Ika putri ramadhani, m. biomed Struktur Payudara Oleh Ika putri ramadhani, m. biomed
Bentuk Berbentuk tonjolan setengah bola dan mempunyai ekor (cauda) dari jaringan yang meluas ke ketiak atau Axilla (disebut cauda axillaris spence) Letak Terletak pada setiap sisi sternum dan meluas setinggi antara costa kedua dan keenam. Terletak pada fascia superficiallis dinding rongga dada di atas pectoralis major dan dibuat stabil oleh ligamentum suspensorium Ukuran Berbeda pada setiap orang, tergantung pada stadium perkembangan dan umur
Glandula Mammae
Glandula Mammae Potongan Sagital
Struktur Makroskopis Cauda Axillaris Jaringan payudara yang meluas ke arah axilla Aerola Lingkaran yang terdiri dari kulit yang longgar dan mengalami pigmentasi, dgn diameter 2,5 cm. Areola berwarna merah muda pd wanita berkulit cerah dan berwarna lebih gelap pada wanita berkulit cokelat dan menjadi lebih gelap pd waktu hamil Pada kehamilan membesar dan disebut Tuberculum Montgomery Papilla Mammae Terletak di pusat areola setinggi costa ke-4. merupkan suatu tonjolan dgn panjang 6 mm. tersusun dari jaringan erektil berpigmen dan merupakan bagian yang sangat peka. Permukaan papilla berlubang berupa ostium papillare kecil yang merupakan muara ductus lactiferus.
Artery Glandula Mammae
Struktur Mikroskopis Payudara tersusun atas jaringan kelenjar, jaringan lemak, dan ditutupi oleh kulit. Jaringan kelenjar mempunyai ± 18 lobus yang dipisahkan oleh lembarab fibrosa. Struktur dalamnya menyerupai segmen buah anggur atau jeruk yang dibelah. Setiap lobus mempunyai satu unti fungsional yang terdiri dari : Alveoli Mengandung sel yang mensekresi air susu yang disebut Acini. Yang mengekstraksi faktor dari darah untuk pembentukan air susu. Disekelilingnya terdapat sel Mioepitel (sel keranjang / basket cell / sel laba-laba) Sel ini apabila dirangsang oleh Occitocin akan berkontraksi sehingga mengalirkan air susu kedalam ductus lactiferus Tubulus Lactiferus Saluran kecil yang berhubungan dengan alveoli Ductus LActiferus Saluran sentral yang merupakan muara beberapa tubulus lactiferus
Vaskularisasi Drainase LImfatik Persyarafan Ampulla Bagian ductus lactiferus yang melebar, yang merupakan tempat menyimpan air susu. Ampula terletak dibawah areola. Vaskularisasi Suplai darah berasal dari Arteria Mammaria Interna, Arteria Mammaria Externa. Dan Arteri Intercostalis Superior. Drainase vena Melalui pembuluh yang sesuai, akan masuk kedalam Vena Mammaria Interna dan Vena Axillaris Drainase LImfatik Berasal dari kelenjar Axillaris, sebagian akan dialirkan kedalam fissura Portae Hepar dan kelenjar Mediastinum. Persyarafan Dipersyarafi oleh cabang Nervus Thorachalis, dan terdapat sejumlah saraf simpatis terutama di sekitar areola.
Tahap Perkembangan PAyudara Kehidupan IntraUterin Perkembangan primer tjd pada kedua jenis kelamin, mulai pada minggu ke-4 kehidupan intrauterin Timbul rigi longitudinal dari ektoderm yang menebal pada dinding ventral fetus, disebut juga Crista Mammaria. Secara normal hanya rigi pada daerah torakal yang akan berkembang, sedangkan sel lain mengalami degenerasi. Setelah 2 minggu terdapat intrusi (pertumbuhan kedalam, invaginasi) sel rigi di daerah torakal masuk kedalam mesoderm dibawahnya. 20 tunas susu berkembang sampai akhir kehamilan, mengalami kanalisasi, membentuk sel- sel sekretorik susu primitif (alveoli atau Acini), yaitu ductus lactiferus dan sel mioepitel Pit (lekuk) Mammaria akan terbentuk saat ductus lactiferus terbuka dan akan membentukpapilla mammae. Areola mammae muncul sebagai proliferaasi mesoderm yang terjadi sampai cukup umur.
Saat Lahir Karena faktor hormon ibu yang beredar dalam darah janin, maka kadang-kadang terjadi pembesaran jaringan payudara selama beberapa hari kehidupan pertama Mastosis, dapat terjadi pada bayi laki-laki danperempuan dan disertai sekresi air susu ibu hal ini normal dan tidak perlu pengobatan. Masa Pubertas Dengan peningkatan hormon saat pubertas akan terjadi perkembanganpayudara lebih lanjut. Biasanya mendahului saat datng menstruasi pertama (Menarche) Peningkatan estrogen memacu pertumbuhan pembuluh lactiferus, papilla dan areola. Peningkatan progesteron memacu ploriferasi alveoli, jaringanlemak bertambah banyak payudara menjadi lebih besar.
Masa Subur Terjadi perubahan payudara, karena pengaruh progesteron yang dihasilkan oleh Corpus Luteum. Akan hilang dengan mulainya menstruasi dan penurunan kadar progesteron. Saat Hamil Perubahan pada payudara sebagai respon terhadap estrogen, progesteron dari corpus luteum dan hormon lain yang dihasilkan plasenta. Estrogen menyebabkan perkembangan areola dan papilla, progesteron menyebabkan proliferasi alveoli dalam mempersiapkan air susu. Minggu ke-6 sampai 8, jaringan payudara menjadi lebih lunak, payudara menjadi lebih noduler (terasa berbenjol). Terdapat rasa penuh, nyeri tekan dan kesemutan, disebabkanoleh peningkatan suplai darah Minggu Ke-12 ; Pigmentasi pada papilla dan areola menjadi lebih nyata. Glandula Cebasea (tuberculum montgomery) yang terletak didalam areola membesar dan mensekresi sebum dan bahan minyak untuk melumasi papilla. Kolostrum mulai keluar pada multigravida. Sedangkan pada primipara pada akhir kehamilan.
Minggu Ke-16 : daerah bercak akan timbul pada areola, dikenal sbg Areola Sekunder. Lebih tampak pada wanita berkulit hitam. Setelah bayi lahir areola sekunder akan hilang. Masa Postpartum Glandula mammae dapat dipandang sbg organ pascapartum yang berfungsi penuh apabila telah mampu melakukan laktasi dan dapat mempertahankan laktasi tersebut.
Kolostrum Telah disebutkan : Bahwa kolostrum disekresi selama kehamilan dan tampak lebih awal pada ibu yang payudaranya telah berfungsi secara penuh sebelumnya. Pada saat permulaan diproduksi, kolostrum berupa cairan jernih seperti air, tetapi kemudian menjadi lebih kuning warnanya dan konsistensinya lebih menyerupai krim yang encer menjelang akhir kehamilan.
Susunan Kolostrum Sampel harian rata – rata kolostrum mengandung : Protein 8,5 % Lemak 2,5 % Karbohidrat 3,5 % Garam Mineral 0,4 % Air 85,1 % Leukosit Corpusculum colostrums Sisa – sisa epitel yang mati Vitamin A, B, C, D, E, dan vitamin K dalam jumlah yang sangat sedikit. Nilai kalori = 80 kilo Joule per 30 ml.
Fungsi Kolostrum Di samping mempersiapkan system sekretorik payudara untuk memproduksi air susu, minum kolostrum secara awal akan membantu membersihkan mekoneum dari usus bayi. Kolostrum juga bersifat nutritif (mempunyai nilai gizi yang tinggi) dan bersifat protektif (untuk perlindungan terhadap infeksi).
Gizi Kolostrum mengandung protein dengan proporsi yang tinggi, sangat bergizi dan memberikan semua yang dibutuhkan oleh bayi, tetapi antibody terhadap kuman E.Colli tidak dapat melewati sawar (barier) plasenta, dan dengan demikian bayi peka terhadap penyakit misalnya gastroenteritis. Selain itu kolostrum mengandung banyak faktor yang membantu mencegah terjadinya infeksi neonatus.
Proteksi Meskipun bayi mendapat, melalui plasenta, proteksi dari penyakit dimana ibunya telah imun, antibody terhadap E.Coli tidak menembus barier plasenta dan karenanya bayi rentan terhadap penyakit seperti gastroenteritis.
Imunoglobin Laktoferin Lisosom Faktor Atitripsin Faktor Bifidus Kolostrum mengandung banyak faktor yang membantu untuk mencegah infeksi neonatal. Imunoglobin Laktoferin Lisosom Faktor Atitripsin Faktor Bifidus
Terima Kasih