LAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN INTERIM
Syarat dan Ruang lingkup Syarat pelaporan informasi keuangan menurut segmen dari suatu perusahaan : Yang beroperasi dalam industri Daerah geografis Ruang lingkup Pernyataan ini berlaku bagi perusahaan yang menerbitkan surat-surat berharga yang diperdagangkan kepada publik. Entitas yang secara ekonomi signifikan, termasuk anak perusahaan, adalah entitas dengan tingkat pendapatan, laba, aktiva atau jumlah tenaga kerja yang signifikan di negara tempat operasi utama perusahaan dilaksanakan. Apabila yang disajikan meliputi baik laporan keuangan induk maupun laporan keuangan konsolidasi, maka informasi yang dimaksud dalam Pernyataan ini hanya perlu disajikan dalam bentuk informasi yang dikonsolidasikan. Apabila laporan keuangan anak perusahaan juga diterbitkan, maka informasi menurut segmen juga perlu disajikan untuk anak perusahaan .
Definisi Segmen Segmen perusahaan adalah komponen suatu entitas yang aktivitasnya mewakili kegiatan usaha utama atau kelompok pelanggan. Suatu segmen dapat berbentuk sebuah anak perusahaan, suatu divisi, suatu departemen, dalam beberapa hal sebuah joint venture atau anak perusahaan lain bukan investasi. Aktiva, kinerja dan aktivitas segmen tersebut secara jelas dapat dipisahkan secara fisik dan operasional dari aktiva, kinerja dan aktivitas yang lain dalam entitas yang sama. Segmen Industri adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan (distinguishable components) dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang berbeda menurut pembagian industri, atau sekelompok produk atau jasa sejenis yang berbeda, terutama untuk para pelanggan di luar perusahaan. Sebagai misal, industri dapat dikelompokkan menjadi industri perhotelan dan pariwisata, industri transport, industri pertambangan, industri jasa profesional dan lain-lain. Segmen Geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dan mempunyai usaha di suatu atau sekelompok negara dalam suatu wilayah geografis tertentu.
Pendapatan dan Beban Segmen Pendapatan Segmen adalah pendapatan yang dapat diatribusikan atau dikaitkan secara langsung pada suatu segmen, atau bagian yang relevan dari pendapatan yang dapat dialokasikan secara layak pada suatu segmen. Pendapatan ini merupakan hasil transaksi baik dengan pihak luar perusahaan maupun dengan segmen lain dalam perusahaan yang sama. Beban Segmen adalah beban yang dapat diatribusikan secara langsung pada suatu segmen atau bagian yang relevan dari suatu beban yang dapat dialokasikan secara layak sebagai beban suatu segmen .
Standar pelaporan segmen Standar ini mengacu pada pendekatan manajemen untuk segmentasi. Berdasar pendekatan manajemen, segmen yang digunakan untuk pelaporan eksternal ditentukan melalui struktur internal bisnis Jika pelaporan internal berdasar daerah, maka laporan segmen harus berdasar geografis. Jika pelaporan internal berdasar lini produk atau industri, maka laporan segmen harus memakai dasar yang sama. Menurut, FASB statement No 131(paragraph 4) menyimpulkan: segmen adalah bukti dari struktur suatu organisasi internal perusahaan, dan pembuat laporan keuangan harus bisa menyediakan informasi yang diperlukan secara efektif dan tepat waktu
Identifikasi pelaporan segmen Perusahaan yang terlibat dalam aktivitas usaha yang menghasilkan pendapatan dan mengeluarkan biaya, termasuk pendapatan dan beban antar segmen Dimana hasil usahanya secara berkala ditelaah oleh para pengambil keputusan di perusahaan Terdapat informasi keuangan tersendiri Batas kuantitatif Segmen usaha dapat dilaporkan jika melewati batas materialitas. Suatu segmen dianggap material, dan karenanya dapat dilaporkan secara terpisah jika salah satu dari kriteria dibawah ini terpenuhi: Pendapatannya, termasuk pendapatan antar segmen berjumlah 10% atau lebih dari total pendapatan semua segmen usaha Nilai absolute dari laba atau ruginya berjumlah 10% atau lebih dari jumlah seluruh laba dari segmen usaha yang dilaporkan laba atau jumlah absolute semua segmen usaha yang melaporkan rugi Jumlah aktiva 10% atau lebih besar dari jumlah asset semua segmen usaha
Segmen usaha yang dilaporkan Uji pendapatan Uji pendapatan 10% dilakukan dengan menghitung jumlah dari pendapatan tiap segmen usaha, kemudian membandingkan jumlah tersebut dengan 10% dari pendapatan total semua segmen usaha. Menurut Statement No 131, mensyaratkan bahwa total pendapatan eksternal dari segmen yang perlu dilaporkan setidaknya berjumlah 75% dari total pendapatan konsolidasi. Nilai ujinya adalah 315.000 (420.000 x 75%). Pendapatan eksternal dari segmen makanan, kertas, dan keuangan adalah 380.000 yang berarti lebih besarr 75% pendapatan konsolidasi, sehingga tidak ada segmen tambahan yang perlu dilaporkan Pendapatan segmen usaha Pendapatan antar segmen Nilai uji (10% x 670.000) Perlukah dilaporkan Makanan 150.000 > 67.000 YA Kertas 170.000 200.000 Tembaga 40.000 < 67.000 TIDAK Keuangan 60.000 50.000 Total 420.000 250.000
Aktiva Segmen Usaha yang dapat diidentifikasikan Uji Aktiva Uji aktiva 10% dilakukan dengan membandingkan jumlah aktiva masing-masing segmen dengan 10% dari total aktiva semua segmen usaha. Aktiva segmen adalah aktiva yang termasuk dalam suatu segmen sesuai telaah yang dilakukan para pengambil keputusan. Aktiva Segmen Usaha yang dapat diidentifikasikan Uji Nilai (10% x 1.010.000) Perlukah dilaporkan? Makanan 200.000 > 101.000 YA Kertas 250.000 Tembaga 60.000 < 101.000 TIDAK Keuangan 500.000 Total 1.010.000
Uji Laba Operasional Jumlah laba atau rugi suatu segmen usaha tergantung pada item pendapatan dan beban yang dimasukkan manajemen dalam perhitungan yang telah ditelaah oleh para pengambil keputusan. Dalam penerapan uji laba operasi untuk mengidentifikasikan segmen yang perlu dilaporkan, nilai absolute laba atau rugi operasi suatu segmen dibandingkan dengan 10% dari yang lebih besar antara laba operasi gabungan semua segmen usaha yang menghasilkan laba atau rugi operasi gabungan semua segmen usaha yang merugi. Laba operasi segmen usaha Rugi operasi segmen usaha Nilai uji perlukah (10% x 130.000) Dilaporkan Makanan 25.000 > 13.000 YA Kertas 55.000 Tembaga (10.000) < 13.000 TIDAK Keuangan 50.000 Total 130.000
Pengungkapan Segmen Produk dan jasa Pendapatan dari setiap produk atau jasa atau sekumpulan produk atau jasa seharusnya diungkapkan kecuali untuk alasan kepraktisan Informasi Geografis Informasi geografis, jika praktis, termasuk pendapatan dari pelanggan eksternal dalam negri dan luar negri. Jika pendapatan dari suatu negara jumlahnya cukup besar (biasanya sekitar 10%), maka harus diungkapkan secara tersendiri. Demikian pula, aktiva jangka panjang harus diungkapkan menurut negara dimana aktiva tersebut berada dan total aktiva yang berada di negara lain, juga pelaporan terpisah atas negara tertentu dimana terdapat aktiva yang bernilai besar. Pelanggan utama Pelanggan tertentu yang merupakan sumber dari 10% atau lebih pendapatan perusahaan harus diungkapkan, demikian juga pendapatan dari setiap pelanggan. Pengungkapan identitas pelanggan tidaklah perlu. Dalam pembatasan 10%, sekelompok entitas di bawah suatu pengendalian dianggap sebagai satu pelanggan.
LAPORAN KEUANGAN INTERIM Laporan keuangan interim memberikan informasi tentang operasional perusahaan selama kurang dari satu tahun. Biasanya diterbitkan setiap tiga bulan dan memuat informasi kumulatif tahun berjalan serta informasi perbandingan dengan periode yang sama untuk tahun sebelumnya. Laporan keuangan interim : Harus dipandang sebagai bagian yang integral dari periode tahunan Dapat disusun secara bulanan, triwulan, atau periode lain yang kurang dari setahun dan mencakupi seluruh komponen laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan.
Pengakuan dan Pengukuran Unsur yang sama antara pelaporan keuangan interim dengan pelaporan keuangan tahunan adalah: Dasar pengakuan pendapatan Kebijakan akuntansi dasar pelaporan pada periode interim, kecuali jika ada perubahan dalam standar akuntansi Penyajian penggolongan aktiva sebagai lancar dan tidak lancar, dan kewajiban sebagai jangka pendek dan jangka panjang
Biaya dan Beban Beban yang dapat dihubungkan dengan pendapatan ditentukan atas dasar yang sama dengan dasar yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan tahunan kecuali untuk persediaan : Perusahaan yang dalam periode interim menggunakan estimasi laba kotor mengungkapkan hal tersebut dalam laporan keuangan interim. Perusahaan yang melakukan penilaian persediaan berdasarkan biaya standar tidak perlu melaporkan penyimpangan atau selisih dengan biaya aktual yang terjadi, jika selisih biaya tersebut tidak material atau diharapkan bisa diselesaikan pada akhir tahun. Pengaruh dari penyimpangan yang tidak direncanakan dan tidak diperkirakan harus dilaporkan pada akhir periode interim dengan prosedur yang sama seperti yang digunakan pada akhir tahun. Kerugian yang disebabkan penurunan harga pasar dan pemulihan harga tidak boleh ditangguhkan untuk dibebankan ke periode di luar periode penurunan harga tersebut. Beban dan beban lain-lain Untuk periode pelaporan interim, biaya dan beban lain-lain termasuk biaya produksi dibebankan atas dasar yang sama seperti periode tahunan.
Pendapatan dan Beban musiman Laporan keuangan interim memberi gambaran pendapatan dan beban periode interim tersebut. Laporan keuangan interim tertentu diperbandingkan dengan periode sebelumnya memberi manfaat yang lebih besar bagi para pemakai laporan dalam contoh kondisi-kondisi sebagai berikut: - Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan interim periode sebelumnya, untuk mengetahui kecenderungan (trend) posisi keuangan dan kinerja. - Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan interim yang sama dalam periode akuntansi yang lalu, untuk mengetahui kecenderungan berulang (cyclical) musiman dari kegiatan usaha. - Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan kumulatif dari awal tahun buku sampai dengan tanggal laporan keuangan interim untuk mengetahui kontribusi atau pengaruh periode interim yang dilaporkan pada periode berjalan. - Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan tahun buku yang lalu, untuk mendapat gambaran pengaruh dan kinerja interim tersebut terhadap posisi keuangan, kinerja dan arus kas periode akuntansi yang lalu.
Penyajian Laporan Keuangan Interim Laporan keuangan interim meliputi neraca, laporan laba rugi dan saldo laba interim, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan interim harus disajikan secara komparatif dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Perhitungan laba-rugi interim harus mencakup periode sejak awal tahun buku sampai dengan periode interim terakhir yang dilaporkan (year-to-date). Laporan keuangan interim harus menggolongkan aktiva sebagai kelompok lancar dan tidak lancar, dan kewajiban sebagai kelompok jangka pendek dan jangka panjang sesuai laporan keuangan tahunan. Khusus untuk perusahaan tertentu seperti bank dan asuransi yang mempunyai metode khusus dalam penggolongan aktiva, maka penggolongan aktiva harus dilakukan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
Penyajian Apabila perusahaan melaporkan ringkasan informasi keuangan pada tanggal laporan keuangan interim, data berikut merupakan data minimum yang harus dilaporkan: - pendapatan atau penjualan kotor, beban, estimasi pajak penghasilan, pos luar biasa (termasuk pengaruh terhadap pajak penghasilan yang terkait), pengaruh kumulatif perubahan akuntansi, perubahan akuntansi dan laba bersih; - data laba bersih per saham untuk setiap periode interim yang disajikan; - pendapatan dan beban musiman; - perubahan yang penting dalam taksiran pajak penghasilan; - pelepasan suatu segmen usaha, pos luar biasa, transaksi tidak biasa dan tidak sering terjadi; - kewajiban kontinjensi; - perubahan akuntansi; dan - perubahan yang material pada unsur laporan arus kas.