BAB I DINAMIKA SEKTOR MIGAS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
NET PRESENT VALUE (NPV) INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)
Advertisements

PENILAIAN SAHAM Oleh : SURIPTO, SE.,M.Si, Ak.
MATERI KEWIRAUSAHAAN (ENTREPREUNERSHIP)
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
DASAR-DASAR EVALUASI RENCANA INVESTASI
BAB VII Simulasi Monte Carlo.
Aspek Hukum Minyak dan Gas Bumi
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
BAB I DINAMIKA SEKTOR MIGAS
PENILAIAN INVESTASI Dosen Pengampu Rini Handayani, SE.,M.Si.
Rika Kharlina Ekawati, S.E., M.T.I
Dasar-dasar untuk Membandingkan Alternatif-alternatif
Evaluasi Investasi Tujuan:
PENGARUH PAJAK PADA CASH FLOW
ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO.
RUJUKAN TESIS : (SOEWARSO KOESOEMOBROTO) EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI ANGKUTAN BUS UMUM JURUSAN PURI ANJASMORO (PRPP) – UNDIP – KLIPANG KOTA SEMARANG ANALISIS.
FUTURE WORTH ANALYSIS.
Penganggaran Modal dan Analisis Biaya
Kajian Aspek Finansial (3): KRITERIA INVESTASI DAN RISIKO PROYEK
PERMEN ESDM NO. 08 TAHUN 2017 “KONTRAK BAGI HASIL GROSS SPLIT”
BAB 11 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PENGELUARAN MODAL
TEKNIK EVALUASI KELAIKAN PROYEK MIGAS
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI BERESIKO
BAB XI KEPUTUSAN INVESTASI
KRITERIA INVESTASI.
Analisa resiko dalam penganggaran modal
ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO
Pendahuluan Salah satu tujuan penting evapro adalah keputusan untuk diterima/ditolak-nya suatu proyek Diperlukan suatu ‘patokan’ sebagai dasar penilaian.
Studi Kelayakan Bisnis
Analisis Teknik & Nilai Waktu dari Uang
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI BERESIKO
MODEL TRANSPORTASI.
Investasi dalam aktiva tetap
Tutorial ke 4 CAPITAL BUDGETING.
Investasi dalam aktiva tetap
KRITERIA INVESTASI.
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
PENGGUNAAN KRITERIA INVESTASI DALAM PEMILIHAN ALTERNATIF INVESTASI
Investasi Lilik Sri Hariiani
MATRIKULASI MANAJEMEN KEUANGAN Analisis Kriteria Investasi
PENGANGGARAN MODAL.
Nida Nusaibatul Adawiyah
BAB IV PEMBENTUKAN INVESTASI ( Pertemuan ke-5 )
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
PRINSIP – PRINSIP INVESTASI MODAL
KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN TEKNIK
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN
Kontrak Internasional
Faculty Member of STIE AsiA MALANG
Penilaian Investasi Ardaniah Abbas.
RoR (Rate of return.
PENGARUH PAJAK PADA CASH FLOW. PENDAHULUAN Selama ini yang telah dipelajari adalah bagaimana menghitung cash flow tanpa memasukkan unsur pajak  net cash.
Pengelolaan Proyek Sistem Informasi
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN
Penganggaran modal & kriteria investasi
DISCOUNTED CASH FLOW DAN TEKNIK PENILAIANNYA
ASPEK2 SKB Pasar Konsumen dan Produsen Pemasaran Teknik dan teknologi
Analisa resiko dalam penganggaran modal
BAB VI MENGUKUR DAN MENGENDALIKAN ASET YANG DIKELOLA
08 Studi Kelayakan Bisnis
PENGARUH PAJAK PADA CASH FLOW
PENGANGGARAN MODAL PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC)
PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN PUSAT INVESTASI
ANALISIS KELAYAKAN DUA PROYEK ATAU LEBIH
KRITERIA INVESTASI.
Manajemen Keuangan 1 Penganggaran Modal (Analisis Usulan Investasi)
Materi Manajamen Proyek
STUDI KELAYAKAN PROYEK
Model Pengambilan Keputusan (2)
Transcript presentasi:

BAB I DINAMIKA SEKTOR MIGAS Oleh: Widjajono Partowidagdo

Disini dibahas kegiatan industri migas dan keputusan investasi migas. I. Kegiatan Industri Migas Untuk memahami kegiatan industri migas perlu diketahui pembentukan minyak dan gas bumi, kegiatan sektor hulu dan kegiatan sektor hilir migas. A. Pembentukan Minyak dan Gas Bumi Kebanyakan pakar perminyakan percaya bahwa pembentukan minyak bumi berasal dari binatang dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun yang lalu (karena itu disebut bahan bakar fosil). Binatang dan tumbuhan (organik) yang mati dan mengalami pengendapan bersamaan dengan berbagai jenis sedimen (seperti lumpur) yang dibawa oleh aliran sungai. Batuan sedimen yang mengandung unsur organik sebagai sumber terjadinya minyak bumi disebut batuan sumber (source rocks). Akibat pengendapan di atasnya (overburden) bahan organik yang terdapat pada lapisan sedimen mengalami proses tekanan dan pemanasan yang berlangsung jutaan tahun dan beralih menjadi minyak, gas, dan aspal bumi. Kemudian minyak dan gas bumi tersebut bermigrasi mencari lapisan-lapisan yang berlubang atau mempunyai pori-pori. Lapisan-lapisan berpori ini dikenal dengan sebutan reservoir bed atau reservoir rock. Pada lapisan seperti inilah minyak-minyak berkumpul sehingga lapisan seperti ini pula yang dicari oleh para ahli pertambangan migas.

B. Kegiatan Sektor Hulu Migas Kegiatan sektor hulu migas terdiri atas pencarian (eksplorasi) migas dan apabila menemukan kemudian dilanjutkan dengan usaha memproduksikannya. 1. Eksplorasi Migas Minyak dan gas bumi adalah barang publik yang termasuk kepada sumber daya alam milik masyarakat (common property resources). Untuk mengusahakannya, suatu badan usaha perlu mendapatkan hak pengusahaan dari pemerintah. Untuk itu, badan usaha tersebut harus mendaftarkan diri pada institusi yang diberi wewenang untuk itu (BP Migas), lalu mengikuti lelang guna mendapatkan hak kontrak wilayah kerja. Badan usaha diwajibkan membayar untuk mendapatkan formulir dan informasi yang tersedia. Kemudian, kontraktor tersebut mengajukan proposal tentang kegiatan yang akan dilakukan pada wilayah tersebut serta berapa banyak modal yang akan ditanamkan. Kontraktor juga diminta memperkirakan produksi, pendapatan, dan keuntungan yang akan diperoleh, untuk kemudian mempresentasikan proposalnya kepada institusi terkait. Pemenang lelang dinilai berdasarkan proposal yang diajukan, investasi yang akan ditanam, serta bonafide tidaknya perusahaan tersebut (nama baik dan pengalaman dalam bidang terkait). Bila lelang dimenangkan, kontraktor harus membayar signature bonus untuk mendapatkan hak mengeksplorasi dan memproduksikan migas di wilayah kerjanya.

Pencarian migas dimulai dengan survey geologi (pemetaan) dan geofisika, termasuk survey seismik dan survey gravitasi, untuk mencari cebakan. Untuk memastikan apakah cebakan tersebut berisi migas atau tidak perlu dilakukan pemboran “wild-cat”. Bila eksplorasi berhasil maka dapat dikonfirmasi adanya hidrokarbon (minyak dan atau gas bumi), sifat batuan (porositas dan permeabilitas), serta kandungan (saturasi) migas, dari data tersebut dapat diperkirakan cadangan migas secara kasar. Bila migas berhasil ditemukan, maka dilakukan produksi migas. Porositas dapat diketahui dengan loging sonic (suara) karena suara bergerak lebih cepat pada benda yang lebih padat maupun loging radiaktif (neutron, density), sedangkan saturasi migas diketahui dari loging listrik karena minyak bersifat isolator sedangkan air asin konduktor. 2. Produksi Migas Untuk memproduksikan migas dari prospeknya dilakukan pengembangkan lapangan dengan dibornya banyak sumur produksi. Dalam waktu tertentu (misal kontrak 25 tahun), suatu sumur produksi hanya dapat menguras migas sebesar volume tertentu yang sering disebut cadangan per sumur. Akibatnya untuk memproduksi cadangan terbukti migas selama waktu kontrak diperlukan jumlah sumur tertentu. Tidak semua sumur pengembangan mengandung migas. Cadangan per sumur adalah fungsi produksi awal sumur, produksi pada economic limit (dimana biaya produksi sama dengan pendapatan) dan waktu produksi. Dari sumur produksi yang dibor dapat diperkirakan biaya sumur dan biaya bukan sumur (peralatan-peralatan produksi, infrastruktur pendukung, transportasi migas, dan biaya pengelolaan) untuk pengembangan lapangan tersebut.

Produksi dibagi atas primary recovery, secondary recovery, dan tertiary recovery. Primary recovery adalah cara memproduksikan sumur secara alamiah dengan tekanan reservoir yang ada, dengan pompa (baik pompa angguk maupun pompa submersible) atau dengan gas lift (supaya kolom fluidanya lebih ringan sehingga minyak bisa mengalir). Secondary recovery dilakukan dengan pendorongan air (water flood) atau pendorongan gas (gas flood). Tertiary recovery dilakukan dengan menambahkan zat kimia (polimer) pada air yang diinjeksikan, injeksi gas yang miscible (larut) dalam minyak, injeksi uap air (untuk menurunkan viskositas), in situ combustion (sebagian minyak dibakar) atau injeksi mikroba. Secondary dan tertiary recovery biasa disebut Enhanced Oil Recovery (EOR). Sumur memerlukan perawatan maupun perangsangan (stimulasi) untuk menjaga produksinya. Pekerjaan tersebut disebut work over (kerja ulang) untuk memindahkan produksi ke lapisan lain, membersihkan sumur dari endapan (scaling), melakukan acidizing (pengasaman), dan melakukan fracturing (perekahan) supaya fluida lebih mudah mengalir. C. Kegiatan Sektor Hilir Migas Sektor hilir migas terdiri dari pengolahan, transportasi dan distribusi. Minyak selain dipergunakan sebagai BBM (Bahan Bakar Minyak) juga dipakai sebagai feedstock industri petrokimia. Pohon petrokimia diberikan pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Pohon Petrokimia

Gambar 1.2 memperlihatkan dinamika pengusahaan migas untuk sektor hulu. Tanda positif atau negatif diujung panah menyatakan hubungan antara dua besaran yang dihubungkan oleh panah tersebut. Sebagai contoh, jika produksi bertambah maka cadangan terbukti berkurang (hubungan negatif) dan jika penemuan dan recovery bertambah, maka cadangan terbukti bertambah. Recovery dapat bertambah dengan Improved Oil Recovery (IOR). Cadangan yang belum ditemukan berkurang dengan adanya penemuan karena cadangan tersebut menjadi terbukti. Biaya eksplorasi meningkat dengan makin banyaknya penemuan karena migas dan akan dicari di daerah yang lebih sulit (daerah terpencil, laut dalam) atau prospeknya kurang baik. Kenaikan biaya ekplorasi meningkatkan biaya total dan akan mengurangi keuntungan perusahaan. Teknologi berusaha untuk mengurangi biaya, sedangkan eksplorasi dan peraturan lingkungan akan meningkatkan biaya. Walaupun demikian, kelestarian lingkungan diperlukan untuk generasi mendatang dan pembangunan yang berkelanjutan. Biaya lingkungan terdiri dari biaya lingkungan fisik (menjaga kebersihan, keindahan lingkungan, serta kelestarian sumber daya alam) maupun lingkungan sosial (pemerataan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat).

Gambar 1.2. Dinamika Pengusahaan Hulu Migas Cadangan Belum Terbukti Biaya Teknologi Lingkungan Penemuan & IOR Investasi Keuntungan Rasio Produksi Terbukti Permintaan Harga [+] [ – ] Penerimaan Pemerintah Gambar 1.2. Dinamika Pengusahaan Hulu Migas

Kenaikan produksi dan harga (internasional maupun domestik) akan meningkatkan pendapatan dan laju pengembalian investasi. Kenaikan laju pengembalian investasi akan meningkatkan investasi untuk eksplorasi dan diharapkan akan meningkatkan laju penemuan. Pemberian insentif (penurunan penerimaan pemerintah) juga meningkatkan laju pengembalian keuntungan. Pengusahaan migas memiliki risiko yang tinggi dan pengusaha menginginkan pengembalian keuntungan yang lebih tinggi dari usaha yang risikonya lebih tinggi, karena resiko mempengaruhi keuntungan. Pengusahaan suatu komoditi akan dilakukan apabila laju pengembalian investasinya melebihi biaya pengadaan modal. Makin besar laju pengembalian melebihi biaya, makin banyak modal yang tersedia. Risiko dari pengusahaan migas dapat dibagi menjadi risiko eksplorasi, teknologi, pasar, dan kebijaksanaan. Risiko eksplorasi berkaitan dengan eksplorasi yang tidak menemukan cadangan baru. Risiko teknologi berkaitan dengan kemungkinan biaya eksplorasi maupun pengembangan yang lebih mahal dari yang diperkirakan semula. Risiko pasar berkaitan dengan kemungkinan perubahan harga. Risiko negara berkaitan dengan politik, hukum, keamanan, KKN dan lain-lain.

Perlu disadari bahwa pengusaha tidak hanya berusaha di bidang migas dan tidak hanya berusaha di suatu negara. Pengusaha bebas memilih usaha yang paling menguntungkannya. Kewajiban pemerintah adalah menciptakan iklim yang menarik untuk investasi perminyakan di negaranya. Keputusan investasi migas tergantung kepada keuntungan yang diperoleh serta resiko pengusahaannya Investasi dapat (tidak selalu) dilakukan bila: NPV≥0, IRR ≥ MARR, B/C ≥ 1 Walaupun menguntungkan tidak selalu investasi dilakukan, tergantung kepada ketersediaan dana dan urutan investasi tersebut pada semua investasi yang ada (portofolio). Dalam evaluasi keekonomian migas, disamping anggapan tentang nilai hidrokarbon, diperlukan tiga data: Profil produksi, dibuat oleh ahli teknik reservoir dari analisis mekanisme pengeringan (drainage) Biaya kapital dan operasi, evaluasi oleh penilai biaya serta dikelola oleh manajer proyek dan manajer lapangan Kondisi kontrak dan fiskal, yang merupakan faktor penentu pengambilan keputusan Memilih pengembangan lapangan yang tepat, pembiayaan yang akurat serta pengontrolan pengeluaran adalah kunci keberhasilan. Untuk sektor hilir keadaannya lebih sederhana karena investasi yang menghasilkan produksi hanya akan dilaksanakan apabila terdapat keuntungan, sedangkan keuntungan adalah fungsi produksi, harga, biaya, dan pajak. Biaya dipengaruhi oleh teknologi dan lingkungan, sedangkan produksi adalah fungsi permintaan.

BAB II CADANGAN DAN PRODUKSI MIGAS

I. Cadangan Migas Cadangan, terutama yang terbukti, adalah sangat penting untuk pengusahaan migas karena cadangan terbukti adalah stock perusahaan. Apabila telah terjadi produksi, maka cadangan terbukti sering disebut estimated remaining reserves atau cadangan terbukti yang tertinggal. Jumlah produksi dan cadangan terbukti yang tertinggal disebut estimated ultimate recovery atau cadangan ultimate. Jumlah total minyak didalam tanah disebut original oil in place (OOIP). Hanya sebagian dari OOIP yang bisa diproduksikan, sehingga menjadi cadangan terbukti. EUR = CUM + ERR EUR = Estimated Ultimate Recovery = Cadangan Ultimate CUM = Produksi Kumulatif ERR = Estimated Remaining Reserves = Cadangan terbukti yang tertingal OOIP = N = Original Oil in Place = Minyak awal di tempat = Jumlah minyak di dalam tanah, dan bukan jumlah yang dapat diproduksikan. Recovery Factor (RF) adalah presentase dari OOIP yang dapat diproduksikan.

Besarnya RF berkisar antara: Minyak : 2% sampai 60% Gas : 50% sampai 90% Biasanya : Minyak – Solution Gas Drive = 15-25% Minyak – Water Drive = 35-50% Gas = 80-85%

II. Metode Perhitungan Cadangan Ada beberapa metode perhitungan cadangan yang pemilihannya tergantung pada berapa banyak data, waktu, dan dana yang kita miliki, yaitu: 1. Analogi 2. Volumetrik 3. Decline Curves 4. Material Balance 5. Simulasi Reservoir 1. Analogi Analogi dilakukan apabila data minim (misal sebelum eksplorasi). Perlu diingat bahwa seminimum apapun datanya, pembuat keputusan memerlukan angka cadangan dan keekonomian dengan menggunakan Barrels per Acre Foot (BAF).

2. Volumetrik Minyak: EUR = EUR = N . RF Gas: EUR = Dimana, A = Luas pengeringan, acres. h = Ketebalan rata-rata formasi, ft  = Porositas rata-rata, fraksi Swi = Saturasi awal rata-rata, fraksi Boi = Formation volume factor minyak awal, RB/STB Bgi = Formation volume factor gas awal, RCF/SCF RF = Recovery factor, fraksi NPV = Nilai sekarang dari suatu proyek selama waktu tertentu dengan bunga (discount rate) sebesar (minimum attractive rate of return)

3. Decline Curves Merupakan plot dari produksi terhadap waktu (statistik). 4. Material Balance Dasar teorinya : Volume yang diproduksi = Volume awal ditempat – Volume tertinggal Untuk melakukannya dibutuhkan pengetahuan teknik reservoir. 5. Simulasi Reservoir Terdiri dari membuat atau memilih model, mengumpulkan dan memasukan data ke model, history matching dan peramalan. Untuk melakukannya dibutuhkan pengetahuan teknik reservoir dan teknik komputer. Perbandingan metode perhitungan cadangan diperlihatkan pada Tabel 1

Tabel 1 Perbandingan Metode Perhitungan Cadangan Yang Dibutuhkan Kelebihan Kekurangan Analogi Data sumur atau lapangan di sekitarnya Cepat & murah. Bisa dilakukan sebelum pemboran Kurang teliti Volumetrik Data log dan core, Perkiraan luas, RF & sifat fluida Informasi minimal, cepat. Dapat dilakukan di awal produksi Perkiraan tidak tepat Decline Curves Data produksi Cepat dan murah Dibutuhkan kondisi konstan Material Balance Data tekanan, produksi, fluida dan batuan Tidak perlu perkiraan luas, RF, dan ketebalan Dibutuhkan lebih banyak informasi Simulasi Reservoir Data material balance untuk tiap sel, data sumur & geologi Lebih mampu menjelaskan secara rinci Mahal dan butuh waktu lebih lama

III. Produksi Migas Produksi adalah output dari pengusahaan migas. Untuk mengetahui keuntungan memerlukan data produksi tiap tahun. Produksi tergantung inputnya, sehingga dapat dituliskan menjadi: q = f (K,L,R,T) q = produksi K = kapital L = labor = sumber daya manusia R = natural resource = sumber daya alam T = teknologi K, L, R, T adalah besaran-besaran yang mempengaruhi comparative advantage (keunggulan komparatif) suatu daerah atau negara. Karena migas diproduksikan dari prospeknya maka jumlah produksi maksimal migas tergantung pada cadangan terbukti (sumber daya alam). Migas diproduksikan melalui sumur maka besarnya produksi tergantung jumlah sumur. Biaya sumur adalah biaya terbesar dari pengusahaan migas. Disamping sumur juga dibutuhkan peralatan-peralatan untuk produksi dan transportasi migas serta biaya pengelolaan. Untuk itu dibutuhkan kapital yang besar serta sumber daya manusia yang profesional. Industri migas adalah industri yang membutuhkan teknologi tinggi. Terobosan teknologi dibidang perminyakan adalah dibidang lepas pantai (offshore) yang menyebabkan biaya lebih murah serta EOR (Enhanced Oil Recovery) dan pemboran horisontal yang keduanya bisa memproduksikan minyak lebih banyak, pemboran miring yang menghemat lahan serta seismik 3D yang lebih teliti.

Pada economic limit (dimana pendapatan sama dengan biaya produksi): Pola produksi dari masing-masing sumur ditentukan berdasarkan produksi awal sumur, produksi pada economic limit (produksi akhir sumur) serta lamanya sumur berproduksi. Kebanyakan produksi linear pada kertas semilog. ln qt = ln qi – at Pada economic limit (dimana pendapatan sama dengan biaya produksi): Dimana: qt = produksi sumur pada waktu t, B/D qi = produksi awal sumur, B/D a = decline rate = laju penurunan produksi sumur, tahun-1 t = waktu, tahun qf = laju produksi akhir sumur, B/D tf = waktu mencapai economic limit, tahun Dengan mengetahui qi, a, dan tf maka produksi pada setiap saat dapat diperkirakan. sehingga:

BAB III EVALUASI KEEKONOMIAN MIGAS

I. Keekonomian Investasi Penanaman modal (investasi) didasarkan pada keuntungan yang diperoleh serta resikonya. Indikator keuntungan mempunyai ciri : Harus dapat tepat untuk membandingkan dan mengkelompokkan kesanggupan memberikan keuntungan (profitability) dari kesempatan-kesempatan penanaman modal. Parameter hendaknya mencerminkan nilai waktu dari modal perusahaan dan secara realistis merupakan masukan bagi kebijaksanaan fiskal dari perusahaan, termasuk investasi kembali dimasa yang akan datang. Parameter itu hendaknya dapat menunjukkan keuntungan walaupun sekecil-kecilnya. Hendaknya mencakup penyataan-pernyataan kwantitatif dari resiko. Parameter hendaknya menggambarkan faktor-faktor lain seperti hasil-hasil gabungan, resiko dan kekayaan perusahaan bila mungkin.

Penjelasan Indikator Keuntungan IRR Penyelesaian IRR memerlukan trial & error, memperhitungkan nilai waktu uang, tidak tergantung nilai absolut cash flow, bisa ganda, tidak dapat dihitung jika semua flow + atau – atau belum balik modal dan cash flow awal lebih mempengaruhi. NPV Penyelesaiannya bukan trial & error, memperhitungkan nilai waktu uang, dan bisa mempertimbangkan resiko. NPV dihitung dengan menggunakan discount rate sama dengan MARR. MARR MARR : Minimum Attractive Rate of Return yaitu: tingkat pengembalian minimum yang diinginkan. MARR tergantung pada biaya pengadaan modal, lingkungan, jenis kegiatan, tujuan dan kebijaksanaan organisasi, dan tingkat risiko dari masing-masing proyek. B/C : Menyatakan manfaat tiap dollar yang ditanamkan POT : Kelemahannya tidak mempersoalkan keuntungan dari investasi

Faktor-faktor yang Mempengaruhi MARR : Jika perusahaan beroperasi dengan modal pinjaman,bunga tersebut sekurang-kurangnya melebihi besarnya bunga yang dibayarkan pada pinjaman. Jika modal datang dari beberapa sumber, penentuan biaya modal rata-rata terkadang dipakai sebagai basis untuk harga MARR. Tujuan perusahaan adalah pertumbuhan dari kekayaan total yang dimilikinya dengan kecepatan yang ditetapkan oleh pimpinan perusahaan. Untuk perhitungan probabilistik (Expected Monetary Value) dimana probabilitas resiko kegagalan diberikan, maka resikonya tidak dinyatakan dalam MARR (untuk proyek yang berhasil) sedangkan untuk perhitungan deterministik, resiko dinyatakan dalam MARR. MARR untuk proyek yang beresiko lebih tinggi dan proyek yang kurang beresiko. Misalnya untuk kegiatan pengilangan (hilir) MARR adalah 12 persen, tetapi untuk kegiatan eksplorasi dan produksi (hulu) MARR nya adalah 15-20 persen. Perusahaan yang lebih bonafide (banyak kesempatan memperoleh proyek) memiliki MARR yang lebih tinggi karena biaya devidennya inggi serta profit margin lebih besar walaupun mendapat biaya pinjaman yang lebih rendah dari bank karena lebih dipercaya.

Cara Menentukan MARR 1.   Berdasarkan biaya total MARR = Biaya modal + profit margin + risk premium Profit margin untuk perusahaan bonafide lebih besar sedangkan risk premium untuk proyek yang beresiko lebih besar.  2.  Berdasarkan opportunity cost Ditentukan dari perpotongan kurva permintaan dan pemasokan investasi. Makin banyak jumlah investasi, makin banyak uang yang dikeluarkan. Makin banyak investasi, maka keuntungan marjinalnya makin menurun sedangkan biaya marjinal untuk memperolehnya makin mahal. Contoh 3-1: Jika biaya kapital untuk $ 5.000.000,- adalah 15% dan naik 1% untuk $ 5.000.000,- berikutnya. Dari perpotongan kurva permintaan dan permasokan dari Gambar 3.1 diperoleh MARR sebesar 17%.

Gambar 3.1 Permintaa dan Pemasokan Modal

Hubungan Berbagai Faktor Bunga 1. Faktor bunga (F/P) dan (P/F) saling berkebalikan (F/P, i %, n) = i(P/F, i %, n) 2. Faktor bunga (F/A) dan (A/F) saling berkebalikan (F/A, i %,n) = 1/(A/F, i %,n) 3. Faktor bunga (A/P) dan (P/A) saling berkebalikan (A/P,i %,n) = 1/(P/A,i %,n) 4. Faktor bunga (P/A) sama dengan penjumlahan faktor bunga (P/F) dari periode ke 1 sampai dengan periode ke n. 5. Faktor bunga (F/A) sama dengan satu ditambah penjumlahan faktor bunga (F/P) dari periode ke 1 sampai dengan periode n-1. 6. Faktor bunga (A/P) sama dengan faktor bunga (A/F) ditambah dengan i,

Perumusan Tabel Bunga

Contoh 3-2 Hitung IRR dari proyek yang mempunyai aliran dana sebagai berikut (MARR = 10%): Tahun 1 2 3 4 5 Aliran Dana -100 20 30 40 Untuk i = 10% : PW = -100 + 20(0,91) + 30(0,83) + 20(0,75) + 40(0,68) + 40(0,62) = 10,16 Untuk i = 15% : PW = -100 + 20(0,87) + 30(0,76) + 20(0,66) + 40(0,57) + 40(0,50) = -4,02 Dari kedua nilai PW di atas dapat disimpulkan bahwa untuk proyek tersebut 10% < IRR< 15%, dan dapat digambarkan dengan grafik berikut:

10,16 10% 15% -4,02 IRR = 10 % + (15% - 10%) = 13,58%

II. Penerimaan Pemerintah Penerimaan Pemerintah hanya dipungut pemerintah apabila revenue (pendapatan) melebihi recovery (pengembalian dari biaya). Recovery dihitung berdasarkan besaran yang paling kecil dan revenue dan cost recovery. Cost (biaya) adalah yang dikeluarkan, Cost recovery (CR) adalah yang ditagihkan. Sedangkan recovery (Rec) yang dibayarkan. Hal ini dapat dianalogikan dengan meminjam uang sebagai berikut : Tagihan (CR) Pendapatan (R) Bayar (Rec) Sisa uang (TI) Sisa tagihan (UR) 100 50 - Sisa uang yaitu pendapatan sesudah recovery (analog dengan pengembalian tagihan) adalah equity to be split (ES), sedangkan cost recovery yang belum terbayarkan disebut unrecovered (analog dengan sisa tagihan) sehingga diperhitungkan dalam cost recovery tahun berikutnya.

Bila CR>R  Rec = R  UR+1 = CR-Rec, ES = 0 CR<R  Rec =CR  UR+1 = 0 ES = R-Rec R = P x Q UR1 = NC0 CR = NC+D+OC+UR C = NC+CP+OC I = NC+CP GT = g x ES CF = R – I – OC – GT R : Revenue Q : Produksi P : Harga C : Biaya GT : Bagian Pemerintah = Penerimaan negara bukan Pajak + Pajak : Government Take = Government Share + Tax g : Government Take Rate = 0,85 untuk minyak dan 0,7 untuk gas I : Investasi CP : Capital OC : Biaya Operasi UR : Unrecovered NC : Non Capital D : Depresiasi

MARR = 15%, Pajak gas = 70%, Investasi semua kapital Contoh 3-3 Tahun Revenue $ 106 Investasi Biaya Operasi 180 1-10 100 20 MARR = 15%, Pajak gas = 70%, Investasi semua kapital Depresiasi linier seumur proyek Berapakah : NPV (MARR :15%), IRR, B/C (MARR:15%), POT ? Jawaban: Tahun R I D OC CR REC TI T CF 180 -180 1-10 100 18 20 38 62 43,4 36,6 Catatan : semua satuan dalam $ 106. D = I0/n = 180/10 = 18, NC1=0=UR1, CR = NC+D+OC+UR = 0+18+20+0=38 < R=100 → REC = CR =38, TI = R-REC = 100 – 38 = 62, T=txTI = 0.7x62 = 43,4 CF0 = -I = -180, CF1-10 = R-I-OC-T = 100-0-20-43,4 = 36,6 NPV = - 180 + 36,6 (P/A, 15%,10) = - 180 + 36,6 (5,02) = 3,7

Tahun R I D UR OC CR REC TI T CF Contoh 3-4 Untuk Contoh 3-3 apabila investasi terdiri dari 50% kapital dan 50% non kapital dengan pertanyaan yang sama. Jawaban: Tahun R I D UR OC CR REC TI T CF 180 -180 1 100 9 90 20 119 80 2 19 48 52 36,4 43,6 3-10 29 71 49,7 30,3 Catatan : semua satuan alam $ 106

I = 180 → CP = 90 → D = 90/10 = 9, NCo = 90 = UR1 CR = NC + D + OC + UR, CR1 = 0+9+20+90 = 119 > R = 100, REC = R = 100 UR2 = CR-R = 119-100 = 19, CR2 = 0+9+20+19 = 48 < R = 100 REC2 = CR2 = 48, UR3 = 0, CR3 = 0+9+20+0 = 29 < R = 100 UR3-10 = 0, CR3 = 0+9+20+0 = 29 < R = 100→ REC3 = CR3 = 29 TI = R – REC T = 0,7 ES CF = R – I – OC - T NPV (MARR=15%) = -180 + 80(P/F,15%,1) + 43,6(P/F,15%,2) + 30,3(P/A,15%,8) (P/F,15%,2) = -180 + 80 (0,87) + 43,6 (0,76) + 30,3 (4,49) (0,76) = -180 + 69,6 + 33,1 +103,4 = 26,1 PW (i = 20%) = -180 + 80(P/F,20%,1) + 49,7 (P/F,20%,2) + 30,3 (P/A,20%,8) (P/F,15%,2) = -180 + 80 (0,83) + 43,6 (0,69) + 30,3 (3,84) (0,69) = -180 + 66,4 + 30,1 +80,28 = -3,2 IRR = 20%

II. Kontrak Perminyakan di Indonesia Kontrak perminyakan di Indonesia dimulai dengan Kontrak Karya dan kemudian pada tahun 1971 diberlakukan Kontrak Bagi Hasil. Perbedaan Kontrak Karya dan Kontrak Bagi Hasil adalah pada Kontrak Bagi Hasil manajemen ada di tangan pemerintah, dimana setiap kegiatan kontraktor harus dengan persetujuan pemerintah. Pada Kontrak Bagi Hasil berlaku pre, current, dan post audit. Pada Kontrak Karya hanya berlaku post audit saja. Tugas utama kontraktor di Kontrak Karya adalah membayar pajak. Indonesia pada akhir 2007 mempunyai cadangan terbukti minyak sebesar 4,4 milyar barel dan cadangan terbukti gas sebesar 105,94 trilyun kubik kaki. Migas adalah sumber daya alam milik masyarakat (common property resources) yang pengelolaannya berdasarkan UUD 1945 pasal 33 ayat 2 dan 3 yaitu bahwa migas dikuasai oleh negara dan harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Untuk mengelola migas pihak ketiga dapat melakukan kerjasama dengan pemerintah (BP Migas) melalui kontrak kerjasama migas yang pada dasarnya adalah Kontrak Bagi Hasil. Sebelum satu pihak mengajukan minat untuk melakukan kontrak di bidang perminyakan seyogyanya mengerti perilaku (konsep dasar) bisnis perminyakan. Ibarat mau melamar seseorang seyogyanya kita mengetahui perilaku orang tersebut.

Seperti bisnis lainnya maka bisnis migas adalah untuk mencari untung maka perlu dikenal indikator indikator keuntungan, disamping itu kita perlu membandingkan prospek yang kita amati tersebut dengan alternatif-alternatif lain, sehingga perlu diketahui cara untuk menentukan pilihan dari alternatif-alternatif yang ada. Keuntungan adalah fungsi produksi (cadangan), harga, biaya, dan pajak. Pengetahuan tentang penentuan besaran-besaran tersebut wajib diketahui. Industri migas adalah industri yang berisiko. Pengetahuan untuk mengakomodasikan risiko dalam perhitungan keuntungan juga perlu diketahui. Dalam usulan kontrak dibutuhkan perencanaan eksplorasi maupun perencanaan pengembangan yang meliputi rencana pembiayaan, perkiraan produksi, serta perhitungan keuntungan berdasarkan perkiraan harga tertentu dan perpajakan yang berlaku. Kontrak yang berisi hak dan kewajiban pihak terkait termasuk penyelesaian apabila terjadi ketidaksepakatan wajib diketahui. Prosedur pelelangan dan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi peserta lelang perlu diketahui oleh yang bersangkutan. Kontrak bagi hasil dinyatakan oleh Gambar 3.2.

Total Contractor Share Revenue Equity to be Split. ES Government Share Contractor Share Taxable Income Net Contr. Share Total Contractor Share Cost Contractor Cashflow (1-SH/(1-t)) x ES (SH/(1-t)) x ES Recoverable Cost Inv. Credit Cost Rec. Government Tax Diff. Price DMO Gambar 3.2 Kontrak Bagi Hasil

Persamaan-persamaan: • Input: Year, Production, Price, Capital, Non Capital, Operating Cost,% Share. • Revenue = Production x Price • (Unrecovered)tp = Jika (Cost Recovery + Investment Credit)t–1 > (Recovery)t–1; maka (Unrecovered)t > tp = (Cost Recovery + Investment Credit – Recovery)t–1 Jika tidak (Unrecovered)t > tp = 0 Depreciation: tergantung kontrak Jika Revenue > 0; maka Cost Recovery = Non Capital + Unrecovered + Operating Cost + Depreciation Jika Revenue = 0; maka Cost Recovery = 0 (Investment Credit)tp = 0,2x Jika (Cost Recovery + Investment Credit) > Revenue; maka Recovery = Revenue Equity = 0 Jika ( Cost Recovery + Investment Credit ) < Revenue; maka Recovery = Cost Recovery + Investment Credit Equity = Revenue – Recovery

• Contractor Share = Equity x Share/0,52 • Jika (Revenue x 0,25 x Share/0,52) > Contractor Share; Maka DMO = Contractor Share Jika tidak, DMO = Revenue x 0,25 x Share /0,52 • (Fee DMO)t < tp+4 = DMO • (Fee DMO)t > tp+4 = 0,25 x Share/0,52 x Production x 0,1 x Price • Taxable Share = Investment Credit + Contractor Share – DMO + Fee DMO • Jika Taxable Share > 0; maka Tax = Taxable Share x 0,48 Jika tidak, Tax = 0 • Jika Taxable Share > 0; maka, Net Contractor Share = Taxable Share – Tax Jika tidak, Net Contractor Share = 0 • Total Contractor Share=Net Contractor Share + Recovery – Investment Credit • Expenditure = Capital + Non Capital + Operating Cost • (Cash Flow Contractor)tp = Total Contractor Share – Expenditure • Indonesia Share = Revenue – Total Contractor Share

Gambar 3.3 Kontrak Bagi Hasil dengan FTP

Tahun R I D OC UR CR REC ES CS NCS TCS CF Contoh 3-5 Untuk Contoh 3-4 apabila diberlakukan PSC sederhana (Investment Credit = 0 dan Domestic Market Obligation dibayar dengan harga pasar) Jawaban: Tahun R I D OC UR CR REC ES CS NCS TCS CF 180 -180 1 100 9 20 90 119 80 2 19 48 52 15,6 63,6 43,6 3-10 29 71 21,3 50,3 30,3 Catatan : Apabila IC = 0 dan DDMO = 0 I = 180 → CP = 90 → D = 90/10 = 9, NCo = 90 = UR1 CR = NC + D + OC + UR, CR1 = 0+9+20+90 = 119 > R = 100, REC = R = 100 UR2 = CR-R = 119-100 = 19, CR2 = 0+9+20+19 = 48 < R = 100 REC2 = CR2 = 48, UR3 = 0, CR3 = 0+9+20+0 = 29 < R = 100 UR3-10 = 0, CR3 = 0+9+20+0 = 29 < R = 100→ REC3 = CR3 = 29 ES = R – REC CS = 0,577 ES NCS = CS(1-0,48) = 0,52 CS TCS = NCS + REC CF = TCS – I – OC

Tahun R I D OC UR CR REC ES CS NCS TCS CF Contoh 3-6 Untuk Contoh 3-4 apabila ada FTP sebesar 20% Jawaban: Tahun R I D OC UR CR REC ES CS NCS TCS CF 180 -180 1 100 9 20 90 119 80 6 86 66 2 39 68 32 9,6 77,6 57,6 3-10 29 71 21,3 50,3 30,3 Catatan : Apabila IC = 0 dan DDMO = 0 I = 180 → CP = 90 → D = 90/10 = 9, NCo = 90 = UR1 CR = NC + D + OC + UR, CR1 = 0+9+20+90 = 119 > 0,8 R REC = 0,8 R = 0,8 x 100 = 80, UR2 = CR-R = 119-80 = 39 CR2 = 0+9+20+39 = 68 < 0,8 R → REC2 = CR2 = 68, UR3 = 0 CR3-10 = 0+9+20+0 = 29 < 0,8 R → REC3 = CR3-10 = 29 ES = R – REC CS = 0,577 ES NCS = CS(1-0,48) = 0,52 CS TCS = NCS + REC CF = TCS – I – OC

Contoh 3-7 Untuk Contoh 3-4 apabila diberlakukan PSC lengkap dengan FTP = 0 dan minyak. Jawaban: Tahun R I IC D OC UR CR REC ES CS DDMO NCS TCS CF 100 -100 1 10 20 90 80 2,9 6,7 86,7 66,7 2-5 - 30 70 20,2 10,5 40,5 20,5 6-10 6,5 8,6 28,6 Catatan : Apabila Depresiasi linear 5 tahun, IC1=0,2 CP0, DMO dibayar 0,1 P sesudah 60 bulan. I0 = 100 → CP0=50 → D1-5=50/5 = 10, NCo=50 = UR1, IC1=0,2 CP0=0,2x50=10 CR = NC+D+OC+UR, CR1= 0+10+20+50 = 80, CR1+IC1 = 80+10 = 90 < R1=100 REC1 = 90, ES1 = R1-REC1 = 100-90 = 10, CS1 = 0,288 ES1 = 0,288x10 = 2,9 NCS1 = (CS1+IC1 - DDMO1)(1-t) = (2,9+10-0)(1-0,48) =6,7 TCS1 = NCS1+REC1 - IC1 = 6,7+90-10 = 86,7, CF1=TCS1-I1-OC1 = 86,7-0-20=66,7 CR2-5 = 0+10+20+0 = 30 < R=100 → REC2-5 = CR2-5 = 30, ES2-5=100-30 = 70 CS2-5 = 0,288x70 = 20,2, NCS2-5 = (20,2+0-0)(1-0,48) = 10,5, TCS2-5 = 10,5+30-0 =40,5, CF2-5= 40,5-0-20= 20,5 CR6-10 = 0+0+20+0 = 20 < R=100 → REC6-10 = CR6-10 = 20, ES6-10=100-20 = 80 CS6-10 = 0,288x80 = 23, DDMO6-10 = 0,25x0,288x0,9x100= 6,5 NCS6-10 = (23+0-6,5)(1-0,48) = 8,6, TCS6-10 = 8,6+20-0 =28,6, CF6-10 = 28,6-0-20= 8,6

Oleh : Prof. Dr. Widjajono Partowidagdo BAB IV Analisis Resiko Oleh : Prof. Dr. Widjajono Partowidagdo 45 45

I. STATISTIK UNTUK PROYEK MIGAS Contoh 1 Ketebalan bersih (dalam feet) dari 20 sumur yang dibor disuatu cekungan adalah : Statistik digunakan menyatakan besaran- besaran yang mewakili suatu populasi seperti nilai- nilai rata-rata (mean), nilai paling mungkin (most probable), minimum, maksimum, distribusi frekwensi relatif, kumulatif distribusi frekwensi relatif. Supaya perwakilannya representatif maka jumlah populasinya harus cukup.

Data dari ketebalan bersih menunjukkan : Minimum = 54 feet Data ketebalan bersih dari ke 20 sumur apabila dinyatakan sebagai data frekwensi, frekwensi relatif, frekwensi relatif kumulatip adalah sebagai berikut : Dari data diatas dapat dibuat distribusi frekwensi, distribusi frekwensi relatif serta distribusi frekwensi relatif kumulatif dari ketebalan bersih ke 20 sumur tersebut.   Data dari ketebalan bersih menunjukkan : Minimum = 54 feet Maksimum = 186 feet Most Probable = (80 + 110) / 2 = 95 feet Mean = 105 feet (diperkirakan dan frekwensi relatif komulatif 50%) Selang Ketebalan, ft Frekwensi Relatif Frekwensi Relatif Komulatif 50-80 4 4/20 = 0,20 0,20 81-110 7 7/20 = 0,35 0,55 111-140 5 5/20 = 0,25 0,80 141-170 3 3/20 = 0,15 0,95 171-200 1 1/20 = 0,05 1,00 Total 20  

Gambar E-1 Gambar 1 2 4 6 8 10 50 80 110 140 170 200 F r e k u n s i Ketebalan Bersih, ft 2 4 6 8 10 50 80 110 140 170 200 Gambar E-1 Frekuensi Relatif 0,4 0,3 0,2 0,10 50 80 110 140 170 200 Ketebalan Bersih, ft Gambar 1

Gambar 2 50 100 150 200 Frekuensi Relatif 1 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 Ketebalan Bersih, ft 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 50 100 150 200 Gambar 2

II. MANAJEMEN RESIKO DAN ANALISIS SENSITIVITAS Resiko dari proyek adalah kumpulan dari ketidakpastian besaran-besaran yang mempengaruhi keuntungan. Ketepatan informasi dari besaran-besaran tersebut akan mempengaruhi ketepatan keuntungan, sedangkan keputusan diambil dari besar kecilnya keuntungan. Kesulitannya biasanya disebabkan karena kurang baiknya kerjasama antar disiplin. Masing-masing disiplin kurang memahami disiplin lain. Manajemen resiko biasanya terdiri dari : - Analisis sensitivitas dari besaran-besaran yang mempengaruhi keuntungan. - Pengambilan keputusan menggunakan pohon keputusan (decision trees). - Simulasi menggunakan bilangan acak (random numbers). - Presentasi dari hasil-hasil diatas. Presentasi dari manajemen resiko diperlukan, dengan alasan sederhana, karena manajemen tidak akan menyetujui sesuatu yang dia tidak mengerti. Walaupun pada waktu eksplorasi, dimana data masih sangat minim, manajemen membutuhkan informasi, baik kwantitatif maupun kwalitatif untuk mengambil keputusan. 50

Analisis sensitivitas adalah cara untuk melihat pengaruh perubahan besaran-besaran yang mempengaruhi keuntungan pada keuntungan. Besaran – besaran yang sering digunakan untuk analis sensitivitas adalah cadangan, produksi, harga, investasi, biaya operasi dan pajak (apabila dibutuhkan insentif). Contoh analisis sensitivitas diperlihatkan pada Gambar 3. Keuntungan dari analisis sensitivitas adalah : Dia sangat menolong untuk mengidentifikasi besaran-besaran yang sangat mempengaruhi keuntungan (dilihat dari berapa besarnya perubahan keuntungan yang diakibatkan oleh perubahan besaran tersebut). Mudahdilakukan dengan komputer.   Kelemahan dari analisis sensitivitas adalah : Tidak memberikan indikasi kemungkinan (likelihood) sesuatu yang diandaikan akan terjadi. Misalnya : berapa kemungkinan harga turun 20 persen. Tidak memperlihatkan ketergantungan antar besaran-besaran yang mempengaruhi keuntungan.

Contoh 2 Untuk lapangan gas berikut : Tahun Pendapatan $ 10 6 Investasi Biaya Operasi   150 1-10 100 30 Buat analitis sensitivitas dan spider diagram (diagram laba-laba) untuk harga, produksi, investasi dan biaya operasi dengan kenaikan dan penurunan 20 persen. Perubahan NPV 60 40 Harga 20 Investasi 0 Biaya Operasi -20 -40 -60 -60% -40% -20% 0 20% 40% 60% Presentase Perubahan dari Kasus Dasar Gambar 3 Spider Diagram

III. ANALISIS RESIKO DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Dalam menganalisa resiko dan mengambil keputusan dapat digunakan (decision tree). Pohon keputusan adalah skema rangkaian keadaan dan kemungkinan hasilnya. Suatu contoh pohon keputusan yang sederhana diperlihatkan pada jawaban dibawah. Keputusannya adalah membor atau tidak membor. Kemungkinan pemboran yang menelan biaya $ 1 MM tidak berhasil adalah 0,8 dan kemungkinan berhasil yang memberikan nilai sekarang bersih sesudah didiskon seharga $ 5 MM adalah 0,2. Aturan-aturannya adalah : §  Probabilitas harus diberikan disetiap cabang dari titik kemungkinan (chance node) dimana jumlah probabilitas disekitar titik tersebut adalah satu. §  Ujung cabang disebut terminal. §  Nilai kondisional (conditional value) diberikan ditiap titik terminal. Nilai tersebut biasanya diberikan dalam Nilai sekarang (Net Present Value). §   Pohon keputusan dibaca dari iri ke kanan. §   Titik keputusan (decision node) dinyatakan dengan kotak. §   Titik kemungkinan dinyatakan dengan lingkaran. §    Tidak ada skala untuk pohon keputusan. & Mungkin terdapat dua atau lebih titik kemungkinan yang berurutan.

Menyelesaikan pohon keputusan : 1. Mulai pada titik terminal dan bekerja mundur keawal keputusan. Jika titik kemungkinan dicapai, hitung nilai ekspektasi (Expected Monetary Value) untuk semua nilai kondisional dan tulis di atas titik kemungkinan. EMV = nilai ekspektasi, p = probabilitas, f = nilai kondisional, i = nomor cabang, n = jumlah cabang 2. Jika sampai pada titik keputusan EMV yang terbesar, coret pilihan lain dan letakkan EMV diatas titik keputusan. Selanjutnya, mundur sampai titik keputusan awal dicapai. Pilih jalur dengan EMV terbesar untuk memilih keuntungan dan EMV terkecil untuk memilih biaya. Contoh 3 membor   produksi tidak membor NPV = 0 EMV membor = ( 0,8) (- $ 1 MM) + (0,2)($ 5 MM) = $ 0,2 MM EMV tidak membor = 0 Keputusan : Membor kering NPV = - $ 1 MM, Prob = 0,8 NPV = $ 5 MM, Prob = 0,2

IV. SIMULASI MONTE CARLO Simulasi adalah cara untuk memodelkan keadaan sebenarnya. Simulasi Monte Carlo adalah simulasi menggunakan random number (bilangan acak) dari rumus matematik tertentu.Bilangan acak digunakan untuk memperbanyak populasi besaran-besaran yang diamati. Dalam simulasi kita mencari distribusi besaran yang diamati (misalnya : cadangan) berdasarkan pengetahuan kita atas distribusi besaran-besaran yang mempengaruhinya (misalnya: luas,ketebalan serta recovery) sehingga kita dapat mengetahui kelakuan termasuk resikonya. Distribusi dapat berupa normal, log normal, segitiga, segi empat dan lain- lain. Makin sedikit pengetahuan kita (min dan maks diketahui)., maka makin sederhana distribusinya yaitu distribusi segi empat Contoh untuk distribusi segi empat : Tebal Reservoir : Min = 15 ; Max = 120 Apabila random number = 70, maka Tebal = 15 + 0,70 (120 -15) = 88,5 FT Catatan : Random number merepresentasikan probabilitas komulatif yang berupa fraksi, minimum nol dan maksimum satu. Disini hanya dibahas distribusi segitiga dan distribusi segiempat

Contoh Bilangan Random Perhitungan untuk melakukan simulasi : Distribusi segi empat Distribusi segitiga Catatan : Random Number (RN) Contoh Bilangan Random 53479 81115 98036 12217 59526 40238 40577 39351 43211 69255 97344 70328 58116 91964 26240 44643 83287 97391 92823 77578 66023 38277 74523 71118 84892 13956 98899 92315 65783 59640 99776 75723 03172 43112 83086 81982 14538 26162 24899 20551 30176 48979 92153 38416 42436 26636 83903 44722 69210 69117 21874 83339 14988 99937 13213 30177 47967 93793 86693 98854 19839 90630 71863 95053 55532 60908 84108 55342 48479 63799 09337 33435 53269 52769 18801 25820 96198 66518 78314 97013 31151 58295 40823 41330 21093 93882 49192 44876 47185 81425 67619 52515 03037 81699 17106 64982 60834 85319 47814 08075

H Contoh 4. Cadangan = (Ketebalan reservoir) (Luas reservoir) (Net oil recovery) = (h) (A) (RF) h= Tebal (ft) : Min – 100, Maks – 200, Most probable – 130 A = Luas (Acres) : Min – 1500, Maks – 4000 RF =Recovery Faktor ( Bbl /Ac-ft) : Min – 300, Maks – 600 Berapakah cadangan untuk bilangan random 53, 97, 66, 99, 30, 81, 19, 09, 31 Jawab : RN = 0,53 > = = 0,3 A1 RF1 RN = 0,19 > = = 0,3 = 1500+(0,97)(4000-1500)=3930 = 300+(0,66)(600-300)=499

RN h A RF Cadangan 53 145   97 3930 66 499 284 x 106 99 198 30 2250 81 545 243 x 106 19 123 09 1720 31 393 83 x 106

Gambar 4 Distribusi Cadangan P90 P50 P10 Gambar 4 Distribusi Cadangan

Dari simulasi didapat cadangan minimum adalah 45 juta barel atau [ (100) (300) (1500) ] dan cadangan maksimum adalah 480 juta barel atau [ (200) (600) (4000) ]. Cadangan rata-ratanya adalah 263 juta barel. Dari kurva distribusi didapat nilai most probable dari cadangan adalah 120 juta barel (mode). Mean dari kurva distribusi sekitar 140 juta barel. Kurva ini memperlihatkan frekwensi untuk mendapatkan cadangan 260 juta barel adalah rendah. Dari probabilitas kumulatif didapat probabilitas mendapatkan 260 juta barel atau kurang adalah 0,85 ini berarti probabilitas untuk mendapatkan lebih besar dari 260 juta barel adalah 0,15. Lihat Gambar 4: P10 = 84 juta barel, P50 = 140 juta barel, P90 = 296 juta barel Cadangan: Konservatif = 90% P10 = 0,9 x 84 = 75,6 juta barel Moderat = 90% P10+ 50% P50 = 0,9x84+0,5x140 = 145,6 juta barel Optimis = 90%P10+ 50%P50 +10%P90 = 0,9x84+0,5x140+0,1x296 = 175,2 juta barel

Cadangan terbukti masing-masing sumur adalah jumlah produksi sampai economic limit sehingga dinyatakan sebagai: Cadangan terbukti masing-masing sumur dapat dihitung apabila diketahui produk-si awal sumur, produksi akhir sumur, dan waktu untuk mencapainya. Pada perencanaan pengembangan lapangan, cadangan terbukti lapangan dihitung dengan cara pada Tabel 1. Jumlah sumur produksi dihitung dari cadangan terbukti dibagi cadangan yang dapat dikuras masing-masing sumur.

V. PENILAIAN PROSPEK MIGAS Penilaian prospek migas maupun perencanaan pengembangan lapangan atau POD (Plan of Development) meliputi perhitungan cadangan dan cadangan per sumur perencanaan jumlah sumur, biaya pemboran dan biaya lainnya maupun keuntungan prospek. Contoh 5 Luas (A): 1000 Acre Tebal (h): 100 FT Recovery (Rec): 50 B/Acre - FT Produksi awal sumur (qi): 188,5 BOPD Produksi akhir sumur (qf): 10 BOPD Waktu Decline (t) : 20 tahun Sumur kering ( N kering) : 20% sumur produksi (N sumur)

Jawaban: Cadangan = (A) (h) (Rec) = 2000 Acre x 100 FT x 50 (B/Acre – FT) = 10 x 106B qi = 188,5 BOPD = 68802,5 BOPY qt = 10 BOPD = 3650 BOPY t = waktu decline = 20 tahun N kering = N kering = 20% N sumur = 0,2 x 23 = 5 sumur

Biaya sumur = Nsumur x Biaya sumur + N x Biaya sumur kering Biaya total = Biaya sumur + Biaya bukan sumur Produksi sumur tiap tahun dapat dihitung dari: ln qt = ln qi – at Qt = Σqt Qt = produksi lapangan CF = P.Q – I – OC - GT Dari CF dapat dihitung NPV, IRR dan B/C (lihat keputusan Investasi Migas)

Tabel Discount Rate   i= 6% 8% 10% 12% 15% 18% 20% 25% 30% n P/F (I,n) P/A (I,n) 1 0.9434 0.9259 0.9091 0.8929 0.8696 0.8475 0.8333 0.8000 0.7692 2 0.8900 1.8334 0.8573 1.7833 0.8264 1.7355 0.7972 1.6901 0.7561 1.6257 0.7182 1.5656 0.6944 1.5278 0.6400 1.4400 0.5917 1.3609 3 0.8396 2.6730 0.7938 2.5771 0.7513 2.4869 0.7118 2.4018 0.6575 2.2832 0.6086 2.1743 0.5787 2.1065 0.5120 1.9520 0.4552 1.8161 4 0.7921 3.4651 0.7350 3.3121 0.6830 3.1699 0.6355 3.0373 0.5718 2.8550 0.5158 2.6901 0.4823 2.5887 0.4096 2.3616 0.3501 2.1662 5 0.7473 4.2124 0.6806 3.9927 0.6209 3.7908 0.5674 3.6048 0.4972 3.3522 0.4371 3.1272 0.4019 2.9906 0.3277 2.6893 0.2693 2.4356 6 0.7050 4.9173 0.6302 4.6229 0.5645 4.3553 0.5066 4.1114 0.4323 3.7845 0.3704 3.4976 0.3349 3.3255 0.2621 2.9514 0.2072 2.6427 7 0.6651 5.5824 0.5835 5.2064 0.5132 4.8684 0.4523 4.5638 0.3759 4.1604 0.3139 3.8115 0.2791 3.6046 0.2097 3.1611 0.1594 2.8021 8 0.6274 6.2098 0.5403 5.7466 0.4665 5.3349 0.4039 4.9676 0.3269 4.4873 0.2660 4.0776 0.2326 3.8372 0.1678 3.3289 0.1226 2.9247 9 0.5919 6.8017 0.5002 6.2469 0.4241 5.7590 0.3606 5.3282 0.2843 4.7716 0.2255 4.3030 0.1938 4.0310 0.1342 3.4631 0.0943 3.0190 10 0.5584 7.3601 0.4632 6.7101 0.3855 6.1446 0.3220 5.6502 0.2472 5.0188 0.1911 4.4941 0.1615 4.1925 0.1074 3.5705 0.0725 3.0915 11 0.5268 7.8869 0.4289 7.1390 0.3505 6.4951 0.2875 5.9377 0.2149 5.2337 0.1619 4.6560 0.1346 4.3271 0.0859 3.6564 0.0558 3.1473 12 0.4970 8.3838 0.3971 7.5361 0.3186 6.8137 0.2567 6.1944 0.1869 5.4206 0.1372 4.7932 0.1122 4.4392 0.0687 3.7251 0.0429 3.1903 13 0.4688 8.8527 0.3677 7.9038 0.2897 7.1034 0.2292 6.4235 0.1625 5.5831 0.1163 4.9095 0.0935 4.5327 0.0550 3.7801 0.0330 3.2233 14 0.4423 9.2950 0.3405 8.2442 0.2633 7.3667 0.2046 6.6282 0.1413 5.7245 0.0985 5.0081 0.0779 4.6106 0.0440 3.8241 0.0254 3.2487 15 0.4173 9.7122 0.3152 8.5595 0.2394 7.6061 0.1827 6.8109 0.1229 5.8474 0.0835 5.0916 0.0649 4.6755 0.0352 3.8593 0.0195 3.2682 16 0.3936 10.1059 0.2919 8.8514 0.2176 7.8237 0.1631 6.9740 0.1069 5.9542 0.0708 5.1624 0.0541 4.7296 0.0281 3.8874 0.0150 3.2832 17 0.3714 10.4773 0.2703 9.1216 0.1978 8.0216 0.1456 7.1196 0.0929 6.0472 0.0600 5.2223 0.0451 4.7746 0.0225 3.9099 0.0116 3.2948 18 0.3503 10.8276 0.2502 9.3719 0.1799 8.2014 0.1300 7.2497 0.0808 6.1280 0.0508 5.2732 0.0376 4.8122 0.0180 3.9279 0.0089 3.3037 19 0.3305 11.1581 0.2317 9.6036 0.1635 8.3649 0.1161 7.3658 0.0703 6.1982 0.0431 5.3162 0.0313 4.8435 0.0144 3.9424 0.0068 3.3105 20 0.3118 11.4699 0.2145 9.8181 0.1486 8.5136 0.1037 7.4694 0.0611 6.2593 0.0365 5.3527 0.0261 4.8696 0.0115 3.9539 0.0053 3.3158 21 0.2942 11.7641 0.1987 10.0168 0.1351 8.6487 0.0926 7.5620 0.0531 6.3125 0.0309 5.3837 0.0217 4.8913 0.0092 3.9631 0.0040 3.3198 22 0.2775 12.0416 0.1839 10.2007 0.1228 8.7715 0.0826 7.6446 0.0462 6.3587 0.0262 5.4099 0.0181 4.9094 0.0074 3.9705 0.0031 3.3230 23 0.2618 12.3034 0.1703 10.3711 0.1117 8.8832 0.0738 7.7184 0.0402 6.3988 0.0222 5.4321 0.0151 4.9245 0.0059 3.9764 0.0024 3.3254 24 0.2470 12.5504 0.1577 10.5288 0.1015 8.9847 0.0659 7.7843 0.0349 6.4338 0.0188 5.4509 0.0126 4.9371 0.0047 3.9811 0.0018 3.3272 25 0.2330 12.7834 0.1460 10.6748 0.0923 9.0770 0.0588 7.8431 0.0304 6.4641 0.0160 5.4669 0.0105 4.9476 0.0038 3.9849 0.0014 3.3286 26 0.2198 13.0032 0.1352 10.8100 0.0839 9.1609 0.0525 7.8957 0.0264 6.4906 0.0135 5.4804 0.0087 4.9563 0.0030 3.9879 0.0011 3.3297 27 0.2074 13.2105 0.1252 10.9352 0.0763 9.2372 0.0469 7.9426 0.0230 6.5135 5.4919 0.0073 4.9636 3.9903 0.0008 3.3305 28 0.1956 13.4062 0.1159 11.0511 0.0693 9.3066 0.0419 7.9844 0.0200 6.5335 0.0097 5.5016 0.0061 4.9697 0.0019 3.9923 0.0006 3.3312 29 0.1846 13.5907 0.1073 11.1584 0.0630 9.3696 0.0374 8.0218 0.0174 6.5509 0.0082 5.5098 0.0051 4.9747 0.0015 3.9938 0.0005 3.3317 30 0.1741 13.7648 0.0994 11.2578 0.0573 9.4269 0.0334 8.0552 6.5660 0.0070 5.5168 0.0042 4.9789 0.0012 3.9950 0.0004 3.3321 31 0.1643 13.9291 0.0920 11.3498 0.0521 9.4790 0.0298 8.0850 0.0131 6.5791 5.5227 0.0035 4.9824 0.0010 3.9960 0.0003 3.3324 32 0.1550 14.0840 0.0852 11.4350 0.0474 9.5264 0.0266 8.1116 0.0114 6.5905 0.0050 5.5277 0.0029 4.9854 3.9968 0.0002 3.3326 33 0.1462 14.2302 0.0789 11.5139 9.5694 0.0238 8.1354 0.0099 6.6005 5.5320 4.9878 3.9975 3.3328 34 0.1379 14.3681 0.0730 11.5869 0.0391 9.6086 0.0212 8.1566 0.0086 6.6091 0.0036 5.5356 0.0020 4.9898 3.9980 0.0001 3.3329 35 0.1301 14.4982 0.0676 11.6546 0.0356 9.6442 0.0189 8.1755 0.0075 6.6166 5.5386 0.0017 4.9915 3.9984 3.3330 36 0.1227 14.6210 0.0626 11.7172 0.0323 9.6765 0.0169 8.1924 0.0065 6.6231 0.0026 5.5412 4.9929 3.9987 3.3331 37 0.1158 14.7368 0.0580 11.7752 0.0294 9.7059 8.2075 0.0057 6.6288 0.0022 5.5434 4.9941 3.9990 38 0.1092 14.8460 0.0537 11.8289 0.0267 9.7327 8.2210 0.0049 6.6338 5.5452 4.9951 3.9992 0.0000 3.3332 39 0.1031 14.9491 0.0497 11.8786 0.0243 9.7570 0.0120 8.2330 0.0043 6.6380 0.0016 5.5468 4.9959 3.9993 40 0.0972 15.0463 0.0460 11.9246 0.0221 9.7791 0.0107 8.2438 0.0037 6.6418 0.0013 5.5482 0.0007 4.9966 3.9995 41 0.0917 15.1380 0.0426 11.9672 0.0201 9.7991 0.0096 8.2534 0.0032 6.6450 5.5493 4.9972 3.9996 3.3333 42 0.0865 15.2245 0.0395 12.0067 0.0183 9.8174 8.2619 0.0028 6.6478 5.5502 4.9976 3.9997 43 0.0816 15.3062 12.0432 0.0166 9.8340 0.0076 8.2696 0.0025 6.6503 5.5510 4.9980 44 0.0770 15.3832 0.0338 12.0771 9.8491 8.2764 0.0021 6.6524 5.5517 4.9984 3.9998 45 0.0727 15.4558 12.1084 0.0137 9.8628 8.2825 6.6543 5.5523 4.9986 46 0.0685 15.5244 0.0290 12.1374 0.0125 9.8753 0.0054 8.2880 6.6559 5.5528 4.9989 3.9999 47 0.0647 15.5890 0.0269 12.1643 0.0113 9.8866 8.2928 6.6573 5.5532 4.9991 48 0.0610 15.6500 0.0249 12.1891 0.0103 9.8969 8.2972 6.6585 5.5536 4.9992 49 0.0575 15.7076 12.2122 0.0094 9.9063 0.0039 8.3010 6.6596 5.5539 4.9993 50 0.0543 15.7619 0.0213 12.2335 0.0085 9.9148 8.3045 0.0009 6.6605 5.5541 4.9995