KONSEP-KONSEP MANAJEMEN BIAYA KONTEMPORER PRESENTED BY ROSY ZANDRA | UNIRA
Metode dalam akuntansi biaya Perlu diketahui !! Metode dalam akuntansi biaya Secara umum, Carter & Usry (2006:127-495) membagi metode perhitungan biaya menjadi enam jenis, yaitu; Perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing) Perhitungan biaya berdasarkan proses (process costing) Perhitungan biaya untuk produk sampingan (by product) dan produk gabungan (joint product) Biaya mutu (the cost of quality) Just in time Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (ABC) dan manajemen berdasarkan aktivitas (ABM) Manajemen Biaya | Rosy Zandra | Unira
Biaya Mutu (The Cost of Quality) Manajemen mutu total (TQM) adalah pendekatan tingkat perusahaan atas perbaikan mutu yang mencari cara untuk memperbaiki mutu di semua proses dan aktivitas. Biaya mutu dibagi menjadi 3 yaitu; biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan. Pendekatan yang paling baik untuk perbaikan mutu adalah untuk berkonsentrasi pada pencegahan yaitu mencari penyebab-penyebab dari pemborosan dan inefisiensi, kemudian mengembangkan rencana sistematis untuk menghilangkan penyebab tersebut (Carter & Usry, 2006:199-201) Just in Time Just In Time (JIT) adalah perhitungan biaya yang dipusatkan pada pengurangan biaya melalui eliminasi persediaan. Prinsip-prinsip JIT dapat diterapkan dalam memperbaiki pemeliharaan rutin, seperti lokasi dan pengaturan alat-alat, barang cetakan, dan perlengkapan yang digunakan bersama-sama dengan mesin produksi. Aspek yang paling terlihat dari JIT adalah untuk mengurangi persediaan barang dalam proses (work in process) (Carter & Usry, 2006:321) Manajemen Biaya | Rosy Zandra | Unira
Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (ABC) dan manajemen berdasarkan aktivitas (ABM) Menurut Carter dan William (2009:528) perhitungan biaya berdasarkan aktivitas didefinisikan sebagai suatu system perhitungan biaya dimana tempat penampungan BOP yang jumlahnya lebih dari satu dialokasikan menggunakan dasar yang mencakup satu atau lebih factor yang berkaitan dengan volume. ABM adalah penggunaan informasi yang diperoleh dari ABC untuk membuat perbaikan dalam suatu perusahaan. ABM menarik ABC sebagai sumber utama, informasinya berfokus pada efisiensi, efektifitas, proses, dan aktivitas bisnis utama. Manajemen dapat menentukan wilayah untuk melakukan perbaikan, operasi, mengurangi biaya, atau meningkatkan nilai bagi pelanggan dengan menggunakan ABM. Serta ABM dapat memperbaiki focus manajemen atas factor-factor kunci keberhasilan (CSFs) dengan mengidentifikasi sumber daya yang dipakai pelanggan, produk, dan aktivitas. Manajemen Biaya | Rosy Zandra | Unira
Lingkungan pemanufakturan kontemporer Selama beberapa dekade yang lalu semakin banyak perusahaan nasional maupun internasional melakukan perubahan dalam pabriknya. Dalam usahanya untuk menurunkan biaya, meningkatkan produktivitas, meningkatkan kualitas produk, dan meningkatkan fleksiilitasnya dalam menanggapi kebutuhan pelanggan, perusahaan tersebut telah melakukan beberapa atau semua pendekatan inovasi yang ada, diantaranya adalah Sistem Just In Time. Manajemen Biaya | Rosy Zandra | Unira
Just in time (sistem produksi tepat waktu) Just in Time (JIT) adalah system produksi atau system fabrikasi modern yang pada prinsipnya hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat yang diperlukan oleh konsumen. Konsep JIT, ialah konsep dimana bahan baku yang digunakan untuk aktivitas produksi didatangkan dari pemasok tepat pada waktu bahan itu dibutuhkan oleh proses produksi, sehingga akan sangat menghemat bahkan meniadakan biaya persediaan bahan, dan biaya penyimpanan bahan (stocking cost) Just In Time adalah filosofi manufacturing untuk menghilangkan pemborosan waktu dalam keseluruhan prosesnya, mulai dari proses pembelian sampai proses distribusi. Manajemen Biaya | Rosy Zandra | Unira
“Pemborosan: Segala sesuatu yang berlebih, di luar kebutuhan minimum atas peralatan, bahan, komponen, tempat dan waktu kerja yang mutlak diperlukan untuk proses nilai tambah suatu produk” (Fujio Cho, Toyota) Manajemen Biaya | Rosy Zandra | Unira
JIT dan Desentralisasi Jasa Pendukung JIT dan Persediaan Salah satu dampak JIT manufacturing adalah berkurangnya persediaan ke tingkat yang sangat rendah dibandingkan dengan system tradisional JIT dan Workcell Workcell merupakan kelompok kecil dari proses pemanufakturan yang saling berhubungan yang diorganisasikan dalam kelompok-kelompok untuk merakit bahan baku menjadi produk akhir JIT dan Desentralisasi Jasa Pendukung JIT memerlukan akses yang cepat dan mudah thd jasa pendukung. Karena itu, dep jasa yang terpusat, perlu diperkecil skalanya untuk secara langsung mendukung produksi dalam cell tertentu Manajemen Biaya | Rosy Zandra | Unira
Kanban dalan sistem just in time Kanban berarti “kartu”. Di Jepang, para pekerja menggunakan seperangkat kartu pengendali untuk memberi tanda saat bahan dan produk dipindahkan dari satu operasi ke lini perakitan lainnya. Kanban pada pokoknya merupakan system komunikasi; dapat berupa kartu, label, boks, tempat penyimpanan atau seperangkat tempat penyimpanan. Tujuannya adalah untuk memberi informasi tahap sebelumnya dalam proses untuk mulai membuat suku cadang. Kartu Kanban secara khusus berisi informasi yang dapat mengidentifikasi suku cadang, nama deskriptifnya, banyaknya suku cadang, lokasi pengiriman, pemesanan kembali, dan lainnya. Dengan system Kanban, proses atau tahap sebelumnya tidak dapat mengirim suku cadang atau komponen yang sedang diproses ke tahap berikutnya jika tidak diminta oleh kartu Kanban dari proses di bawahnya. Langkah berikutnya mengendalikan jumlah yang dproduksi. Jadi tidak terjadi overproduksi. Manajemen Biaya | Rosy Zandra | Unira
Keterbatasan sistem penentuan harga pokok tradisional Manajemen Biaya | Rosy Zandra | Unira
Sistem penentuan harga pokok tradisional yang mendasarkan pada volume sangat bermanfaat jika tenaga kerja langsung dan bahan langsung merupakan factor yang dominnan dalam produksi, jika teknologi stabil, dan jika ada keterbatasan jenis produk. Namun, adanya revolusi yang terjadi dalam dunia bisnis, banyak sumber daya organisasional, seperti biaya setup atau biaya penanganan bahan untuk aktivitas dan transaksi tidak mempunyai hubungan fisik dengan volume produk yang diproduksi. Konsekuensinya, sistem penentuan harga pokok tradisional menjadi system yang lemah untuk membebankan biaya pendukung atau biaya penjualan ke produk. Sistem tradisional akan mengalokasikan biaya-biaya tsb ke produk dengan mendasarkan pembebanannya pada factor tunggal; unit, JTKL, BTKL, BBB, Jam mesin. Biaya produk yang diperoleh dengan cara mengalokasikan seperti itu akan terdistorsi, Karena produk tidak mengkonsumsi sebagian besar sumber daya pendukung tersebut dalam proporsi yang sesuai dengan volume produksi yang dihasilkan. Manajemen Biaya | Rosy Zandra | Unira
referensi Blocher, chen, Liu. 2000. Manajemen Biaya. Jakarta: Salemba Empat. dendyraharjo.blogspot.co.id/2012/06/resume-kuliah-just-in-time Sabilanraulia261.blogspot.co.id/2014/02/system-produksi-tepat-waktu-just- in.html?m=1 Manajemen Biaya | Rosy Zandra | Unira