUP, SEDANGKAN BERWARNA MENUNJUKAN SUDAH MATI SAAT DILAKUKAN PEWARNAAN. ULANGI SAMPEL 2 – 3 KALI PENGAMATAN.

Konsetrasi spermatoza Perbesaran 45x10 DENSUM (D) : PADAT; JARAK DUA KEPALA SPERMATOZOA KURANG DARI PANJANG SATU KEPALA (KONSENTRASI DIDUGA 1 – 2 M/ml SEMI DENSUM (SD) : SEDANG ; JARAK ANTARA 2 KEPALA = 1 – 1,5 PANJANG KEPALA, KONSENTRASI DIPERKIRAKAN 500 JUTA – 1 M/ml RARUM (R) : JARANG, JARAK ANTARA 2 KEPALA SPERMATOZOA LEBIH PANJANG DARI KEPALA ATAU SAMA DENGAN KEPALA + LEHER SPERMATOZOA; KONSENTRASI ANTARA 200 – 500 JUTA / ml OLIGOSPERMIA (OS) : SEDIKIT SEKALI BILA JARAKNYA SAMA DENGAN PANJANG SPERMATOZOA; KONSENTRASI < 200 JUTA/ml ASPERMIA (A) : TIDAK ADA SPERMATOZOA KONSENTRASI SPERMATOZOA DAPAT DIHITUNG MENGGUNAKAN : HEMOCYTOMETER SPECTROFOTOMETER

PENILAIAN MORFOLOGIK MACAM ZAT WARNA YG DAPAT DIGUNAKAN : TINTA CINA/INDIA CAMPURAN EOSIN – ANILIN BIRU NIGROSIN – EOSIN CITRAT ABNORMALITAS PRIMER GANGGUAN DALAM TESTES TANDA-TANDANYA ; KEPALA KECIL, KEPALA BESAR, KEPALA KERUCUT, KEPALA MIRING, KEPALA DUA,KEPALA SALAH BENTUK, BEREKOR DUA,ACROSOMA SALAH BENTUK, BERLEHER BESAR DAN KEPALA BULAT. ABNORMALITAS SPERMATOZOA ABNORMALITAS SEKUNDER KESALAHAN DALAM PENANGANAN PASCA PENAMPUNGAN SEMEN, EX : KOCOKAN TERLALU KERAS, COLD SHOCK, PEMANASAN TERLALU TINGGI, PEMBUATAN SEDIAAN KURANG HATI-HATI, DSB. CONTOH DARI ABNORMALITAS INI ADALAH : KEPALA LEPAS, LEHER PATAH, LEHER DAN EKOR KUSUT, EKOR PATAH DAN EKOR BERGELUNG.

PENILAIAN DALAM 1 LAPANG PANDANG TOTAL YANG DIHITUNG ADALAH 200 – 500 EKOR. BILA ABNORMALITAS PRIMER > / = 20% JELEK BILA ABNORMALITAS EKUNDER >/= 25% PREPARAT HARUS DIULANG BILA ABN. PRIMER + ABN. SEKUNDER = 20% NORMAL SAPI ABN. SPERMATOZOA > 30 – 35% SEMEN INFERTIL DOMBA ABN. SPERMATOZOA 5 – 15% SEMEN INFERTIL BABI ‘’ 6 – 10% SEMEN FERTIL

PEMERIKSAAN SPERMATOZOA SECARA KIMIA-FISIK ADALAH PEMERIKSAAN DAYA TAHAN SPERMATOZOA TERHADAP PENGARUH SUHU ATAU SESUATU ZAT KIMIA TERTENTU 1. PEMERIKSAAN RESISTENSI SPERMA SAPI SEBANYAK 0,5 – 1 ML DENGAN KONSETRASI DAN PERSEN HIDUP MATI SUDAH DIKETAHUI SPERMA DIMASUKAN DALAM AIR ES SELAMA 10 MENIT KEMUDIAN PERIKSA DI BAWAH MIKROSKOP LAKUKAN PEMERIKSAAN HIDUP MATI LAGI BANDINGKAN PERSEN HIDUP MATI SEBELUM DIMASUKAN KE DALA ES DENGAN SESUDAH DIMASUKAN MENUNJUKAN DAYA TAHAN SPERMATOZOA YG DIPERIKSA (RESISTENSI TEST) 2. PEMERIKSAAN SPERMA BEKU DILAKUKAN TERHADAP 1 STRAW SEMEN BEKU YG DIPERIKSA ADALAH KANDUNGAN GOT (GLUTAMIC OXALOCETIK TRANSAMILASE) SEBELUM DAN SESUDAH PEMBEKUAN. SPERMA BEKU DIINKUBASIKAN PADA SUHU 37⁰C SELAMA 1 – 2JAM KEMUDIAN DIUKUR LAGI KADAR GOT KEMUDIAN BANDINGKAN.

JIKA SETELAH PEMBEKUAN GOT LEBIH TINGGI MAKA BERARTI TERJADI KERUSAKAN SEL SELAMA PEMBEKUAN INDIKASINYA ADALAH GOT AKAN KELUAR DARI TUBUH SPERMATOZOA (MELALUI MEMBRAN) SEHINGGA GOT DALAM SEMEN MENJADI LEBIH TINGGI. MAKIN TINGGI GOT MAKA BERARTI MAKIN BANYAK SPERMATOZOA YANG MATI. PADA MANUSIA PENGUKURAN GPT, JIKA KADAR GPT TINGGI BERARTI BANYAK TERJADI KERUSAKAN JARINGAN. CARA MENGATASINYA : PENAMBAHAN GLISEROL, DMSO PENURUNAN SUHU SECARA BERTAHAP/BERTINGKAT

R = V/v PENGUKURAN RESISTENSI TERHADAP CL⁻ (BERSIFAT MERUSAK SEL) 1. PENGENCERAN BERTINGKAT PENAMBAHAN Na Cl 1% DILAKUKAN SEDIKIT DEMI SEDIKIT / BERTINGKAT, UNTUK SPERATOZOA SAPI DIGUNAKAN Na Cl 1% SEBANYAK 0,02 ml, KUDA DAN BABI 0,5 ml. PENAMBAHAN Na Cl , TIAP KALI PENAMBAHAN 10 ml Na Cl 1% DICAMPUR HATI-HATI KEMUDIAN DIPERIKSA MOTILOTASNYA (GERAK p) DI BAWAH MIKROSKOPE. Bila masih ada gerakan maju kedepan maka tambah lagi 10 ml Na Cl 1% dicampur sedikit demi sedikit dst sampai hilang sama sekali gerakan progresivenya. Jika gerakan p ada terus maka akhiri saja pada menit ke 15. Perhitungan angka resistensinya adalah : R = V/v CONTOH : pada sapi V = 100 ml, v = 0,02 ml maka R = 100/0,02 = 5.000 Pada sapi R > 5.000, R makin tinggi semakin baik PADA KUDA DAN BABI ANGKA R LEBIH RENDAH. V = BANYAKNYA VOLUME NaCl 1% YG DITAMBAHKAN (cc). V = VOLUME SPERMA

2. PENGENCERAN KONSTAN Na Cl DITAMBAHKAN SEKALIGUS SEBANYAK 100 ml, YG DIPERIKSA ADALAH GERAKAN MAJU (PROGRESIVENYA = p) SETIAP 5 MENIT SEKALI, SETERUSNYA SAMPAI GERAKAN MAJU SAMA SEKALI TIDAK ADA SETIAP 5 MENIT SEKALI, HITUNG WAKTUNYA PADA SAAT GERAKAN HILANG SAMA SEKALI. WAKTU INI MENUNJUKAN WAKTU RESISTENSI = w x V Rw = ------------------ v W = waktu V = volume Na Cl v = volume sperma V/v merupakan bilangan konstan (sapi 0,01 ml dan kuda/babi= 0,1 ml) yang berubah adalah hanya W (waktu) Rw SAPI > 30 MENIT BAIK SEMAKIN LAMA SEMAKIN BAIK RESISTENSINYA

4. PEMERIKSAAN BIOKIMIAWI UNTUK MENGETAHUI AKTIFITAS METABOLISME SPERMATOZOA SEBAGAI DASAR KUALITAS SPERMATOZOA PADA SPERMATOZOA YANG HIDUP TERDAPAT ENZYM DEHIDROGENASE YANG DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR PEMERIKSAAN AKTIFITAS METABOLISME SEL SEBAGAI INDIKATOR ADALAH MB, ZAT YANG DIMETABOLISMEKAN ADALAH MONOKARBOHIDRAT (GLUKOSA, FRUKTOSA DAN MANOSA). DASAR : FRUKTOSA ASAM LAKTAT + 2 H + 2 ATP An-aerob INDIKATOR MB + 2 ATOM H SUASANA ANAEROB AKAN MENJADI LEUCOMETHILEN BLUE (TIDAK BERWARNA). UJI SORRENSEN BECK AND SALISBURRY

TUGAS TERSTRUKTUR Buat resume 2 lembar A4 times new roman 1,5 spasi, menggunakan bahasa Indonesia baku, tentang : Mengapa spermatozoa bergerak? Jelaskan penilaian sperma secara makroskopis dan mikroskopis!!! Jelaskan pemeriksaan spermatozoa secara kimia-fisik!!! Bagaimana perhitungan konsentrasi spermatozoa dalam aplikasi lapangan!! Jelaskan bagaimana pemeriksaan secara biokimiawi spermatozoa dan apa maksud dan tujuan dilakukan pemeriksaan tersebut! Soal dan jawaban dikirim ke email : esutama_set@yahoo.com.